Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.61 - No.66
F.Tuhan No.61 - No.66
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.61 - No.66
*************************
Firman Tuhan No.61 - No.66
*************************
61. Bacaan Alkitab : Lukas 12:13-21
PLEONEXIA
62. Bacaan Alkitab : Bilangan 14:3
Bagaimana Berjuang Melawan Pendapat Dunia
63. Bacaan Alkitab : 2 Korintus 5:1-10
GARPU DI TANGAN
64. Bacaan Alkitab : Yosua 14:10b-12a
Tak Pernah Ada Kata Terlambat untuk Memulai Panggilan Anda
65. Bacaan Alkitab : 1 Samuel 3:1-21
SINYAL ROHANI
66. Bacaan Alkitab : Pengkhotbah 11:4
Allah Berfirman; Jangan Tunda Impian Anda
****************************************************
No. 61. Bacaan Alkitab : Lukas 12:13-21
PLEONEXIA
Tampilan cetak
Jumat, 11 Juli 2014
Bacaan Alkitab : Lukas 12:13-21
Orang kaya yang bodoh
(13) Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." (14) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" (15) Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (16) Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. (17) Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. (18) Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. (19) Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! (20) Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (21) Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
----------------------------
Setahun : Mazmur 92-100
----------------------------
Nats : Kata-Nya lagi kepada mereka, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu." (Lukas 12:15)
----------------------------
PLEONEXIA
Pleonexia (bahasa Yunani) artinya ketamakan. Secara harfiah dapat diartikan sebagai kehausan untuk memiliki lebih banyak. Manusia yang tamak tidak akan pernah merasa puas dengan segala yang dimilikinya. Dalam hubungan saudara, tak jarang kita menjumpai orang yang diliputi ketamakan, misalnya saat menginginkan harta warisan.
Dalam bacaan hari ini, ada orang datang kepada Yesus, meminta agar Yesus menyuruh saudaranya berbagi warisan dengannya. Apa jawab Yesus? Isu yang diangkat Yesus bukan mengenai penting dan banyaknya warisan yang akan diperoleh oleh seseorang. Semata-mata mengingini warisan disejajarkan dengan orang yang penuh dengan ketamakan akan hal-hal jasmani. Yesus berkata dengan tegas supaya orang semacam ini berjaga-jaga dan waspada pada ketamakan. Kehendak Yesus adalah supaya setiap orang tak sekadar memikirkan warisan di dunia ini. Itu bukanlah misi Yesus datang ke dunia ini. Bagi Yesus, warisan jasmani tak akan ada artinya jika seseorang tidak kaya di hadapan Allah (ay. 21).
Ketamakan adalah kesalahan fatal yang membawa kita kepada kerugian kekal. Jangan mengira dengan menimbun harta hingga berkelimpahan, maka hidup kita di muka bumi serta merta menjadi aman dan tercukupi! Sebanyak apa pun harta yang kita miliki, semua tidak dapat menyelamatkan kita. Bahkan Yesus menyebut orang demikian sebagai orang bodoh. Tuhan Yesuslah harta warisan yang harus kita miliki, yang akan menopang dan menggandeng kita dalam menempuh perjalanan sampai di kekekalan. --Endang B /Renungan Harian
TANGGUNG JAWAB YANG DIPIKUL BERSAMA TIDAK TERASA BERAT,
TERUTAMA SAAT TIAP ORANG MELAKUKAN BAGIANNYA DENGAN BAIK.
****************************************************
No. 62. Bacaan Alkitab : Bilangan 14:3
Bagaimana Berjuang Melawan Pendapat Dunia
CPG (Christian Pocket Guide).- Friday, 11 July 2014
Bagaimana Berjuang Melawan Pendapat Dunia
11 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
Bilangan 14:3 "Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"
--------------------------------------
Pada tahun 1979, setelah saya menyelesaikan seminari saya di Fort Worth, Texas, saya merasa sepertinya Tuhan memanggil saya untuk pergi ke California Selatan untuk mendirikan Gereja Saddleback.
Lalu saya menelepon seseorang yang begitu saya hormati, dan mengatakan kepadanya apa yang saya pikir Tuhan mau saya kerjakan.
Anda tahu apa yang dia katakan?
"Rick, itu ide terbodoh yang pernah kudengar. Begitu kau pindah ke California Selatan, kau tidak akan terdengar kabarnya lagi. Jangan pergi."
Ia memupuskan impian saya!
Setiap kali Anda serius ingin menggunakan hidup Anda sesuai dengan kehendak Tuhan, ada saja orang-orang yang akan menentangnya.
Anda akan mendapati sahabat atau bahkan mungkin anggota keluarga yang menentang impian Anda, sebab Iblis akan berbuat apapun supaya menjauhkan Anda dari panggilan-Nya.
Salah satu alasan mengapa begitu sedikit orang yang benar-benar memenuhi panggilan-Nya adalah karena mereka tidak mau melawan pendapat orang banyak, pandangan dunia.
Jika Anda ingin mengikuti panggilan Tuhan dalam hidup Anda, Anda harus mampu menolak saran negatif, tidak peduli siapa yang memberikannya.
Alkitab mengatakan dalam Bilangan 14:2-3, "Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"
Ketika dihadapkan pada situasi yang sulit, orang Israel memutuskan untuk memilih perbudakan daripada kebebasan, karena itu cara yang paling aman bagi mereka.
Daripada mengikut Allah dan melakukan kehendak-Nya, mereka memilih kembali ke cara hidup lama mereka.
Tapi salah satu pemimpin mereka, Kaleb, punya keberanian yang besar.
Dia memutuskan untuk mengambil tantangan itu dengan bantuan Allah, meski dia takut.
Dia siap untuk menolak saran-saran negatif orang banyak demi mengikuti panggilan Tuhan.
Kaleb tidak hanya mendengar saran-saran negatif.
Bilangan 14:10 mengatakan, "Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel."
Saya kagum dengan fakta bahwa kehadiran Allah menyelamatkan Kaleb dan Yosua.
Hal itu akan terjadi dalam hidup Anda juga.
Para perintis selalu menanggung kebencian orang banyak.
Oleh sebab itu, saat ini Anda harus memutuskan untuk menolak saran negatif jika Anda hendak melakukan panggilan-Nya dalam hidup Anda.
Renungkan hal ini :
Bentuk perbudakan apa yang rela Anda terima kembali, ketimbang berjalan maju dan mengambil resiko bersama Allah?
Ketika Anda mengevaluasi saran yang Anda terima akhir-akhir ini dari orang-orang yang Anda kasihi dan percaya, berapa banyak dari itu semua yang mendorong Anda menuju ke arah panggilan Allah?
Berapa banyak dari saran-saran tersebut yang bersifat negatif?
Mengapa kadang begitu sulit untuk melawan pendapat orang banyak atau saran dari teman-teman kita?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 1-3; Kisah Para Rasul 17:1-15
____________________________________
Jangan sampai pendapat dunia menghancurkan iman percaya Anda kepada Allah, fokuskan pada pendapat Allah saja.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
****************************************************
No. 63. Bacaan Alkitab : 2 Korintus 5:1-10
GARPU DI TANGAN
Tampilan cetak
Sabtu, 12 Juli 2014
Bacaan Alkitab : 2 Korintus 5:1-10
(1) Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. (2) Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini, (3) sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang. (4) Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. (5) Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita. (6) Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, (7) sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat (8) tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. (9) Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. (10) Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
----------------------------
Setahun : Mazmur 101-105
----------------------------
Nats : Karena kami tahu bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal. (2 Korintus 5:1)
----------------------------
GARPU DI TANGAN
Seorang ibu divonis menderita penyakit terminal dan hidupnya takkan lebih dari tiga bulan lagi. Ia menerima vonis itu dengan lapang dada, dan ia mempersiapkan diri dengan mengundang pendeta untuk mendiskusikan ibadah pemakamannya. Ia memilih lagu dan ayat-ayat yang akan dibacakan, juga baju yang akan ia kenakan. Yang paling unik, ia meminta pendeta menaruh garpu di tangan kanannya saat ia sudah terbaring di dalam peti.
Apa alasannya? Ia mengatakan, setiap acara makan malam selalu diakhiri dengan hidangan penutup. Setelah menyantap hidangan utama, seseorang akan berkata, "Tetap pegang garpu Anda! Yang terbaik masih akan datang!" Mereka berkata begitu karena inilah hidangan yang paling menggairahkan. Membuat santap malam lengkap dan nikmat.
Inilah maksud ibu tadi. Saat ia meninggal, kisahnya belum berakhir. Maka, ia menyambut kematian itu dengan garpu di tangan-sebab ia menanti sesuatu yang paling menggairahkan! Yakni hidup baru yang sama sekali berbeda-yang tanpa sakit, tanpa airmata, tanpa kekacauan. Jadi, bila orang bingung melihat jenazahnya memegang garpu, si ibu meminta pendeta menjelaskannya.
Apakah kita menyikapi kematian dengan iman? Kematian adalah pintu menuju hidup yang lebih baik. Kematian mempertemukan kita dengan Tuhan Yesus, yang mengubahkan segala kelemahan menjadi kesempurnaan. Apa yang kita nikmati di dunia mungkin tampak sayang untuk ditinggalkan, tetapi sebetulnya ada "sesuatu yang lebih baik" di depan sana. Inilah penghiburan yang pasti. --Agustina Wijayani /Renungan Harian
KIRANYA NAMA TUHAN SELALU DIPERMULIAKAN
BAIK DALAM KEHIDUPAN MAUPUN DALAM KEMATIAN ORANG PERCAYA.
****************************************************
No. 64. Bacaan Alkitab : Yosua 14:10b-12a
Tak Pernah Ada Kata Terlambat untuk Memulai Panggilan Anda
CPG (Christian Pocket Guide).- Saturday, 12 July 2014
Tak Pernah Ada Kata Terlambat untuk Memulai Panggilan Anda
12 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
Yosua 14:10b-12a "Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk. Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu."
--------------------------------------
Jika Anda hendak mengikuti panggilan Tuhan atas hidup Anda, percayalah Anda tidak pernah, dan tidak akan pernah terlambat.
Setelah Yosua mengirim 12 pengintai ke Tanah Perjanjian, mereka kembali dan melaporkan bahwa tempat itu terlalu sulit bagi umat Allah untuk ditinggali.
Karena ketidakpercayaan mereka, Allah membuat mereka berkelana di padang gurun selama 40 tahun.
Itu menyebabkan matinya satu generasi karena mereka tidak percaya pada janji-janji Allah.
Tapi Kaleb dan Yosua percaya, dan mereka harus hidup bagi umat yang lain.
Ketika orang Israel kembali ke Tanah Perjanjian 40 tahun kemudian, Kaleb berusia 85 tahun.
Kaleb berkata, "Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk. Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu" (Yosua 14:10b-12a).
"Berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu," seru Kaleb.
Tanah yang ia inginkan penuh dengan raksasa dan kota-kota berkubu dengan tembok besar.
Dia seakan berseru kepada Allah, "Berikan padaku tugas terberat itu. Berikan padaku kota yang paling sulit itu. Berikan padaku tempat dengan raksasa-raksasa besar itu. Berikan padaku bukit-bukit itu. Aku tidak ingin tempat yang mudah. Aku tahu aku berusia 85 tahun, tapi aku masih punya keberanian untuk melakukan hal-hal besar untuk-Mu."
Baru-baru ini ketika saya pergi ke toko buku untuk membeli kartu ulang tahun untuk cucu saya, saya melihat sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya di seksi kartu ucapan.
Mereka sekarang menjual kartu ulang tahun yang ke-80, ke-85, ke-90, ke-95, bahkan yang ke-100!
Sewaktu saya kecil, saya tidak pernah melihat kartu-kartu semacam ini, karena di zaman sekarang, manusia hidup lebih lama.
Ketika ayah saya lahir, usia maksimal rata-rata seorang pria Amerika adalah 76.
Namun kini usia harapan hidup rata-rata pria telah meningkat, setidaknya 12 tahun.
Beberapa dari Anda mungkin berpikir sudah saatnya berhenti melakukan aktivitas.
Tapi saya beritahu Anda satu hal, ini waktunya Anda bertindak dan berbuat sesuatu untuk Tuhan.
Apakah Anda pikir Dia akan membiarkan Anda hidup 30 tahun lagi hanya untuk bermain golf?
Inilah satu kata yang tidak ada dalam Alkitab:
pensiun.
Anda mungkin telah pensiun, tapi Anda tetap dapat melayani Tuhan.
Anda punya lebih banyak hikmat dan pengalaman sekarang, dan Dia tidak akan menyia-nyiakan itu.
Di usia 85 tahun, Kaleb memulai misi terbesar dalam hidupnya.
Musa berusia 80 tahun ketika Allah memanggilnya untuk membebaskan umat Allah.
Abraham berusia 79 tahun ketika ia menerima panggilan Allah.
Jika Anda berada di generasi Kaleb, Anda harus percaya bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai panggilan hidup Anda.
Yang terbaik belum datang!
Renungkan hal ini:
Jika Anda berada di generasi Kaleb, bagaimana Anda ingin menghabiskan "masa pensiun" Anda agar berguna bagi Kerajaan Allah?
Bagaimana Anda akan mengikuti panggilan Anda dalam 10, 20, atau 30 tahun ke depan bagi Tuhan?
Terlepas dalam tahap apa Anda berada sekarang, apa yang Anda lakukan untuk mengikuti apa yang menjadi panggilan Anda?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 4-6; Kisah Para Rasul 17:16-34
____________________________________
Anda punya lebih banyak hikmat dan pengalaman sampai sekarang, tapi ingat Anda tetap harus melayani Tuhan di sepanjang hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
****************************************************
No. 65. Bacaan Alkitab : 1 Samuel 3:1-21
SINYAL ROHANI
Tampilan cetak
Minggu, 13 Juli 2014
Bacaan Alkitab : 1 Samuel 3:1-21
Samuel terpanggil
(1) Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering. (2) Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. (3) Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah. (4) Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa." (5) Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur. (6) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali." (7) Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya. (8) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Iapun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. (9) Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya. (10) Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar." (11) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya. (12) Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir. (13) Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka! (14) Sebab itu Aku telah bersumpah kepada keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan dihapuskan dengan korban sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya." (15) Samuel tidur sampai pagi; kemudian dibukanya pintu rumah TUHAN. Samuel segan memberitahukan penglihatan itu kepada Eli. (16) Tetapi Eli memanggil Samuel, katanya: "Samuel, anakku." Jawab Samuel: "Ya, bapa." (17) Kata Eli: "Apakah yang disampaikan-Nya kepadamu? Janganlah kausembunyikan kepadaku. Kiranya beginilah Allah menghukum engkau, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau menyembunyikan sepatah katapun kepadaku dari apa yang disampaikan-Nya kepadamu itu." (18) Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik." (19) Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satupun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. (20) Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN. (21) Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
----------------------------
Setahun : Mazmur 106-107
----------------------------
Nats : Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar." (1 Samuel 3:10)
----------------------------
SINYAL ROHANI
Sekarang ini hampir semua orang-baik di kota maupun di desa-nyaris tak bisa lepas dari telepon seluler. Itu terjadi karena setiap orang hendak berjaga-jaga bila sewaktu-waktu ia menerima panggilan atau butuh mengontak orang lain. Jika sudah begitu, hati pun akan merasa tenang karena semua urusan selesai. Baik di kantor, di rumah, maupun di luar negeri, siapa saja bisa saling berkomunikasi dengan mudah asal ada sinyal. Sebenarnya, kita juga membutuhkan hubungan langsung seperti ini dengan surga. Kita jadi bisa tenang dan kuat menjalani perjuangan hidup ini, dengan mendengarkan suara-Nya yang menuntun hidup kita melalui Firman-Nya.
Dalam bacaan kita, tampaknya Imam Eli begitu sibuk melayani hingga ia malah kehilangan kepekaan rohani untuk mendengar suara Tuhan (ay. 1-2). Ketidakpekaan ini membuat dirinya tidak merasa bersalah ketika membiarkan kejahatan anak-anaknya (ay. 12-14). Sebaliknya, Samuel yang sejak muda membantu Eli melayani di rumah Tuhan, malah mampu mendengar suara Tuhan. Ini bisa terjadi, karena Samuel memiliki hati yang murni dan terbuka sebagai hamba Tuhan.
Apakah hati Anda masih cukup bersih dan peka untuk menaati suara Tuhan? Jangan biarkan kesibukan pribadi, pekerjaan, keluarga, bahkan pelayanan malah melemahkan Anda hingga sinyal rohani di hati Anda tak peka lagi. Jika ada dosa, jangan biarkan hal itu mengalangi relasi Anda dengan Tuhan. Cepat bereskan, agar Anda dapat berseru, "Berbicaralah Tuhan, sebab hamba-Mu ini siap untuk mendengar." --Susanto /Renungan Harian
BILA HATI BERSIH, RADAR ROHANI KITA AKAN PEKA
UNTUK MENANGKAP SUARA TUHAN DAN KEHENDAK-NYA.
****************************************************
No. 66. Bacaan Alkitab : Pengkhotbah 11:4
Allah Berfirman; Jangan Tunda Impian Anda
CPG (Christian Pocket Guide).- Sunday, 13 July 2014
Allah Berfirman; Jangan Tunda Impian Anda
13 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
Pengkhotbah 11:4 "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."
--------------------------------------
Hari terbaik untuk memulai impian Anda adalah hari ini-bukan saat Anda telah menyelesaikan semua masalah Anda atau ketika Anda punya lebih banyak uang di bank.
Sesungguhnya "hari-hari itu" tak akan pernah datang.
Alkitab mengatakan "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai" (Pengkhotbah 11:4).
Pencarian kita yang tanpa henti akan kesempurnaan sering menjadi bahan bakar penundaan kita.
Dan hal itu menahan kita untuk mengejar impian kita.
Jika Anda menunggu sampai keadaan Anda dirasa sempurna untuk mengikuti panggilan Anda, maka Anda tidak akan pernah memulainya.
Semua itu tidak akan beres.
Jika Anda menunggu sampai Anda bebas dari utang sebelum memberi persepuluhan, maka Anda tak akan pernah bisa mandiri dalam hal finansial.
Begitu pun dengan impian Anda.
Jika Anda menunggu sampai anak-anak Anda dewasa dan keluar dari rumah atau sampai Anda memiliki banyak uang di bank untuk mulai mewujudkan mimpi yang telah Allah rancangkan untuk Anda, maka kemungkinan besar, Anda tidak akan pernah sampai di sana.
Hidup Anda dan pencarian Anda dalam mewujudkan impian kiranya dijalani dalam kondisi yang jauh dari sempurna, yang apa adanya.
Sebab itu akan memampukan Anda untuk melihat kesempurnaan dari sisi yang berbeda.
Jadi, mulailah sekarang.
Bagaimana pun situasinya, mulailah mewujudkan impian Anda hari ini.
Hari esok mungkin tak akan pernah datang.
Renungkan hal ini:
Mengapa penundaan begitu menggoda saat kita tengah berusaha mewujudkan impian kita?
Apa alasan-alasan yang Anda buat untuk menunda mengejar impian Anda?
Apa satu tindakan nyata yang bisa Anda lakukan besok untuk mencegah Anda menunda mengejar impian Anda?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 7-9; Kisah Para Rasul 18
____________________________________
Hari terbaik untuk memulai impian Anda adalah hari ini-bukan saat Anda telah menyelesaikan semua masalah Anda. Jadi jangan takut untuk bermimpi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
****************************************************
****************************************************