Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.67 - No.72
F.Tuhan No.67 - No.72
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.67 - No.72
*************************
Firman Tuhan No.67 - No.72
*************************
67. Bacaan Alkitab : 1 Samuel 15:1-23
TAKUT MENGAKUI KESALAHAN?
68. Bacaan Alkitab : 1 Samuel 15:1-23
Bagaimana Menjadi Diri Sendiri; Bukan Orang Lain
69. Bacaan Alkitab : Yakobus 3:1-12
MENGENDALIKAN LIDAH
70. Bacaan Alkitab : 2 Timotius 1:6-7
Allah Mengeluarkan yang Terbaik dari Dalam Diri Anda
71. Bacaan Alkitab : Kejadian 50:15-21
PENGAMPUNAN YUSUF
72. Bacaan Alkitab : Roma 3:24
Apakah Keselamatan itu Cuma-Cuma
****************************************************
No. 67. Bacaan Alkitab : 1 Samuel 15:1-23
TAKUT MENGAKUI KESALAHAN?
Tampilan cetak
Senin, 14 Juli 2014
Bacaan Alkitab : 1 Samuel 15:1-23
Saul ditolak sebagai raja
(1) Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN. (2) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. (3) Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." (4) Lalu Saul memanggil rakyat berkumpul dan memeriksa barisan mereka di Telaim: ada dua ratus ribu orang pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang Yehuda. (5) Setelah Saul sampai ke kota orang Amalek, disuruhnyalah orang-orang menghadang di lembah. (6) Berkatalah Saul kepada orang Keni: "Berangkatlah, menjauhlah, pergilah dari tengah-tengah orang Amalek, supaya jangan kulenyapkan kamu bersama-sama dengan mereka. Bukankah kamu telah menunjukkan persahabatanmu kepada semua orang Israel, ketika mereka pergi dari Mesir?" Sesudah itu menjauhlah orang Keni dari tengah-tengah orang Amalek. (7) Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir. (8) Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang. (9) Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka. (10) Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian: (11) "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman. (12) Lalu Samuel bangun pagi-pagi untuk bertemu dengan Saul, tetapi diberitahukan kepada Samuel, demikian: "Saul telah ke Karmel tadi dan telah didirikannya baginya suatu tanda peringatan; kemudian ia balik dan mengambil jurusan ke Gilgal." (13) Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN." (14) Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?" (15) Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas." (16) Lalu berkatalah Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam." Kata Saul kepadanya: "Katakanlah." (17) Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel? (18) TUHAN telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka. (19) Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?" (20) Lalu kata Saul kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas. (21) Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal." (22) Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. (23) Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
----------------------------
Setahun : Mazmur 108-118
----------------------------
Nats : Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan, Allahmu, di Gilgal. (1 Samuel 15:21)
----------------------------
TAKUT MENGAKUI KESALAHAN?
Rupanya sudah menjadi sifat dasar manusia, ketika membuat kesalahan, ia sangat enggan untuk mengakuinya, malahan akan melemparkan kesalahan itu kepada orang lain, atau dengan kata lain mencari kambing hitam. Pada umumnya, kambing hitam ialah pihak yang tidak berdaya dan kedudukannya lebih rendah. Si pelaku mencari kambing hitam karena enggan disalahkan atau melindungi kepentingannya sendiri. Ia tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.
Bacaan kita hari ini adalah mengenai Saul yang ditolak Tuhan menjadi raja. Ia menolak untuk taat kepada perintah Tuhan. Semestinya ia menumpas semua jarahan milik Bangsa Amalek, tetapi ia menjarah seolah-olah untuk kepentingan rakyatnya. Kemudian datanglah Nabi Samuel menemui dan menegur Saul atas tindakannya. Bukannya bertobat, Saul malah lari dari tanggung jawabnya dan melemparkan kesalahan kepada rakyat yang mengikutinya. Bukannya hadir dan membereskan masalah, Saul yang lari justru memperpanjang daftar masalah dan membuat ia kehilangan kepercayaan dari rakyatnya.
Kita, sebagai manusia, rentan berbuat kesalahan. Tuhan menghendaki agar kita memiliki kerendahan hati untuk menerima teguran dan jujur mengakui kesalahan yang kita perbuat. Pengakuan yang tulus menolong kita untuk tidak mengulangi kesalahan serupa. Dan, yang terutama, keterbukaan hati jauh lebih dihargai oleh Tuhan sehingga dengan demikian, ketika kita mengakui dosa kita, Dia akan mengampuni dan menyucikan kita dari kejahatan (1 Yoh 1:9). --Samuel Yudi S /Renungan Harian
PENGAMPUNAN TERSEDIA KETIKA KITA MEMILIKI KETERBUKAAN HATI
UNTUK MAU DITEGUR DAN MENGAKUI SEGALA PELANGGARAN KITA.
-------------
(1 Yoh 1:9)- 1 Yohanes 1:9 .
(9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
****************************************************
No. 68. Bacaan Alkitab : 1 Samuel 15:1-23
Bagaimana Menjadi Diri Sendiri; Bukan Orang Lain
CPG (Christian Pocket Guide).- Monday, 14 July 2014
Bagaimana Menjadi Diri Sendiri; Bukan Orang Lain
14 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
Roma 9:20 "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: 'Mengapakah engkau membentuk aku demikian?'"
--------------------------------------
Allah tahu apa yang terbaik bagi kita, maka kita harus bersyukur menerima cara-Nya membentuk kita.
Alkitab berkata, "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" (Roma 9:20).
Kondisi Anda, dengan kuasa penuh diciptakan oleh Allah untuk mewujudkan tujuan-Nya.
Jadi, Anda tidak boleh membenci atau menolaknya.
Daripada berusaha membentuk kembali diri Anda untuk menjadi seperti orang lain, Anda harus merayakan kondisi yang telah Dia berikan hanya untuk Anda.
"Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus" (Efesus 4:7).
Cara menerima kondisi Anda adalah dengan mengakui keterbatasan Anda.
Tidak ada orang yang ahli dalam segala hal, dan tidak ada orang yang dipanggil Tuhan untuk melakukan segalanya.
Kita semua punya peranan masing-masing di dunia ini.
Paulus memahami bahwa panggilannya bukanlah untuk menaklukkan segala sesuatu atau untuk menyenangkan semua orang, tetapi untuk memusatkan perhatiannya hanya pada jemaat yang telah Allah buat untuk membentuknya (Galatia 2:7-8).
Dia mengatakan, "Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga" (2 Korintus 10:13).
Kata "batas-batas" di atas mengacu pada fakta bahwa Allah telah menugaskan kita masing-masing satu bidang atau satu lingkup layanan.
Kondisi Anda menentukan spesialisasi Anda.
Ketika kita berusaha memperluas jangkauan pelayanan kita melampaui apa yang Allah telah tetapkan bagi kita, maka kita akan tertekan.
Sama seperti setiap pelari yang diberi jalurnya masing-masing dalam perlombaan, kita juga harus secara individual "berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita" (Ibrani 12:1).
Jangan iri kepada pelari di jalur sebelah Anda, tapi fokuslah menyelesaikan perlombaan Anda.
Allah ingin Anda menikmati menggunakan bentuk dan kondisi yang telah Ia ciptakan untuk Anda.
Alkitab mengatakan, "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain" (Galatia 6:4).
Iblis akan berusaha mencuri sukacita pelayanan Anda dengan beberapa cara:
menggoda Anda untuk membandingkan pelayanan Anda dengan orang lain, dan menggoda Anda untuk menyesuaikan pelayanan Anda dengan ekspektasi orang lain.
Kedua hal itu merupakan perangkap mematikan yang akan mengalihkan perhatian Anda dari melayani Allah sebagaimana mestinya.
Setiap kali Anda kehilangan sukacita pelayanan, mulailah menilik apakah salah satu dari godaan tersebut adalah penyebabnya.
Renungkan hal ini:
Menurut Anda mengapa kita begitu mudah membandingkan diri kita dengan orang lain, bahkan dalam pelayanan?
Bagaimana itu akan mempengaruhi pelayanan kita dan gereja?
Bagaimana cara Allah membentuk Anda dalam pelayanan?
Kondisi apa yang membatasi Anda?
Bagaimana Anda mengetahui hal-hal yang Allah harapkan dalam pelayanan Anda?
Apa sajakah itu?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 10-12; Kisah Para Rasul 19:1-20
____________________________________
Allah tahu apa yang terbaik bagi hidup Anda, maka Anda harus bersyukur menerima cara-Nya membentuk Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
****************************************************
No. 69. Bacaan Alkitab : Yakobus 3:1-12
MENGENDALIKAN LIDAH
Tampilan cetak
Selasa, 15 Juli 2014
Bacaan Alkitab : Yakobus 3:1-12
Dosa karena lidah
(1) Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. (2) Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. (3) Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. (4) Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. (5) Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. (6) Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. (7) Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, (8) tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. (9) Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, (10) dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (11) Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? (12) Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
----------------------------
Setahun : Mazmur 119
----------------------------
Nats : Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan hal-hal yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya, api dapat membakar hutan yang besar. (Yakobus 3:5)
----------------------------
MENGENDALIKAN LIDAH
Sebuah berita di surat kabar memaparkan seorang pria yang menabrakkan dirinya pada kereta api yang melintas. Diperkirakan pria tersebut begitu terpuruk dan depresi karena tidak tahan menghadapi caci-maki orang-orang yang berurusan utang-piutang dengannya. Berbagai hujatan dan ancaman ditujukan kepadanya secara terbuka melalui media sosial. Kondisi tersebut akhirnya membuatnya makin putus asa hingga nekat mengakhiri hidup.
Demikian dahsyatnya dampak kata-kata yang diucapkan lidah. Yakobus mengingatkan kepada orang kristen Yahudi saat itu tentang betapa pentingnya memperhatikan perkataan kita. Lidah merupakan anggota kecil dari tubuh, tetapi seperti api yang dapat membakar hutan (ay. 5). Bahkan, Yakobus menyebutnya dunia kejahatan (ay. 6). Lidah dapat mengeluarkan kutuk, fitnah, hinaan, dan sebagainya. Karenanya, penting untuk mengekang dan mengendalikan lidah sehingga tidak keluar kata-kata yang menghancurkan perasaan dan kehidupan orang lain.
Mari kita menggunakan lidah untuk kebaikan dan memberkati sesama. Bukan lidah yang menguasai kita, tetapi kita yang menguasai lidah. Kita bisa memulainya dengan melatih diri bergaul dengan firman Tuhan sehingga terhindar dari perbendaharaan kata yang dapat melukai orang lain. Hendaknya lidah kita gunakan untuk bersaksi tentang kasih Kristus pada manusia melalui kalimat-kalimat penghiburan, penguatan, teguran yang lembut dan peneguhan. Biarlah lidah kita bukan merusak sesama, melainkan membangun hidup mereka. --Rellin Ayudya /Renungan Harian
LIDAH TAK BERTULANG, TETAPI CUKUP KUAT
UNTUK MENGHANCURKAN ATAU MEMELIHARA SEBUAH KEHIDUPAN.
****************************************************
No. 70. Bacaan Alkitab : 2 Timotius 1:6-7
Allah Mengeluarkan yang Terbaik dari Dalam Diri Anda
CPG (Christian Pocket Guide).-
Tuesday, 15 July 2014
Allah Mengeluarkan yang Terbaik dari Dalam Diri Anda
15 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
2 Timotius 1:6-7 "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengorbankan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."
--------------------------------------
Ketika Timotius bergabung dengan Paulus dalam pelayanannya, ia masih sangat muda.
Paulus mengirimnya ke sebuah kota bernama Efesus untuk membantunya memulai dan memimpin sebuah gereja.
Meski Timotius cemas dan takut, namun Allah tetap memakainya.
Ada tiga hal yang dapat kita pelajari dari Timotius tentang bagimana kita memenuhi panggilan Allah atas hidup kita.
1. Jika Anda hendak memenuhi panggilan Anda, Anda harus mengembangkan karunia yang telah Allah berikan kepada Anda.
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang" (1 Timotius 4:12, 14-15).
Paulus juga mengatakan kepada Timotius "untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" (2 Timotius 1:6-7).
Sebagai orang percaya, Anda bertanggungjawab untuk mengembangkan talenta dan karunia yang telah Allah berikan kepada Anda untuk digunakan di sepanjang hidup Anda.
2. Jika Anda hendak memenuhi panggilan Anda, Anda harus menolak untuk diganggu.
Allah memberitahu Timotius dalam 1 Timotius 4:16, "Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."
Di zaman ini, amat mudah bagi Anda untuk teralihkan oleh keinginan untuk membangun bisnis, keluarga, karir, atau tabungan Anda.
Tapi Anda tidak akan pernah mencapai impian Anda jika Anda menghabiskan hidup Anda di depan internet atau ponsel Anda.
Anda harus tetap fokus pada hal-hal yang paling penting.
3. Jika Anda hendak memenuhi panggilan Anda, Anda harus memberikan Allah yang terbaik.
"Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal" (1 Timotius 6:12a).
Allah telah memanggil Anda untuk melaksanakan tugas tertentu, dan itu hanya dapat dipenuhi bila Anda memberikan waktu, usaha, talenta, dan perhatian Anda kepada-Nya.
Paulus berkata tentang Timotius, "Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia" (Filipi 2:20a).
Apakah ada tulisan yang lebih hebat dari ini yang diukir di sebuah batu nisan?
Tidak ada orang di dunia ini yang seperti Timotius.
Dia fokus.
Dia berkomitmen untuk panggilan Allah atas hidupnya, tak ada yang bisa mengalihkan perhatian atau yang mengecilkan hatinya.
Ia memberikan Allah yang terbaik dari dirinya.
Ketika Anda mengikuti panggilan Allah, Dia akan mengeluarkan yang terbaik dari dalam diri Anda.
Renungkan hal ini :
Bagaimana Anda mengembangkan karunia yang telah Allah berikan kepada Anda?
Dengan cara-cara apa Anda bisa melenyapkan gangguan yang menahan Anda untuk tetap fokus pada panggilan Anda?
Dalam pekerjaan sehari-hari apa Anda melakukan yang terbaik?
Apakah Anda memberikan usaha yang sama untuk pelayanan dan panggilan Anda?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 13-15; Kisah Para Rasul 19:21-40
____________________________________
Anda bertanggung jawab dalam mengembangkan talenta yang sudah di karuniakan kepada Anda di sepanjang hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
****************************************************
No. 71. Bacaan Alkitab : Kejadian 50:15-21
PENGAMPUNAN YUSUF
Tampilan cetak
Rabu, 16 Juli 2014
Bacaan Alkitab : Kejadian 50:15-21
Yusuf menghiburkan hati saudara-saudaranya
(15) Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya." (16) Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan: (17) Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya. (18) Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu." (19) Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? (20) Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (21) Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
----------------------------
Setahun : Mazmur 120-131
----------------------------
Nats : Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. (Kejadian 50:17)
----------------------------
PENGAMPUNAN YUSUF
Perasaan marah dan kecewa bisa muncul dari mana saja dan dari siapa saja, tak terkecuali dari anggota keluarga kita. Suatu ketika, salah satu anggota keluarga mungkin menyakiti hati kita, baik orangtua maupun saudara. Pemicunya juga bisa berbagai macam, bahkan mungkin hanya persoalan sepele. Akibatnya, kita kerap kali geram hingga muncul rasa dendam. Perlu perjuangan ekstra untuk kembali memulihkan hubungan.
Yusuf mengalami persoalan berat; ia mengalami berbagai penderitaan akibat perbuatan saudara-saudaranya. Ia dikucilkan dan dibuang oleh saudara-saudaranya. Bahkan, mereka menginginkan kematiannya. "Bagaimana mungkin saudara kandung berbuat demikian, " barangkali begitu kata Yusuf dalam hati. Ya, wajar jika Yusuf secara manusia mengalami marah dan kecewa. Tak hanya menderita secara fisik, hatinya juga terluka sangat dalam.
Masa yang panjang telah memproses Yusuf, bagaimana ia mengalami akibat dari perbuatan saudara-saudaranya, berpisah dengan keluarga sekian lama, sampai akhirnya ia berjumpa kembali dengan ayahnya serta saudara-saudaranya. Dan, ia mampu memaafkan semua perbuatan saudara-saudaranya. Itu diawali ketika ia melihat saudara-saudara dan ayahnya menderita kelaparan dan datang ke Mesir. Belas kasih dan pengampunan dari Yusuf muncul melebihi rasa kecewa dan marah. Kesadaran bahwa Allah berdaulat penuh atas hidup kita menjadikan segala kekecewaan dan kekesalan akan mampu kita hapuskan. --Tabita Ardi Primasari /Renungan Harian
APA HAKKU MEMBENCI,
JIKA TUHAN SAJA MENGASIHI?
****************************************************
No. 72. Bacaan Alkitab : Roma 3:24
Apakah Keselamatan itu Cuma-Cuma
CPG (Christian Pocket Guide).- Wednesday ,16 July 2014
Apakah Keselamatan itu Cuma-Cuma
16 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
Roma 3:24 Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
--------------------------------------
Jika Anda bertanya kepada 100 orang yang sedang berjalan di trotoar, "Bagaimana Anda bisa masuk surga?"
Anda akan mendapat banyak jawaban yang berbeda, yang jika dirangkum menjelaskan bahwa Anda harus berusaha untuk sampai ke surga.
Anda akan mendengar hal-hal seperti, "Berusaha untuk menjadi baik dan melakukan yang terbaik" atau "Berusaha untuk tetap menjadi orang yang berbudi baik atau" Melakukan lebih banyak kebaikan ketimbang keburukan.
Semua pemikiran ini berdasarkan pada usaha atau kerja keras, bukan pada kasih karunia.
Tetapi keselamatan adalah anugerah, dan Anda tidak perlu berusaha untuk mendapatkannya.
Itu diberikan cuma-cuma!
Anda tidak bisa mendapatkannya dengan bekerja keras, atau membelinya.
Inilah perbedaan mendasar antara Kristen dan agama lainnya.
Kekristenan adalah satu-satunya agama yang dibangun di atas kasih karunia.
Agama-agama lain mendasarkan keselamtan pada usaha.
Anda dapat meringkasnya dalam satu kata:
"Bekerja Ada hal-hal tertentu yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan persetujuan Allah, untuk mendapatkan kebahagiaan, untuk mendapatkan surga. Selalu ada aturan, peraturan, dan ritual-sesuatu yang harus Anda lakukan.
Di sisi lain, jika Anda harus meringkas Kekristenan dalam satu kata, itu adalah kata "selesai."
Yesus Kristus telah membayar harga untuk Anda di kayu salib.
Ia telah menggenapinya.
Seorang pria pernah bertanya pada saya, "Pastor Rick, apa yang bisa saya lakukan untuk diselamatkan?"
Jawab saya, "Kau terlambat!" (jawaban saya cukup mengejutkan dia.)
"Kau sudah terlambat 2000 tahun lamanya! Apa yang perlu dilakukan untuk keselamatan Anda telah selesai dilaksanakan, dan kini Anda tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Yesus Kristus sudah melakukannya.
Ia membayar keselamatan Anda di kayu salib, dan sebab itulah sekarang keselamatan itu diberikan dengan cuma-cuma.
Itulah sebabnya ketika digantung di kayu salib, Ia berkata, "Sudah selesai."
Dia tidak mengataka, "Saya selesai," sebab Ia belum selesai, Ia bangkit lagi.
Dia masih hidup hingga hari ini.
Rencana untuk menyediakan kasih karunia bagi setiap manusia telah dilaksanakan.
Roma 3:24 mengatakan, Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Anda tidak akan masuk Surga atas apa yang Anda lakukan.
Anda masuk ke Surga atas apa yang telah dilakukan untuk Anda, oleh Yesus Kristus.
Ketika Anda benar-benar memahami kasih karunia-Nya, terimalah, karena itu merupakan hadiah terbesar yang pernah ditawarkan kepada Anda.
Renungkan hal ini:
Menurut Anda mengapa begitu sulit bagi orang-orang untuk menerima kasih karunia Allah yang cuma-cuma itu?
Mengapa mereka lebih suka bekerja keras untuk mendapatkannya?
Menurut Anda apa yang Allah harapkan Anda lakukan setelah Anda menerima anugerah keselamatan-Nya?
Pengaruh apa yang Anda rasakan dari anugerah keselamatan yang Anda terima dalam hidup Anda?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 16-17; Kisah Para Rasul 20:1-16
____________________________________
Keselamatan adalah anugerah yang di berikan cuma-cuma dan telah di bayar lunas 2000 tahun yang lalu. Mari pelihara iman Anda sampai Dia datang yang kedua kalinya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
****************************************************
****************************************************