6. Okt, 2020

Kiriman dari : Pak Alip Date. : 06.10.2020

Kiriman dari : Pak Alip Date. : 06.10.2020

Kiriman dari : Pak Alip
Date. : 06.10.2020

Bacaan:
*"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."* (1 Petrus 5:7)

Renungan:
Ada seorang ibu yang menderita kanker selama bertahun-tahun menuliskan kesaksiannya, bagaimana ia tetap tegar menjalani hidupnya meskipun seolah-olah Allah sudah melupakannya.
Di dalam kesaksian tersebut, *ibu itu tidak menceritakan sukacitanya karena mengalami mukjizat, tetapi menceritakan penderitaannya selama bertahun-tahun dan ketegaran hatinya untuk bertahan dan tetap percaya pada kesetiaan Allah*.
Ia mengatakan bahwa ia tidak lagi menggenggam erat hidupnya. Ia selalu siap sedia untuk apapun yang Allah ingin lakukan di dalam hidupnya, bahkan jika Allah menginginkan nyawanya. Meskipun kesembuhan yang ia inginkan tidak kunjung datang, tetapi ia selalu bersyukur dan menghadapi kenyataan hidupnya dengan tegar.
Terkadang ketika mengalami pencobaan, sebagian orang mulai menyalahkan Allah, orang lain atau keadaan yang membuat mereka seperti itu. Ada yang menganggap bahwa Allah tidak mendengar doanya dan Allah tidak adil, sehingga ia hidup dalam kepahitan kepada Allah. Tetapi *ada sebagian orang yang tetap bertekun dan setia pada Allah meskipun mereka mengalami berbagai-bagai pencobaan*.
Sudah seharusnya kita menghadapi setiap kenyataan hidup dengan lapang dada dan menganggap pencobaan yang ada sebagai sesuatu yang akan menguatkan kita. Dalam kondisi bagaimanapun, kita perlu mempercayai Allah sepenuhnya, termasuk mempercayai kebijakan-kebijakan-Nya.
*Jangan pernah lupa bahwa Allah tetap mengasihi dan menginginkan hanya yang baik bagi anak-anak-Nya, meskipun kita tidak sepenuhnya memahami cara kerja-Nya*.
Ingatlah, bahwa *ke manapun Allah membawa kita, di situ tersedia kasih karunia yang cukup, karena Dia tidak pernah membiarkan kita sendirian*.
Tuhan Yesus memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena dalam setiap pergumulan dan permasalahan hidupku, Engkau selalu ada di dalamnya. Hadirlah terus di dalam pergumulan-pergumulan hidupku selanjutnya. Kalau orang lain ditolong, pasti aku pun akan Engkau tolong.
Secara khusus aku membawa permasalahanku ini ....... Datanglah dan beracaralah di dalamnya.
Amin.
(Sumber: Kencan Dengan Tuhan)

3. Okt, 2020

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan,

03 Oktober 2020 : Kiriman dari. : Pak Alip

03 Oktober 2020 :

Kiriman dari. : Pak Alip
Bacaan: 
"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12)

Renungan:
  Ada seorang pria yang berjalan melintasi padang gurun dan ia melihat tunas kelapa yang muncul di permukaan padang gurun. Ia pun mengangkat sebuah batu besar lalu meletakkannya tepat di atas kelapa yang sedang bertunas tadi. Sambil tersenyum puas, pria itu pergi.
   Meskipun sang kelapa telah berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan batu itu, namun batu itu tidak bergerak sedikitpun. Satu-satunya cara agar ia dapat tumbuh, ia menancapkan akar-akarnya ke bawah sampai mencapai sumber mata air yang cukup untuk pertumbuhannya.
   Semakin hari akar-akarnya semakin kuat dan ia pun berhasil tumbuh dengan meliukkan tunasnya untuk menghindari batu tersebut.
  Beberapa tahun kemudian, pria tersebut kembali untuk memastikan pohon kelapa itu sudah mati. Ketika ia sedang mencari-cari pohon kelapa tersebut, sebuah pohon kelapa yang sangat tinggi menyapanya sambil berkata, "Aku ingin berterima kasih kepadamu atas batu besar yang kau letakkan di atasku dulu. Batu itulah yang telah menyemangati aku untuk terus bertumbuh dengan berbagai cara. Hasilnya, sekarang aku menjadi pohon kelapa tertinggi di tempat ini."
   Seringkali kita berdoa dan meminta kepada Tuhan agar ia mengangkat masalah dan beban yang menekan kita, tetapi jarang kita minta agar Tuhan memberikan kekuatan dan kemampuan ekstra untuk dapat menanggung beban dan masalah kita.
   Akibatnya ketika kita tidak merasa mampu lagi menanggung beban itu, iman kita menjadi lemah dan kita mulai kecewa terhadap Tuhan.
   Sebenarnya tahan atau tidaknya kita dalam tekanan, terletak pada cara kita menyikapi tekanan tersebut.
   Orang yang mau maju, tidak akan pernah memandang tekanan sebagai beban berat yang akan menyebabkannya jatuh. Sebaliknya ia akan memandang itu sebagai pendorong semangat atau proses yang harus dilalui, ia berusaha dan terus bertekun
  Janganlah selalu meminta agar Tuhan mengangkat beban kita, tetapi mintalah kekuatan untuk dapat bertahan dan menang atas setiap tekanan yang ada, maka iman dan kepribadian kita akan semakin didewasakan.
  Tuhan Yesus memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, aku tidak meminta agar Engkau mengangkat beban hidupku, tetapi berilah aku kekuatan untuk menanggungnya. Karena kalau Engkau mengizinkan beban dan permasalahan terjadi dalam hidupku, itu artinya Engkau sedang membentuk aku menjadi pribadi yang kuat dan tahan uji.
Amin.
(Sumber: Kencan Dengan Tuhan)

1. Okt, 2020

Dari : Herawati Rachmat Tgl. : 29 September 2020

Dari : Herawati Rachmat Tgl. : 29 September 2020

Dari : Herawati Rachmat
Tgl. : 29 September 2020

● Kisah Nyata ●

Suatu ketika Dr. Mark, seorang dokter spesialis kanker yang terkemuka menerima undangan untuk menghadiri sebuah konferensi, sekaligus untuk menerima penghargaan riset bidang medis yang telah dipublikasikannya. 

Ia sangat bersemangat dan ingin secepatnya tiba di sana. Ia telah bekerja keras dalam waktu yang lama untuk risetnya itu dan merasa layak menerima penghargaan tersebut.

Akan tetapi, 2 jam setelah lepas landas, pesawat yang ditumpanginya itu harus mendarat darurat di bandara terdekat akibat kerusakan teknis. Karena kuatir akan terlambat tiba di konferensi tersebut, Dr. Mark segera pergi ke bagian resepsionis dan mendapat informasi bahwa penerbangan berikutnya baru ada 10 jam kemudian.

Resepsionis menyarankan agar ia menyewa mobil dan berkendara ke kota tempat konferensi itu, hanya 4 jam saja berkendara ke tujuannya. Karena tidak ada pilihan lain, ia memutuskan menggunakan mobil meskipun ia tidak suka mengemudi untuk perjalanan jauh. Dr. Mark menyewa mobil dan memulai perjalanannya. Akan tetapi, segera setelah ia berangkat, tiba-tiba cuaca menjadi buruk dan sebuah badai besarterjadi. Hujan yang terus turun menyulitkannya untuk melihat jalan dan tanda-tanda arah lokasi sehingga akhirnya ia melewati belokan yang seharusnya ia ambil.

Setelah 2 jam lamanya berkendara, ia sadar bahwa ia telah tersesat. Mengemudi dalam hujan yang lebat di jalan yang terpencil membuatnya merasa lapar dan letih. Dengan rasa gelisah ia mulai mencari tanda-tanda rumah penduduk yang ada di sekitar lokasi itu. Tidak lama kemudian ia menjumpai sebuah rumah tua kecil. Lalu ia keluar dari mobil dan mengetuk pintu. Seorang wanita sederhana membuka pintu. Dr. Mark menjelaskan masalahnya dan meminta tolong kepada wanita tersebut apakah ia bisa meminjamkan teleponnya.

Tetapi wanita itu memberitahukan bahwa ia tidak memiliki telepon atau pun peralatan telekomunikasi lainnya. Wanita itu mengajak dokter Mark untuk masuk ke rumahnya dan menunggu hingga cuaca membaik. Dalam kondisi lapar, basah dan kelelahan membuat sang dokter menerima tawaran baik dari wanita itu dan masuk ke dalam rumah. Wanita itu memberinya teh panas dan roti kering untuk dimakan. Wanita itu mengajaknya untuk berdoa bersama. Sambil tersenyum Dr. Mark berkata bahwa ia hanya percaya akan kerja keras. Ia lalu mempersilakan wanita itu untuk melanjutkan doanya.

Sambil duduk menikmati tehnya, Mark memperhatikan wanita itu berdoa di keredupan cahaya lilin. Ia berdoa di samping sesuatu yang tampak seperti tempat tidur bayi kecil.Setiap saat wanita itu selesai berdoa ia segera melanjutkannya dgn doa lainnya. Merasa bahwa wanita itu sedang membutuhkan pertolongan, sang dokter mengambil kesempatan untuk berbicara segera setelah wanita itu selesai berdoa. Ia bertanya kepada wanita itu apakah sebenarnya yang diinginkannya dan apakah Tuhan akan mendengar doa-doanya. Lalu sang dokter bertanya tentang anak yang ada di tempat tidur bayi tersebut yang sepertinya sedang ia doakan. Dengan tersenyum getir wanita itu berkata bahwa anak itu adalah anaknya. Ia sedang menderita suatu jenis penyakit kanker yang jarang ditemukan dan hanya ada 1 dokter yang dianggap mampu menanganinya, namanya Dr. Mark. Dokter itulah yang dapat menyembuhkannya. Tapi wanita itu tidak mampu untuk membayar Dr. Mark, disamping itu Dr. Mark tinggal di kota lain yang jauh dari tempatnya tinggal.

Kemudian wanita itu melanjutkan, ”Sejauh ini memang Tuhan belum menjawab doaku. Tetapi suatu hari nanti Tuhan akan memberikan jalan keluar, *dan aku tidak akan membiarkan kekuatiranku mengalahkan imanku”*

Kagum dan tak mampu berkata apa-apa, Dr. Mark berlinangan air mata. Ia berbisik: ”God is great... Tuhan Maha Besar.” Lalu ia mengingat kembali rangkaian peristiwa yang ia alami, ada kerusakan teknis di pesawat, badai yang melanda, ia tersesat di jalan, dan semuanya ini terjadi karena Tuhan tidak hanya menjawab doa wanita tersebut. Tetapi juga memberinya sebuah kesempatan untuk keluar dari dunia yang materialistis dan memberikan sebagian keahliannya dan waktunya untuk orang-orang miskin yang sedang putus asa, yang sama sekali tidak memiliki apapun selain doa-doa yang kaya yang diimaninya merupakan jawaban yang pasti.

---------------------------------
  
Sobat yang terkasih, apa moral dari kisah ini? Apakah kejadian itu terjadi secara kebetulan saja? Atau apakah benar ada kuasa yang bekerja bagi kebaikan orang-orang yang selalu berharap dan berserah kepada-Nya? 

Bagi orang yang percaya akan adanya kuasa yang ‘mendisain’peristiwa tersebut akan mengaminkan Firman Tuhan dalam
Roma 8 : 28 yang menyatakan *“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”*

Jadi Sobat yang baik hati, tetaplah berdoa dan mengucap syukur.  *“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”* (Yakobus 5 : 16 b). 

15. Sep, 2020

25. Mei, 2014 *Pelajaran Berharga*

 

25. Mei, 2014

*Pelajaran Berharga*

*Pelajaran Berharga*

Cerita untuk memotivasi kita

 

*Pelajaran Berharga*

 

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) tersebut mengadakan ” permainan “.

 

Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut di beri nama ber dasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa … tergantung

jumlah orang-orang yang dibenci.

 

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci.

 

Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

 

Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

 

Ibu Guru : ” Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?”

 

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun mereka pergi.

 

Guru pun menjelaskan apa arti dari ” permainan ” yang mereka lakukan.

 

Ibu Guru : ” Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya …

 

-Kisah Motivasi-

25. Jul, 2018

*Tommy yang Bodoh*........

Rabu , 25 Juli 2018

Kiriman dari Lydia Sujono

 

*Tommy yang Bodoh*........

 

*Di Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 11 Februari 1847, lahir seorang anak bernama panggilan Tommy*  

 

Dia lahir dengan kemampuan biasa-biasa saja, tidak memiliki kecerdasan khusus seperti anak-anak lainnya

 

Saat belajar di sekolah, kisah homeschooler, Tommy tidak mampu untuk mengikuti pendidikan yang dijarkan di sekolahnya

 

Oleh sebab itu , Tommy selalu mendapatkan nilai buruk dan mengecewakan 

 

Sangat bodohnya anak ini dalam pandangan pihak sekolahnya, sehingga para guru memilih untuk ‘angkat tangan’ dalam usaha mendidik Tommy

 

Pada suatu hari, guru sekolah Tommy memanggil Tommy dan memberikan sepucuk surat kepadanya

 

Guru tersebut berpesan, "jangan buka surat ini di perjalanan, berikan kepada ibu mu”

 

Tommy kecil dengan gembira membawa surat itu pulang dan memberikan kepada ibunya 

 

Menerima surat itu, ibu Tommy membacanya, lalu menangis 

 

Sambil berurai air mata, dia membaca surat itu dengan suara keras : “Putra Anda seorang jenius

 

Sekolah ini terlalu kecil untuk menampungnya dan tidak memiliki guru yang cakap untuk mendidiknya

 

Agar anda mendidiknya sendiri,” ujar sang Ibu dengan suara lantang

 

Ibu Tommy lalu berkata kepada Tommy bahwa

 

“Kamu anak yang jenius nak, sekolah belum cukup baik untuk mendidik anak yang hebat seperti kamu. Mulai saat ini ibu yang akan mendidik kamu”

 

Ibunya kemudian menarik Tommy kecil ke rumah dan meninggalkan sekolah 

 

Tommy menjalani pendidikan di rumah. Dengan demikian Tommy pun belajar dengan bebas dan leluasa di rumahnya tanpa harus memikirkan nilai-nilai pelajaran yang harus dicapainya

 

Di rumah, Tommy pun melahap buku-buku ilmiah dewasa

 

Satu karakter yang luar biasa yang dimiliki Tommy adalah keinginan tahunya yang luar biasa besar ditambah SIFAT DASARNYA YANG PANTANG MENYERAH MENGHADAPI APAPUN

 

Karena itu Tommy pun melakukan Eksperimen – eksperimen hebat

Sebelum memasuki Usia sekolah Tommy sudah berhasil membedah hewan-hewan, hal ini karena keinginan tahunya yang besar terhadap hewan-hewan di sekitarnya

 

Di usia 12 tahun, Tommy kecil sudah memiliki Laboratorium Kimia kecil di ruang bawah tanah rumah ayahnya

 

Setahun kemudian dia berhasil membuat telegraf yang sekalipun bentuk dan modelnya sederhana dan primitif tapi sudah bisa berfungsi

 

Kisah HOMESCHOOLER di usia nya yang masih belia, Tommy sudah bekerja dan mencari uang sendiri dengan berjualan koran di kereta api selama beberapa tahun. Kemudian Tommy bekerja sebagai operator telegraf, kemudian ; Tommy pun naik menjadi kepala mesin telegraf di Amerika

 

Saat usia Tommy 32 tahun, dunia tidak lagi gelap gulita ketika malam hari. Tommy yang dianggap BODOH waktu kecil itu BERHASIL MENCIPTAKAN BOHLAM LAMPU PIJAR, yang Mengubah Wajah Dunia selamanya

 

Jauh setelah Ibunya wafat dan Tommy telah menjadi Tokoh PENEMU PERTAMA.., suatu hari di rumah dia melihat-lihat barang lama keluarga... 

 

Tiba-tiba dia melihat Kertas Surat terlipat di laci sebuah meja... 

     

Dia membuka dan membaca isinya: 

 

"Putra anda anak yang bodoh.. 

 

Kami tidak Mengizinkan anak Anda bersekolah lagi,”

 

demikianlah ISI SURAT YANG SESUNGGUHNYA yang diBawa dan diBerikan Tommy kepada ibunya, dahulu waktu sepulang sekolah

 

Tommy menangis berjam-jam setelah membaca surat itu...

 

Dia kemudian menulis di buku Diary-nya:

 

*"SAYA , THOMAS ALFA EDISON , ADALAH SEORANG ANAK YANG BODOH, YANG KARENA SEORANG IBU YANG LUAR BIASA, MAMPU MENJADI SEORANG JENIUS PADA ABAD KEHIDUPANNYA"*

 

Jika kita menikmati Lampu yang terang saat ini, 

 

ingatlah bahwa Kita BERHUTANG Bukan pada Seorang Thomas Alfa Edison.., tetapi kepada SEORANG IBU yang melihat dengan CARA YANG BERBEDA. 

Cara dari MATA KASIH ORANGTUA

 

Jika suatu hari nanti, Putra atau Putri anda mendapat,

 

“cap bodoh”, “cap nakal” , “cap lamban” atau cap lainnya, 

 

yang sama seperti Thomas Alfa Edison kecil, maka Siapa yang akan anda Percayai ?

 

PERAN IBU YG LUAR BIASA    

 

*SELAMAT HARI ANAK NASIONAL 23 Juli 2018*