<< Ren.Har. Sabtu, 10 Juli 2021 >>
Renungan Harian (831.1)
Sabtu, 10 Juli 2021
Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.
<< Ren.Har. Sabtu, 10 Juli 2021 >>
Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Tak Lekang Waktu
Bac. : Kidung Agung 6 (1-13)
Nats. : Kidung Agung 6:4
Bac.S. : Mazmur 88-91
Bacaan Alkitab : Kidung Agung 6 (1-13)
(1) Ke mana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan manakah kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu? (2) Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke bedeng rempah-rempah untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung. (3) Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan
(4) Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya. (5) Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead. (6) Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. (7) Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. (8) Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya. (9) Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya. (10) "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?" (11) Ke kebun kenari aku turun melihat kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon delima berbunga. (12) Tak sadar diri aku; kerinduanku menempatkan aku di atas kereta orang bangsawan. (13) Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
Ayat Nats. : Kidung Agung 6:4
(4) Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.
Bacaa Alkitab Setahun : Mazmur 88-91
Mazmur 88
Doa pada waktu sakit payah
(1) Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi.
(88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku,
siang hari aku berseru-seru,
pada waktu malam aku menghadap Engkau.
(2) (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;
(3) (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka,
dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
(4) (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur;
aku seperti orang yang tidak berkekuatan.
(5) (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati,
seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur,
yang tidak Kauingat lagi,
sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
(6) (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah,
dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
(7) (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu,
dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
(8) (88-9) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,
telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka.
Aku tertahan dan tidak dapat keluar;
(9) (88-10) mataku merana karena sengsara.
Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari,
telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
(10) (88-11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati?
Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela
(11) (88-12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur,
dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?
(12) (88-13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan,
dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?
(13) (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong,
dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
(14) (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku,
Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?
(15) (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil,
aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
(16) (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku,
kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,
(17) (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari,
mengepung aku serentak.
(18) (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman,
kenalan-kenalanku adalah kegelapan.
Mazmur 89
Kesetiaan TUHAN kepada Daud
(1) Nyanyian pengajaran Etan, orang Ezrahi.
(89-2) Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya,
hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.
(2) (89-3) Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya;
kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
(3) (89-4) Engkau telah berkata: "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku,
Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:
(4) (89-5) Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu,
dan membangun takhtamu turun-temurun." Sela
(5) (89-6) Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya TUHAN,
bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus.
(6) (89-7) Sebab siapakah di awan-awan yang sejajar dengan TUHAN,
yang sama seperti TUHAN di antara penghuni sorgawi?
(7) (89-8) Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus,
dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya.
(8) (89-9) Ya TUHAN, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau?
Engkau kuat, ya TUHAN, dan kesetiaan-Mu ada di sekeliling-Mu.
(9) (89-10) Engkaulah yang memerintah kecongkakan laut,
pada waktu naik gelombang-gelombangnya, Engkau juga yang meredakannya.
(10) (89-11) Engkaulah yang meremukkan Rahab seperti orang terbunuh,
dengan lengan-Mu yang kuat Engkau telah mencerai-beraikan musuh-Mu.
(11) (89-12) Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi,
dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya.
(12) (89-13) Utara dan selatan, Engkaulah yang menciptakannya,
Tabor dan Hermon bersorak-sorai karena nama-Mu.
(13) (89-14) Punya-Mulah lengan yang perkasa,
kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu.
(14) (89-15) Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu,
kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu.
(15) (89-16) Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai,
ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu;
(16) (89-17) karena nama-Mu mereka bersorak-sorak sepanjang hari,
dan karena keadilan-Mu mereka bermegah.
(17) (89-18) Sebab Engkaulah kemuliaan kekuatan mereka,
dan karena Engkau berkenan, tanduk kami meninggi.
(18) (89-19) Sebab perisai kita kepunyaan TUHAN,
dan raja kita kepunyaan Yang Kudus Israel.
(19) (89-20) Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan
kepada orang-orang yang Kaukasihi, kata-Mu:
"Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan,
telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.
(20) (89-21) Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku;
Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus,
(21) (89-22) maka tangan-Ku tetap dengan dia,
bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
(22) (89-23) Musuh tidak akan menyergapnya,
dan orang curang tidak akan menindasnya.
(23) (89-24) Aku akan menghancurkan lawannya dari hadapannya,
dan orang-orang yang membencinya akan Kubunuh.
(24) (89-25) Kesetiaan-Ku dan kasih-Ku menyertai dia,
dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi.
(25) (89-26) Aku akan membuat tangannya menguasai laut,
dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.
(26) (89-27) Diapun akan berseru kepada-Ku: 'Bapaku Engkau,
Allahku dan gunung batu keselamatanku.'
(27) (89-28) Akupun juga akan mengangkat dia menjadi anak sulung,
menjadi yang mahatinggi di antara raja-raja bumi.
(28) (89-29) Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya,
dan perjanjian-Ku teguh bagi dia.
(29) (89-30) Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya,
dan takhtanya seumur langit.
(30) (89-31) Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku
dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku,
(31) (89-32) jika ketetapan-Ku mereka langgar
dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku,
(32) (89-33) maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada,
dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan.
(33) (89-34) Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya
dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku.
(34) (89-35) Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku,
dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
(35) (89-36) Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku,
tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud:
(36) (89-37) Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya,
dan takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku,
(37) (89-38) seperti bulan yang ada selama-lamanya,
suatu saksi yang setia di awan-awan." Sela
(38) (89-39) Tetapi Engkau sendiri menolak dan membuang,
menjadi gemas kepada orang yang Kauurapi,
(39) (89-40) membatalkan perjanjian dengan hamba-Mu,
menajiskan mahkotanya laksana debu,
(40) (89-41) melanda segala temboknya,
membuat kubu-kubunya menjadi reruntuhan.
(41) (89-42) Semua orang yang lewat di jalan merampoknya,
dan ia menjadi cela bagi tetangganya.
(42) (89-43) Engkau telah meninggikan tangan kanan para lawannya,
telah membuat semua musuhnya bersukacita.
(43) (89-44) Juga Kaubalikkan mata pedangnya,
dan tidak membuat dia dapat bertahan dalam peperangan.
(44) (89-45) Engkau menghentikan kegemilangannya,
dan takhtanya Kaucampakkan ke bumi.
(45) (89-46) Kaupendekkan masa mudanya,
Kauselubungi dia dengan malu. Sela
(46) (89-47) Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau bersembunyi terus-menerus,
berkobar-kobar murka-Mu laksana api?
(47) (89-48) Ingatlah apa umur hidup itu,
betapa sia-sia Kauciptakan semua anak manusia!
(48) (89-49) Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian,
yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati? Sela
(49) (89-50) Di manakah kasih setia-Mu yang mula-mula, ya Tuhan,
yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada Daud demi kesetiaan-Mu?
(50) (89-51) Ingatlah cela hamba-Mu, ya Tuhan,
bahwa dalam dadaku aku menanggung penghinaan segala bangsa,
(51) (89-52) yang dilontarkan oleh musuh-musuh-Mu, ya TUHAN,
yang dilontarkan mencela jejak langkah orang yang Kauurapi.
(52) (89-53) Terpujilah TUHAN untuk selama-lamanya!
Amin, ya amin.
Mazmur 90
Allah, tempat perlindungan yang kekal
(1) Doa Musa, abdi Allah.
Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami
turun-temurun.
(2) Sebelum gunung-gunung dilahirkan,
dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
(3) Engkau mengembalikan manusia kepada debu,
dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
(4) Sebab di mata-Mu seribu tahun
sama seperti hari kemarin, apabila berlalu,
atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
(5) Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi,
seperti rumput yang bertumbuh,
(6) di waktu pagi berkembang dan bertumbuh,
di waktu petang lisut dan layu.
(7) Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu,
dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.
(8) Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu,
dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.
(9) Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu,
kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.
(10) Masa hidup kami tujuh puluh tahun
dan jika kami kuat, delapan puluh tahun,
dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan;
sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
(11) Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu
dan takut kepada gemas-Mu?
(12) Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
(13) Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama lagi? --
dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
(14) Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu,
supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
(15) Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami,
seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
(16) Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu,
dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka.
(17) Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami,
dan teguhkanlah perbuatan tangan kami,
ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.
Mazmur 91
Dalam lindungan Allah
(1) Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi
dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
(2) akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku,
Allahku, yang kupercayai."
(3) Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung,
dari penyakit sampar yang busuk.
(4) Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,
di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
(5) Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang,
(6) terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap,
terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
(7) Walau seribu orang rebah di sisimu,
dan sepuluh ribu di sebelah kananmu,
tetapi itu tidak akan menimpamu.
(8) Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri
dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
(9) Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu,
Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
(10) malapetaka tidak akan menimpa kamu,
dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
(11) sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
(12) Mereka akan menatang engkau di atas tangannya,
supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
(13) Singa dan ular tedung akan kaulangkahi,
engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
(14) "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya,
Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
(15) Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab,
Aku akan menyertai dia dalam kesesakan,
Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
(16) Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia,
dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."
—————
Tampilan cetak
edisi sebelum | 07/Edisi 2021 | edisi berikut
Sabtu, 10 Juli 2021
Bacaan : KIDUNG AGUNG 6
Setahun : Mazmur 88-91
Nas : Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya. (Kidung Agung 6:4)
Tak Lekang Waktu
Cantik engkau, manisku. Sungguh, sebuah pujian yang sangat indah terdengar di telinga seorang wanita. Demikianlah Salomo memuji istrinya. Ia berkata, "Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza." Kota Tirza (yang dipakai Salomo untuk melukiskan kecantikan istrinya) merupakan sebuah kota kuno Kanaan yang terkenal oleh keindahannya. Salomo tidak hanya memuji kekasihnya. Ia juga menyatakan betapa ia sangat sayang kepada istrinya yang satu ini, dari para istri lainnya dengan berkata, "Tapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku."
Mencoba menyelami pujian Salomo ini, saya merenungkan bahwa kata-katanya sarat dengan 3 hal: pujian, kasih sayang dan komitmen. Dan ungkapan pujian Salomo kepada istrinya adalah sebuah gambaran bagaimana Allah mengasihi umat-Nya. Allah memuji umat-Nya untuk mengungkapkan betapa berharga-Nya mereka di hati-Nya. "Aku mengasihimu seperti biji mata-Ku, " demikian firman-Nya. Dan lagi, komitmen Allah untuk mengasihi kita tidak pernah lekang oleh waktu. Kasih seorang manusia bisa lekang oleh waktu, tapi kasih Allah tidak pernah berubah. Bahkan Ia membuktikan komitmen cinta-Nya dengan tidak menyayangkan Anak-Nya yang tunggal dan dikorbankan demi menyelamatkan kita, kekasih hati-Nya.
Sungguh, hidup kita terlalu berharga di mata-Nya! Dia melukis diri kita di telapak tangan-Nya karena Ia rindu setiap waktu memandang dan menyatakan kasih-Nya. Akankah kita menanggapi kasih-Nya yang begitu besar dengan komitmen yang sama untuk hidup mengasihi-Nya? --SYS/www.renunganharian.net
KASIH ALLAH KEPADA KITA ITU TERLAMPAU BESAR,
KASIH-NYA TIDAK PERNAH LEKANG OLEH WAKTU.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.
Have a nice day
Happy Saturday
May God Bless you
Today and Always
Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net
Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net
Sabtu, 10 Juli 2021