21. Nov, 2014

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.211 - No.216

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.211 - No.216

F.Tuhan No.211 - No.216
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.211 - No.216
*************************
Firman Tuhan No.211 - No.216
*************************
211. Bacaan Alkitab : Filipi 2:12-18
KETIDAKPUASAN YANG KUDUS

212. Bacaan Alkitab : Filipi 2:1-2
Pemulihan Hubungan Dengan Orang Lain

213. Bacaan Alkitab : Roma 6:1-23
TERBUAI PELUKAN DOSA

214. Bacaan Alkitab : Amsal 25:28
Mengembangkan Kontrol Diri Yang Alkitabiah

215. Bacaan Alkitab : Nehemia 4:1-6
TETAP FOKUS BERUSAHA

216. Bacaan Alkitab : Yohanes 6: 8-9
Prinsip Memanen: Berikan Dengan Murah Hati

*******************************

No. 211. Bacaan Alkitab : Filipi 2:12-18
KETIDAKPUASAN YANG KUDUS

Tampilan cetak
Rabu, 24 September 2014
Bacaan Alkitab : Filipi 2:12-18
Tetaplah kerjakan keselamatanmu
(12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, (13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, (15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, (16) sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah. (17) Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. (18) Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
----------------------------
Setahun : Yunus 1-4
----------------------------
Nats : Allah sendiri yang bekerja di dalam dirimu untuk membuat kalian rela dan sanggup menyenangkan hati Allah. (Filipi 2:13 BIS)
----------------------------

KETIDAKPUASAN YANG KUDUS
Salah satu bagian penting dalam pertumbuhan rohani seseorang sebagai murid Kristus adalah semakin mengenali tempat dan bagian kita dalam melayani Tuhan di dunia. Panggilan pelayanan ini bukan berawal dari inisiatif kita, melainkan dari Tuhan. Ketika kita sungguh menangkap kegerakan Tuhan di dalam diri kita, kita akan mengalami sesuatu yang disebut sebagai holy discontent (ketidakpuasan yang kudus).

"Apakah satu aspek dari dunia yang telah rusak ini, di mana ketika Anda melihatnya, menyentuhnya, atau dekat dengannya, Anda merasa tidak tahan lagi? ... Inilah 'ketidakpuasan yang kudus'... Anda mungkin mendengar Allah berkata, 'Sekarang kamu tahu apa yang Aku rasakan.' Badai api frustrasi itu bukanlah milik Anda sendiri, namun juga milik-Nya, " tulis Bill Hybels.

Manusia dan dunia sudah jatuh ke dalam dosa, namun Tuhan sedang menjalankan misi penebusan dan pemulihan-Nya. Tuhan melakukannya dengan memanggil semua anak-Nya untuk terlibat dalam karya penebusan dan pemulihan-Nya tersebut. Untuk itu, Tuhan bekerja di dalam diri kita, memberi kita kemauan dan kemampuan untuk mengambil bagian dalam tujuan-tujuan-Nya (Fil 2:13).

Dalam aspek kejatuhan manakah yang menggelisahkan hati Anda untuk memberi perhatian lebih? Dalam hal apakah Anda tidak bisa lagi untuk tidak berdoa dan tidak bertindak? Kenalilah pekerjaan Tuhan yang menggerakkan dan memperlengkapi Anda untuk terlibat menggenapi tujuan-Nya bagi dunia yang dikasihi-Nya. --Johan Setiawan /Renungan Harian

TUHAN BERKARYA DI TENGAH DUNIA DENGAN BEKERJA DI DALAM HATI KITA
UNTUK MENANGKAP HATI-NYA BAGI DUNIA.

*******************************

No. 212. Bacaan Alkitab : Filipi 2:1-2
Pemulihan Hubungan Dengan Orang Lain

CPG (Christian Pocket Guide).- Wednesday, 24 September 2014
Pemulihan Hubungan Dengan Orang Lain

Bacaan Hari ini:
Filipi 2:1-2 "Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,"
--------------------------------------
Hubungan-hubungan dengan orang lain selalu layak dipulihkan.

Kehidupan adalah soal belajar bagaimana mengasihi, dan Allah ingin kita menghargai hubungan-hubungan kita dengan orang lain. Dia juga mau kita melakukan segala upaya untuk mempertahankannya, ketimbang mencampakkannya setiap kali terjadi keretakan, sakit hati, atau konflik.

Bahkan Alkitab mengatakan bahwa Allah telah memberikan pelayanan-Nya untuk memulihkan setiap hubungan yang ada. Atas alasan inilah, sebagian besar kitab dalam Perjanjian Baru dikhususkan untuk mengajarkan kita bagaimana cara bergaul dengan satu sama lain.

Rasul Paulus mengajarkan bahwa kemampuan kita untuk hidup damai dengan orang lain adalah tanda- tanda dari kedewasaan rohani. Karena Kristus ingin keluarga-Nya dikenal karena kasih kita terhadap satu sama lain, maka persekutuan yang tercerai berai ialah hal yang memalukan ketika dilihat oleh orang yang tak percaya. Inilah sebabnya mengapa Paulus begitu malu ketika anggota jemaat di Korintus terpecah menjadi faksifaksi dan bahkan saling menyeret satu sama lain ke pengadilan.

Dia menulis, "Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang diantara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?" (1 Korintus 6: 5). Dia terkejut bahwa tidak seorangpun di gereja itu yang cukup dewasa untuk menyelesaikan konflik secara damai. Di dalam surat yang sama, ia berkata, "Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir" (1 Korintus 1:10).

Jika Anda ingin berkat Tuhan ada dalam hidup Anda dan ingin dikenal sebagai anak Allah, maka Anda harus belajar untuk menjadi pembawa damai. Yesus berkata, Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah" (Matius 5:9).

Perhatikan, Yesus tidak berkata, "Berbahagialah orang yang cinta damai," karena semua orang cinta damai. Ia juga tidak berkata, "Berbahagialah orang yang damai," tidak ada yang tak pernah terpancing emosinya. Tetapi Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang membawa damai"-mereka yang giat berupaya menyelesaikan konflik.

Pembawa damai tidak banyak karena membawa damai itu pekerjaan yang tak mudah, tetapi karena Anda dibentuk untuk menjadi bagian dari keluarga Allah, maka perdamaian adalah salah satu keterampilan yang paling penting yang patut Anda asah.

Sayangnya, sebagian besar dari kita tidak pernah diajarkan bagaimana cara menyelesaikan konflik. Jadi, selama beberapa hari ke depan, kita akan kita akan melihat langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 1-3; Galatia 5
____________________________________
Pemulihan hubungan dengan orang harus segera dilakukan karena Anda dan orang lain tersebut menjadi bagian dari keluarga Allah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

*******************************

No. 213. Bacaan Alkitab : Roma 6:1-23
TERBUAI PELUKAN DOSA

Tampilan cetak
Kamis, 25 September 2014
Bacaan Alkitab : Roma 6:1-23
Mati dan bangkit dengan Kristus
(1) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? (2) Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? (3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? (4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. (6) Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. (7) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. (8) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. (9) Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. (10) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. (11) Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. (12) Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (13) Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. (14) Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Dua macam perhambaan
(15) Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! (16) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? (17) Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. (18) Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. (19) Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. (20) Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. (21) Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. (22) Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. (23) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
----------------------------
Setahun : Mikha 1-7
----------------------------
Nats : Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: Bahwa kamu telah mati terhadap dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. (Roma 6:11)
----------------------------

TERBUAI PELUKAN DOSA
Suatu kali, dalam sebuah ibadah khusus kaum pria, ada tantangan menarik disampaikan oleh pembicara. Setiap orang diminta menceritakan pergumulan terbesarnya dalam hal dosa kepada orang yang ada di sebelahnya, lalu bersama-sama saling mendoakan supaya mengalami kelepasan. Setiap orang lalu didorong untuk terus berjuang mengatasi dosa dengan membangun kesadaran bahwa dirinya telah mati bagi dosa dan hidup bagi Allah.

Upah dosa ialah maut. Kebenaran ini mungkin tidak asing lagi bagi orang percaya. Namun faktanya, masih cukup banyak orang percaya bergumul dengan dosa tertentu dalam hidupnya. Ada yang menyebut sebagai dosa favorit karena begitu seringnya dosa tersebut dilakukan. Alkitab memberikan petunjuk bagaimana kita dapat menang atas dosa. Pertama, sadari bahwa kita telah mati bagi dosa. Kehidupan dalam dosa adalah bagian dari masa lalu ketika kita belum hidup di dalam Kristus. Kedua, belajar hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Seseorang yang mengarahkan hidupnya untuk menyenangkan hati Allah, pada saat yang sama ia sedang menjauh dari dosa sehingga pengaruh dosa akan melemah.

Pelukan dosa dapat membuat orang merasa aman, merasa hidupnya baik-baik saja, atau tidak perlu bertobat. Mereka tidak menyadari bahwa efek dosa seperti pagutan ular yang mematikan dengan "bisa" yang akan memengaruhi roh, jiwa, dan tubuh kita. Adakah kita sedang bergumul dengan dosa tertentu atau mulai terbuai dalam pelukan dosa? Bergegaslah keluar sebelum hidup kita dihancurkan olehnya! --Go Hok Jin /Renungan Harian

ORANG YANG HIDUP DENGAN ALLAH DIMAMPUKAN UNTUK
TIDAK LAGI TERBUAI OLEH PELUKAN DOSA.

*******************************

No. 214. Bacaan Alkitab : Amsal 25:28
Mengembangkan Kontrol Diri Yang Alkitabiah

(CPG (Christian Pocket Guide).-
Thursday, 25 September 2014
Mengembangkan Kontrol Diri Yang Alkitabiah
Bacaan Hari ini:
Amsal 25:28 "Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya."
--------------------------------------
Orang dengan kontrol diri menguasai suasana hati mereka. Mereka tidak membiarkan suasana hati mereka menguasai hari mereka. Sebagian besar pencapaian yang ada di dunia ini dilakukan oleh orang-orang yang mengerjakan hal-hal benar, bahkan ketika mereka enggan melakukannya: "Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya" (Amsal 25:28).

Orang dengan kontrol diri menjaga perkataan mereka. Mereka mengerem pikiran sebelum membuka mulut mereka: "Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan" (Amsal 13:3)

Orang dengan kontrol diri menahan reaksi mereka. Seberapa kuat Anda bisa menahan reaksi Anda terhadap satu peristiwa, sebelum Anda melakukan kesalahan? "Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran" (Amsal 19:11).

Orang dengan kontrol diri setia pada jadwal mereka. Jika Anda tidak menentukan bagaimana Anda akan menghabiskan hari Anda, maka orang lain yang akan memutuskannya untuk Anda:

"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat" (Efesus 5: 15-16).

Orang dengan kontrol diri mengelola uang mereka. Mereka belajar untuk hidup dengan menghabiskan lebih sedikit dari penghasilan mereka, dan menabung sisanya. Jika Anda merancang anggaran Anda, maka Anda tahu akan dihabiskan untuk apa uang tersebut, dan tidak membuat Anda bertanya-tanya kemana perginya semua uang Anda! "Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya" (Amsal 21:20).

Orang dengan kontrol diri menjaga kesehatan mereka. Dengan cara itu mereka bisa mencapai lebih banyak prestasi dan menikmatinya: "Supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan," (1 Tesalonika 4:4)

Dalam area apa Anda perlu mengembangkan kontrol diri Anda? Kedisiplin yang Anda bangun hari ini akan menentukan keberhasilan Anda esok.

Namun, untuk memiliki pengendalian diri yang tinggi, dibutuhkan lebih dari sekedar kemauan keras. Dibutuhkan kuasa yang lebih besar dibanding diri Anda sendiri: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" (2 Timotius 1: 7)
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 4-6; Galatia 6
____________________________________
Kedisiplin yang Anda bangun hari ini akan menentukan keberhasilan Anda esok.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

*******************************

No. 215. Bacaan Alkitab : Nehemia 4:1-6
TETAP FOKUS BERUSAHA

Tampilan cetak
Jumat, 26 September 2014
Bacaan Alkitab : Nehemia 4:1-6
Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan
(1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi (2) dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?" (3) Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka." (4) Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. (5) Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun. (6) Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.
----------------------------
Setahun : Nahum 1-Habakuk 3
----------------------------
Nats : Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati. (Nehemia 4: 6)
----------------------------
TETAP FOKUS BERUSAHA
Lionel Messi pernah ditolak klub besar Argentina River Plate karena tinggi badannya. Teman-temannya mengejek, ia tidak akan pernah menjadi pesepakbola profesional. Bukannya patah semangat, ia terpacu untuk terus berlatih. Akhirnya seorang pencari bakat dari tim Barcelona melihat kecakapannya dan mengajaknya berlatih di Akademi Barcelona. Hingga saat ini, bersama tim Barcelona, Messi memegang rekor meraih Ballon d'Or, penghargaan pemain sepakbola terbaik paling bergengsi di Eropa, sebanyak empat kali berturutturut. Untuk diketahui, tinggi badan Lionel Messi hanya 169 cm.

Bangsa Yahudi juga diejek ketika mulai membangun kembali tembok Yerusalem. Pada zaman itu, batu yang digunakan adalah batu lunak, yang akan hancur jadi debu ketika dibakar karena cairan yang terkandung di dalamnya menguap. Hal itulah yang dijadikan bahan ejekan oleh Sanbalat. Sungguh suatu serangan mental yang berat. Namun, Nehemia menghadapinya dengan doa. Dengan keteguhan hati, ia tetap fokus membangun karena ia yakin Allah akan membuat usahanya berhasil. Keberhasilan itulah yang akan membungkam semua ejekan yang ditujukan kepada mereka.

Ketika menghadapi cemoohan orang lain, tak perlu kita membalasnya. Saat berbagai kesulitan menghambat pekerjaan dan pelayanan, tetaplah fokus melakukan tugas kita. Seperti Nehemia, hendaklah kita membawanya dalam doa kepada Allah dan tetap tekun berusaha. Jangan pernah meragukan penyertaan Allah dan yakinlah bahwa Dia akan membawa kita pada keberhasilan. --Rellin Ayudya /Renungan Harian

SETIAP BATU YANG DILEMPARKAN DAPAT KITA GUNAKAN
UNTUK MEMPERKOKOH PEMBANGUNAN PEKERJAAN ALLAH.

*******************************

No. 216. Bacaan Alkitab : Yohanes 6: 8-9
Prinsip Memanen: Berikan Dengan Murah Hati

CPG (Christian Pocket Guide). Friday, 26 September 2014
Prinsip Memanen: Berikan Dengan Murah Hati

Bacaan Hari ini:
Yohanes 6: 8-9 "Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
--------------------------------------
Setiap kali Anda didesak oleh satu kebutuhan, akui iman Anda dengan menanam sebuah benih. Dengan kata lain, berhenti fokus pada kebutuhan Anda, dan cari cara untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain, yaitu dengan menanam benih ke dalam hidup mereka.

Ini tidak mudah. Ini bertentangan dengan sifat dasar kita; ini terdengar benar-benar tidak masuk akal. Jika saya sedang kekurangan uang, mungkin saya akan berpikir, "Aku tak bisa memberikan sepeser pun." Atau jika saya sedang dikejar-kejar waktu, mungkin saya akan berpikir, "Kenapa aku harus membuang- buang waktuku untuk mengerjakan hal lain?" Atau jika saya sedang letih menjalani satu hubungan, saya mungkin akan berpikir, "Bagaimana bisa aku mencurahkan tenagaku untuk hal lain?"

Namun, Allah berfiman itulah yang bisa menunjukkan iman kita yang sebenarnya: ketika Anda kekurangan, tanamlah benih.

Anda bisa melihat prinsip ini dalam hal darah. Ketika Anda menyumbangkan darah, Anda akan mendapatkan lebih banyak darah. Anda tidak akan kekurangan darah, volume darah Anda akan tetap sama, bahkan lebih banyak dari sebelumnya. Allah sering bekerja melalui prinsip memanen ini: ketika Anda kekurangan, Anda memberi; dan apa yang Anda sumbangkan, akan diisi ulang oleh Allah. Iman itu bagaikan sebuah benih, ia harus ditanam.

Ingat kisah seorang anak yang mempunyai lima roti dan dua ikan? Dia menyumbangkannya demi orang banyak, dan Allah menggunakannya untuk memberi makan 5.000 orang. Yesus mengambil apa yang anak itu berikan; Dia memecah-mecahkannya, Dia memberkatinya, dan Dia menggunakannya. Itulah yang Allah lakukan dalam hidup kita. Dia mengambil kita, Dia memberkati kita, dan Dia memakai kita. Dia melipatgandakan yang sedikit menjadi banyak karena ia ditanam bagaikan benih yang terus tumbuh menjadi pohon yang berbuah lebat.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 7-8; Efesus 1
____________________________________
Prinsip memanen : ketika Anda sedang kekurangan, hendaklah Anda member dan apa yang Anda sudah beri akan di isi ulang oleh Allah khusus untuk Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

*******************************
*******************************