23. Jul, 2014

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.79 - No.84

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.79 - No.84

F.Tuhan No.79 - No.84
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.79 - No.84
*************************
Firman Tuhan No.79 - No.84
*************************
79. Bacaan Alkitab : 1 Timotius 1:12-17
MENJADI CONTOH

80. Bacaan Alkitab : Kolose 4: 3-4
Pintu yang Belum Pernah Terbuka

81. Bacaan Alkitab : Amsal16:1-9
CUKUP DIDOAKAN

82. Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 14:27
Pintu-Pintu Kesempatan

83. Bacaan Alkitab : Mazmur 23
KETIKA TAKUT

84. Bacaan Alkitab : Mazmur 23
Segala Sesuatu

****************************************************

No. 79. Bacaan Alkitab : 1 Timotius 1:12-17
MENJADI CONTOH

Tampilan cetak
Minggu, 20 Juli 2014
Bacaan Alkitab : 1 Timotius 1:12-17
Ucapan syukur atas kasih karunia Allah
(12) Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku (13) aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. (14) Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. (15) Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. (16) Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. (17) Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
----------------------------
Setahun : Amsal 1-5
----------------------------
Nats : Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian, aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang ke (1 Timotius 1:16)
----------------------------
MENJADI CONTOH
Pernahkah Anda membuat pengakuan bahwa Anda orang paling jahat, berdosa, dan segala yang buruk yang melekat dalam diri Anda, serta menceritakan bahwa Anda punya masa lalu yang sangat kelam? Tentu tidak mudah menyampaikan pengakuan sedemikian terbuka.

Paulus menyatakan dirinya sebagai penghujat, penganiaya, dan ganas kepada pengikut Kristus (ay. 13). Ia menyebut dirinya orang yang paling berdosa (16). Sampai suatu ketika, dalam perjalanan ke Damsyik untuk memburu dan menganiaya para pengikut Kristus, Tuhan menjumpainya (Kisah 9:1). Ia dibuat buta oleh cahaya kemuliaan Tuhan, dan akhirnya pulih setelah didoakan Ananias. Peristiwa itu menjadi titik balik dalam hidupnya. Seorang penganiaya yang penuh amarah terhadap jemaat berubah menjadi pemberita Injil yang sangat militan dan tidak setengah-setengah. Ini merupakan bentuk kasih Tuhan kepada Paulus. Allah menunjukkan seluruh kesabaran-Nya kepada Paulus. Bahkan, Tuhan melihatnya setia dan mempercayakan pelayanan besar dan mulia kepadanya (ay. 12).

Kita pun orang berdosa. Namun demikian, Allah punya caranya yang unik bagi setiap pribadi untuk memproses dan mengubah hidup kita. Ucapkanlah syukur untuk kesabaran Allah atas hidup kita dan mempercayakan pelayanan dan pekerjaan yang kita jalani saat ini. Berdoalah juga supaya pengalaman Anda bersama Tuhan ini menjadikan Anda teladan yang menolong orang lain mengalami penyertaan Tuhan yang mengubahkan hidup mereka. --Piter Randan Bua /Renungan Harian

TUHAN MENERIMA KITA APA ADANYA.
TETAPI DIA TIDAK MEMBIARKAN KITA SEADANYA. (MAX LUCADO)
---------------
(Kisah 9:1) - Kisah Para Rasul 9:1
(1) Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

****************************************************

No. 80. Bacaan Alkitab : Kolose 4: 3-4
Pintu yang Belum Pernah Terbuka

CPG (Christian Pocket Guide).- Sunday, 20 July 2014
Pintu yang Belum Pernah Terbuka
20 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
Kolose 4: 3-4 "Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya."
--------------------------------------
Yesus telah menganugerahkan kita-sebagai gereja-sebuah pintu yang belum pernah terbuka sebelumnya.
Kita membaca dalam Wahyu 3:7, "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka."

Jika kunci pintu itu adalah simbol dari otoritas-Nya, maka pintu tersebut adalah simbol dari kesempatan atau peluang untuk kita.
Pintu terbuka adalah sebuah konsep yang sering digunakan dalam Perjanjian Baru.
Paulus berbicara tentang hal ini dalam 2 Korintus 2:12 "Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana."

Dalam Kisah Para Rasul 14:27, Paulus dan Barnabas menjelaskan tentang sebuah pintu iman yang dibuka bagi bangsa-bangsa lain yang belum percaya.

Kita harus berdoa agar pintu-pintu tersebut dibukakan dalam kehidupan kita.
Paulus pada intinya berkata, "Doakanlah kami juga supaya Allah memberi kami banyak kesempatan untuk memberitakan tentang rencana misterius Kristus. Itulah mengapa aku ada di sini di dalam rantai pesan ini. Doakanlah agar aku dapat memberitakan pesan ini sejelas-jelasnya."

Ketika kebaktian akbar di gereja kami kian mendekat, kadang jemaat saya bertanya kepada saya apa yang harus mereka doakan untuk saya.
Jawaban saya sama dengan Paulus:
Pertama, agar Allah membukakan pintu untuk memampukan saya menyampaikan Firman-Nya, dan kedua, agar saya mampu memberitakan pesan-Nya sejelas-jelasnya.

Kita semua harus mencari pintu-pintu terbuka itu.
Kita tidak boleh puas pada pencapaian pelayanan kita di masa lalu.
Kita harus mencari kesempatan-kesempatan di hari ini dan di masa yang akan datang.

Anda tahu, tahun ini, bulan ini, mungkin adalah kesempatan terakhir bagi Anda untuk melewati pintu yang terbuka.
Hanya karena sebuah pintu terbuka sekarang, bukan berarti ia akan terbuka selamanya.

Jadi, maukah Anda berjalan melewati pintu-pintu yang terbuka itu?
Maukah Anda mencari kesempatan-kesempatan itu?
Maukah Anda melakukan panggilan Allah untuk Anda?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 26-28; Kisah Para Rasul 22
____________________________________
Jangan puas pada pencapaian pelayanan di masa lalu, setiap kesempatan akan menjadi peluang untuk Anda berkembang dan bertumbuh.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

****************************************************

No. 81. Bacaan Alkitab : Amsal16:1-9
CUKUP DIDOAKAN

Tampilan cetak
Senin, 21 Juli 2014
Bacaan Alkitab : Amsal16:1-9
(1) Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. (2) Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. (3) Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. (4) TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. (5) Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. (6) Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan. (7) Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia. (8) Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan. (9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
----------------------------
Setahun : Amsal 6-10
----------------------------
Nats : Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. (Amsal 16: 3)
----------------------------
CUKUP DIDOAKAN
Siapa yang tidak bersukacita mendengar ayat nas hari ini? Bayangkan jika segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana kita! Menyenangkan, bukan? Siapa pun tentu mengusahakan berbagai cara agar rencana pribadi bisa berhasil. Kita berpikir, jika syaratnya "sekadar" menyerahkan perbuatan ke dalam Tuhan, bukankah ini suatu perkara yang mudah? Berdoa dan selesai. Tinggal tunggu hasilnya. Benarkah?

Tanpa sadar, kita kerap kali menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk mencari keuntungan diri sendiri dan meneguhkan keinginan-keinginan kita. Ini adalah salah satu ayat favorit bagi orang yang sedang berencana, bukan? Kemudian, kita menganggap segala rencana pasti beres jika dibawa dalam doa kepada Tuhan. Kita menghindari ayat lain yang sepertinya tidak sejalan walaupun mungkin ayat tersebut merupakan ayat kunci utama di Alkitab. Kita kerap hanya berhenti di ayat 3 bacaan kita dan tidak terlalu memperhatikan ayat sebelum dan sesudahnya.

Kita perlu menyelaraskan setiap perencanaan kita dengan standar dan kehendak Tuhan. Ayat 1 dan 2 menunjukkan bahwa apa yang baik di mata manusia belum tentu baik bagi Dia dan karenanya kita perlu mencari kehendak-Nya dengan lebih sungguhsungguh. Setelah ayat tiga kita mendapati bahwa Tuhan akan menyelaraskan rencana kita agar sesuai dengan kehendak-Nya. Dan itu berarti akan ada pembelajaran yang kita jalani sepanjang proses tersebut. Sudahkah kita menyelaraskan diri dengan rencana Tuhan? --Endang B /Renungan Harian

TUHAN MENERIMA KITA APA ADANYA.
TETAPI DIA TIDAK MEMBIARKAN KITA SEADANYA. (MAX LUCADO)

****************************************************

No. 82.. Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 14:27
Pintu-Pintu Kesempatan

CPG (Christian Pocket Guide).- Monday, 21 July 2014
Pintu-Pintu Kesempatan
21 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
Kisah Para Rasul 14:27 "Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman."
--------------------------------------
Orang-orang percaya di abad pertama, di gereja Filadefia, hidup di bawah kekuasaan Romawi.
Bangsa Romawi telah membentuk apa yang dikenal sebagai Pax Romana, yang berarti perdamaian paksa.
Perang tidak diperbolehkan, dan bangsa Romawi mengadopsi banyak pemikiran, filsafat serta agama dan kepercayaan orang Yunani.
Orang Romawi bereksperimen dengan hal-hal ini, mereka terus mencari-cari yang pas buat mereka.

Bangsa Romawi juga menetapkan Yunani sebagai bahasa resmi kerajaan.
Mereka membangun sistem jalan yang sangat baik pula.
Jadi dengan bahasa yang dikenal luas itu-akses ke sebagian besar bangsa saat itu-gereja keluar menyebarkan pesan Injil.
Penyebaran ini pun berjalan sempurna.

Sekarang mari kita berpikir tentang zaman ini.
Dalam banyak hal, teknologi modern telah menciptakan sebuah desa global (dunia).
Televisi, Internet, dan media social telah menjadikan dunia ini terasa lebih kecil.
Saya pernah membaca bahwa 70 sampai 80 persen dari populasi dunia kini memiliki smartphone.
Kita sekarang dapat berkomunikasi dengan cara-cara yang berbeda dengan zaman dulu.
Dalam artian, kita sekarang punya satu bahasa umum, yaitu budaya, gaya hidup.

Kadang dalam hidup kita, kita hanya memikirkan tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan dari studi Alkitab kita, atau berapa banyak berkat yang bisa kita dapat dari gereja.
Itu sah-sah saja.
Tapi ingat, kita diberkati untuk menjadi berkat.
Jadi, jika kita hanya menimbun apa yang Tuhan telah berikan pada kita dan tidak berbagi dengan orang lain, maka kita sudah salah persepsi.

Seseorang pernah berkata pada saya, "Kecuali jika iman seseorang menyelamatkan dia dari keegoisan dan mengubahnya untuk melayani, maka imannya itu akan menyelamatkan dia dari neraka menuju surga."

Ada pintu-pintu yang telah terbuka di kehidupan kita saat ini.
Telitilah kesempatan-kesempatan itu.
Orang yang menutup dirinya untuk Injil tahun lalu, mungkin akan membuka dirinya tahun ini.
Jadi, berdoalah untuk pintu-pintu kesempatan itu.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 29-30; Kisah Para Rasul 23:1-11
____________________________________
Ada pintu-pintu yang telah terbuka di kehidupan kita saat ini. Telitilah kesempatan-kesempatan itu. Jadi, berdoalah untuk pintu-pintu kesempatan itu.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

****************************************************

No. 83. Bacaan Alkitab : Mazmur 23
KETIKA TAKUT

Tampilan cetak
Selasa, 22 Juli 2014
Bacaan Alkitab : Mazmur 23
TUHAN, gembalaku yang baik
(1) Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(3) Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
(4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
(5) Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
(6) Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
----------------------------
Setahun : Amsal 11-14
----------------------------
Nats : Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. (Mazmur 23:4)
----------------------------
KETIKA TAKUT
Pada Februari 2013, pemerintah kota Bandung menghimbau pengusaha tempat hiburan malam untuk menghentikan kegiatan usahanya pada pukul 24.00. Hal ini untuk menciptakan suasana malam hari yang tenang dan tertib. Seperti biasa, ada pihak yang mendukung, ada pula yang menolak. Dalam sebuah acara radio, saya tergelitik mendengar alasan salah seorang pendengar yang menolak. Menurutnya, jika tempat hiburan tutup pada pukul 24.00, suasana malam kota Bandung akan sepi. Suasana ini akan membuatnya takut keluar rumah. Bagaimana jika ada keperluan mendesak?

Sekalipun terdengar berlebihan, jika direnungkan lebih jauh, alasan itu cukup masuk akal. Suasana malam yang sepi dan kelam cenderung membangkitkan bayangan akan hal-hal yang jahat dan mengerikan. Namun, jika rasa takut itu sampai melumpuhkan kita, tentu hal itu sudah tidak wajar.

Kita perlu belajar mengatasi rasa takut. Bukan hanya rasa takut akan malam sepi mencekam, tapi rasa takut akan apa pun. Perjalanan hidup kita tak selamanya aman dan nyaman. Ada kalanya masalah dan pergumulan muncul. Seolah kita berjalan dalam lembah kekelaman. Nah, ketika rasa takut menyerang, andalkan Allah semata. Kita dapat mengikuti ucapan Daud, "Aku tidak takut bahaya." Bukan karena kekuatan dan kegagahan kita, tapi karena penyertaan Tuhan. Gada dan tongkat-Nya, itulah yang menghibur kita (ay. 4). Kalahkan rasa takut, dan teruslah berjalan. Ketahuilah, kebajikan dan kemurahan-Nya akan mengikuti kita, seumur hidup kita (ay. 6). --Okky Sutanto /Renungan Harian

TIDAK APA MERASA TAKUT,
TETAPI JANGAN MENJADI PENAKUT.

****************************************************

No. 84. Bacaan Alkitab : Mazmur 23
Segala Sesuatu

CPG (Christian Pocket Guide).- Tuesday, 22 July 2014
Segala Sesuatu
22 Juli 2014
Bacaan Hari ini:
Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
--------------------------------------
Ada saat-saat di dalam hidup kita, sebagai orang Kristen, dimana Allah mengabulkan atau sebaliknya tidak mengabulkan hal-hal yang kita ingin Dia lakukan.
Namun rencana-Nya, karya-Nya yang ajaib, ada di luar nalar kita.
Dan karena kita tidak melihat gambaran besar rencana-Nya, kita terkadang salah menuduh-Nya.
Kita sering berpikir Dia telah meninggalkan kita.
Ini merupakan saat-saat genting dimana kita harus tetap percaya pada-Nya, mengingat bahwa Dia adalah penulis dan penyempurna iman kita.
Dengan kata lain, apa yang Dia mulai, akan Dia selesaikan.

Ingat dengan firman indah dari bab pertama kitab Filipi?
"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus" (Filipi 1: 6).

Sepertinya semakin saya tua, semakin perhatian saya mudah teralihkan dan sering lupa.
Apa jadinya kalau Allah lupa dengan kita?
Sungguh mengerikan.
Bayangkan ketika Anda sedang berada di tengah-tengah nyala api siksaan dan Allah menyaksikan dan menunggu saat yang tepat untuk membebaskan kita dari sana, lalu tiba-tiba telepon-Nya berdering dan Dia pergi selama 10 tahun lamanya!
Untungnya Dia tidak pernah melupakan kita.
Dia tetap dan sampai selama-lamanya memegang kuasa.
Dia tahu persis apa yang Dia lakukan.
Dia akan menyelesaikan apa yang telah Dia mulai.

Kadang di tengah-tengah proses tersebut, kita berpikir Dia lupa dengan kita.
Tapi Dia tidak.
Justru kita yang sering melupakan-Nya.
Dari sudut pandang manusia yang terbatas, kita hanya memikirkan hal-hal yang sifatnya sementara, tetapi Allah tinggal di alam kekekalan.
Dia memikirkan hal-hal yang kekal selamanya.
Kita hanya berpikir untuk hari ini, tapi Dia sudah punya rencana untuk esok hari.
Bahkan, Dia sudah tahu apa yang akan terjadi.
Kita mendambakan hari-hari yang mudah, tapi Dia memikirkan bagaimana caranya membuat kita menjadi orang yang lebih baik dari hari ke hari.

Jadi mari kita percaya pada-Nya.
Apapun keadaan atau kesulitan kita, mari kita tetap percaya pada janji-Nya.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 31-32; Kisah Para Rasul 23:12-35
____________________________________
Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

****************************************************
****************************************************