2. Jun, 2014

Menderita Karena Taat dan Kasih

Menderita Karena Taat dan Kasih

Penderitaan Yesus Kristus di kayu salib dalam bahasa Inggris disebut sebagai The Passion. Kata passion berasal dari kata bahasa Latin yang berarti penderitaan,kesengsaraan. Dan bukan sekadar penderitaan biasa, melainkan penderitaan karena suatu perkara yang berharga.
Dalam pengertian modern, passion lebih sering dipahami sebagai hasrat, keinginan yang kuat, atau komitmen. Kita kurang akrab dengan penderitaan yang seperti itu. Yah,tentu saja kita masih mengalami penderitaan-namun, penderitaan karena apa?
Kebetulan kata passion berkaitan dengan kata pasif. Sikap pasif ini sepertinya kebalikan dari passion.Persamaannya, orang yang pasif juga menderita. Bedanya, ia menderita karena tekanan dari luar, dan hal itu biasanya terjadi karena kelambanan dan kebingungan. Penderitaan semacam inilah yang lebih sering kita alami. Penderitaan akibat kebodohan dan kesalahan kita sendiri.
Sangat berbeda dengan penderitaan yang dialami Yesus.
Dia menanggung penderitaan karena menjalankan misi yang ditetapkan Bapa-Nya yang di surga.Dia mengerti bahwa jalan-jalan yang dipilih-Nya pada akhirnya akan membawa pada kematian di kayu salib demi penebusan umat manusia. Di Taman Getsemani Dia bergumul sampai mencucurkan keringat darah,menunjukkan bertapa berat misi yang di emban-Nya. Dia berdoa agar kalau bisa cawan itu dilalukan dari hadapan-Nya. Namun , akhirnya Dia sampai pada satu kebulatan hati, 
" Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Matius 26:39).
Yesus menderita karena Dia memilih untuk mentaati kehendak Bapa-Nya. Dia taat sampai mati. Yesus menderita karena mengasihi umat manusia, melayani dan menyerahkan nyawa-Nya bagi mereka. Dia mengasihi sampai mati. Dalam lagu Via Dolorosa yang menggambarkan perjalanan Yesus memikul salib ke Bukit Golgota, Sandi Patty bernyanyi, " But He chose to walk that road out of His love for you and me " ( Dia memilih untuk menempuh jalan itu karena kasih-Nya kepada Anda dan saya). Begitulah, ketaatan dan kasih membawa Yesus melewati penderitaan dan pengorbanan paling agung sepanjang sejarah : The Passion.
Karena passion yang seperti itulah, penderitaan-Nya tidak membentur tembok keputusasaan.Setelah Jumat Agung, ada Minggu Paskah. Setelah kematian mengerikan di kayu salib, ada kebangkitan di kubur yang kosong. Penderitaan dan kematian-Nya justru mendatangkan pengharapan keselamatan dan kehidupan baru bagi mereka yang percaya.
Yesus menantang murid-murid-Nya untuk mengikuti jejak-Nya memikul salib. Apa artinya? Pertama, Dia meminta kita untuk berjalan di dalam ketaatan dan kasih, memilih untuk mengikuti kehendak Bapa, sekalipun hal itu mendatangkan penderitaan dan kesulitan bagi kita. " Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, " kata Yesus ( Yohanes 14:15 ).
Kedua, kita perlu memandang penderitaan dengan cara baru. Penderitaan bukanlah jalan buntu yang membuat kita kehilangan harapan. Selalu ada hikmah di balik setiap masalah. Sekalipun kita menderita karena dosa dan kesalahan kita sendiri, asalkan kita bersedia merendahkan diri di hadapan Tuhan dan bertobat, salib Kristus menyediakan pengampunan dosa dan pemulihan.***
---- Arie Saptaji
------------------------------------------
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT