<< Renungan Harian , Kamis, 15 Januari 2015 >>
Renungan Harian (41.3)
Januari 2015
Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.
<< Renungan Harian , Kamis, 15 Januari 2015 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-------------------------
Judul: Mimpi Besar
Baca: Kisah Para Rasul 28:11-31
Anats: Kisah Para Rasul 28:31
Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 43-45
--------------------
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 28:11-31
Paulus tiba di Roma
(11) Tiga bulan kemudian kami berangkat dari situ naik sebuah kapal dari Aleksandria yang selama musim dingin berlabuh di pulau itu. Kapal itu memakai lambang Dioskuri. (12) Kami singgah di Sirakusa dan tinggal di situ tiga hari lamanya. (13) Dari situ kami menyusur pantai, lalu sampai ke Regium. Sehari kemudian bertiuplah angin selatan dan pada hari kedua sampailah kami di Putioli. (14) Di situ kami berjumpa dengan anggota-anggota jemaat, dan atas undangan mereka kami tinggal tujuh hari bersama-sama mereka. Sesudah itu kami berangkat ke Roma. (15) Saudara-saudara yang di sana telah mendengar tentang hal ihwal kami dan mereka datang menjumpai kami sampai ke Forum Apius dan Tres Taberne. Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya. (16) Setelah kami tiba di Roma, Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.
Pembicaraan dengan orang Yahudi di Roma
(17) Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata: "Saudara-saudara, meskipun aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita, namun aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. (18) Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahanpun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. (19) Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. (20) Itulah sebabnya aku meminta, supaya aku melihat kamu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini." (21) Akan tetapi mereka berkata kepadanya: "Kami tidak menerima surat-surat dari Yudea tentang engkau dan juga tidak seorangpun dari saudara-saudara kita datang memberitakan apa-apa yang jahat mengenai engkau. (22) Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-manapun ia mendapat perlawanan." (23) Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore. (24) Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, ada yang tetap tidak percaya. (25) Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: "Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: (26) Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (27) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. (28) Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya." 30 Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. 31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
----------------------
Ayat Nats. : Kisah Para Rasul 28:31
(31) Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
------------------------
Tampilan cetak
Kamis, 15 Januari 2015
Bacaan : Kisah Para Rasul 28:11-31
Setahun : Kejadian 43-45
Nats : Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus. (Kisah Para Rasul 28:31)
MIMPI BESAR
Tererai Trent lahir di Zimbabwe, dalam keluarga dan lingkungan miskin, yang hanya menyekolahkan anak laki-laki. Anak perempuan tak boleh belajar-mereka hanya diminta siap menikah. Namun, Tererai bermimpi menjadi perempuan terpelajar dan mengangkat kehidupan perempuan lain. Ia tuliskan mimpi itu di kertas, ia masukkan ke dalam kaleng, ia kubur di bawah batu. Suatu hari, seorang perempuan Amerika datang dan menantangnya untuk mengungkap mimpinya. Dengan berani Tererai berkata ia ingin ke Amerika untuk belajar dan, secara ajaib, Tuhan membuka jalan. Tererai diajak ke Amerika, belajar di sana dengan semangat luar biasa, hingga meraih gelar doktor. Mimpinya terkabul! Kini ia terus berjuang bagi peningkatan hidup para perempuan, khususnya di Zimbabwe.
Paulus juga pernah bermimpi memberitakan Injil sampai ke kota Roma. Sudah lama ia merindukan hal ini, tetapi belum mendapat kesempatan. Uniknya, saat ia ditangkap karena pemberitaan Injil dan harus menghadapi pengadilan bertingkat, kesempatan itu justru terbuka. Setelah Raja Agripa dan Festus tak mendapati kesalahannya, mereka mengirim Paulus kepada Kaisar di Roma. Meski dibawa sebagai tahanan, dan harus melalui perjalanan berat, akhirnya Paulus sampai ke Roma!
Orang yang memiliki mimpi, atau lebih tepatnya visi, memiliki tujuan yang jelas. Mereka pun berfokus melakukan apa saja yang perlu dilakukan, dan bersemangat mengejarnya. Nah, bersama Tuhan yang besar, kita pun dapat mewujudkan mimpi yang memuliakan nama-Nya! --Agustina Wijayani /Renungan Harian
TUHAN MENGIZINKAN KITA BERMIMPI AGAR KITA MEMILIKI TUJUAN.
BILA TUHAN MEMBERKATI MIMPI, PASTI TERCAPAI SEGALA KERINDUAN.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 43-45
Kejadian 43
Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya
(1) Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. (2) Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita." (3) Lalu Yehuda menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu. (4) Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan makanan bagimu. (5) Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu." (6) Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?" (7) Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari adikmu itu." (8) Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami. (9) Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya. (10) Jika kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami sekarang sudah dua kali pulang." (11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu. (14) Allah Yang Mahakuasa kiranya membuat orang itu menaruh belas kasihan kepadamu, supaya ia membiarkan saudaramu yang lain itu beserta Benyamin kembali. Mengenai aku ini, jika terpaksa aku kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan!" (15) Lalu orang-orang itu mengambil persembahan itu dan mengambil uang dua kali lipat banyaknya, beserta Benyamin juga; mereka bersiap dan pergi ke Mesir. Kemudian berdirilah mereka di depan Yusuf. (16) Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya: "Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini." (17) Orang itu melakukan seperti yang dikatakan Yusuf dan dibawanyalah orang-orang itu ke dalam rumah Yusuf. (18) Lalu ketakutanlah orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf. Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung kita pada mulanya itu, supaya kita disergap dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak dan keledai kita diambil." (19) Karena itu mereka mendekati kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah: (20) "Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan, (21) tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali. (22) Uang lain kami bawa juga ke mari untuk membeli bahan makanan; kami tidak tahu siapa yang menaruh uang kami itu ke dalam karung kami." (23) Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka. (24) Setelah orang itu membawa mereka ke dalam rumah Yusuf, diberikannyalah air, supaya mereka membasuh kaki; juga keledai mereka diberinya makan. (25) Sesudah itu mereka menyiapkan persembahannya menantikan Yusuf datang pada waktu tengah hari, sebab mereka telah mendengar, bahwa mereka akan makan di situ. (26) Ketika Yusuf telah pulang, mereka membawa persembahan yang ada pada mereka itu kepada Yusuf di dalam rumah, lalu sujud kepadanya sampai ke tanah. (27) Sesudah itu ia bertanya kepada mereka apakah mereka selamat; lagi katanya: "Apakah ayahmu yang tua yang kamu sebutkan itu selamat? Masih hidupkah ia?" (28) Jawab mereka: "Hambamu, ayah kami, ada selamat; ia masih hidup." Sesudah itu berlututlah mereka dan sujud. (29) Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu, anakku!" (30) Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis di situ. (31) Sesudah itu dibasuhnyalah mukanya dan ia tampil ke luar. Ia menahan hatinya dan berkata: "Hidangkanlah makanan." (32) Lalu dihidangkanlah makanan, bagi Yusuf tersendiri, bagi saudara-saudaranya tersendiri dan bagi orang-orang Mesir yang bersama-sama makan dengan mereka itu tersendiri; sebab orang Mesir tidak boleh makan bersama-sama dengan orang Ibrani, karena hal itu suatu kekejian bagi orang Mesir. (33) Saudara-saudaranya itu duduk di depan Yusuf, dari yang sulung sampai yang bungsu, sehingga mereka berpandang-pandangan dengan heran. (34) Lalu disajikan kepada mereka hidangan dari meja Yusuf, tetapi yang diterima Benyamin adalah lima kali lebih banyak dari pada setiap orang yang lain. Lalu minumlah mereka dan bersukaria bersama-sama dengan dia.
Kejadian 44
Piala Yusuf hilang dan didapati
(1) Sesudah itu diperintahkannyalah kepada kepala rumahnya: "Isilah karung orang-orang itu dengan gandum, seberapa yang dapat dibawa mereka, dan letakkanlah uang masing-masing di dalam mulut karungnya. (2) Dan pialaku, piala perak itu, taruhlah di dalam mulut karung anak yang bungsu serta uang pembayar gandumnya juga." Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yusuf. (3) Ketika paginya hari terang tanah, orang melepas mereka beserta keledai mereka. (4) Tetapi baru saja mereka keluar dari kota itu, belum lagi jauh jaraknya, berkatalah Yusuf kepada kepala rumahnya: "Bersiaplah, kejarlah orang-orang itu, dan apabila engkau sampai kepada mereka, katakanlah kepada mereka: Mengapa kamu membalas yang baik dengan yang jahat? (5) Bukankah ini piala yang dipakai tuanku untuk minum dan yang biasa dipakainya untuk menelaah? Kamu berbuat jahat dengan melakukan yang demikian." (6) Ketika sampai kepada mereka, diberitakannyalah kepada mereka perkataan Yusuf itu. (7) Jawab mereka kepadanya: "Mengapa tuanku mengatakan perkataan yang demikian? Jauhlah dari pada hamba-hambamu ini untuk berbuat begitu! (8) Bukankah uang yang kami dapati di dalam mulut karung kami telah kami bawa kembali kepadamu dari tanah Kanaan? Masakan kami mencuri emas atau perak dari rumah tuanmu? (9) Pada siapa dari hamba-hambamu ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati, juga kami ini akan menjadi budak tuanku." (10) Sesudah itu berkatalah ia: "Ya, usulmu itu baik; tetapi pada siapa kedapatan piala itu, hanya dialah yang akan menjadi budakku dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah." (11) Lalu segeralah mereka masing-masing menurunkan karungnya ke tanah dan masing-masing membuka karungnya. (12) Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu; maka kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin. (13) Lalu mereka mengoyakkan jubahnya dan masing-masing memuati keledainya, dan mereka kembali ke kota. (14) Ketika Yehuda dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ, sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya. (15) Berkatalah Yusuf kepada mereka: "Perbuatan apakah yang kamu lakukan ini? Tidakkah kamu tahu, bahwa seorang yang seperti aku ini pasti dapat menelaah?" (16) Sesudah itu berkatalah Yehuda: "Apakah yang akan kami katakan kepada tuanku, apakah yang akan kami jawab, dan dengan apakah kami akan membenarkan diri kami? Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-hambamu ini. Maka kami ini, budak tuankulah kami, baik kami maupun orang pada siapa kedapatan piala itu." (17) Tetapi jawabnya: "Jauhlah dari padaku untuk berbuat demikian! Pada siapa kedapatan piala itu, dialah yang akan menjadi budakku, tetapi kamu ini, pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu." (18) Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata: "Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.
Yehuda membela Benyamin
(19) Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini: Masih adakah ayah atau saudara kamu? (20) Dan kami menjawab tuanku: Kami masih mempunyai ayah yang tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayahnya sangat mengasihi dia. (21) Lalu tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Bawalah dia ke mari kepadaku, supaya mataku memandang dia. (22) Tetapi jawab kami kepada tuanku: Anak itu tidak dapat meninggalkan ayahnya, sebab jika ia meninggalkan ayahnya, tentulah ayah ini mati. (23) Kemudian tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama-sama dengan kamu, kamu tidak boleh melihat mukaku lagi. (24) Setelah kami kembali kepada hambamu, ayahku, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan tuanku itu. (25) Kemudian ayah kami berkata: Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita. (26) Tetapi jawab kami: Kami tidak dapat pergi ke sana. Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami, barulah kami akan pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami. (27) Kemudian berkatalah hambamu, ayahku, kepada kami: Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; (28) yang seorang telah pergi dari padaku, dan aku telah berkata: Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali. (29) Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka. (30) Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku, dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia, (31) tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita. (32) Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya. (33) Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya. (34) Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."
Kejadian 45
Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya
(1) Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. (2) Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun. (3) Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. (4) Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. (5) Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. (6) Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. (7) Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. (8) Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. (9) Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu. (10) Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu. (11) Di sanalah aku memelihara engkau sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau. (12) Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu. (13) Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir ini, dan segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah bawa bapa ke mari." (14) Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf. (15) Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia. (16) Ketika dalam istana Firaun terdengar kabar, bahwa saudara-saudara Yusuf datang, hal itu diterima dengan baik oleh Firaun dan pegawai-pegawainya. (17) Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Katakanlah kepada saudara-saudaramu Buatlah begini: muatilah binatang-binatangmu dan pergilah ke tanah Kanaan, (18) jemputlah ayahmu dan seisi rumahmu dan datanglah mendapatkan aku, maka aku akan memberikan kepadamu apa yang paling baik di tanah Mesir, sehingga kamu akan mengecap kesuburan tanah ini. (19) Selanjutnya engkau mendapat perintah mengatakan kepada mereka: Buatlah begini: bawalah kereta dari tanah Mesir untuk anak-anakmu dan isteri-isterimu, jemputlah ayahmu dari sana dan datanglah ke mari. (20) Janganlah kamu merasa sayang meninggalkan barang-barangmu, sebab apa yang paling baik di seluruh tanah Mesir ini adalah milikmu." (21) Demikianlah dilakukan oleh anak-anak Israel itu. Yusuf memberikan kereta kepada mereka menurut perintah Firaun; juga diberikan kepada mereka bekal di jalan. (22) Kepada mereka masing-masing diberikannya sepotong pesalin dan kepada Benyamin diberikannya tiga ratus uang perak dan lima potong pesalin. (23) Di samping itu kepada ayahnya dikirimkannya sepuluh ekor keledai jantan, dimuati dengan apa yang paling baik di Mesir, lagipula sepuluh ekor keledai betina, dimuati dengan gandum dan roti dan makanan untuk ayahnya dalam perjalanan. (24) Kemudian ia melepas saudara-saudaranya serta berkata kepada mereka: "Janganlah berbantah-bantah di jalan." (25) Demikianlah mereka pergi dari tanah Mesir dan sampai di tanah Kanaan, kepada Yakub, ayah mereka. (26) Mereka menceritakan kepadanya: "Yusuf masih hidup, bahkan dialah yang menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." Tetapi hati Yakub tetap dingin, sebab ia tidak dapat mempercayai mereka. (27) Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf, dan ketika dilihatnya kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya, maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu. (28) Kata Yakub: "Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati."
------------------------------------
Lagu2 Puji Pujian
---------------------
No. 42. KepadaMu Ku Berdoa
KepadaMu kuberdoa dan kupinta
Ulurkanlah tangan kasihMu padaku
Karna kutahu Kau selalu disisiku
Oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepadaMu
Berikanlah dan tunjukkan kuasaMu
Tabahkanlah dan kuatkanlah imanku
Jadikanlah aku ini hamba setiaMu
Agar dapat aku hidup selalu disisiMu
Karna kutahu, kutahu pasti oh Tuhan
Apapun juga didunia ini
Tanpa kau Tuhan semuanya takkan berarti
Oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepadaMu.
---------------------------
KepadaMu Ku Berdoa. By. Yochen Amos
Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=uNc4yRqPoRE&feature=youtube_gdata_player
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*******************************
No.10. Dalam nama Yesus
Dalam nama Yesus
Dalam nama Yesus
Ada kemenangan
Dalam nama Yesus
Dalam nama Yesus
Iblis dikalahkan
Dalam nama Tuhan Yesus
Siapa dapat melawan
Dalam nama Tuhan Yesus
Ada kemenangan
--------------------------
Lagu Anak Sekolah Minggu - Dalam Nama Yesus - Talenta Singers
Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=pxE9QFlNDNo&feature=youtube_gdata_player
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*******************************
No. 63. "Selidiki Aku"
Selidiki aku, lihat hatiku
Apakah ku sungguh mengasihiMu Yesus
Kau yang Maha tahu
Dan menilai hidupku
Tak ada yang tersembunyi bagiMu
Reff :
T’lah kulihat kebaikanMu
Yang tak pernah habis dihidupku
Kuberjuang sampai akhirnya
Kau dapati aku tetap setia
------------------------------
Selidiki Aku by NIKITA
Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=EBTK_bnRvC4&feature=youtube_gdata_player
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*******************************
***************
Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.Tuhan tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain didalam persekutuan ini untuk kerinduan kita semakin besar ,semakin melebar persekutuan ini,supaya Firman Tuhan tersebar di -mana2, Puji Tuhan.
Tuhan kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.
** have a nice day *
°˚˚° Happy Thursday. °˚˚°
° May God Bless you °
° Today and Always °
°˚˚°
Sumber: [Muktiana Gumelar]
www.renunganharian.net
Copyright - SABDA.org -
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh
Kamis, 15 Januari 2015