<< Ren.Har. Selasa, 31 Agustus 2021 >>
Renungan Harian (848.2)
Selasa, 31 Agustus 2021
Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.
<< Ren.Har. Selasa, 31 Agustus 2021 >>
Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Sampai Tuntas
Bac. : Keluaran 39:32-43
Nats. : Keluaran 39: 43
Bac.S. : Ratapan 3-5
Bacaan Alkitab : Keluaran 39:32-43
Pekerjaan itu diterima baik oleh Musa
(32) Demikianlah diselesaikan segala pekerjaan melengkapi Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. Orang Israel telah melakukannya tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah mereka melakukannya. (33) Dibawa merekalah Kemah Suci itu kepada Musa, yakni kemah dengan segala perabotannya: kaitannya, papannya, kayu lintangnya, tiangnya dan alasnya, (34) tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, tudung dari kulit lumba-lumba, tabir penudung, (35) tabut hukum Allah dengan kayu-kayu pengusungnya dan tutup pendamaian, (36) meja, segala perkakasnya dan roti sajian, (37) kandil dari emas murni, lampu-lampunya lampu yang harus teratur di atasnya dan segala perkakasnya, minyak untuk penerangan, (38) mezbah dari emas, minyak urapan, ukupan dari wangi-wangian, tirai pintu kemah, (39) mezbah tembaga dengan kisi-kisi tembaganya, kayu-kayu pengusungnya dan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya, (40) layar pelataran, tiangnya dan alasnya, dan tirai untuk pintu gerbang pelataran, talinya dan patoknya, segala perkakas untuk pekerjaan mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu; (41) pakaian jabatan yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian di tempat kudus, pakaian kudus untuk imam Harun, dan pakaian anak-anaknya untuk memegang jabatan imam.
(42) Tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel segala pekerjaan melengkapi itu. (43) Dan Musa melihat segala pekerjaan itu, dan sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan TUHAN, demikianlah mereka melakukannya. Lalu Musa memberkati mereka.
Ayat Nats. : Keluaran 39: 43
(43) Dan Musa melihat segala pekerjaan itu, dan sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan TUHAN, demikianlah mereka melakukannya. Lalu Musa memberkati mereka.
Bacaa Alkitab Setahun : Ratapan 3-5
Ratapan 3
Penghiburan dalam penderitaan
(1) Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya. (2) Ia menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya. (3) Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari. (4) Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya. (5) Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan. (6) Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati. (7) Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat. (8) Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku. (9) Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui. (10) Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian. (11) Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun. (12) Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah. (13) Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabung-Nya. (14) Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari. (15) Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh. (16) Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu. (17) Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan. (18) Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN. (19) "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu." (20) Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. (21) Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: (22) Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, (23) selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (24) "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. (25) TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. (26) Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN. (27) Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya. (28) Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya. (29) Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan. (30) Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan. (31) Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. (32) Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. (33) Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia. (34) Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia, (35) kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi, (36) atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya? (37) Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya? (38) Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik? (39) Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! (40) Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN. (41) Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga: (42) Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni. (43) Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan. (44) Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus. (45) Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa. (46) Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya. (47) Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran. (48) Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku. (49) Air mataku terus-menerus bercucuran, dengan tak henti-hentinya, (50) sampai TUHAN memandang dari atas dan melihat dari sorga. (51) Mataku terasa pedih oleh sebab keadaan puteri-puteri kotaku. (52) Seperti burung aku diburu-buru oleh mereka yang menjadi seteruku tanpa sebab. (53) Mereka melemparkan aku hidup-hidup dalam lobang, melontari aku dengan batu. (54) Air membanjir di atas kepalaku, kusangka: "Binasa aku!" (55) "Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. (56) Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku! (57) Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!" (58) "Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku. (59) Engkau telah melihat ketidakadilan terhadap aku, ya TUHAN; berikanlah keadilan! (60) Engkau telah melihat segala dendam mereka, segala rancangan mereka terhadap aku." (61) "Engkau telah mendengar cercaan mereka, ya TUHAN, segala rancangan mereka terhadap aku, (62) percakapan orang-orang yang melawan aku, dan rencana mereka terhadap aku sepanjang hari. (63) Amatilah duduk bangun mereka! Aku menjadi lagu ejekan mereka." (64) "Engkau akan mengadakan pembalasan terhadap mereka, ya TUHAN, menurut perbuatan tangan mereka. (65) Engkau akan mengeraskan hati mereka; kiranya kutuk-Mu menimpa mereka! (66) Engkau akan mengejar mereka dengan murka dan memunahkan mereka dari bawah langit, ya TUHAN!"
Ratapan 4
Sengsara Sion yang dahsyat
(1) Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah; batu-batu suci itu terbuang di pojok tiap jalan. (2) Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk. (3) Serigalapun memberikan teteknya dan menyusui anak-anaknya, tetapi puteri bangsaku telah menjadi kejam seperti burung unta di padang pasir. (4) Lidah bayi melekat pada langit-langit karena haus; kanak-kanak meminta roti, tetapi tak seorangpun yang memberi. (5) Yang biasa makan yang sedap-sedap mati bulur di jalan-jalan; yang biasa duduk di atas bantal kirmizi terbaring di timbunan sampah. (6) Kedurjanaan puteri bangsaku melebihi dosa Sodom, yang sekejap mata dibongkar-bangkir tanpa ada tangan yang memukulnya. (7) Pemimpin-pemimpin lebih bersih dari salju dan lebih putih dari susu, tubuh mereka lebih merah dari pada merjan, seperti batu nilam rupa mereka. (8) Sekarang rupa mereka lebih hitam dari pada jelaga, mereka tidak dikenal di jalan-jalan, kulit mereka berkerut pada tulang-tulangnya, mengering seperti kayu. (9) Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas karena lapar, yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang. (10) Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku. (11) TUHAN melepaskan segenap amarah-Nya, mencurahkan murka-Nya yang menyala-nyala, dan menyalakan api di Sion, yang memakan dasar-dasarnya. (12) Tidak percaya raja-raja di bumi, pun seluruh penduduk dunia, bahwa lawan dan seteru dapat masuk ke dalam gapura-gapura Yerusalem. (13) Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya yang di tengah-tengahnya mencurahkan darah orang yang tidak bersalah. (14) Mereka terhuyung-huyung seperti orang buta di jalan-jalan, cemar oleh darah, sehingga orang tak dapat menyentuh pakaian mereka. (15) "Singkir! Najis!", kata orang kepada mereka, "Singkir! Singkir! Jangan sentuh!"; lalu mereka lari dan mengembara, maka berkatalah bangsa-bangsa: "Mereka tak boleh tinggal lebih lama di sini." (16) TUHAN sendiri mencerai-beraikan mereka, tak mau lagi Ia memandang mereka. Para imam tidak mereka hormati, dan orang-orang tua tidak mereka kasihani. (17) Selalu mata kami merindukan pertolongan, tetapi sia-sia; dari menara penjagaan kami menanti-nantikan suatu bangsa yang tak dapat menolong. (18) Mereka mengintai langkah-langkah kami, sehingga kami tak dapat berjalan di lapangan-lapangan kami; akhir hidup kami mendekat, hari-hari kami sudah genap, ya, akhir hidup kami sudah tiba. (19) Pengejar-pengejar kami lebih cepat dari pada burung rajawali di angkasa mereka memburu kami di atas gunung-gunung, menghadang kami di padang gurun. (20) Orang yang diurapi TUHAN, nafas hidup kami, tertangkap dalam pelubang mereka, dia yang kami sangka: "Dalam naungannya kami akan hidup di antara bangsa-bangsa." (21) Bergembira dan bersukacitalah, hai puteri Edom, engkau yang mendiami tanah Us, juga kepadamu piala akan sampai, engkau akan jadi mabuk lalu menelanjangi dirimu! (22) Telah hapus kesalahanmu, puteri Sion, tak akan lagi TUHAN membawa engkau ke dalam pembuangan, tetapi kesalahanmu, puteri Edom, akan dibalas-Nya, dan dosa-dosamu akan disingkapkan-Nya.
Ratapan 5
Doa untuk pemulihan
(1) Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami. (2) Milik pusaka kami beralih kepada orang lain, rumah-rumah kami kepada orang asing. (3) Kami menjadi anak yatim, tak punya bapa, dan ibu kami seperti janda. (4) Air kami kami minum dengan membayar, kami mendapat kayu dengan bayaran. (5) Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat. (6) Kami mengulurkan tangan kepada Mesir, dan kepada Asyur untuk menjadi kenyang dengan roti. (7) Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka. (8) Pelayan-pelayan memerintah atas kami; yang melepaskan kami dari tangan mereka tak ada. (9) Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami. (10) Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan. (11) Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda. (12) Pemimpin-pemimpin digantung oleh tangan mereka, para tua-tua tidak dihormati. (13) Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan, anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu. (14) Para tua-tua tidak berkumpul lagi di pintu gerbang, para teruna berhenti main kecapi. (15) Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan. (16) Mahkota telah jatuh dari kepala kami. Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa! (17) Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur: (18) karena bukit Sion yang tandus, di mana anjing-anjing hutan berkeliaran. (19) Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa! (20) Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama? (21) Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala! (22) Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?
—————
Tampilan cetak
edisi sebelum | 08/Edisi 2021 | edisi berikut
Selasa, 31 Agustus 2021
Bacaan : KELUARAN 39:32-43
Setahun : Ratapan 3-5
Nas : Dan Musa melihat segala pekerjaan itu, dan sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan TUHAN, demikianlah mereka melakukannya. Lalu Musa memberkati mereka. (Keluaran 39:43)
Sampai Tuntas
Sebuah pekerjaan yang dimulai dengan baik tidak akan ada artinya jika akhirnya berhenti di tengah jalan. Tidak sedikit orang memulai pekerjaannya dengan sangat baik seperti melakukan perencanaan, mengerjakannya dengan ketekunan, bahkan disertai dengan pengorbanan banyak hal demi terwujudnya hasil, tapi ternyata pekerjaan itu tidak terselesaikan dengan baik. Tidak tuntas! Malahan tidak jarang berantakan di tengah jalan.
Bacaan firman hari ini menulis tentang orang-orang yang bekerja membangun Kemah Suci, membuat perabotan, dan mengerjakan pakaian imam. Pekerjaan ini terlihat sangat rumit dan sulit. Tetapi para pekerja itu memulai pekerjaannya dengan sangat baik bahkan mampu menyelesaikannya sampai tuntas. Pekerjaan itu tidak hanya tuntas, namun juga disertai sebuah tanggung jawab berupa pelaporan penggunaan uang oleh para pelaksananya. Ada serah terima hasil pekerjaan itu kepada Musa. Dan catatan penting yang menunjukkan tuntasnya pekerjaan yang dipercayakan itu adalah bukti bahwa mereka bekerja tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa (ay. 42).
Pembangunan Kemah Suci adalah karya terindah yang pernah dikerjakan umat Israel masa itu. Mereka menuntaskan pekerjaan itu bukan karena hebat tetapi karena anugerah Tuhan semata. Pekerjaan yang sesungguhnya berat dan rumit itu mampu diselesaikan karena mereka taat melakukan setiap petunjuk Tuhan. Demikianlah kita selayaknya menyelesaikan tugas panggilan Tuhan dalam hidup kita. Meski terasa berat, ketika kita taat pada firman-Nya, maka Tuhan akan menolong kita untuk menuntaskannya. --SYS/www.renunganharian.net
TANPA KONSISTENSI UNTUK MENGIKUTI PETUNJUK TUHAN, SEBUAH
PEKERJAAN YANG DIAWALI DENGAN BAIK PUN AKAN BERAKHIR SIA-SIA.
( ay.42 ) Keluaran 39: 42
(42) Tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel segala pekerjaan melengkapi itu.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.
Have a nice day
Happy Tuesday
May God Bless you
Today and Always
Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net
Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net
Selasa, 31 Agustus 2021