<< Renungan Harian, Senin, 23 Juli 2018 >>
Renungan Harian (470.1)
Senin, 23 Juli 2018
Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.
<< Renungan Harian, Senin, 23 Juli 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Kekasih Yang Terasingkan
Bac. : Ulangan 6:4-9
Nats.: Ulangan 6:7
Bac.S.: Amsal 15-19
------------
Bacaan Alkitab : Ulangan 6:4-9
(4) Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (5) Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (6) Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, (7)haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. (8) Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, (9)dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
------------
Ayat Nats. : Ulangan 6:7
(7)haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
------------
Kekasih Yang Terasingkan
Ishaan (9 tahun) mengidap disleksia. Dia amat terkendala dalam membaca, menulis, dan banyak hal lain. Studinya berantakan, juga hidupnya. Dia butuh bantuan khusus, tetapi tak seorang pun memahami masalahnya. Sekolah, juga ayah ibunya, hanya melihatnya sebagai anak bodoh, susah diatur, trouble maker.
Kisah dalam film Taare Zamen Par itu membicarakan fakta memilukan: Banyak dari kita tak cukup dekat dengan anak-anak kita, hingga tak cukup mengenal mereka. Ketika sesuatu terjadi pada mereka, kita terkejut. Meski gejalanya sudah lama ada, kita tidak tahu karena kita tidak dekat dengan mereka. Kita tak mengenal, seolah mereka orang asing. Sebagian, itu terjadi karena kita gagal membangun kedekatan dengan mereka. Tetapi, bisa jadi, mereka terasingkan oleh pilihan yang kita ambil, yang (sengaja atau tidak) menggeser mereka dari prioritas kita.
Lewat kiasan "berbaring, bangun, duduk, dan berjalan bersama anak-anak", Ulangan 6:7 berpesan agar kita selalu hadir dalam kehidupan anak-anak kita: karib bersahabat dengan mereka, menyediakan waktu untuk mereka, dan menempatkan mereka sebagai prioritas. Itu diperlukan agar kita mengenal mereka, memahami persoalan mereka, dan punya peluang untuk menolong mereka. Mengapa?
Peluang untuk menolong anak-anak tak akan ada, kecuali kita mengenal mereka. Upaya mengenal mereka tak punya jalan, kecuali kita berkarib erat dengan mereka. Dan, semua itu mustahil, kecuali mereka adalah prioritas kita. Di situlah cinta dan tanggung jawab ditakar. --EE/www.renunganharian.net
ANAK-ANAK BISA TERASINGKAN JUSTRU OLEH PILIHAN-PILIHAN KITA, YANG- DISENGAJA ATAU TIDAK- MENGGESER MEREKA DARI PRIORITAS KITA.
Ulangan 6:7
(7)haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
---------:
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 15-19
Amsal 15
(1) Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. (2) Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan. (3)Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. (4) Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. (5) Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak. (6) Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan. (7) Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur. (8) Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.(9) Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya. (10)Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati. (11) Dunia orang mati dan kebinasaan terbuka di hadapan TUHAN, lebih-lebih hati anak manusia! (12) Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak. (13)Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. (14) Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan. (15)Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.(16) Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan. (17) Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian. (18) Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. (19)Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.(20) Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.(21) Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.(22) Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak. (23)Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (24) Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah. (25)Rumah orang congkak dirombak TUHAN, tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap. (26)Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci. (27)Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup. (28) Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.(29) TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya. (30) Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang. (31) Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. (32) Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi. (33) Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Amsal 16
(1) Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. (2)Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.(3) Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. (4)TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. (5) Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. (6)Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan. (7) Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia. (8)Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.(9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. (10)Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah. (11) Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya. (12) Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran. (13) Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya. (14)Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya. (15) Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi. (16) Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. (17)Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya. (18)Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. (19) Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak. (20) Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN. (21)Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. (22) Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya. (23) Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan. (24)Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. (25) Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (26) Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia. (27)Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan. (28) Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib. (29) Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik. (30) Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan. (31) Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. (32)Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. (33) Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.
Amsal 17
(1) Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan. (2) Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu. (3) Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. (4)Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan. (5) Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman. (6)Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.(7) Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta. (8)Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung. (9) Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangki perkara, menceraikan sahabat yang karib. (10) Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal. (11)Orang durhaka hanya mencari kejahatan, tetapi terhadap dia akan disuruh utusan yang kejam. (12)Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya. (13) Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya. (14)Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai. (15) Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN. (16) Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi? (17)Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (18)Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya. (19) Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran. (20)Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka. (21)Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita. (22)Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. (23)Orang fasik menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum. (24)Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi. (25) Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya. (26)Mengenakan denda orang benar adalah salah, memukul orang muliapun tidak patut. (27) Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.(28) Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.
Amsal 18
(1) Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan. (2) Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya. (3) Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh. (4) Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir. (5) Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan. (6) Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. (7) Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya. (8) Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati. (9) Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. (10) Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. (11) Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya. (12) Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. (13) Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya. (14) Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? (15) Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan. (16) Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar. (17) Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya. (18) Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa. (19) Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri. (20) Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. (21) Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (22) Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN. (23) Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar. (24) Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
Amsal 19
(1) Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal. (2) Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah. (3) Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.(4) Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya. (5) Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar. (6) Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi. (7) Orang miskin dibenci oleh semua saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia. Ia mengejar mereka, memanggil mereka tetapi mereka tidak ada lagi. (8) Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan. (9) Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa. (10) Kemewahan tidak layak bagi orang bebal, apalagi bagi seorang budak memerintah pembesar. (11) Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran. (12) Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput. (13)Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik. (14) Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN. (15)Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar. (16) Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa menghina firman, akan mati. (17)Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. (18)Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. (19)Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya. (20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. (21) Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. (22) Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong. (23) Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka. (24) Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut. (25)Jikalau si pencemooh kaupukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf. (26) Anak yang menganiaya ayahnya atau mengusir ibunya, memburukkan dan memalukan diri. (27) Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan. (28) Saksi yang tidak berguna mencemoohkan hukum dan mulut orang fasik menelan dusta. (29) Hukuman bagi si pencemooh tersedia dan pukulan bagi punggung orang bebal.
------------
Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.
** have a nice day **
Happy Monday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net
Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net
Senin, 23 Juli 2018