<< Ren.Har. Kamis, 16 Juli 2020 >>
Renungan Harian (711.2)
Kamis, 16 Juli 2020
Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.
<< Ren.Har. Kamis, 16 Juli 2020 >>
Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Pribadi yang suka Menolong
Bac. : Kejadian 24:1-67
Nats. : Kejadian 24:20
Bac.S. : Mazmur 120-131
Bacaan Alkitab : Kejadian 24:1-67
Ribka dipinang bagi Ishak
(1) Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal. (2) Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: "Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, (3) supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. (4) Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku." (5) Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: "Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?" (6) Tetapi Abraham berkata kepadanya: "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana. (7) TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah memanggil aku dari rumah ayahku serta dari negeri sanak saudaraku, dan yang telah berfirman kepadaku, serta yang bersumpah kepadaku, demikian: kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini Dialah juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku. (8) Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini; hanya saja, janganlah anakku itu kaubawa kembali ke sana." (9) Lalu hamba itu meletakkan tangannya di bawah pangkal paha Abraham, tuannya, dan bersumpah kepadanya tentang hal itu. (10) Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor. (11) Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air. (12) Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. (13) Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. (14) Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu." (15) Sebelum ia selesai berkata, maka datanglah Ribka, yang lahir bagi Betuel, anak laki-laki Milka, isteri Nahor, saudara Abraham; buyungnya dibawanya di atas bahunya. (16) Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik. (17) Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: "Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu." (18) Jawabnya: "Minumlah, tuan," maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum. (19) Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum." (20) Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu. (21) Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil atau tidak. (22) Setelah unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil anting-anting emas yang setengah syikal beratnya, dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya, (23) serta berkata: "Anak siapakah engkau? Baiklah katakan kepadaku! Adakah di rumah ayahmu tempat bermalam bagi kami?" (24) Lalu jawabnya kepadanya: "Ayahku Betuel, anak Milka, yang melahirkannya bagi Nahor." (25) Lagi kata gadis itu: "Baik jerami, baik makanan unta banyak pada kami, tempat bermalampun ada." (26) Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, (27) serta berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!" (28) Berlarilah gadis itu pergi menceritakan kejadian itu ke rumah ibunya. (29) Ribka mempunyai saudara laki-laki, namanya Laban. Laban berlari ke luar mendapatkan orang itu, ke mata air tadi, (30) sesudah dilihatnya anting-anting itu dan gelang pada tangan saudaranya, dan sesudah didengarnya perkataan Ribka, saudaranya, yang bunyinya: "Begitulah dikatakan orang itu kepadaku." Ia mendapatkan orang itu, yang masih berdiri di samping unta-untanya di dekat mata air itu, (31) dan berkata: "Marilah engkau yang diberkati TUHAN, mengapa engkau berdiri di luar, padahal telah kusediakan rumah bagimu, dan juga tempat untuk unta-untamu." (32) Masuklah orang itu ke dalam rumah. Ditanggalkanlah pelana unta-unta, diberikan jerami dan makanan kepada unta-unta itu, lalu dibawa air pembasuh kaki untuk orang itu dan orang-orang yang bersama-sama dengan dia. (33) Tetapi ketika dihidangkan makanan di depannya, berkatalah orang itu: "Aku tidak akan makan sebelum kusampaikan pesan yang kubawa ini." Jawab Laban: "Silakan!" (34) Lalu berkatalah ia: "Aku ini hamba Abraham. (35) TUHAN sangat memberkati tuanku itu, sehingga ia telah menjadi kaya; TUHAN telah memberikan kepadanya kambing domba dan lembu sapi, emas dan perak, budak laki-laki dan perempuan, unta dan keledai. (36) Dan Sara, isteri tuanku itu, sesudah tua, telah melahirkan anak laki-laki bagi tuanku itu; kepada anaknya itu telah diberikan tuanku segala harta miliknya. (37) Tuanku itu telah mengambil sumpahku: Engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan, yang negerinya kudiami ini, (38) tetapi engkau harus pergi ke rumah ayahku dan kepada kaumku untuk mengambil seorang isteri bagi anakku. (39) Jawabku kepada tuanku itu: Mungkin perempuan itu tidak mau mengikut aku. (40) Tetapi katanya kepadaku: TUHAN, yang di hadapan-Nya aku hidup, akan mengutus malaikat-Nya menyertai engkau, dan akan membuat perjalananmu berhasil, sehingga engkau akan mengambil bagi anakku seorang isteri dari kaumku dan dari rumah ayahku. (41) Barulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku, jika engkau sampai kepada kaumku dan mereka tidak memberikan perempuan itu kepadamu; hanya dalam hal itulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku. (42) Dan hari ini aku sampai ke mata air tadi, lalu kataku: TUHAN, Allah tuanku Abraham, sudilah kiranya Engkau membuat berhasil perjalanan yang kutempuh ini. (43) Di sini aku berdiri di dekat mata air ini; kiranya terjadi begini: Apabila seorang gadis datang ke luar untuk menimba air dan aku berkata kepadanya: Tolong berikan aku minum air sedikit dari buyungmu itu, (44) dan ia menjawab: Minumlah, dan untuk unta-untamu juga akan kutimba air, dialah kiranya isteri, yang telah TUHAN tentukan bagi anak tuanku itu. (45) Belum lagi aku habis berkata dalam hatiku, Ribka telah datang membawa buyung di atas bahunya, dan turun ke mata air itu, lalu menimba air. Kataku kepadanya: Tolong berikan aku minum. (46) Segeralah ia menurunkan buyung itu dari atas bahunya serta berkata: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum. Lalu aku minum, dan unta-unta itu juga diberinya minum. (47) Sesudah itu aku bertanya kepadanya: Anak siapakah engkau? Jawabnya: Ayahku Betuel anak Nahor yang dilahirkan Milka. Lalu aku mengenakan anting-anting pada hidungnya dan gelang pada tangannya. (48) Kemudian berlututlah aku dan sujud menyembah TUHAN, serta memuji TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang telah menuntun aku di jalan yang benar untuk mengambil anak perempuan saudara tuanku ini bagi anaknya. (49) Jadi sekarang, apabila kamu mau menunjukkan kasih dan setia kepada tuanku itu, beritahukanlah kepadaku; dan jika tidak, beritahukanlah juga kepadaku, supaya aku tahu entah berpaling ke kanan atau ke kiri." (50) Lalu Laban dan Betuel menjawab: "Semuanya ini datangnya dari TUHAN; kami tidak dapat mengatakan kepadamu baiknya atau buruknya. (51) Lihat, Ribka ada di depanmu, bawalah dia dan pergilah, supaya ia menjadi isteri anak tuanmu, seperti yang difirmankan TUHAN." (52) Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah ia sampai ke tanah menyembah TUHAN. (53) Kemudian hamba itu mengeluarkan perhiasan emas dan perak serta pakaian kebesaran, dan memberikan semua itu kepada Ribka; juga kepada saudaranya dan kepada ibunya diberikannya pemberian yang indah-indah. (54) Sesudah itu makan dan minumlah mereka, ia dan orang-orang yang bersama-sama dengan dia, dan mereka bermalam di situ. Paginya sesudah mereka bangun, berkatalah hamba itu: "Lepaslah aku pulang kepada tuanku." (55) Tetapi saudara Ribka berkata, serta ibunya juga: "Biarkanlah anak gadis itu tinggal pada kami barang sepuluh hari lagi, kemudian bolehlah engkau pergi." (56) Tetapi jawabnya kepada mereka: "Janganlah tahan aku, sedang TUHAN telah membuat perjalananku berhasil; lepaslah aku, supaya aku pulang kepada tuanku." (57) Kata mereka: "Baiklah kita panggil anak gadis itu dan menanyakan kepadanya sendiri." (58) Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: "Maukah engkau pergi beserta orang ini?" Jawabnya: "Mau." (59) Maka Ribka, saudara mereka itu, dan inang pengasuhnya beserta hamba Abraham dan orang-orangnya dibiarkan mereka pergi. (60) Dan mereka memberkati Ribka, kata mereka kepadanya: "Saudara kami, moga-moga engkau menjadi beribu-ribu laksa, dan moga-moga keturunanmu menduduki kota-kota musuhnya." (61) Lalu berkemaslah Ribka beserta hamba-hambanya perempuan, dan mereka naik unta mengikuti orang itu. Demikianlah hamba itu membawa Ribka lalu berjalan pulang. (62) Adapun Ishak telah datang dari arah sumur Lahai-Roi; ia tinggal di Tanah Negeb. (63) Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta datang. (64) Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya. (65) Katanya kepada hamba itu: "Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?" Jawab hamba itu: "Dialah tuanku itu." Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia. (66) Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang dilakukannya. (67) Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.
Ayat Nats. : Kejadian 24:20
(20) Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu.
Bacaa Alkitab Setahun : Mazmur 120-131
Mazmur 120
Dikejar-kejar fitnah
(1) Nyanyian ziarah.
Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN
dan Ia menjawab aku:
(2) "Ya TUHAN, lepaskanlah aku
dari pada bibir dusta,
dari pada lidah penipu."
(3) Apakah yang diberikan kepadamu
dan apakah yang ditambahkan kepadamu,
hai lidah penipu?
(4) Panah-panah yang tajam dari pahlawan
dan bara kayu arar.
(5) Celakalah aku, karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh,
karena harus diam di antara kemah-kemah Kedar!
(6) Cukup lama aku tinggal
bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian.
(7) Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara,
maka mereka menghendaki perang.
Mazmur 121
TUHAN, Penjaga Israel
(1) Nyanyian ziarah.
Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung;
dari manakah akan datang pertolonganku?
(2) Pertolonganku ialah dari TUHAN,
yang menjadikan langit dan bumi.
(3) Ia takkan membiarkan kakimu goyah,
Penjagamu tidak akan terlelap.
(4) Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur
Penjaga Israel.
(5) Tuhanlah Penjagamu,
Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
(6) Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang,
atau bulan pada waktu malam.
(7) TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan;
Ia akan menjaga nyawamu.
(8) TUHAN akan menjaga keluar masukmu,
dari sekarang sampai selama-lamanya.
Mazmur 122
Doa sejahtera untuk Yerusalem
(1) Nyanyian ziarah Daud.
Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:
"Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
(2) Sekarang kaki kami berdiri
di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
(3) Hai Yerusalem, yang telah didirikan
sebagai kota yang bersambung rapat,
(4) ke mana suku-suku berziarah,
yakni suku-suku TUHAN,
untuk bersyukur kepada nama TUHAN
sesuai dengan peraturan bagi Israel.
(5) Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
(6) Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem:
"Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa.
(7) Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu,
dan sentosa di dalam purimu!"
(8) Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku
aku hendak mengucapkan: "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!"
(9) Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita,
aku hendak mencari kebaikan bagimu.
Mazmur 123
Berharap kepada anugerah TUHAN
(1) Nyanyian ziarah.
Kepada-Mu aku melayangkan mataku,
ya Engkau yang bersemayam di sorga.
(2) Lihat, seperti mata para hamba laki-laki
memandang kepada tangan tuannya,
seperti mata hamba perempuan
memandang kepada tangan nyonyanya,
demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita,
sampai Ia mengasihani kita.
(3) Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami,
sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
(4) jiwa kami sudah cukup kenyang
dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman,
dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Mazmur 124
Terpujilah Penolong Israel
(1) Nyanyian ziarah Daud.
Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita,
--biarlah Israel berkata demikian--
(2) jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita,
ketika manusia bangkit melawan kita,
(3) maka mereka telah menelan kita hidup-hidup,
ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;
(4) maka air telah menghanyutkan kita,
dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,
(5) maka telah mengalir melingkupi diri kita
air yang meluap-luap itu.
(6) Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita
menjadi mangsa bagi gigi mereka!
(7) Jiwa kita terluput seperti burung
dari jerat penangkap burung;
jerat itu telah putus,
dan kitapun terluput!
(8) Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN,
yang menjadikan langit dan bumi.
Mazmur 125
Aman dalam lindungan TUHAN
(1) Nyanyian ziarah.
Orang-orang yang percaya kepada TUHAN
adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang,
yang tetap untuk selama-lamanya.
(2) Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya;
demikianlah TUHAN sekeliling umat-Nya,
dari sekarang sampai selama-lamanya.
(3) Tongkat kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap
di atas tanah yang diundikan kepada orang-orang benar,
supaya orang-orang benar tidak mengulurkan
tangannya kepada kejahatan.
(4) Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik
dan kepada orang-orang yang tulus hati;
(5) tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit,
kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama
orang-orang yang melakukan kejahatan.
Damai sejahtera atas Israel!
Mazmur 126
Pengharapan di tengah-tengah penderitaan
(1) Nyanyian ziarah.
Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion,
keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
(2) Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa,
dan lidah kita dengan sorak-sorai.
Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa:
"TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
(3) TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita,
maka kita bersukacita.
(4) Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN,
seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
(5) Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan bersorak-sorai.
(6) Orang yang berjalan maju dengan menangis
sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai
sambil membawa berkas-berkasnya.
Mazmur 127
Berkat TUHAN pangkal selamat
(1) Nyanyian ziarah Salomo.
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah,
sia-sialah usaha orang yang membangunnya;
jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota,
sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
(2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi
dan duduk-duduk sampai jauh malam,
dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--
sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
(3) Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN,
dan buah kandungan adalah suatu upah.
(4) Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,
demikianlah anak-anak pada masa muda.
(5) Berbahagialah orang yang telah membuat penuh
tabung panahnya dengan semuanya itu.
Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara
dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
Mazmur 128
Berkat atas rumah tangga
(1) Nyanyian ziarah.
Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN,
yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
(2) Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
(3) Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur
di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun
sekeliling mejamu!
(4) Sesungguhnya demikianlah akan diberkati
orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
(5) Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion,
supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
(6) dan melihat anak-anak dari anak-anakmu!
Damai sejahtera atas Israel!
Mazmur 129
Terluput dari kesesakan
(1) Nyanyian ziarah.
Mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku
--biarlah Israel berkata demikian--
(2) mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku,
tetapi mereka tidak dapat mengalahkan aku.
(3) Di atas punggungku pembajak membajak,
membuat panjang alur bajak mereka.
(4) TUHAN itu adil, Ia memotong
tali-tali orang fasik.
(5) Semua orang yang membenci Sion
akan mendapat malu dan akan mundur.
(6) Mereka seperti rumput di atas sotoh,
yang menjadi layu, sebelum dicabut,
(7) yang tidak digenggam tangan penyabit,
atau dirangkum orang yang mengikat berkas,
(8) sehingga orang-orang yang lewat tidak berkata:
"Berkat TUHAN atas kamu!
Kami memberkati kamu dalam nama TUHAN!"
Mazmur 130
Seruan dari dalam kesusahan
(1) Nyanyian ziarah.
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
(2) Tuhan, dengarkanlah suaraku!
Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian
kepada suara permohonanku.
(3) Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan,
Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
(4) Tetapi pada-Mu ada pengampunan,
supaya Engkau ditakuti orang.
(5) Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti,
dan aku mengharapkan firman-Nya.
(6) Jiwaku mengharapkan Tuhan
lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi,
lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
(7) Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel!
Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
(8) Dialah yang akan membebaskan Israel
dari segala kesalahannya.
Mazmur 131
Menyerah kepada TUHAN
(1) Nyanyian ziarah Daud.
TUHAN, aku tidak tinggi hati,
dan tidak memandang dengan sombong;
aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar
atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
(2) Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku;
seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya,
ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
(3) Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel,
dari sekarang sampai selama-lamanya!
—————
Tampilan cetak
edisi sebelum | 07/Edisi 2020 | edisi berikut
Kamis, 16 Juli 2020
Bacaan : Kejadian 24:1-67
Setahun : Mazmur 120-131
Nas : Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu. (Kejadian 24:20)
Pribadi yang Suka Menolong
Steve dikenal sebagai lelaki muda yang ramah dan ringan tangan. Ia suka sekali menolong orang lain selagi dia bisa melakukan, bahkan terkadang ia rela kesibukan atau aktivitasnya terganggu demi bisa menolong orang lain. Saya sendiri beberapa kali menerima bantuan ketika kami berada dalam komunitas mahasiswa. Saya pun bersyukur ketika sesekali membaca kabar lewat media sosial, ternyata Steve masih memiliki semangat yang sama untuk menolong orang lain.
Hari itu Ribka menunjukkan kualitas pribadi yang luar biasa. Dikenal sebagai gadis yang berparas cantik (ay. 16), Ribka juga ternyata memiliki hati yang suka membantu. Kita dapat mengetahui hal itu ketika hamba Abraham menemuinya untuk meminta sedikit air m inum, ternyata Ribka memberikan lebih dari yang diharapkan. Hamba itu diberinya minum sampai selesai, setelah itu giliran unta-untanya pun diberinya minum lewat air yang ditimba oleh Ribka. Bayangkan betapa repot dan melelahkannya semua itu, terlebih bagi seorang wanita. Namun, Ribka tidak ragu melakukannya karena kegemarannya membantu sesama.
Pada dasarnya manusia senang dibantu. Dengan membawa spirit suka menolong dalam kehidupan keseharian, akan terbuka kesempatan hidup kita untuk menjadi berkat dan kesaksian bagi orang lain. Memang tidak mudah dan terkadang merepotkan, tetapi yakinlah bahwa taburan kebaikan kita akan berbuah manis, sama seperti kebaikan Ribka hari itu yang membuka jalan baginya untuk menjadi istri dari Ishak. --GHJ/www.renunganharian.net
SUKA MENOLONG ADALAH BUKTI BAHWA
DALAM DIRI KITA KASIH ALLAH BEKERJA DENGAN BAIK.
( ay.16 ) Kejadian 24:16
(16) Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.
Have a nice day
Happy Thursday
May God Bless you
Today and Always
Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net
Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net
Kamis, 16 Juli 2020