5. Jan, 2021

<< Ren.Har. Senin, 04 Januari 2021 >>

<< Ren.Har. Senin, 04 Januari 2021 >>

Renungan Harian (768.3)
Senin, 04 Januari 2021

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Senin, 04 Januari 2021 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Rajawali Lesu?
Bac. : Mazmur 103:1-5
Nats. : Mazmur 103: 5
Bac.S. : Kejadian 10-12

Bacaan Alkitab : Mazmur 103:1-5
Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
(1) Dari Daud.
Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

(2) Pujilah TUHAN, hai jiwaku,
dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

(3) Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu,

(4) Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur,
yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,

(5) Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

Ayat Nats. : Mazmur 103: 5
(5) Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

Bacaa Alkitab Setahun : Kejadian 10-12
Kejadian 10
Daftar bangsa-bangsa keturunan Sem, Ham dan Yafet
(1) Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka. (2) Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan Tiras. (3) Keturunan Gomer ialah Askenas, Rifat dan Togarma. (4) Keturunan Yawan ialah Elisa, Tarsis, orang Kitim dan orang Dodanim. (5) Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan bahasanya sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka. (6) Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. (7) Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan. (8) Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; (9) ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN." (10) Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear. (11) Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah (12) dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu. (13) Misraim memperanakkan orang Ludim, orang Anamim, orang Lehabim, orang Naftuhim, (14) orang Patrusim, orang Kasluhim dan orang Kaftorim; dari mereka inilah berasal orang Filistin. (15) Kanaan memperanakkan Sidon, anak sulungnya, dan Het, (16) serta orang Yebusi, orang Amori dan orang Girgasi; (17) orang Hewi, orang Arki, orang Sini, (18) orang Arwadi, orang Semari dan orang Hamati; kemudian berseraklah kaum-kaum orang Kanaan itu. (19) Daerah orang Kanaan adalah dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim sampai ke Lasa. (20) Itulah keturunan Ham menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka. (21) Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet. (22) Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram. (23) Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas. (24) Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. (25) Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. (26) Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet dan Yerah, (27) Hadoram, Uzal dan Dikla, (28) Obal, Abimael dan Syeba, (29) Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya keturunan Yoktan. (30) Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan di sebelah timur. (31) Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka. (32) Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu.

Kejadian 11
Menara Babel
(1) Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. (2) Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. (3) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. (4) Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." (5) Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, (6) dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. (7) Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." (8) Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. (9) Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi. (10) Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu. (11) Sem masih hidup lima ratus tahun, setelah ia memperanakkan Arpakhsad, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. (12) Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah. (13) Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. (14) Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber. (15) Selah masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Eber, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. (16) Setelah Eber hidup tiga puluh empat tahun, ia memperanakkan Peleg. (17) Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. (18) Setelah Peleg hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Rehu. (19) Peleg masih hidup dua ratus sembilan tahun, setelah ia memperanakkan Rehu, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. (20) Setelah Rehu hidup tiga puluh dua tahun, ia memperanakkan Serug. (21) Rehu masih hidup dua ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Serug, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. (22) Setelah Serug hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Nahor. (23) Serug masih hidup dua ratus tahun, setelah ia memperanakkan Nahor, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. (24) Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia memperanakkan Terah. (25) Nahor masih hidup seratus sembilan belas tahun, setelah ia memperanakkan Terah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. (26) Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran.
Daftar keturunan Terah
(27) Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan Haran, dan Haran memperanakkan Lot. (28) Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri kelahirannya, di Ur-Kasdim. (29) Abram dan Nahor kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah Sarai, dan nama isteri Nahor ialah Milka, anak Haran ayah Milka dan Yiska. (30) Sarai itu mandul, tidak mempunyai anak. (31) Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana. (32) Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran.

Kejadian 12
Abram dipanggil Allah
(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; (2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. (3) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (4) Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. (5) Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ. (6) Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu. (7) Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. (8) Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. (9) Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.
Abram di Mesir
(10) Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu. (11) Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya. (12) Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup. (13) Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau." (14) Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik, (15) dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. (16) Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta. (17) Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu. (18) Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu? (19) Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!" (20) Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 01/Edisi 2021 | edisi berikut

Senin, 4 Januari 2021

Bacaan   : MAZMUR 103:1-5
Setahun : Kejadian 10-12
Nas       : Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. (Mazmur 103:5)

Rajawali Lesu?
Entah mengapa, burung rajawali memang menonjol sebagai lambang atau kiasan. Pelbagai bangsa serta budaya mengagungkannya. Mulai dari Mesir, Yunani, Romawi Kuno hingga Swedia dan suku Indian. Bahkan Indonesia mengaitkannya dengan sosok mitologis burung Garuda. Konon, banyak yang memandang burung ini sebagai titisan dewa atau utusan surga. Sosok penghubung antara langit dengan bumi.
Berulang kali Alkitab memakai figur burung rajawali sebagai lambang dalam kehidupan kerohanian, termasuk mazmur Daud. Ia mengumpamakan siapa yang menerima dan mengalami belas kasihan Tuhan bagaikan seekor rajawali. Rajawali gemar terbang di ketinggian, punya mata yang tajam untuk mengintai mangsa. Ada siklus saat rajawali mengalami masa "sulit", ia punya kebiasaan "meremajakan diri" dengan berjemur cahaya matahari hingga bulu-bulunya rontok. Sesudahnya ia terbang lagi dengan kekuatan sekaligus penampilan baru. Agaknya kebiasaan ini menjadi latar belakang dari ayat 5.
Biasanya kita cenderung menyukai simbol rajawali karena kesan perkasa atau kegagahannya. Padahal tak selalu begitu. Ada saatnya rajawali menjadi letih. Hanya, menariknya, burung yang satu ini tahu kemana ia harus pergi tatkala keletihan mengunjunginya. Ia mendekat ke matahari! Akibatnya, ia merasakan peremajaan kekuatan. Sejujurnya, iman kita tak selalu kuat. Tak perlu menutupinya atau berpura-pura senantiasa teguh. Apalagi berlagak jagoan dalam soal iman. Sungguh tidak perlu. Terlebih penting, saat iman kita lesu atau goyah, kita tahu harus mendekat ke mana. Yaitu mendekat kepada Tuhan, sumber segala kekuatan dan kesegaran baru. --PAD/www.renunganharian.net

IMAN YANG LESU HANYA SEBUAH PENUNJUK ARAH KE MANA KITA PERLU
MENUJU DEMI MENDAPAT KEKUATAN BARU.

( ayat 5 ) Mazmur 103 : 5
(5) Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Monday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net


Senin, 04 Januari 2021