29. Des, 2020

<< Ren.Har. Senin, 28 Desember 2020 >>

<< Ren.Har. Senin, 28 Desember 2020 >>

Renungan Harian (766.2)
Senin, 28 Desember 2020

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Senin, 28 Desember 2020 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Sanksi atau Solusi
Bac. : 1 Korintus 1:4-9
Nats. : 1 Korintus 1: 7
Bac.S. : Wahyu 14-16

Bacaan Alkitab : 1 Korintus 1:4-9
Ucapan syukur
(4) Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. (5) Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, (6) sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. (7) Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. (8) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (9) Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.

Ayat Nats. : 1 Korintus 1: 7
(7) Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus.

Bacaa Alkitab Setahun : Wahyu 14-16
Wahyu 14
Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya
(1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. (2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. (4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Pemberitahuan tentang penghakiman
(6) Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, (7) dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." (8) Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." (9) Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, (10) maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. (11) Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." (12) Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. (13) Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Tuaian di bumi
(14) Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. (15) Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak." (16) Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah. (17) Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam. (18) Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak." (19) Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. (20) Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Wahyu 15
Nyanyian mereka yang menang
(1) Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah. (2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah. (3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! (4) Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
Tujuh malaikat dengan tujuh cawan murka Allah
(5) Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci kemah kesaksian di sorga. (6) Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. (7) Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya. (8) Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.

Wahyu 16
Ketujuh malapetaka
(1) Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi." (2) Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya. (3) Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut. (4) Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah. (5) Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. (6) Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!" (7) Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." (8) Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. (9) Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia. (10) Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, (11) dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka. (12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur. (13) Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. (14) Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. (15) "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya." (16) Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon. (17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." (18) Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. (19) Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya. (20) Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung. (21) Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 12/Edisi 2020 | edisi berikut

Senin, 28 Desember 2020

Bacaan   : 1 Korintus 1:4-9
Setahun : Wahyu 14-16
Nas       : Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam karunia apa pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. (1 Korintus 1:7)

Sanksi atau Solusi
Seorang pencuri padi tertangkap dan diperiksa aparat kepolisian. Namun alih-alih dihukum, pencuri tersebut diganjar sembako dan susu oleh polisi. Bagaimana hal ini terjadi? Krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 memaksa orang itu mencuri demi memenuhi kebutuhan pangan bagi keluarganya. Alasan ini membuat pihak kepolisian memberikan kebijakan tersebut.
Menjatuhkan hukuman terhadap orang yang melakukan tindak kejahatan atau pelanggaran tentu tidak salah. Bahkan tindakan yang demikian diatur dalam undang-undang yang disahkan pemerintah. Sudah selayaknya seorang pelanggar hukum menerima sanksi. Namun hukuman tidak dapat dijadikan andalan dalam menindak kasus kejahatan. Kadang diperlukan tindakan lain yang dapat menjadi solusi. Memberikan bantuan berupa sembako seperti yang terjadi pada kasus di atas, misalnya. Atau rehabilitasi untuk pecandu narkoba.
Demikian pula yang dilakukan Allah dalam menyikapi dosa manusia. Alih-alih menghukum, Dia memberikan kasih karunia melalui karya keselamatan Tuhan Yesus Kristus. Ditambah dengan memberikan Roh Kudus sebagai penuntun dalam hati setiap orang percaya. Karunia ini sangat berharga karena setelah dikuduskan dari dosa oleh darah Kristus, Roh Kudus menuntun dan menguatkan seseorang untuk dapat menjalani kehidupan tak bercacat di hadapan Tuhan. Anugerah ini yang menjadikan umat tidak kekurangan dalam satu karunia pun. Sebagai penerima anugerah luar biasa ini, bagaimana tanggapan kita: berbalik kepada dosa lama atau bersaksi tentang Dia? --EBL/www.renunganharian.net

KRISTUS MEMANGGIL KITA BUKAN UNTUK MENGHUKUM,
MELAINKAN UNTUK MENGUDUSKAN DAN MEMBERI KITA KASIH KARUNIA.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Monday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net


Senin, 28 Desember 2020