19. Jul, 2020

<< Ren.Har. Sabtu, 18 Juli 2020 >>

<< Ren.Har. Sabtu, 18 Juli 2020 >>

Renungan Harian (712.1)
Sabtu, 18 Juli 2020

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Sabtu, 18 Juli 2020 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Bumerang
Bac. : Matius 7:6-11
Nats. : Matius 7: 11
Bac.S. : Mazmur 139-143

Bacaan Alkitab : Matius 7:6-11
Hal yang kudus dan berharga
(6) "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
Hal pengabulan doa
(7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan? (11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Ayat Nats. : Matius 7: 11
(11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Bacaa Alkitab Setahun : Mazmur 139-143
Mazmur 139
Doa di hadapan Allah yang maha tahu
(1) Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;

(2) Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri,
Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

(3) Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring,
segala jalanku Kaumaklumi.

(4) Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan,
sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.

(5) Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku,
dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.

(6) Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu,
terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

(7) Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

(8) Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.

(9) Jika aku terbang dengan sayap fajar,
dan membuat kediaman di ujung laut,

(10) juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku,
dan tangan kanan-Mu memegang aku.

(11) Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku,
dan terang sekelilingku menjadi malam,"

(12) maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu,
dan malam menjadi terang seperti siang;
kegelapan sama seperti terang.

(13) Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
menenun aku dalam kandungan ibuku.

(14) Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
ajaib apa yang Kaubuat,
dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

(15) Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu,
ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi,
dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;

(16) mata-Mu melihat selagi aku bakal anak,
dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis
hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satupun dari padanya.

(17) Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah!
Betapa besar jumlahnya!

(18) Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir.
Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.

(19) Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah,
sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah,

(20) yang berkata-kata dusta terhadap Engkau,
dan melawan Engkau dengan sia-sia.

(21) Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN,
dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau?

(22) Aku sama sekali membenci mereka,
mereka menjadi musuhku.

(23) Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku,
ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;

(24) lihatlah, apakah jalanku serong,
dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Mazmur 140
Doa minta perlindungan terhadap orang-orang jahat
(1) Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
(140-2) Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari pada manusia jahat,
jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan,

(2) (140-3) yang merancang kejahatan di dalam hati,
dan setiap hari menghasut-hasut perang!

(3) (140-4) Mereka menajamkan lidahnya seperti ular,
bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela

(4) (140-5) Peliharalah aku, ya TUHAN, terhadap tangan orang fasik,
jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan,
yang bermaksud menjatuhkan aku.

(5) (140-6) Orang congkak dengan sembunyi memasang jerat terhadap aku,
dan mereka membentangkan tali-tali sebagai jaring,
di sepanjang jalan mereka menaruh perangkap terhadap aku. Sela

(6) (140-7) Aku berkata kepada TUHAN: "Allahku Engkau,
berilah telinga, ya TUHAN, kepada suara permohonanku!"

(7) (140-8) Ya ALLAH, Tuhanku, kekuatan keselamatanku,
Engkau menudungi kepalaku pada hari pertarungan senjata.

(8) (140-9) Ya TUHAN, jangan penuhi keinginan orang fasik,
jangan luluskan tipu rencananya! Sela

(9) (140-10) Orang-orang yang mengelilingi aku meninggikan kepala;
biarlah bencana yang diucapkan mereka menimpa mereka!

(10) (140-11) Biarlah Ia menghujani mereka dengan bara api!
Biarlah Ia menjatuhkan mereka ke dalam jurang sehingga tidak bangkit lagi!

(11) (140-12) Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi;
orang yang melakukan kekerasan akan diburu oleh malapetaka.

(12) (140-13) Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas,
dan membela perkara orang miskin.

(13) (140-14) Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu,
orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu.

Mazmur 141
Doa dalam pencobaan
(1) Mazmur Daud.
Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku,
berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!

(2) Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan,
dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.

(3) Awasilah mulutku, ya TUHAN,
berjagalah pada pintu bibirku!

(4) Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat,
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik
bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan;
dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.

(5) Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih;
tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.

(6) Apabila mereka diserahkan kepada hakim-hakimnya,
maka mereka akan mendengar, bahwa perkataan-perkataanku menyenangkan.

(7) Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah,
demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.

(8) Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju;
pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!

(9) Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku,
dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan.

(10) Orang-orang fasik akan jatuh serentak ke dalam jala mereka,
tetapi aku melangkah lalu.

Mazmur 142
Doa seorang yang dikejar-kejar
(1) Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: suatu doa.
(142-2) Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN,
dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN.

(2) (142-3) Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya,
kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.

(3) (142-4) Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku,
Engkaulah yang mengetahui jalanku.
Di jalan yang harus kutempuh,
dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.

(4) (142-5) Pandanglah ke kanan dan lihatlah,
tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku;
tempat pelarian bagiku telah hilang,
tidak ada seorangpun yang mencari aku.

(5) (142-6) Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN,
kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku,
bagianku di negeri orang-orang hidup!"

(6) (142-7) Perhatikanlah teriakku,
sebab aku telah menjadi sangat lemah.
Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku,
sebab mereka terlalu kuat bagiku.

(7) (142-8) Keluarkanlah aku dari dalam penjara
untuk memuji nama-Mu.
Orang-orang benar akan mengelilingi aku,
apabila Engkau berbuat baik kepadaku.

Mazmur 143
Doa minta pertolongan dan pengajaran
(1) Mazmur Daud.
Ya TUHAN, dengarkanlah doaku,
berilah telinga kepada permohonanku!
Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu,
demi keadilan-Mu!

(2) Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini,
sebab di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar
di hadapan-Mu.

(3) Sebab musuh telah mengejar aku
dan mencampakkan nyawaku ke tanah,
menempatkan aku di dalam gelap
seperti orang yang sudah lama mati.

(4) Semangatku lemah lesu dalam diriku,
hatiku tertegun dalam tubuhku.

(5) Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala,
aku merenungkan segala pekerjaan-Mu,
aku memikirkan perbuatan tangan-Mu.

(6) Aku menadahkan tanganku kepada-Mu,
jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. Sela

(7) Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN,
sudah habis semangatku!
Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku,
sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.

(8) Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi,
sebab kepada-Mulah aku percaya!
Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh,
sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.

(9) Lepaskanlah aku dari pada musuh-musuhku, ya TUHAN,
pada-Mulah aku berteduh!

(10) Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu,
sebab Engkaulah Allahku!
Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku
di tanah yang rata!

(11) Hidupkanlah aku oleh karena nama-Mu, ya TUHAN,
keluarkanlah jiwaku dari dalam kesesakan demi keadilan-Mu!

(12) Binasakanlah musuh-musuhku demi kasih setia-Mu,
dan lenyapkanlah semua orang yang mendesak aku,
sebab aku ini hamba-Mu!
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2020 | edisi berikut

Sabtu, 18 Juli 2020

Bacaan   : Matius 7:6-11
Setahun : Mazmur 139-143
Nas       : "... apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:11)

Bumerang
Sekalipun terdapat bukti sejarah bahwa masyarakat kuno di India, Amerika, Mesir, dan Eropa pada zaman batu menggunakannya, namun bumerang memang lekat dengan masyarakat penduduk asli benua Australia-suku Aborigin. Alat ini mereka pakai untuk berburu dan senjata perang. Keunikannya kita tahu: alat ini dilemparkan secara memutar untuk kemudian kembali ke tangan si pelempar.
Dalam khotbah di bukit (Mat. 5-7), Tuhan Yesus menyampaikan salah satu prinsip Kerajaan Surga, terutama dalam hal berdoa, yakni prinsip yang bolehlah kita sebut kaidah bumerang. Kalau kita "melempar" doa dengan sikap dan tujuan pamer kepada manusia, yang "kembali" kepada kita ialah pujian manusia-itu saja (Mat. 6:5). Itu doa "salah lempar" namanya, ibarat melempar mutiara kepada babi (ay. 6). Yang benar, "lemparkanlah" doa kepada Bapa di surga dengan harapan akan menerima "lemparan balik" yang baik dari-Nya (ay. 11). Sebab siapa meminta, mendapat yang diminta (ay. 7).
Jaminan Yesus adalah Bapa selalu "melemparkan balik" jawaban yang baik atas doa kita-yaitu doa yang baik, yang selaras dengan hati Sang Bapa. Jadi, pertanyaannya lebih tertuju kepada kita. Sudahkah kita berdoa yang baik? Tahukah kita apa yang kita minta? Siapkah kita bertanggung jawab apabila itu diberikan kepada kita? Contoh, siapkah kita mengelola harta sesuai kehendak-Nya apabila kita meminta rejeki? Sebab, kaidah bumerang tidak akan berlaku jika si pelempar salah melempar, bukan? --PAD/www.renunganharian.net

JANGAN SELALU BERTANYA, "APAKAH TUHAN MENGABULKAN DOA SAYA?"
TETAPI BERTANYALAH PADA DIRI SENDIRI, "SUDAHKAH SAYA MENGAJUKAN
PERMINTAAN YANG BAIK?"

( Mat. 5-7 ) Matius 5 - 7
Matius 5
Ucapan bahagia
(1) Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. (2) Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: (3) "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (4) Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. (5) Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. (6) Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. (7) Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. (8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. (9) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (10) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (11) Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. (12) Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Garam dunia dan terang dunia
(13) "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. (15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. (16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Yesus dan hukum Taurat
(17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (21) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. (23) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, (24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. (25) Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. (26) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. (27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. (28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. (31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. (32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. (33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. (34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, (35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; (36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. (37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (40) Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. (41) Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. (42) Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. (43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. (44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? (47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? (48) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Matius 6
Hal memberi sedekah
(1) "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. (2) Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. (3) Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. (4) Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Hal berdoa
(5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. (6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (7) Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. (8) Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. (9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, (10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; (13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) (14) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. (15) Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Hal berpuasa
(16) "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. (17) Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, (18) supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Hal mengumpulkan harta
(19) "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. (20) Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (21) Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; (23) jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. (24) Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Hal kekuatiran
(25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? (27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, (29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. (30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? (31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? (32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. (33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (34) Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Matius 7
Hal menghakimi
(1) "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. (2) Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (3) Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (4) Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. (5) Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Hal yang kudus dan berharga
(6) "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
Hal pengabulan doa
(7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan? (11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Jalan yang benar
(12) "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (13) Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; (14) karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Hal pengajaran yang sesat
(15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. (21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Dua macam dasar
(24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. (26) Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. (27) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Kesan pendengar
(28) Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, (29) sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

( Mat. 6:5 ) Matius 6:5
(5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

( ay. 6 ) Matius 7:6
(6) "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

( ay. 11 ) Matius 7: 11
(11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

( ay. 7 ) Matius 7: 7
(7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Saturday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net

Sabtu, 18 Juli 2020