22. Apr, 2018

<< Renungan Harian, Sabtu, 21 April 2018 >>

<< Renungan Harian, Sabtu, 21 April 2018 >>

Renungan Harian (439.1)
Sabtu, 21 April 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian, Sabtu, 21 April 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Episkeptomai
Bac. : Lukas 7:11-17
Nats.: Lukas 7:13
Bac.S.: 1 Raja-Raja 1-2:25
------------
Bacaan Alkitab : Lukas 7:11-17
Yesus membangkitkan anak muda di Nain
(11) Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. (12) Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. (13) Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" (14) Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" (15) Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.(16) Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."(17) Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
------------
Ayat Nats. : Lukas 7:13
(13) Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 04/Edisi 2018 | edisi berikut

Sabtu, 21 April 2018

Bacaan   : Lukas 7:11-17
Setahun : 1 Raja-Raja 1-2:25
Nas       : Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya, "Jangan menangis!" (Lukas 7:13)

Episkeptomai

Di sebuah kamar rumah sakit, dua pasien bercerita tentang dokter mereka. "Oh, dokter saya sibuk, jadi hanya datang sebentar saja, lalu pergi lagi, " kata pasien pertama. "Oh, berbeda dengan dokter saya. Ia akan duduk di sisi saya dan mendengarkan keluhan saya, " jawab kawannya.
Allah melawat umat-Nya (ay. 16). Kata kerjanya adalah episkeptomai. Kata ini merujuk pada kunjungan kasih karunia Allah dalam membawa keselamatan bagi umat-Nya. Kata itu mengingatkan pada campur tangan Allah di Mesir pada zaman Musa (Kel. 4:31) dan pada masa Perjanjian Baru melalui kelahiran Yohanes Pembaptis (Luk. 1:68-69). Melawat berarti bukan sekadar datang lalu pergi, melainkan ada tindakan yang dilakukan, ada dampak dari kedatangan tersebut bagi orang yang dikunjungi. Bukan secara kuantitas, melainkan secara kualitas. Yesus bukan hanya melawat sang janda dengan membangkitkan anak laki-lakinya, melainkan juga memberikan harapan kepada orang-orang yang menyaksikan kuasa Tuhan.
Allah telah memberikan contoh bagaimana cara melawat yang baik. Melawat tidak sebatas datang menjenguk ke rumah sakit. Tidak juga hanya mengunjungi sekali saja. Lebih dari itu, kita juga harus menolong mereka yang menderita, ketakutan, tertekan, merasa kehilangan, dan yang nyaris tak punya kesempatan. Allah memberikan pertolongan pada mereka yang nyaris tidak tertolong lagi, pada janda di Nain, pada mereka yang mencari arah dan tujuan, pada kita semua yang nyaris kehilangan harapan. --YES/www.renunganharian.net

TUGAS ALLAH ADALAH MEMBERKATI, 
TUGAS KITA ADALAH MEMBERIKAN EMPATI.
 
(ay. 16) Lukas 7: 16
(16) Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."

(Kel. 4:31) Keluaran 4:31
(31) Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat kesengsaraan mereka, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah.

(Luk. 1:68-69) Lukas 1:68-69
(68) "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, (69) Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,

---------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : 1 Raja-Raja 1-2:25
1 Raja-Raja 1

Hari tua Daud dan soal penggantinya
(1) Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.(2) Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas." (3)Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja. (4)Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia. (5) Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya. (6)Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom. (7)Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia. (8)Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia. (9)Sesudah itu Adonia mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel, lalu mengundang semua saudaranya, anak-anak raja, dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja; (10)tetapi nabi Natan dan Benaya dan para pahlawan dan Salomo, adiknya, tidak diundangnya. (11)Lalu berkatalah Natan kepada Batsyeba, ibu Salomo: "Tidakkah engkau mendengar, bahwa Adonia anak Hagit, telah menjadi raja, sedang tuan kita Daud tidak mengetahuinya? (12) Karena itu, baiklah kuberi nasihat kepadamu, supaya engkau dapat menyelamatkan yawamu dan nyawa anakmu Salomo. (13)Pergilah masuk menghadap raja Daud dan katakan kepadanya: Bukankah tuanku sendiri, ya rajaku, telah bersumpah kepada hambamu ini: Anakmu Salomo, akan menjadi raja sesudah aku dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku? Mengapakah sekarang Adonia menjadi raja? (14) Dan selagi engkau berbicara di sana dengan raja, akupun akan masuk pula dan menyokong perkataanmu itu." (15) Jadi masuklah Batsyeba menghadap raja ke dalam kamarnya. Waktu itu raja sudah sangat tua dan Abisag, gadis Sunem itu, melayani raja. (16) Lalu Batsyeba berlutut dan sujud menyembah kepada raja. Raja bertanya: "Ada yang kauingini?"(17) Lalu perempuan itu berkata kepadanya: "Tuanku sendiri telah bersumpah demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku. (18) Tetapi sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja, sedang tuanku raja sendiri tidak mengetahuinya. (19) Ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba, dan telah mengundang semua anak raja dan imam Abyatar dan Yoab, panglima itu, tetapi hambamu Salomo tidak diundangnya. (20) Dan kepadamulah, ya tuanku raja, tertuju mata seluruh orang Israel, supaya engkau memberitahukan kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku. (21) Nanti aku ini dan anakku Salomo dituduh bersalah segera sesudah tuanku raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya."(22) Selagi Batsyeba berbicara dengan raja, datanglah nabi Natan.(23) Diberitahukan kepada raja: "Itu ada nabi Natan." Masuklah ia menghadap raja, lalu sujud menyembah kepada raja dengan mukanya sampai ke tanah. (24)Natan berkata: "Ya tuanku raja, tuanku sendirilah rupa-rupanya yang telah berkata: Adonia akan menjadi raja sesudah aku dan ia akan duduk di atas takhtaku! (25)Sebab pada hari ini ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba; ia mengundang semua anak raja, para panglima dan imam Abyatar, dan sesungguhnya mereka sedang makan minum di depannya sambil berseru: Hidup raja Adonia! (26)Tetapi hambamu ini, dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo tidak diundangnya. (27) Jika hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku."

Salomo diurapi menjadi raja
(28) Lalu raja Daud menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan itu masuk menghadap raja dan berdiri di depannya. (29)Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan, (30) pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku." (31)Lalu Batsyeba berlutut dengan mukanya sampai ke tanah; ia sujud menyembah kepada raja dan berkata: "Hidup tuanku raja Daud untuk selama-lamanya!" (32) Lagi kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada." Mereka masuk menghadap raja, (33) dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke Gihon. (34) Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup raja Salomo! (35) Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi raja atas Israel dan Yehuda." (36) Lalu Benaya bin Yoyada menjawab raja: "Amin! Demikianlah kiranya firman TUHAN, Allah tuanku raja! (37)Seperti TUHAN menyertai tuanku raja, demikianlah kiranya Ia menyertai Salomo; semoga Ia membuat takhta Salomo lebih agung dari takhta tuanku raja Daud." (38) Lalu pergilah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal betina raja Daud dan membawanya ke Gihon.(39) Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru: "Hidup raja Salomo!" (40) Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil membunyikan suling dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka. (41) Hal itu kedengaran kepada Adonia dan kepada semua undangan yang bersama-sama dengan dia, ketika mereka baru habis makan. Ketika Yoab mendengar bunyi sangkakala itu, ia berkata: "Apakah sebabnya kota begitu ribut?" (42) Selagi ia berbicara, datanglah Yonatan anak imam Abyatar. Lalu Adonia berkata: "Masuklah, sebab engkau seorang kesatria dan tentulah engkau membawa kabar baik." (43)Tetapi Yonatan menjawab Adonia: "Tidak! Tuan kita raja Daud telah mengangkat Salomo menjadi raja.(44) Raja telah menyuruh supaya imam Zadok, dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, menyertai Salomo dan mereka menaikkan dia ke atas bagal betina raja. (45) Imam Zadok, dan nabi Natan mengurapi dia di Gihon menjadi raja, dan dari sana mereka sudah pulang dengan bersukaria, sehingga kota menjadi ribut, itulah bunyi yang kamu dengar tadi. (46) Salomo sekarang duduk di atas takhta kerajaan; (47)juga pegawai-pegawai raja telah datang mengucap selamat kepada tuan kita raja Daud, dengan berkata: Kiranya Allahmu membuat nama Salomo lebih masyhur dari pada namamu dan takhtanya lebih agung dari pada takhtamu. Dan rajapun telah sujud menyembah di atas tempat tidurnya, (48) dan beginilah katanya: Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang pada hari ini telah memberi seorang duduk di atas takhtaku yang aku sendiri masih boleh saksikan." (49)Maka semua undangan Adonia itu terkejut, lalu bangkit dan masing-masing pergi menurut jalannya.(50) Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah.(51) Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang." (52)Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh." (53) Dan raja Salomo menyuruh orang menjemput dia dari mezbah itu. Ketika ia masuk, sujudlah ia menyembah kepada raja Salomo, lalu Salomo berkata kepadanya: "Pergilah ke rumahmu."

1 Raja-Raja 2:25

Pesan Daud yang terakhir sebelum meninggal
(1) Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya: (2) "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki. (3)Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, (4) dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.(5) Dan lagi engkaupun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.(6) Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.(7) Tetapi kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan kemurahan hati. Biarlah mereka termasuk golongan yang mendapat makanan dari mejamu, sebab merekapun menunjukkan kesetiaannya dengan menyambut aku pada waktu aku melarikan diri dari depan kakakmu Absalom. (8) Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang!(9) Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang mati." (10)Kemudian Daud mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. (11) Dan Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun. (12) Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya, dan kerajaannya sangat kokoh.

Tindakan-tindakan Salomo untuk mengokohkan tahtanya
(13) Pada suatu hari Adonia, anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba, ibu Salomo, lalu perempuan itu berkata: "Apakah engkau datang dengan maksud damai?" Jawabnya: "Ya, damai!" (14) Kemudian katanya: "Ada sesuatu yang hendak kukatakan kepadamu." Jawab perempuan itu: "Katakanlah!" (15)Lalu katanya: "Engkau sendiri tahu bahwa akulah yang berhak atas kedudukan raja, dan bahwa seluruh Israel mengharapkan, supaya aku menjadi raja; tetapi sebaliknya kedudukan raja jatuh kepada adikku, sebab dari Tuhanlah ia mendapatnya. (16) Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!" (17)Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku." (18)Jawab Batsyeba: "Baik, aku akan membicarakan hal itu untuk engkau dengan raja." (19) Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya. (20)Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab raja kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu." (21) Kata perempuan itu: "Biarlah Abisag, gadis Sunem itu, diberikan kepada kakakmu Adonia menjadi isterinya." (22) Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: "Mengapa engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua, dan di pihaknya ada imam Abyatar dan Yoab, anak Zeruya?" (23) Lalu bersumpahlah raja Salomo demi TUHAN: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari pada itu, jika Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini! (24) Oleh sebab itu, demi TUHAN yang hidup, yang menegakkan aku dan mendudukkan aku di atas takhta Daud, ayahku, dan yang membuat bagiku suatu keluarga seperti yang dijanjikan-Nya: pada hari ini juga Adonia harus dibunuh." (25) Lalu raja Salomo menyerahkan hal itu kepada Benaya bin Yoyada; orang ini memancung dia sehingga mati.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluyah, Amin.


** have a nice day **
Happy Saturday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°


Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Sabtu, 21 April 2018