28. Des, 2015

<< Renungan Harian ,Minggu,27 Desember 2015 >>

<< Renungan Harian ,Minggu,27 Desember 2015 >>

Renungan Harian (157.1)
Desember 2015

ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́
°◦°
ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́O:)ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́
˚°◦◦°˚˚°◦
ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́<3<3ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́;;)ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́
◦°˚˚°◦°˚˚°◦°˚˚°◦
ː̗̀☀̤̈ː̖́(*)ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́<3 ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́(*)ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́
°◦°˚˚˚°◦°˚˚˚°◦°˚˚°◦°
ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́<3ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́*...*ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́<3 ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́
°◦◦°˚˚˚°◦°˚˚˚°◦◦°˚°◦◦°
<3 ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́(*)ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ :) ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́(*)ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖ <3
˚˚˚°◦◦°˚˚˚°◦◦°˚˚˚°◦◦◦◦°˚˚˚°◦◦.
KASIH KARUNIA DAN DAMAI SEJAHTERA NATAL
SENANTIASA MELINGKUPI KITA SEMUA , PUJI TUHAN ,
GOD BLESS YOU ALL.

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian ,Minggu,27 Desember 2015 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-------------------------
Judul: BELOK MENDADAK
Baca: Ratapan 3:1-20
Anats: Ratapan 3:11
Bacaan Alkitab Setahun :
Wahyu 12-13
-----------------
Bacaan Alkitab : Ratapan 3:1-20

Penghiburan dalam penderitaan

(1) Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya. (2) Ia menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya. (3)Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari. (4) Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya. (5) Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan. (6) Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati. (7) Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat. (8) Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku. (9) Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui. (10)Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian. (11) Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun. (12) Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah. (13) Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabung-Nya.(14) Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari. (15)Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh. (16) Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu. (17) Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan. (18)Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN. (19) "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu." (20) Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku.

----------------------

Ayat Nats. : Ratapan 3:11
(11) Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun.
------------------------

Tampilan cetak
Minggu, 27 Desember 2015

Bacaan : Ratapan 3:1-20
Setahun : Wahyu 12-13
Nats : Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun. (Ratapan 3:11)

BELOK MENDADAK
Saya bekerja di perusahaan multinasional, sebuah perusahaan asing seperti yang saya idam-idamkan waktu kuliah. Setelah bekerja selama tujuh tahun, saya mendapatkan kepercayaan menduduki posisi yang baik dan pendapatan yang memadai untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Entah bagaimana pada tahun keempat belas saya merasakan panggilan Tuhan yang kuat untuk terjun dalam pelayanan. Saya mulai mendoakan panggilan yang tidak pernah saya rencanakan itu. Saya terdorong untuk merespons panggilan Tuhan tersebut dengan tindakan iman, meninggalkan zona nyaman, dan berjuang dalam pelayanan sepenuh waktu. Pada usia 38 tahun, saya mengajukan diri untuk pensiun dini dan melayani Tuhan penuh waktu sebagai pendeta hingga sekarang.

Sering kali sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi secara mendadak dan memaksa kita untuk berbelok dari rencana semula. Seperti diungkapkan Nabi Yeremia, kadang kala Tuhan membelokkan jalan-jalan kita, merobek-robek, dan membuat kita tertegun. Tetaplah dengan sukacita kita mengikuti jalan Tuhan karena Dia mengetahui rancangan yang ada pada-Nya mengenai kita, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan hari depan yang penuh harapan (Yer. 29:11)

Jika kita merasakan jalan kita tidak sesuai dengan rencana yang kita buat, percayalah bahwa jalan Tuhan jauh lebih indah dan sempurna dari rencana kita. Ada sesuatu yang jauh lebih baik dan mulia, yang sudah Tuhan siapkan. --Cecep Soeparman/Renungan Harian

JALAN-MU TAK TERSELAMI OLEH SETIAP HATI KAMI, NAMUN SATU HAL
KUPERCAYA ADA RENCANA YANG INDAH. (JONATHAN PRAWIRA)
---------- :
(Yer. 29:11) Yeremia 29:11
(11) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

-----------:
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/

------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Wahyu 12-13

Wahyu 12
Perempuan dan naga

(1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. (2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.(3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. (4)Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. (5)Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. (6) Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Naga dikalahkan

(7) Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, (8) tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. (9) Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Nyanyian kemenangan

(10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. (11)Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. (12) Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

Naga memburu perempuan itu

(13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.(14) Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. (15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu. (16) Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya. (17) Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Wahyu 13
Binatang yang keluar dari dalam laut

(1) (12-18) Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. (13-1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (2)Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar. (3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. (4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?" (5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.(7) Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. (8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. (9)Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! (10) Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.

Binatang yang keluar dari dalam bumi

(11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. (12)Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.(13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.(14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. (15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh. (16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (17) dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

---------------------------
Lagu2 Puji Pujian
---------------------
No.11 Terima Kasih Tuhan

Hanya dalam kasihMu Tuhan
Hanya saja namaMu Tuhan
Tempatku berlindung
Tempatku berteduh
Tempat ku mengadu

Hanya dalam kuasaMu Tuhan
Hanya saja padaMu Tuhan
Tempatku memohon
Tempatku meminta
Tempatku berdoa

Terima kasih Tuhan
Terima kasih Bapa
Dalam lindunganMu
Engkau pelihara kami
Dengan kasih sayang
Terima kasih Tuhan
Terima kasih Bapa
Dalam kegelapanku
Engkau menuntunku
Dengan penuh kasih sayang
---------------------