2. Okt, 2014

Kiriman dari : Ningrum Suparmin

Kiriman dari : Ningrum Suparmin Berawal dari Kegagalan Pagi itu di sebuah toko alat kesehatan, ada seorang pemuda ingin melamar sebagai officeboy di sana. Setelah melalui berbagai macam tes, maka pemuda itu lolos hingga tahap akhir. Tes terakhir adalah tentang kesehatan. “Apakah gigimu berlobang?” “Iya dan belum sempat pergi ke dokter gigi.” “Maaf, anda tidak lolos tes.” Hati pemuda itu sangat hancur dan dia memutuskan untuk pulang ke kampung. Dia lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak-anak kecil. Dia senang sekali membuat mainan kayu untuk anak-anak itu. Karena mainan kayu itu sangat digemari oleh anak-anak di kampungnya, dia pun memiliki ide untuk membuat lebih banyak dan menjualnya ke kampung sebelah. Dia pun mulai memiliki modal dari penjualan itu. Setelah beberapa tahun, pemuda ini menjadi pengusaha sukses dan mempunyai pabrik mainan sendiri. Di tengah kesibukannya, telepon di ruang kerjanya berbunyi. Ternyata ada salah satu sales alat-alat kesehatan sedang menawarkan sebuah produk pada pemuda itu. “Pak, saya ingin menawarkan sebuah alat kesehatan kepada anda. Ini adalah alat untuk menjaga kesehatan gigi anda. Menurut anda, seberapa penting kesehatan gigi itu?” “Jika dulu saya memiliki gigi yang sehat, maka saya sampai saat ini pasti hanya akan menjadi seorang officeboy di tempatmu bekerja.” Kegagalan memang menyakitkan, namun ketika kita bisa memahami rencana Tuhan dalam hidup kita, maka kita akan mengetahui bahwa Tuhan telah menyiapkan berkat yang luar biasa. Semua itu tergantung bagaimana cara kita untuk bersikap ketika kegagalan itu menghampiri kehidupan kita. . oº°˚˚°º. \=))_ "̮ . (( "̮ _!!_......ŝ'Ɩäª♍äªţ Ƥäªƍĭέ̯̯͡͡ Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT