2. Des, 2014

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.226 - No.230

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.226 - No.230

F.Tuhan No.226 - No.230
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.226 - No.230
*************************
Firman Tuhan No.226 - No.230
*************************
226. Bacaan Alkitab : 2 Raja-Raja 1 ; 2 Raja-Raja 20:1-11
TINGGAL TIGA TAHUN

227. Bacaan Alkitab : Matius 11:21-35
MELEPASKAN PENGAMPUNAN

228. Bacaan Alkitab : 1 Yohanes 2:15-16
Perzinahan Rohani

229. Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 13:13-25
MENGAMBIL KAPUR LAGI

230. Bacaan Alkitab : Filipi 3:20
Warga Surga

*******************************

No. 226. Bacaan Alkitab : 2 Raja-Raja 1 ; 2 Raja-Raja 20:1-11
TINGGAL TIGA TAHUN

Tampilan cetak
Jumat, 3 Oktober 2014
Bacaan Alkitab : 2 Raja-Raja 1 ; 2 Raja-Raja 20:1-11
2 Raja-Raja 1
Nabi Elia memberitahukan kematian Ahazia
(1) Sesudah Ahab mati, maka memberontaklah Moab terhadap Israel. (2) Pada suatu hari jatuhlah Ahazia dari kisi-kisi kamar atasnya yang ada di Samaria, lalu menjadi sakit. Kemudian dikirimnyalah utusan-utusan dengan pesan: "Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, apakah aku akan sembuh dari penyakit ini." (3) Tetapi berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu: "Bangunlah, berangkatlah menemui utusan-utusan raja Samaria dan katakan kepada mereka: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga kamu ini pergi untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? (4) Sebab itu beginilah firman TUHAN: Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati." Lalu pergilah Elia. (5) Sesudah utusan-utusan itu kembali kepada raja, berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu kembali?" (6) Jawab mereka kepadanya: "Ada seorang datang menemui kami dan berkata kepada kami: Pergilah, kembalilah kepada raja yang telah menyuruh kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati." (7) Lalu bertanyalah ia kepada mereka: "Bagaimanakah rupa orang yang telah datang menemui kamu itu dan yang mengatakan perkataan ini kepadamu?" (8) Jawab mereka kepadanya: "Seorang yang memakai pakaian bulu, dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya." Maka berkatalah ia: "Itu Elia, orang Tisbe!" (9) Sesudah itu disuruhnyalah kepada Elia seorang perwira dengan kelima puluh anak buahnya. Orang itu naik menjumpai Elia yang sedang duduk di atas puncak bukit. Berkatalah orang itu kepadanya: "Hai abdi Allah, raja bertitah: Turunlah!" (10) Tetapi Elia menjawab, katanya kepada perwira itu: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu." Maka turunlah api dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya. (11) Kemudian raja menyuruh pula kepadanya seorang perwira yang lain dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu orang itu berkata kepada Elia: "Hai abdi Allah, beginilah titah raja: Segeralah turun!" (12) Tetapi Elia menjawab mereka: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu!" Maka turunlah api Allah dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya. (13) Kemudian raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawaku dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini berharga di matamu. (14) Bukankah api sudah turun dari langit memakan habis kedua perwira yang dahulu dengan kelima puluh anak buah mereka? Tetapi sekarang biarlah nyawaku berharga di matamu." (15) Maka berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada Elia: "Turunlah bersama-sama dia, janganlah takut kepadanya!" Lalu bangunlah Elia dan turun bersama-sama dia menghadap raja. (16) Berkatalah Elia kepada raja: "Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau telah mengirim utusan-utusan untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, seolah-olah tidak ada Allah di Israel untuk ditanyakan firman-Nya, maka sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati." (17) Maka matilah raja sesuai dengan firman TUHAN yang dikatakan oleh Elia. Maka Yoram menjadi raja menggantikan dia dalam tahun kedua zaman Yoram bin Yosafat, raja Yehuda, sebab Ahazia tidak mempunyai anak laki-laki. (18) Selebihnya dari riwayat Ahazia, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?

2 Raja-Raja 20:1-11
Hizkia sakit dan disembuhkan
(1) Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." (2) Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: (3) "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (4) Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: (5) "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. (6) Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku." (7) Kemudian berkatalah Yesaya: "Ambillah sebuah kue ara!" Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia. (8) Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: "Apakah yang akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?" (9) Yesaya menjawab: "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?" (10) Hizkia berkata: "Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak." (11) Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.
----------------------------
Setahun : Matius 7-9
----------------------------
Nats : "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (2 Raja-Raja 20:3)
----------------------------

TINGGAL TIGA TAHUN
Apa yang akan kita lakukan jika tahu umur kita tinggal sebentar lagi? Lebih banyak berbuat baik; lebih rajin ke gereja, berdoa, membaca Alkitab; bersenang-senang mumpung masih ada waktu? Atau, bersikap masa bodoh, "Enggak kepikiran tuh. Kan masih hidup sampai sekarang. Nanti saja mikirnya"? Angelina Jolie lain lagi. Ketika tahu umurnya tinggal tiga tahun, ia membuang sejumlah bagian tubuhnya agar terhindar dari penyebaran penyakit kanker dan menyusun daftar keinginan pribadi.

Alkitab juga mencatat reaksi yang berbeda-beda ketika orang menghadapi kematian. Hari ini kita melihat reaksi dua orang yang sedang sekarat. Ahazia memilih untuk menanyakan nasibnya pada dewa Baal-Zebub (2 Raja 1), sedangkan Hizkia memutuskan untuk memohon belas kasihan Tuhan (2 Raja 20). Ahazia akhirnya mati sebelum memiliki keturuan (1:17). Adapun Hizkia, dengan bekal pemahaman akan Tuhan, memohon kemurahan-Nya, dan Tuhan menambahi usianya. Ia menggunakan masa hidup tambahan itu untuk berkarya bagi kerajaan-Nya (20:20).

Banyak orang akan panik jika tahu masa hidupnya tinggal beberapa waktu lagi. Kita mungkin terdorong memanfaatkan kesempatan yang masih ada untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan diri sendiri. Bisa juga kita tergoda untuk meratapi nasib dan mengeluh. Namun, kita memiliki pilihan yang lain: menggunakan setiap detik yang ada untuk semakin mengenal Dia dan menjadi berkat bagi sesama. Jadi, apa yang perlu kita takutkan, bahkan seandainya besok kita mati? --Reza M Adipratama /Renungan Harian

DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH,
TIDAK ADA LAGI KETAKUTAN AKAN KEMATIAN.

*******************************

No. 227. Bacaan Alkitab : Matius 11:21-35
MELEPASKAN PENGAMPUNAN

Tampilan cetak
Sabtu, 4 Oktober 2014
Bacaan Alkitab : Matius 11:21-35
(21) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" (22) Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (23) Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. (24) Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. (25) Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. (26) Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. (27) Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. (28) Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! (29) Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. (30) Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. (31) Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. (32) Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. (33) Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? (34) Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. (35) Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
----------------------------
Setahun : Matius 10-11
----------------------------
Nats : Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu (Matius 5:24)
----------------------------

MELEPASKAN PENGAMPUNAN
Dosa adalah utang. Untuk membebaskan manusia dari utang dosa itu, Allah harus membayarnya sangat mahal—dengan mengurbankan Putra-Nya, Yesus Kristus! Sungguh mencengangkan, bukan? Mungkin suami atau istri, anak atau orangtua, kerabat atau sahabat juga pernah menyakiti hati Anda dan melakukan kesalahan. Dosa dan kesalahan mereka itu seperti utang yang perlu mereka selesaikan. Supaya luka batin Anda disembuhkan dan hubungan Anda dengan mereka dipulihkan.

Sebagai orang yang telah ditebus Kristus dan diberi hidup baru, Anda dan saya dipanggil untuk mengampuni, bahkan mengasihi dan membalas kejahatan sesama dengan kebaikan. Tak peduli mereka sudah meminta maaf atau belum. Ketika kita tak sudi melepaskan pengampunan, hati kita akan dibelenggu oleh kejengkelan, kemarahan, kepahitan. Hidup jadi tak nyaman—susah tidur, makan tak enak, relasi jadi beku penuh prasangka. Sebab, kesalahan dan dosa itu sampah! Ketika kita enggan membereskan dan menunggu mereka meminta maaf, kita menimbun sampah di dalam hati. Dan, membuat hidup kita sendiri menderita. Seolah-olah kita tersandera dalam "penjara" buatan sendiri, sambil dikelilingi para "algojo" yang siap menyiksa.

Jika Anda sedang dalam kondisi seperti ini, tinggalkanlah sejenak ibadah Anda, puasa Anda, pekerjaan Anda. Atau, jika Anda sedang terbaring hendak memejamkan mata, segeralah bangkit. Temui seteru Anda dan berdamailah. Lepaskan pengampunan—tak peduli ia mau menerimanya atau tidak. --Susanto /Renungan Harian

ANDA SUDAH DIMERDEKAKAN OLEH KRISTUS.
JANGAN PENJARAKAN HIDUP ANDA DENGAN KEENGANAN MENGAMPUNI.

*******************************

No. 228. Bacaan Alkitab : 1 Yohanes 2:15-16
Perzinahan Rohani

CPG (Christian Pocket Guide).- Saturday, 4 October 2014
Perzinahan Rohani
04 Oktober 2014
Bacaan Hari ini:
1 Yohanes 2:15-16 "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."

--------------------------------------
Di beberapa kesempatan dalam Alkitab, gereja (kita) diibaratkan sebagai mempelai wanita dan Yesus sebagai Mempelai Prianya. Kelak, akan ada pernikahan surgawi, dan kita akan dipersembahkan kepada-Nya.

Sama seperti suami dan istri yang harus setia terhadap satu sama lain, kita pun harus setia kepada Allah. Ketika orang melanggar sumpah dan tidak setia dengan pasangan mereka, mereka dianggap berzinah. Tapi tahukah Anda bahwa orang Kristen dapat melakukan perzinahan rohani? Penyebabnya ialah karena kita terlalu mencintai sistem dunia ini. Yakobus menulis, "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah" (Yakobus 4:4).

Kata "dunia" yang digunakan di sini bukan berarti bumi. Tidak ada yang salahdengan menghargai apa yang telah Allah ciptakan. Dan saya rasa, orang Kristen, dibandingkan dengan orang lain, seharusnya bisa lebih menghargai hasil karya Bapa Surgawi kita.

Kata "dunia" yang digunakan Rasul Yakobus disini ialah tentang sistem pemikiran, mentalitas, cara hidup yang dianut oleh sebagian besar orang. Namun Alkitab berkata, "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu" (1 Yohanes 2:15).

Saya suka parafrase dari ayat ini : "Janganlah kamu mengasihi cara hidup dunia. Janganlah kamu mencintai barang-barang dunia. Cinta dunia menghimpit kasih Bapa. Intinya, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, seperti ikut kehendak Anda sendiri, ingin segalanya untuk diri sendiri, ingin tampil bak orang penting-tidak ada hubungannya dengan Bapa. Itu hanya mengisolasi Anda dari Dia."
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 25-28; Filipi 1 : 12-30
____________________________________
Janganlah kita melakukan perzinahan rohani. Allah telah memanggil kita untuk setia kepada-Nya
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greeg Laurie)

*******************************

No. 229. Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 13:13-25
MENGAMBIL KAPUR LAGI

Tampilan cetak
Minggu, 5 Oktober 2014
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 13:13-25
Ke Antiokhia di Pisidia
(13) Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. (14) Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. (15) Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: "Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (16) Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! (17) Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. (18) Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. (19) Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka (20) selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel. (21) Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. (22) Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. (23) Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. (24) Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. (25) Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak.
---------------------------
Setahun : Matius 12
---------------------------
Nats : Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan baptisan tobat kepada seluruh bangsa Israel. (Kisah Para Rasul 13:24)
---------------------------

MENGAMBIL KAPUR LAGI
Seorang anak bercerita kepada ayahnya, "Saya bermimpi melihat tangga yang menjulang tinggi sampai ke awan. Di kaki tangga terdapat banyak batang kapur, setiap orang yang akan naik tangga harus mengambil dan membawa kapur. Kapur itu untuk membuat tanda di setiap anak tangga sebagai lambang setiap dosa yang pernah dilakukan. Saya pikir saya bisa naik, tetapi sebelum saya naik terlalu tinggi, terdengar seseorang turun." Ayah: "Siapakah orang itu?" Anak: "Ayah." Ayah: "Kenapa? Untuk apa saya turun?" Anak: "Untuk mengambil lebih banyak kapur lagi!"

Mungkin kita tertawa membaca cerita di atas. Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih harus turun untuk mengambil "kapur" lebih banyak lagi? Memang kita bukan malaikat yang tanpa dosa. Kita masih dapat jatuh dan berbuat dosa. Kita masih mungkin melakukan salah dan pelanggaran karena kelemahan tertentu. Tetapi, semoga bukan lalu kita menghambakan diri pada dosa atau terbiasa berbuat berdosa. Di dalam Kristus Yesus, saat ini kita memiliki jaminan keselamatan. Di dalam keselamatan-Nya itu, kita memiliki keberanian untuk datang kepada-Nya, mengakui dosa dan kelemahan kita, menerima didikan dan pemulihan-Nya. Kasih-Nya akan senantiasa memperbarui kita dan memampukan kita menjalani hidup baru yang dikaruniakan-Nya.

Ya, syukurlah, kita tak perlu putus asa dalam menghadapi dosa. Tuhan tidak membiarkan kita bergumul seorang diri. Tuhan menyediakan jalan keluar dan kemenangan jika kita membiarkan Dia menuntun kita kembali ke jalan-Nya. --Adama Sihite /Renungan Harian

BERTOBAT BERARTI MEMILIH
UNTUK KEMBALI MENGIKUTI PIMPINAN ALLAH.

*******************************

No. 230. Bacaan Alkitab : Filipi 3:20
Warga Surga

CPG (Christian Pocket Guide).-Sunday, 5 October 2014
Warga Surga
05 Oktober 2014
Bacaan Hari ini:
Filipi 3:20 "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,"
--------------------------------------
Saya punya empat cucu perempuan dan satu laki-laki. Cucu perempuan saya yang paling kecil, Allie, umur dua tahun, begitu bersemangat setiap kali mengunjungi rumah kami yang tentu saja, penuh dengan berbagai jenis mainan. Tapi, Allie bisa begitu senang sibuk dengan mainannya, lalu tiba-tiba beberapa menit kemudian berkata, "Rumah!"

"Apa?" kami bertanya.

"Rumah!" dia dengan tegas mengatakannya lagi sambil menuju ke arah pintu. Lalu dia menyambar kunci mobil ayahnya dan pergi keluar. Saat Allie bersikeras ingin pulang, maka kami tahu dia bena-benar ingin pulang. Dia anak yang rumahan yang lebih senang bermain di rumahnya sendiri. Saya belum pernah melihat anak kecil yang seperti ini sebelumnya.

Ketika Anda menjadi seorang Kristen, maka Anda menjadi warga dari sebuah rumah yang kekal abadi, surga. Filipi 3:20 mengatakan, "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,"

Kadang saat kita merenung tentang kehidupan ini, segalanya seolah-olah memperlakukan kita dengan kejam dan dingin. Seketika kita langsung berpikir, Rumah! Tapi "rumah" yang sesungguhnya sedang kita rindukan adalah rumah kita di surga.

E. M. Bounds menulis, "Surga harus bisa mengisi hati dan tangan kita, sikap kita dan kata-kata kita, karakter dan raut wajah kita, sehingga semua orang yang melihat kita akan memandang kita sebagai orang yang berbeda, orang asing bagi dunia ini, penduduk asli dari sebuah tempat yang lebih mulia, lebih terang dari penduduk dunia. Surga adalah tanah kelahiran dan rumah kita, dan kematian bagi kita bukanlah waktu menjelang kematian, tetapi waktu menjelang kelahiran."

Daud berkata, "Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan" (1 Tawarikh 29:15).
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 29-32; Filipi 2 : 1-18

*******************************
*******************************