30. Okt, 2014

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.199 - No.204

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.199 - No.204

F.Tuhan No.199 - No.204
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.199 - No.204
*************************
Firman Tuhan No.199 - No.204
*************************
199. Bacaan Alkitab : Kejadian 3
DOSA MERUSAK HATI

200. Bacaan Alkitab : 1 Korintus 7:17
Apakah Anda Berada Dalam Pekerjaan Yang Tak Tepat?

201. Bacaan Alkitab : Kejadian 11:1-9
MENARA KESOMBONGAN

202. Bacaan Alkitab : Amsal 29:18
Menetapkan Tujuan Hidup

203. Bacaan Alkitab : Mazmur 34:1-11
MENGENAL ALLAH

204. Bacaan Alkitab : Roma 12:1-2
Ibadah: Mempersembahkan Diri kepada Allah

*******************************

No. 199. Bacaan Alkitab : Kejadian 3
DOSA MERUSAK HATI

Tampilan cetak
Kamis, 18 September 2014
Bacaan Alkitab : Kejadian 3
Manusia jatuh ke dalam dosa
(1) Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (2) Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, (3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." (4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. (8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" (10) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." (11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" (12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." (14) Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. (15) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (16) Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: (18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; (19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (20) Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. (21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. (22) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." (23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. (24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
----------------------------
Setahun : Daniel 10-12
----------------------------
Nats : Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." (Kejadian 3:10)
----------------------------
DOSA MERUSAK HATI
Ketika jatuh dalam dosa, kondisi Adam dan Hawa secara fisik tetap sama. Namun, hati, yang merupakan pusat hidup mereka (Ams 4:23), berubah. Dalam dosa, pusat hidup mereka bukan lagi Allah, tetapi diri sendiri. Mereka tidak lagi menaati Allah, tetapi menuruti nafsu (Kej 3:4-6).

Hati mereka rusak, dan hubungan di antara mereka pun menjadi hancur. Adam dan Hawa menjadi malu terhadap diri sendiri. Taman Eden yang semula indah dan nyaman didiami, kini menjadi tempat pelarian untuk menutupi rasa malu, takut, dan prasangka buruk. Mereka tidak lagi menghargai diri sendiri. Mereka membangun benteng pertahanan diri dengan bersembunyi di antara pepohonan, membuat cawat untuk menutupi aib, saling menyalahkan, bahkan menyalahkan ular, juga Tuhan (Kej 3:7-13).

Meskipun demikian, Allah masih mencari Adam dan Hawa. Dia rindu memulihkan hidup mereka, agar manusia kembali hidup bahagia. Itulah yang terus Tuhan lakukan hingga kini. Dia menghampiri manusia yang berdosa. Karena begitu besar kasih Allah, Dia telah mengutus Anak-Nya yang tunggal -Kristus Yesus- untuk mengembalikan citra manusia yang hancur, menjadi ciptaan baru (2 Kor 5:17).

Ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, hubungan kita dengan Allah, diri sendiri, dan sesama dipulihkan. Kita diberi kuasa untuk menjadi anak Allah (Yoh 1:14). Hingga kita tidak lagi dikuasai dosa, tetapi bisa hidup bagi Allah di dalam Kristus Yesus. Inilah kebahagiaan hidup yang sejati. --Kristus Yesus /Renungan Harian

DI DALAM KRISTUS KITA MENJADI CIPTAAN BARU;
YANG LAMA SUDAH BERLALU, YANG BARU SUDAH DATANG.
--------------------------
(Ams 4:23) Amsal 4:23
(23) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

(2 Kor 5:17) 2 Korintus 5:17
(17) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

(Yoh 1:14) Yohanes 1:14
(14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

*******************************

No. 200. Bacaan Alkitab : 1 Korintus 7:17
Apakah Anda Berada Dalam Pekerjaan Yang Tak Tepat?

CPG (Christian Pocket Guide).- Thursday, 18 September 2014
Apakah Anda Berada Dalam Pekerjaan Yang Tak Tepat?
18 September 2014
Bacaan Hari ini: 1 Korintus 7:17 "Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat."
--------------------------------------
Allah tidak mengharapkan Anda memuliakan-Nya dengan karunia yang tidak Anda miliki.
Dia mengharapkan Anda untuk memuliakan-Nya dengan karunia yang Anda miliki.
Untuk memenuhi tujuan Allah dalam hidup Anda, Anda butuh pekerjaan yang mengungkapkan apa yang menjadi kehendak-Nya atas Anda.
Jika Anda berada dalam pekerjaan yang tidak menggunakan talenta, karunia, kemampuan, dan minat yang Dia berikan, kiranya Anda berdoa apakah pekerjaan Anda itu sesuai atau tidak dengan rancangan-Nya untuk Anda.

Ini merupakan masalah serius, juga masalah spiritual.
Hal ini jauh lebih penting dari yang Anda kira sebab Allah telah memberikan Anda karunia , talenta, dan kemampuan.
Suatu hari Dia akan bertanya, "Apa saja yang kau lakukan dengan itu semua?" Tentunya Anda tak ingin menjawab, "Mm, semua pekerjaan yang aku jalani seumur hidupku tidak perlu menggunakannya."

Saya tahu mungkin penjelasan saya ini membuat Anda bertanya-tanya, "Pastor Rick, bagaimana jika pekerjaan saya saat ini tidak butuh saya menggunakan talenta ini?" Sebagai seseorang yang berkomitmen membantu Anda mencapai hidup yang sesuai dengan tujuan Allah yang dirancangkan untuk Anda, saya mendorong Anda untuk melakukan ini: "Jika Anda berada dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan karunia, talenta, minat, dan kemampuan yang diberikan Allah kepada Anda, maka pikirkan masak-masak untuk mengambil langkah keluar dari pekerjaan itu, dan masuk ke dalam pekerjaan yang sesuai dengan panggilan Allah atas hidup Anda.

Inilah hal yang sangat penting bagi kehidupan rohani Anda: Selidiki apa yang menjadi kehendak Allah atas Anda.
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan ialah menilai diri sendiri.
Anda perlu bertanya pada diri sendiri, "Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing" (Roma 12:3 ).
Selama masa penilaian ini, Anda mungkin mendapati jika Anda berada di pekerjaan yang Allah kehendaki, dan selanjutnya Anda bisa mengembangkan satu sikap baru dalam pekerjaan Anda.
"Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat" (1 Korintus 7:17).
Doakan hal ini: Apakah Anda berada dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, atau apakah Anda berada tepat di mana Allah menginginkan Anda?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 30-31; II Korintus 12
____________________________________
Doakan pekerjaan yang sedang Anda kerjakan dan pastikan bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan kehendak Allah
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

*******************************

No. 201. Bacaan Alkitab : Kejadian 11:1-9
MENARA KESOMBONGAN

Tampilan cetak
Jumat, 19 September 2014
Bacaan Alkitab : Kejadian 11:1-9
Menara Babel
(1) Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. (2) Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. (3) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. (4) Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." (5) Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, (6) dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. (7) Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." (8) Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. (9) Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
----------------------------
Setahun : Hosea 1-6
----------------------------
Nats : Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi. (Kejadian 11:4)
----------------------------
MENARA KESOMBONGAN
Saat ini tidak sedikit orang yang berusaha membangun "menara" di dalam hidup mereka melalui berbagai kegiatan sosial atau melakukan hal-hal yang sensasional. Tujuannya mereka ingin agar dilihat, dikenal, dan dikagumi oleh banyak orang. Mereka berusaha menunjukkan bahwa merekalah yang paling dibutuhkan untuk menjawab berbagai permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini.

Alih-alih berusaha untuk membuat nama Tuhan dikenal, umat manusia malah sibuk mengupayakan agar nama dan kehebatan mereka yang dikenal. Mereka berkumpul di Sinear dan berniat membangun sebuah kota dengan menara yang puncaknya mencapai langit, sebagai simbol akan kehebatan mereka (ay. 4). Mereka lupa bahwa Tuhanlah yang lebih hebat. Dialah yang seharusnya dikenal dan mendapatkan kekaguman seluruh manusia. Tuhan tidak menyukai kesombongan umat manusia sehingga Dia pun mengacaubalaukan bahasa mereka (ay. 6-7). Sebagai akibatnya, usaha mereka tidak terwujud. Pembangunan menara Babel terhenti dan mereka terserak ke seluruh bumi (ay. 8). Tidak ada seorang pun yang sanggup melawan Tuhan.

Mari kita periksa kembali segala aktivitas yang kita lakukan. Apakah kita berusaha membangun "menara kesombongan" melaluinya? Apakah sesungguhnya tujuan kita saat melakukan hal tersebut? Apakah kita berharap untuk mendapatkan pengakuan melaluinya? Mari kita ingat kembali, nama Tuhanlah yang patut dikenal. Kehebatan-Nyalah yang patut dikagumi oleh semua orang. Biarlah karya kita mewartakan hal itu. --Silvia Wiguno S /Renungan Harian

KITA BERKARYA BUKAN UNTUK MENGAGUNGKAN NAMA DIRI,
MELAINKAN UNTUK MEWARTAKAN KEAGUNGAN TUHAN.

*******************************

No. 202. Bacaan Alkitab : Amsal 29:18
Menetapkan Tujuan Hidup

CPG (Christian Pocket Guide) .- Friday, 19 September 2014
Menetapkan Tujuan Hidup
19 September 2014
Bacaan Hari ini:
Amsal 29:18 "Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum."
--------------------------------------
Banyak orang menetapkan cita-cita, tetapi hanya sedikit orang yang menetapkan Tujuan Hidup.
Cita-cita berkaitan dengan setiap sisi kehidupan Anda yang berbeda, seperti: karir, keuangan, keluarga, pensiun, dll.
Tapi Tujuan Hidup menetapkan arah dari keseluruhan hidup Anda.
Tujuan Hidup Anda adalah gambaran keseluruhan hidup Anda.
Ada empat manfaat luar biasa dari memikirkan dan menuliskan sebuah Tujuan Hidup:

1. Menguragi stres.
Tujuan Hidup memudahkan Anda untuk mengambil keputusan.
Setiap hari Anda dihadapkan pada banyak pilihan yang sulit.
Dengan memiliki Tujuan Hidup, itu memberi Anda acuan yang bisa digunakan untuk mengevaluasi pilihan dan alternatif apa yang terbaik untuk Anda.

2. Memotivasi.
Tujuan Hidup Anda harus menginspirasi Anda untuk bangun di pagi hari dan tetap gigih menjalani hari, ketika rasanya Anda ingin menyerah: "Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hokum" (Amsal 29:18).

3. Membuat Anda tetap fokus.
Sukses sebagian besar ialah hasil dari fokus pada satu hal dan melakukannya dengan baik.
Seorang pembaca berita terkenal Amerika, Dan Rather punya sebuah plakat di mejanya yang bertuliskan, "Apakah yang sedang aku kerjakan saat ini bermanfaat bagi siaran berita kami?" Tujuan Hidup membantu memfokuskan waktu, tenaga, dan sumber penghasilan Anda.

4. Memicu kerjasama.
Adalah satu fakta bahwa ketika Anda memutuskan ke arah mana Anda melangkah, banyak orang lain yang ingin ikut bersama Anda.
Orang-orang mengikuti mereka yang sudah tahu dengan jelas siapa diri mereka dan apa tujuan mereka ketika berada di tempat mana pun.

Luangkan beberapa waktu di minggu ini untuk pergi ke tempat yang tenang untuk mulai memikirkan tentang Tujuan Hidup Anda.
Berikut adalah tiga langkah untuk memulainya:

1. Identifikasi karunia dan talenta Anda.
Tanya pada diri Anda: "Apa yang benar-benar aku kuasai?" Dan "Hal-hal apa yang benar-benar aku nikmati karena aku melakukannya dengan baik?" Waktu Allah merancang Anda, Ia menaruh karakteristik dan kemampuan yang spesial ke dalam struktur DNA Anda.
Kombinasi dari sifat-sifat itulah yang membuat Anda unik! Allah ingin Anda melakukan apa yang telah Ia karuniakan kepada Anda

2. Tinjau kembali pengalaman Anda.
Tanya pada diri Anda "Apa yang telah aku pelajari?" Pelajaran terbesar kita berasal dari rasa sakit dan kepedihan.
Dan ini perlu menjadi bahan pertimbangan untuk Anda menentukan Tujuan Hidup.

3. Putuskan apa yang benar-benar penting.
Hal-hal yang mendesak tidak selalu penting.
William James, bapak psikologi Amerika pernah berkata, "Pemanfaatan terbaik hidup Anda adalah dengan menginvestasikannya pada sesuatu yang membuatnya tahan lama." Tanyakan, "Hal-hal apa dalam hidupku yang akan bertahan paling lama?"
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 1-2; II Korintus 13
____________________________________
Hari ini mulailah memikirkan tujuan hidup Anda. Kurangi stres,temukan motivasi,fokus dan bangun kerjasama dengan orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

*******************************

No. 203. Bacaan Alkitab : Mazmur 34:1-11
MENGENAL ALLAH

Tampilan cetak
Sabtu, 20 September 2014
Bacaan Alkitab : Mazmur 34:1-11
Dalam perlindungan TUHAN
(1) Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi.
(34-2) Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu;
puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
(2) (34-3) Karena TUHAN jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
(3) (34-4) Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
(4) (34-5) Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
(5) (34-6) Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
(6) (34-7) Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
(7) (34-8) Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia,
lalu meluputkan mereka.
(8) (34-9) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
(9) (34-10) Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus,
sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!
(10) (34-11) Singa-singa muda merana kelaparan,
tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.
----------------------------
Setahun : Hosea 7-14
----------------------------
Nats : Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34:9)
----------------------------
MENGENAL ALLAH
Rasanya bukanlah hal sulit untuk berkata: "Saya mengenal Allah!" Namun, pengenalan itu perlu diuji. Mengenal Allah bukan hanya suatu pernyataan yang berdasarkan akal budi. Kita mengenal Allah dengan proses kira-kira seperti mengenal seseorang sebagai sahabat kita. Dalam buku Knowing God, J.I. Parker menjelaskan, mengenal Allah adalah soal keterlibatan pribadi -keterlibatan pikiran, kehendak, dan perasaan. Jika hubungan kita tidak memenuhi unsur-unsur ini, hubungan itu bukanlah hubungan yang benar-benar pribadi. Seperti ketika kita ingin mengenal seseorang, kita perlu terus-menerus menyediakan waktu baginya dan bagi kepentingannya serta siap untuk turut merasakan bebannya.

Jika kita mengenal Allah, "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu!" menjadi hal yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Apa sebenarnya arti mengecap? Mengecap berarti "mencoba" sesuap dari suatu hidangan dengan maksud mencicipi citarasanya. Seorang juru masak tentu menganggap masakannya lezat, sedangkan orang lain perlu mengecap atau mencicipinya, baru kemudian memberikan penilaian akan kelezatan masakan itu.

Allah adalah sahabat kita. Dengan sahabat, kita berbagi cara berpikir dan minat. Karena itu, untuk dapat mengenal, mengecap, dan melihat kebaikan Allah, tentu saja kita perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk bersekutu dalam firman dan dalam doa pribadi kita. Semakin sering kita bersekutu dengan-Nya, semakin banyak kita mengecap kebaikan-Nya, mengenal pribadi-Nya yang mengasihi kita. --keterlibatan pikiran /Renungan Harian

SEMAKIN KITA MENGENAL ALLAH,
SEMAKIN MAMPU KITA MENGECAP SEGALA KEBAIKAN-NYA.

*******************************

No. 204. Bacaan Alkitab : Roma 12:1-2
Ibadah: Mempersembahkan Diri kepada Allah

CPG (Christian Pocket Guide). Saturday, 20 September 2014
Ibadah: Mempersembahkan Diri kepada Allah
20 September 2014
Bacaan Hari ini:
Roma 12:1-2 "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
--------------------------------------
Mempersembahkan diri Anda kepada Allah adalah inti dari ibadah yang sejati.
Menyerahkan diri secara pribadi bisa disebut sebagai : pengabdian, menjadikan Kristus sebagai Juru Selamat pribadi, memikul salib, menyangkal diri, dan berserah kepada Roh Kudus.
Yang terpenting disini ialah Anda melakukannya, bukan hanya mengidentifikasinya.
Allah ingin terlibat dalam seluruh hidup Anda.

Penyerahan total kita kepada Allah dapat terhambat oleh beberapa hal, termasuk :
- Ketidaktahuan kita tentang Allah - tak tahu apa kehendak-Nya.
- Sifat kedagingan kita - keinginan untuk menjadi seperti Allah sendiri, dan
- Kesalahpahaman kita tentang penyerahan diri dan kepercayaan.

Bisakah Kita Percaya pada Allah?

Kepercayaan adalah unsur penting dalam penyerahan diri.
Kita tidak akan bisa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah kecuali kita percaya kepada-Nya, dan kita tidak bisa mempercayai-Nya tanpa mengenal-Nya lebih dalam.
Kekhawatiran menjauhkan kita untuk berserah penuh, namun kasih mengusir semua rasa takut itu.
Semakin Anda menyadari betapa Allah mengasihi Anda, maka semakin mudah Anda berserah kepada-Nya.

Bagaimana mengetahui jika Allah mengasihi Anda? Dia memberi kita banyak bukti:
- Tuhan berkata Dia mengasihi Anda (Mazmur 145:9);
- Anda tidak pernah lepas dari pandangan-Nya (Mazmur 139:3);
- Dia peduli dengan setiap detail kehidupan Anda (Matius 10:30).;
- Dia memberi Anda kemampuan untuk menikmati segala macam hal (1 Tim 6: 17b);
- Dia punya rencana yang baik untuk hidup Anda (Yer 29:11);
- Dia mengampuni Anda (Mazmur 86: 5);
- Dia sabar terhadap Anda (Mazmur 145:8);
- Dia mengorbankan Anak-Nya untuk Anda (Roma 5: 8).

Allah mengasihi Anda jauh lebih dari yang Anda bayangkan "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."(Roma 12:1 )
Jika Anda ingin tahu betapa berharganya Anda bagi Allah, lihatlah Kristus dengan tangan-Nya yang terentang di kayu salib, yang sambil berkata: "Aku mengasihimu begitu dalam! Aku lebih baik mati daripada hidup tanpa-Mu."

Allah bukanlah penjaga budak yang kejam, atau pengganggu yang menggunakan kekerasan untuk memaksa kita untuk tunduk kepada-Nya.
Dia tidak berusaha melenyapkan kehendak kita, tetapi berusaha meminang kita, agar kita bisa mendapatkan penebusan dari-Nya yang cuma-cuma itu.
Allah adalah Kekasih dan Pembebas kita.
Penyerahan diri membawa kebebasan, bukan perbudakan.
Ketika kita benar-benar menyerahkan diri kepada Yesus, kita akan mendapati bahwa Dia bukan Penguasa yang kejam, tapi Penyelamat; Dia bukan Bos, tapi Saudara; bukan Diktator, tapi Sahabat.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 3-4; Galatia 1
____________________________________
Mempersembahkan hidup kepada Allah sama juga dengan melepaskan perbudakan dari dosa-dosa kita, Dia sang Penyelamat dan juga Sahabat yang setia
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

*******************************
*******************************