30. Okt, 2014

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.187 - No.192

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.187 - No.192

F.Tuhan No.187 - No.192
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.187 - No.192
*************************
Firman Tuhan No.187 - No.192
*************************
187. Bacaan Alkitab : Filipi 4:2-9
HARGA PSIKOLOGIS

188. Bacaan Alkitab : Matius 5:10
Sebuah Lencana Kehormatan

189. Bacaan Alkitab : Mazmur 13
KETAKUTAN TAK BERALASAN

190. Bacaan Alkitab : Wahyu 15:3
Nyanyian Terakhir Alkitab

191. Bacaan Alkitab : Matius 23:1-36
DESA POTEMKIN

192. Bacaan Alkitab : 2 Korintus 4:18
Perspektif Surgawi

*******************************

No. 187. Bacaan Alkitab : Filipi 4:2-9
HARGA PSIKOLOGIS

Tampilan cetak
Jumat, 12 September 2014
Bacaan Alkitab : Filipi 4:2-9
Nasihat-nasihat terakhir
(2) Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. (3) Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan. (4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (5) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (8) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (9) Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
----------------------------
Setahun : Yehezkiel 40-42
----------------------------
Nats : Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Filipi 4:5)
----------------------------
HARGA PSIKOLOGIS
Begitu keluar dari Mall of Asia di Manila, sebuah taksi menghampiri kami sekeluarga. Sopirnya, yang berusia cukup lanjut, dengan sigap membukakan pintu sambil tersenyum ramah. Kami masuk ke taksi dan duduk dengan nyaman. Saya merasakan damai sejahtera, terlebih saat melihat di dashboard mobil ada salib dan Alkitab kecil berbahasa Tagalog.

Pak sopir mengajak saya berbicara. Ia bukan hanya menanyakan tujuan kami, tetapi juga menyarankan tempat-tempat lain untuk kami kunjungi. Pembicaraan bahkan sampai kepada masalah keluarga. Dengan penuh ucapan syukur dia berkata bahwa meskipun sudah cukup tua, ia tidak mau pensiun. "Saya bahagia bisa tetap bekerja, " ujarnya.

Akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan taksinya sepanjang hari itu. Harga yang dia tawarkan, meskipun lebih mahal dari harga normal, saya setujui dengan senang hati. Kami terpikat oleh keramahan dan pelayanannya yang memuaskan.

Sebagai orang yang sudah ditebus dengan kasih yang begitu besar dari Tuhan kita Yesus Kristus, kebaikan hidup kita sudah seharusnya memancar dan memberkati orang-orang yang kita temui. Dengan penuh sukacita, kita meneruskan kebaikan yang Tuhan limpahkan dalam hidup kita kepada mereka.

Jika kita mempunyai tujuan yang jelas tentang keberadaan kita di muka bumi, yaitu menjadi saksi-Nya, kita akan melakukan apa saja dengan hati yang gembira dan tidak bersungut-sungut. Dan, hati kita akan dipenuhi sukacita tersebut jika mata kita senantiasa memandang Bapa yang mengasihi kita. --Xavier Q Pranata /Renungan Harian

LAKUKAN YANG TERBAIK. APA YANG ENGKAU TABUR
AKAN ENGKAU TUAI. (OG MANDINO)

*******************************

No. 188. Bacaan Alkitab : Matius 5:10
Sebuah Lencana Kehormatan

CPG (Christian Pocket Guide).- Friday, 12 September 2014
Sebuah Lencana Kehormatan
12 September 2014
Bacaan Hari ini:
Matius 5:10 "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."
--------------------------------------
Allah menganggap serius ketika umat-Nya tengah diserang.
Ia sama seriusnya dengan Anda ketika ada orang yang menyerang anak atau cucu Anda.
Ketika Saulus dari Tarsus, si pembunuh orang Kristen yang terkenal itu bertemu Yesus dalam perjalanan-Nya ke Damsyik, ia baru saja menyetujui rencana pembunuhan Stefanus, sang martir gereja pertama.
Tidak hanya itu, saat itu ia bahkan tengah dalam perjalanan untuk membunuh lebih banyak orang Kristen.
Lalu, apa yang dikatakan Yesus kepada Saul, "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" (Kisah Para Rasul 9:4).

Perhatikan bahwa Yesus tidak berkata, "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya umat-Ku?" Bagi Yesus, ini adalah masalah-Nya pribadi.
Begitu pun ketika umat Allah berada dalam penganiayaan, Ia juga menganggapnya sebagai masalah pribadi.
Jadi jika Anda sedang mengalami beberapa penderitaan, jika Anda sedang dilecehkan, dikritik, atau dianiaya karena iman Anda kepada Yesus, berbesar hatilah karena Ia selalu memegang janji-Nya.

Di akhir Ucapan Bahagia dalam Khotbah-Nya di bukit, Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu" (Matius 5:10-12)

Yesus menggunakan kata "berbahagialah" dua kali saat berbicara tentang penganiayaan atas nama-Nya untuk menekankan berkat melimpah yang akan dikaruniakan oleh Allah kepada mereka yang teraniaya. Yesus pada dasarnya berkata, "Berlipatgandalah berkat mereka yang teraniaya." Kata "diberkatilah" juga dapat diterjemahkan sebagai "berbahagialah," dimana seolah-olah Yesus berkata, "Berbahagia, dan berbahagialah mereka yang teraniaya."

Memang tidak mengenakkan, apalagi membahagiakan, ketika kita dianiaya.
Tapi Anda bisa memakainya sebagai lencana kehormatan yang menunjukkan bahwa seseorang sedang menyerang Anda karena Anda begitu setia mengikut Kristus.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 14-15; II Korintus 6
____________________________________
Lencana kehormatan kiranya tetap menjadi milik Anda sampai waktunya tiba Kristus memanggil Anda, memang tidak mengenakkan karena aniaya yang datang namun tetapla setia mengikut Kristus.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

*******************************

No. 189. Bacaan Alkitab : Mazmur 13
KETAKUTAN TAK BERALASAN

Tampilan cetak
Sabtu, 13 September 2014
Bacaan Alkitab : Mazmur 13
Doa kepercayaan
(1) Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
(13-2) Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus?
Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
(2) (13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku,
dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
(3) (13-4) Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku!
Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,
(4) (13-5) supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia,"
dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
(5) (13-6a) Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya,
hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.
(6) (13-6b) Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
----------------------------
Setahun : Yehezkiel 43-45
----------------------------
Nats : Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN karena Ia telah berbuat baik kepadaku. (Mazmur 13:6)
----------------------------
KETAKUTAN TAK BERALASAN
Pada 2001, saya mendapatkan kesempatan melayani di Timor-Leste. Jujur saja, saya sempat takut menginjakkan kaki di negara yang baru saja memisahkan diri dari Indonesia ini. Takut akan tempat baru, takut apakah nanti kehadiran saya diterima, apa yang akan saya alami dan apa yang akan saya lakukan. Perasaan itu bertambah kuat saat di Atambua, beberapa hari menjelang perjalanan darat melewati pos perbatasan. Akhirnya saya berserah kepada Tuhan. Saya percaya Dia akan menolong dan melindungi saya. Sampai di sana, terbukti rasa takut saya tidak beralasan. Masyarakat distrik Los Palos menerima saya dengan baik, program yang direncanakan berjalan dengan baik, dan persaudaraan yang akrab terbangun indah.

Dengan beragam alasan, perasaan takut kadang-kadang muncul dalam hidup kita. Memang lumrah, tetapi akan menjadi masalah bila perasaan takut itu begitu mencekam dan menguasai diri kita sampai kita tidak dapat melakukan apa-apa. Dalam doanya, Daud seakan mempertanyakan kehadiran Tuhan di tengah hidupnya (ay. 2). Ia bertanya, berapa lama perasaan takut itu harus memengaruhi hidupnya (ay. 3). Tetapi selanjutnya, Daud memohon agar Tuhan tetap memperhatikan dirinya (ay. 4-5). Ia yakin bahwa karena kasih setia Tuhan sajalah, ia akan diselamatkan (ay. 6).

Seberapa besar rasa takut kita? Semuanya itu tidak akan melebihi kekuatan kasih setia Tuhan yang terus beserta dengan kita. Bersandar dan berpeganglah pada kasih setia-Nya yang selalu berbuat baik bagi kita. --Adama Sihite /Renungan Harian

HIDUP KITA SESUNGGUHNYA DIKELILINGI OLEH PERTOLONGAN TUHAN,
HANYA KADANG KITA KURANG MENYADARINYA.

*******************************

No. 190. Bacaan Alkitab : Wahyu 15:3
Nyanyian Terakhir Alkitab

CPG (Christian Pocket Guide).- Saturday, 13 September 2014
Nyanyian Terakhir Alkitab
13 September 2014
Bacaan Hari ini:
Wahyu 15:3 "Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!"
--------------------------------------
Dalam Wahyu 15 dikatakan bahwa orang-orang kudus yang telah mati karena iman mereka menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba.
Nyanyian Musa adalah apa yang orang Israel nyanyikan setelah mereka dibebaskan dari Firaun dan dengan aman menyeberangi Laut Merah (lihat Keluaran 15 dan Ulangan 32).
Lagu ini akan dinyanyikan lagi di surga.
Ini adalah lagu terakhir dalam Alkitab.

Para martir dalam ayat ini telah melalui api penganiayaan, namun mereka tidak pernah melewatkan menyanyikan lagu mereka.
Mereka bernyanyi, "Adil dan benar segala jalan-Mu& !" Pujian ini merupakan satu bentuk pengakuan bahwa Allah tahu apa yang sedang Dia lakukan.

Ada hal-hal dalam kehidupan ini yang tidak masuk akal.
Tragedi menimpa kita.
Ketidakadilan terjadi di mana-mana.
Hal-hal buruk terjadi, bahkan menimpa orang-orang Kristen.
Di saat-saat seperti inilah kita perlu mempercayai Allah dan dengan jujur menyembah Dia-bukan karena sedang mengalami kesusahan-tetapi karena Tuhan itu baik.
Kita tidak bisa mengendalikan keadaan, tapi kita dapat mengontrol reaksi kita dalam menghadapinya.

Di satu malam Ayub tidur dan segalanya tampak berjalan baik-baik saja.
Lalu tiba-tiba ketika ia bangun keesokan harinya, ia mendapati telah kehilangan segala yang ia punya.
Dan yang paling parah ialah ia kehilangan anak-anaknya.
Apa yang kemudian ia lakukan? "Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1: 20-21).

Apa bencana yang sedang Anda hadapi? Cobaan apa yang ada di depan mata Anda? Sembahlah Allah, bukan karena penderitaan Anda, tetapi karena kuasa dan kemuliaan-Nya.
Ketika Anda sampai ke surga, kesengsaraan Anda di bumi akan dijelaskan.
Dan sebelum hari itu datang, marilah kita hidup berpegang pada janji-janji-Nya, bukan karena penjelasan-penjelasan.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 16-18; II Korintus 7
____________________________________
Marilah kita hidup berpegang pada janji-janji Allah sampai saatnya surga itu akan kita dapati.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

*******************************

No. 191. Bacaan Alkitab : Matius 23:1-36
DESA POTEMKIN

Tampilan cetak
Minggu, 14 September 2014
Bacaan Alkitab : Matius 23:1-36
Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
(1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: (2) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. (3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (4) Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. (5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; (6) mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; (7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. (8) Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. (9) Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. (10) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. (11) Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. (12) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (13) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. (14) (Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.) (15) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri. (16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. (17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? (18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. (19) Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? (20) Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. (21) Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. (22) Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya. (23) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. (24) Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. (25) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. (26) Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. (27) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. (28) Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. (29) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh (30) dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. (31) Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. (32) Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu! (33) Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka? (34) Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota, (35) supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. (36) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!"
----------------------------
Setahun : Daniel 1-3
----------------------------
Nats : Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kelaliman. (Matius 23:28)
----------------------------
DESA POTEMKIN
Pada 1787 di Rusia, Gubernur Gregory Potemkin mendapatkan tugas untuk membangun kembali wilayah yang hancur karena peperangan dan mengembalikan orang Rusia untuk tinggal di sana. Ketika Rusia hendak berperang melawan Kesultanan Ottoman, Ratu Catherine II dan para pejabat mengunjungi wilayah Potemkin. Untuk memberi kesan bahwa wilayah itu sudah sukses dibangun kembali, Potemkin membangun "desa" palsu di sepanjang Sungai Dnieper. Ia juga menyamar menjadi petani yang tinggal di situ. Ketika rombongan Ratu sudah pergi, "desa" tadi dibongkar kembali dalam waktu semalam.

Sewaktu Yesus hidup di bumi, Dia mengutuk para ahli Taurat dan orang Farisi yang berperilaku mirip dengan Potemkin. Mereka berusaha menyembunyikan kebusukan hati dengan cara melakukan beragam kebaikan yang kasat mata. Mereka suka mengajar, memberikan persembahan, dan bersumpah supaya dilihat orang dan mendapat penghormatan. Padahal, hati mereka penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Dan Yesus mengutuk hal itu.

Pada masa kini, bisa saja kita melakukan hal yang sama: setiap Minggu rajin ke gereja, membaca Alkitab setiap hari, terlibat aktif dalam pelayanan, tapi hati kita masih menyimpan rasa iri, dendam, dan pikiran kotor. Dengan demikian, segala perbuatan baik tadi menjadi seperti Desa Potemkin yang digunakan untuk menutupi ketidakberesan. Sebagai orang percaya, kita sepatutnya melakukan segala kebaikan yang dilihat orang tanpa melupakan pentingnya menjaga kemurnian hati. --Theofilus Yuli S /Renungan Harian

KEBAIKAN SEJATI SELALU DISERTAI DENGAN KEMURNIAN HATI.

*******************************

No. 192. Bacaan Alkitab : 2 Korintus 4:18
Perspektif Surgawi

CPG (Christian Pocket Guide).- Sunday, 14 September 2014
Perspektif Surgawi
14 September 2014
Bacaan Hari ini:
2 Korintus 4:18 "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
--------------------------------------
Waktu Anda muda, Anda menganggap ada beberapa hal yang rasanya baik dan ada beberapa yang buruk.
Sebagai contoh,keberhasilan selalu terasa manis, dan penderitaan selalu terasa pahit.
Namun setelah beberapa lama Anda menjalani hidup, Anda melihat ke belakang dan sadar bahwa kesuksesan sebenarnya bisa berdampak buruk bagi beberapa orang, dan kesulitan itu baik bagi yang lain.
Anda mulai melihat hal-hal secara berbeda.
Dan kadang hal-hal yang Anda pikir benar-benar baik, ternyata buruk.
Begitu pun sebaliknya, hal-hal yang Anda pikirburuk, ternyata baik.

Sebagai orang Kristen, kita harus mengerti "bahwa Allah mengendalikan keadaan di sekitar "kehidupan kita. Dia telah merencanakan setiap peristiwa dalam hidup kita, hal-hal yang baik dan hal-hal, yang menurut kita, buruk, dan "turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).
Kita juga harus mengerti bahwa Allah mengasihi kita dan selalu mengusahakan keuntungan surgawi kita-bahkan jika apa yang kita alami saat ini begitu sulit.
Kita diberitahu dalam 2 Korintus 4: 17-18 "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."

Apakah Anda bersyukur atas apa yang telah Allah anugerahkan atas Anda? Apakah baru- baru ini Anda sudah mengucap syukur untuk kesehatan Anda? Untuk kebebasan beribadah? Untuk kelimpahan Anda dan atap yang menaungi Anda dikala panas dan hujan?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 19-21; II Korintus 8
____________________________________
Kita patut bersyukur kepada-Nya karena ada begitu banyak hal yang bisa kita syukuri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

*******************************
*******************************