24. Sep, 2014

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.169- No.174

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.169- No.174

F.Tuhan No.169 - No.174
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.169- No.174
*************************
Firman Tuhan No.169 - No.174
*************************
169. Bacaan Alkitab : Matius 7:7-11
P.U.S.H

170. Bacaan Alkitab : 1 Korintus 15:26
Musuh Yang Terakhir

171. Bacaan Alkitab : Yakobus 1:19-27
MENIPU DIRI

172. Bacaan Alkitab : Wahyu 14:13
Perbuatan yang Menyertai Kita

173. Bacaan Alkitab : Kolose 3:5-11
JANGAN LAGI

174. Bacaan Alkitab : 2 Petrus 3:8
Hiduplah Pada Apa Yang Anda Percaya

*******************************

No. 169. Bacaan Alkitab : Matius 7:7-11
P.U.S.H

Tampilan cetak
Rabu, 3 September 2014
Bacaan Alkitab : Matius 7:7-11
Hal pengabulan doa
(7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan? (11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
----------------------------
Setahun : Yehezkiel 10-13
----------------------------
Nats : Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius 7:7)
----------------------------
P.U.S.H
P.U.S.H atau Pray Until Something Happened (berdoalah terus sampai sesuatu terjadi). Pernyataan yang sederhana, tetapi dalam, memperlihatkan keyakinan yang kuat. Pertanyaannya, apa yang kita harapkan untuk terjadi itu? Dalam berdoa, sering kali kita tidak bersungguh-sungguh. Bukan dalam arti sikap fisik, melainkan dalam sikap hati kita terhadap doa. Kesungguhan dalam berdoa kerap disalahartikan sebagai sikap "memaksakan kehendak" kepada Allah dan keinginan untuk mengatur Allah dalam menjawab doa kita.

Injil Matius menyampaikan bahwa janji Allah Bapa itu tegas dan jelas, yaitu mintalah maka akan menerima, cari maka akan mendapatkan, ketuk maka kepadanya pintu akan dibukakan (ay. 7-8). Janji ini harus kita imani. Tetapi, Matius juga menyampaikan bahwa Allah Bapa tahu betul hal yang terbaik untuk kita menurut kehendak-Nya (ay. 11b). Kita tentu ingat sewaktu Tuhan Yesus berdoa di Taman Getsemani. Dia meminta supaya cawan penderitaan itu berlalu, tetapi Bapa memiliki kehendak yang lain, yaitu salib. Dan, keputusan Allah itulah yang terbaik.

Jadi, meskipun kita tetap berdoa sampai sesuatu terjadi, kita harus sadar bahwa Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk kita. Kita tidak perlu memaksakan kehendak kita, melainkan membuka hati untuk menerima jawaban Allah atas doa kita. Apakah itu "Ya" atau "Tidak" atau "Nanti" atau jawaban lain yang tidak kita duga. Selain itu, kita perlu sabar menantikan Allah menjawab doa kita. Segala sesuatunya akan indah pada waktu-Nya. --Adama Sihite /Renungan Harian

JANGAN MINTA KEPADA TUHAN APA YANG MENURUT ANDA BAIK;
MINTALAH APA YANG MENURUT DIA BAIK BAGI ANDA.

*******************************

No. 170. Bacaan Alkitab : 1 Korintus 15:26
Musuh Yang Terakhir

CPG (Christian Pocket Guide).- Wednesday,3 September 2014
Musuh Yang Terakhir
03 September 2014
Bacaan hari ini:
1 Korintus 15:26 "Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut."
--------------------------------------
Ketika seseorang kehilangan orang yang dikasihi, ada ruang untuk berduka cita.
Dalamnya kesedihan merupakan tanda kedalaman kasih kita.
Tapi ada juga ruang untuk bersukacita jika orang yang kita kasihi tersebut adalah orang percaya, sebab kita tahu kita akan bertemu lagi dengannya.

Bahkan Yesus pun menangis di kubur Lazarus ketika Ia melihat kuasa maut yang menghancurkan.
Maut atau kematian adalah musuh, dan 1 Korintus 15:26 memberitahu kita, "Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut."

Tidak ada yang ingin mati.
Tidak ada yang berharap untuk mati.
Tapi kita semua akan mati, dan kita semua ingin lebih dulu menaruh iman kita di dalam Kristus sebelum kita masuk ke dalam kekekalan.
Namun, ada satu hal yang perlu kita ingat tentang surga.

Rasul Paulus ketika pergi ke surga dan kembali ke bumi, ia mencoba menuangkan pengalamannya ke dalam kata-kata.
Dia hanya menemukan satu kata yang bisa menggambarkannya, dan itu adalah "Firdaus" (lihat 2 Korintus 12:4).
Dalam bahasa aslinya, ia mendeskripsikannya (Firdaus) dalam bahasa Yunani yang menggambarkan sebuah taman kerajaan raja.
Bayangkan sebuah taman yang paling indah atau pemandangan yang paling menakjubkan yang pernah Anda lihat seumur hidup Anda.

Seperti itulah gambaran surga yang Paulus ceritakan.
Dia seolah-olah berkata, "Aku tak dapat menggambarkannya dengan kata-kata, tapi rasanya seperti surga." Pastor Adrian Rogers mengatakan, "Tuhan yang memahat sayap kupu-kupu, yang mencampur warna pelangi, dan yang melukis padang rumput yang dipenuhi dengan bunga bakung adalah Tuhan yang sama yang menciptakan surga."
Di surga, semua pertanyaan telah terjawab, semua air mata telah mengering, dan semua rasa sakit telah hilang.
Surga adalah sukacita yang sejati.
Itulah sebabnya Paulus mengatakan bahwa ia mendambakan surga.
Surga itu jauh, jauh lebih baik daripada bumi.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 140-142; I Korintus 14
____________________________________
Tetap taruh iman Anda sampai Anda menyelesaikan tugas di dunia, dan Ia mendambakan Anda semua masuk surga-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

*******************************

No. 171. Bacaan Alkitab : Yakobus 1:19-27
MENIPU DIRI

Tampilan cetak
Kamis, 4 September 2014
Bacaan Alkitab : Yakobus 1:19-27
Pendengar atau pelaku firman
(19) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; (20) sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. (21) Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. (22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (23) Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. (24) Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. (25) Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. (26) Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. (27) Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
----------------------------
Setahun : Yehezkiel 14-16
----------------------------
Nats : Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yakobus 1:22)
----------------------------
MENIPU DIRI
Ada sebuah lelucon. Seorang penjual obat penumbuh rambut menawarkan dagangannya. Sambil menunjukkan sebuah botol ia berkata, "Saudara-saudara, ini obat penumbuh rambut yang paling mujarab. Tinggal digosokkan saja di bagian tubuh yang Anda sukai, rambut pasti tumbuh dalam tempo tiga hari. Saya jamin 100% berhasil. Kalau tidak, uang Anda kembali." Orang mulai tertarik dan membeli obat itu, khususnya mereka yang kepalanya mengalami kebotakan. Tiba-tiba angin bertiup kencang dan meniup lepas topi si penjual obat. Sontak semua orang terbelalak, "Ha? Rupanya kepalanya juga botak! Dasar tukang tipu!" Mereka kecewa dan mencaci maki si penjual obat.

Alkitab menyatakan bahwa orang yang menipu dirinya sendiri tidak memiliki keselarasan antara perkataan dan perbuatannya. Itulah sebabnya Yakobus memperingatkan supaya kita menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja. Dia menambahkan juga bahwa orang yang menipu diri sendiri mendengarkan firman, tetapi tidak melakukannya.

Tidak sedikit orang Kristen yang demikian fasih mengajarkan firman, bahkan berhasil meyakinkan banyak pendengarnya. Sayangnya, tidak sedikit pula dari mereka ternyata tidak melakukan atau mengalami apa yang mereka ajarkan. Bagaimana dengan kita? Apakah perbuatan-perbuatan kita telah selaras dengan firman yang kita dengar atau kita ajarkan? Mari hidup dengan jujur di hadapan Tuhan. Mari hidup seperti yang dikehendaki-Nya, yakni menjadi pelaku firman-Nya. --Samuel Yudi S /Renungan Harian

JANGAN MINTA KEPADA TUHAN APA YANG MENURUT ANDA BAIK;
MINTALAH APA YANG MENURUT DIA BAIK BAGI ANDA.

*******************************

No. 172. Bacaan Alkitab : Wahyu 14:13
Perbuatan yang Menyertai Kita

CPG (Christian Pocket Guide).- Thursday,4 September 2014
Perbuatan yang Menyertai Kita
04 September 2014
Bacaan Hari ini:
Wahyu 14:13 "Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
--------------------------------------
Allah mencatat setiap perbuatan kita dengan begitu teliti, tak terkecuali hal-hal yang kecil.
Ada upah yang tengah menanti setiap orang percaya.
Yesus berkata, "Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya" ( Matius 10:42 ).
Dan upah dari mengikut Yesus ialah perbuatan kita akan menyertai kita hingga hari akhir.

Lalu perbuatan yang seperti apakah itu?
Apa yang akan dikatakan oleh orang lain di upacara pemakaman Anda?
Hal-hal apa yang akan dikenang orang lain tentang Anda?
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa di pemakaman, tidak pernah disebutkan berapa banyak uang yang dimiliki orang yang meninggal tersebut di bank?

Tidak. Segalanya tertuju pada pribadi orang tersebut.
Ada cerita- cerita yang dikenang oleh keluarga dan teman-teman tentang kemurahan hati, pengorbanan, kasih sayang, dan hal-hal semacam ini, yang orang tersebut lakukan semasa hidupnya.
Inilah yang orang-orang ingin dengar di upacara pemakaman atau di peringatan kematian seseorang.
Perbuatan kita mengikuti kita.

Jika Anda tidak punya karya atau perbuatan yang tengah menyertai Anda, maka itu akan menimbulkan pertanyaan apakah Anda seorang pengikut Kristus sejati.
Meski perbuatan baik tidak menyelamatkan kita, tapi itu adalah bukti nyata untuk menunjukkan bahwa kita telah diselamatkan.
Alkitab berkata, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" ( Efesus 2: 8-9 ).
Pada dasarnya, iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati.
Jika Anda meninggal hari ini, akankah Anda mati di dalam Allah Bapa, atau akankah Anda dipisahkan dari-Nya?
Apakah Anda seperti orang-orang Babel dalam Kejadian 11, yang membangun menara kecil Anda dan berharap itu akan membawa Anda ke surga?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 143-145; I Korintus 15:1-11
____________________________________
Kita ingin iman nyata yang menyelamatkan sehingga karya dan perbuatan kita di dunia akan mengikuti kita hingga hari akhir.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

*******************************

No. 173. Bacaan Alkitab : Kolose 3:5-11
JANGAN LAGI

Tampilan cetak
Jumat, 5 September 2014
Bacaan Alkitab : Kolose 3:5-11
Manusia baru
(5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, (6) semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka). (7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. (8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. (9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, (10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; (11) dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
----------------------------
Setahun : Yehezkiel 17-19
----------------------------
Nats : Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya. (Kolose 3:9)
----------------------------
JANGAN LAGI
Saat ini kejujuran makin langka, tapi sekaligus makin dicari-cari. Misalnya, dalam perekrutan pegawai, perusahaan tentu akan mencari pegawai yang jujur. Berbagai metode pun dikembangkan untuk mendeteksi ketidakjujuran. Ada metode "senyuman Duchenne", yaitu senyuman yang tidak menciptakan kerutan; juga dengan mendeteksi gerakan mata tertentu, gerakan tangan berlebihan, dan sebagainya.

Kata keterangan "lagi" pada nas di atas menekankan bahwa dusta ialah sifat kita pada masa lalu. Amsal 20:11 mengatakan bahwa sifat buruk dapat diketahui sejak kecil. Penelitian juga menyimpulkan hal yang sama: 3 dari 4 anak berdusta; bayi 6 bulan pun telah dapat berdusta dengan pura-pura lapar, lalu menangis, padahal sebenarnya ia butuh perhatian. Ya, manusia telah berdusta sejak lama, bahkan sejak bayi sebelum ia mengerti apa itu dusta. Dusta ialah sifat manusia lama yang mendatangkan kebinasaan (Why 21:27). Karena itu Firman Tuhan melarang kita yang telah lahir kembali dan menjadi manusia baru: "Jangan lagi berdusta!"

Mungkin Anda berkata, "Saya tidak pernah berdusta lagi." Tetapi, tahukah Anda bahwa bentuk dusta bukan hanya berupa kata-kata dan fitnah, melainkan bisa berupa cara hidup yang penuh kepalsuan dan kemunafikan? Ketidakpercayaan pada Yesus juga suatu bentuk dusta (1Yoh 2:22). Penyembahan berhala dan ajaran palsu juga bentuk dusta yang lain lagi, tapi banyak orang yang memercayainya (Rm 1:25; 2 Tes 2:11). Bagaimana dengan kita? --Yesaya Edy S /Renungan Harian
-------------------------
Amsal 20:11
(11) Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya.

(Why 21:27) Wahyu 21:27
(27) Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

(1Yoh 2:22) Yohanes 2:22
(22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

(Rm 1:25; ) Roma 1:25
(25) Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.

(2 Tes 2:11) 2 Tesalonika 2:11
(11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
-----------------------------------------------------
DALAM DIAM PUN MANUSIA BISA BERDUSTA,
SEBAB DUSTA ITU BUKAN SEKADAR KATA-KATA.

*******************************

No. 174.: Bacaan Alkitab : 2 Petrus 3:8
Hiduplah Pada Apa Yang Anda Percaya

CPG (Christian Pocket Guide).Friday, 5 September 2014
Hiduplah Pada Apa Yang Anda Percaya
05 September 2014
Bacaan Hari ini:
2 Petrus 3:8 "Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari."
--------------------------------------

Ketika saya menjadi seorang Kristen pada tahun 1970, gerakan kebangunan rohani tengah berkobar-kobarnya.
Banyak anak muda memberikan dirinya kepada Kristus.
Ada banyak pembicaraan tentang segera datangnya Yesus.
Pada saat itu, pemandangan yang biasa dilihat ialah stiker yang ditempel di kaca mobil dengan slogan berbunyi, "Jika Yesus datang kembali, mobil ini akan menjadi tak bertuan" atau slogan "Yesus akan datang!"

Saya tidak yakin berapa banyak dari pergerakan itu yang pernah saya lakukan, sepertinya cukup banyak.
Dan sampai sekarang Ia masih belum datang, juga.
Beberapa orang akan mencibir, "Kalian semua salah. Mungkin Dia tidak akan pernah datang." Tapi inilah yang dikatakan oleh Alkitab dalam menanggapi pendapat-pendapat tersebut. "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2 Petrus 3:9).

Empat puluh tiga tahun yang lalu, saya berdoa agar Yesus datang kembali.
Saya berani tebak ada banyak orang yang lega karena Allah tidak menjawab doa saya karena mereka telah menjadi orang percaya sejak saat itu.
Saya juga berpikir bahwa di suatu tempat di bumi ini ada seorang individu yang akan menjadi yang terakhir yang Allah tunggu untuk meletakkan imannya dalam Kristus, dan di saat orang ini mau melakukannya, Pengangkatan pun akan terjadi.
Petrus melanjutkan, "Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap" (ayat 10).

Jika Anda benar-benar percaya bahwa Yesus akan datang kembali, maka itu harus membawa dampak bagi cara hidup Anda.
Namun apabila itu tidak mempengaruhi cara hidup Anda, maka Anda benar-benar tengah kehilangan intinya.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 146-148; I Korintus 15:12-58
____________________________________
Mempersiapkan kedatangan-Nya berarti juga bahwa Anda percaya kepada-Nya dan hendaknya hidup Anda terus berjalan dalam rencana dan kehendak-Nya
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

*******************************
*******************************