24. Sep, 2014

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.163 - No.168

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.163 - No.168

F.Tuhan No.163 - No.168
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.163 - No.168
*************************
Firman Tuhan No.163 - No.168
*************************
163. Bacaan Alkitab : Keluaran 15:22-27
MARA DAN ELIM

164. Bacaan Alkitab : Roma 1:20
Sang Perancang Utama

165. Bacaan Alkitab : Roma 7:21-25
PILIH MANA?

166. Bacaan Alkitab : Roma 1:18
Tertulis di Relung Hati Kita

167. Bacaan Alkitab : Keluaran 4:10-17
TUHAN YANG MENCIPTA

168. --------

*******************************

No. 163. Bacaan Alkitab : Keluaran 15:22-27
MARA DAN ELIM

Tampilan cetak
Minggu, 31 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : Keluaran 15:22-27
Di Mara dan di Elim
(22) Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. (23) Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. (24) Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?" (25) Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka, (26) firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau." (27) Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.
----------------------------
Setahun : Ratapan 3-5
----------------------------
Nats : Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu. (Keluaran 15:27)
----------------------------
MARA DAN ELIM
Keadaan tampak tidak menguntungkan bagi seorang Panglima Amerika Serikat saat Perang Dunia II. Pasukannya, yang mendarat di pantai Afrika Utara untuk melawan Jerman, menderita kekalahan. Ribuan prajurit tewas dan ratusan tank hilang. Misinya gagal total, namun ia sendiri tak patah semangat. Beberapa tahun kemudian, Sekutu menunjuk pria itu sebagai Panglima Tertinggi di ajang pertempuran Eropa. Dan, kurang dari 10 tahun setelah kegagalannya di Afrika Utara, ia terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Ia adalah Dwight D. Eisenhower. Apa yang akan terjadi seandainya ia terus berkubang dalam kegagalan masa lalu?

Musa memimpin bangsa Israel dari Laut Teberau menuju padang gurun Syur. Beberapa hari kemudian, mereka tiba di tempat bernama Mara, tapi tidak ada air di sana. Umat Allah mengeluh. Lalu Musa berseru kepada Allah. Allah bukan saja memberikan mukjizat, namun juga menyampaikan berbagai ketetapan dan peraturan. Sesudah itu, mereka terus berjalan dan sampai di Elim, tempat yang penuh dengan mata air dan makanan. Bisakah kita bayangkan andaikata orang Israel memilih menetap di Mara dan terus-menerus bersungut-sungut di sana? Selamanya mereka tidak akan pernah menikmati berkat-berkat Allah di Elim.

Yang menarik untuk dicatat, jarak antara Mara dengan Elim hanya beberapa kilometer saja, artinya tidak begitu jauh. Jarak antara kesulitan dan kebahagiaan pun sangat dekat. Tetapi akan menjadi jauh bila kita menyerah. Teruslah bergerak, jangan berhenti. Elim menanti kita. --Imelda Saputra /Renungan Harian

SESEORANG TIDAK AKAN BERAKHIR PADA SAAT IA DIHANCURKAN.
IA AKAN BERAKHIR KALAU IA SENDIRI YANG BERHENTI. (PRESIDEN NIXON)

*******************************

No. 164. Bacaan Alkitab : Roma 1:20
Sang Perancang Utama

CPG (Christian Pocket Guide) .- Sunday, 31 August 2014
Sang Perancang Utama
31 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Roma 1:20 "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih."
--------------------------------------
Allah telah menyatakan diri-Nya dalam banyak cara kepada siapa pun, dimana pun.
Dia telah memberi kita kesaksian atas ciptaan-Nya sendiri.

Roma 1:20 mengatakan, "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih."

Pendapat yang mengatakan bahwa semua keindahan ciptaan Allah terjadi secara random adalah konyol.
Orang yang percaya pada teori evolusi memilih untuk mempercayainya.
Saya percaya mereka membuat pilihan itu karena gaya hidup yang ingin mereka jalani bertentangan dengan kehendak Allah.
Jika ada Pencipta, maka ada Allah. Jika ada Allah, maka ada Hakim. Jika ada Hakim, maka ada pengadilan.
Dan jika ada pengadilan, orang-orang tersebut harus diadili di hadapan takhta pengadilan Allah suatu hari.

Tapi saya pikir, secara intuitif kita tahu bahwa ada Sang Perancang Utama di balik semua perkara.
Untuk memandang dunia ini dan mengatakan bahwa itu semua hanya muncul secara tak beralasan adalah pemikiran yang absurd.
Ini ibaratnya mengatakan pesawat Boeing 747 itu bukan hasil dari kerja keras para insinyur, desainer, dan pekerja di Boeing yang tak terhitung jumlahnya, tapi muncul karena ada angin tornado yang menyapu tempat barang rongsokan, dan setelah itu reda, muncullah pesawat ini dengan cahayanya yang berkilauan.
Namun orang-orang akan melihat sesuatu yang sama rumit dan semenakjubkan tubuh manusia dan ciptaan-Nya di sekitar kita dan mengatakan bahwa itu semua terjadi secara random, tak berlasan.

Alkitab mengatakan, "Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!" (Mazmur 53: 1).
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 132-134; I Korintus 11:17-34
____________________________________
Allah telah memberi kita kesaksian atas ciptaan-Nya.

*******************************

No. 165. Bacaan Alkitab : Roma 7:21-25
PILIH MANA?

Tampilan cetak
Senin, 1 September 2014
Bacaan Alkitab : Roma 7:21-25
Perjuangan hukum Taurat dan dosa
(21) Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. (22) Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, (23) tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. (24) Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? (25) Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.
----------------------------
Setahun : Yehezkiel 1-4
----------------------------
Nats : Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah. (Roma 7:22)
----------------------------
PILIH MANA?
Manusia selama hidup selalu diperhadapkan pada pilihan. Sejak bangun tidur pada pagi hari sudah harus memilih akan bangun atau melanjutkan tidur, lalu apakah langsung sarapan atau mandi dulu, dan seterusnya. Kadang pilihan yang ada lebih dari dua sehingga kita bingung. Ada teori yang mengatakan bahwa ukuran terbaik untuk memilih adalah apa yang perlu, pantas, berguna, benar, dan tepat. Di luar itu, tak usah dipilih.

Rasul Paulus menyadari hal di atas ketika ia bergumul dengan dirinya sendiri. Seakan-akan ada dua kekuatan yang mencoba saling memberi pengaruh terhadap dirinya (ay.22-23). Yang satu adalah kesukaan dalam batin untuk melakukan hukum-hukum Allah, lainnya adalah kekuatan daging yang membuatnya menjadi tawanan hukum dosa. Tetapi kebingungan Paulus tidak berlangsung lama. Ia juga menyadari dan mengakui ada satu kekuatan lain yang justru sanggup melepaskannya, yaitu kasih Tuhan Yesus Kristus (ay. 25).

Bila kita juga harus menghadapi pilihan yang pelik, ingatlah pergumulan Rasul Paulus ini. Tetaplah bersandar pada kekuatan kasih Tuhan Yesus Kristus yang memampukan kita memilih apa yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8-9). Pilihan yang tepat akan mempermuliakan nama Tuhan Yesus Kristus. --Adama Sihite /Renungan Harian
-----------------------
(Filipi 4:8-9)
(8) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (9) Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
-----------------------------------------------------
SAAT BINGUNG MEMILIH,
PILIHLAH YANG SESUAI DENGAN KASIH ALLAH.

*******************************

No. 166. Bacaan Alkitab : Roma 1:18
Tertulis di Relung Hati Kita

CPG (Christian Pocket Guide).- Monday, 1 September 2014
Tertulis di Relung Hati Kita
01 September 2014
Bacaan Hari ini:
Roma 1:18 "Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman."
--------------------------------------
Kita semua dilahirkan dengan perasaan benar dan salah. Bahkan sebelum anak-anak dapat berbicara, mereka memiliki kemampuan itu. Anda bisa merasakannya dengan memperhatikan mereka. Mereka mengendap-endap apakah mereka bisa lolos melakukan keinginan mereka, dan ketika Anda melarang mereka, mereka tetap melakukannya.
Benar dan salah ada di dalam sifat dasar manusia. Manusia punya hati nurani.

Roma 1:18 mengatakan, "Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman."

Ada yang mengatakan mereka hidup dengan standar mereka sendiri, tapi saya yakin mereka tidak hidup sesuai dengan itu.
Mereka tahu apa yang benar, dan tahu apa yang salah. Dan mereka telah melanggar standar sifat dasar mereka sendiri.
Kita diberitahu dalam Roma 2:12, "Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat."

Di lubuk hati kita, kita tahu apa yang benar dan yang salah.
Hukum-hukum Allah tertulis di dalamnya.
Hati nurani kita sendiri kalau tidak menyalahkan, ya mencari-cari alasan.
Dan Allah akan menghakimi kita sesuai dengan terang yang telah kita terima.
Ketahuilah ini: Allah ingin menyelamatkan kita bahkan lebih dari yang kita harapkan.

Yesus berkata, "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Lukas 19:10).
Daud mengatakan kepada Salomo, anaknya, "Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita.
Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya" (1 Tawarikh 28: 9).
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 135-136; I Korintus 12
____________________________________
Jika Anda seorang pencari kebenaran sejati, maka Anda akan menemukan jalan menuju Yesus Kristus.

*******************************

No. 167. Bacaan Alkitab : Keluaran 4:10-17
TUHAN YANG MENCIPTA

Tampilan cetak
Selasa, 2 September 2014
Bacaan Alkitab : Keluaran 4:10-17
(10) Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (11) Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? (12) Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan." (13) Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus." (14) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya. (15) Maka engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu lakukan. (16) Ia harus berbicara bagimu kepada bangsa itu, dengan demikian ia akan menjadi penyambung lidahmu dan engkau akan menjadi seperti Allah baginya. (17) Dan bawalah tongkat ini di tanganmu, yang harus kaupakai untuk membuat tanda-tanda mujizat."
----------------------------
Setahun : Yehezkiel 5-9
----------------------------
Nats : Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta, bukankah Aku, yakni TUHAN? (Keluaran 4:11)
----------------------------
TUHAN YANG MENCIPTA
Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan peta Allah, supaya manusia dapat menguasai dan memelihara bumi dan segala isinya. Dia memperlengkapi manusia dengan jutaan kemampuan yang berbeda satu dari yang lain. Banyak hal yang saya syukuri dalam hidup ini karena karunia-Nya yang tak terhitung itu, tetapi pada waktu muda saya merasa minder dan tidak berani berbicara di muka umum. Mengapa? Saya dilahirkan dengan cacat bawaan, yaitu gagap dalam bicara.

Begitu pula dengan Musa, yang dipilih, dipanggil, dan diutus Tuhan untuk berbicara kepada Firaun dan bangsa Israel. Ia merasa tak berdaya (ay. 10). Ia tahu dirinya tak pandai bicara, berat mulut dan berat lidah. Dengan tegas Tuhan berkata bahwa Dialah Allah yang menjadikan lidah dan segala sesuatunya. Musa tetap tidak berani maju. Tuhan pun memilih Harun, abang Musa, supaya menjadi juru bicara Musa (ay. 14). "Engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu pada mulutnya. Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya" (ay. 15).

Tak ada seorang pun yang sempurna di muka bumi ini. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, Tuhan dapat menyelesaikan rencana-Nya melalui ketidaksempurnaan kita. Seharusnya Musa tidak perlu merasa minder dan tak berdaya. Tuhan pasti akan memperlengkapinya agar mampu menggenapi rencana-Nya tersebut. Dia yang telah menciptakan segala sesuatu pasti akan memperlengkapi kita jika kita mau mempersembahkan diri untuk dipakai oleh-Nya. --Debora Tioso /Renungan Harian

SEMUA HANYA ANUGERAH-NYA DIBERIKAN-NYA PADA KITA;
SEMUA ANUGERAH-NYA BAGI KITA BILA KITA DIPAKAI-NYA.

******************************

No. 168. -------------