6. Agt, 2014

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.109 - No.114

Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.109 - No.114

F.Tuhan No.109 - No.114
************************
Catatan Anna untuk : Firman Tuhan No.109 - No.114
*************************
Firman Tuhan No.109 - No.114
*************************
109. Bacaan Alkitab : Kejadian 3
KETIKA DOSA DIBIARKAN

110. Bacaan Alkitab : Efesus 2: 8-9
Berhenti Berusaha Menyelamatkan Diri Anda Sendiri

111. Bacaan Alkitab : Markus 1:40-45
KALAU ENGKAU MAU

112. Bacaan Alkitab : Roma 5:8
Datanglah Apa Adanya

113. Bacaan Alkitab : Mazmur 139:7-12
DIA PEGANG TANGANKU

114. Bacaan Alkitab : Pengkhotbah 11:4
Masalah Kesempurnaan

****************************************************

No. 109. Bacaan Alkitab : Kejadian 3
KETIKA DOSA DIBIARKAN

Tampilan cetak
Senin, 4 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : Kejadian 3
Manusia jatuh ke dalam dosa
(1) Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (2) Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, (3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." (4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. (8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" (10) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." (11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" (12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." (14) Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. (15) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (16) Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: (18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; (19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (20) Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. (21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. (22) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." (23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. (24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
----------------------------
Setahun : Yesaya 15-21
----------------------------
Nats : Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" (Kejadian 3:9)
----------------------------
KETIKA DOSA DIBIARKAN

Ketika Tuhan mencari dan memanggil Adam dan Hawa yang terperosok dalam lembah dosa, kira-kira apa tujuan Tuhan? Mengapa Dia perlu memanggil mereka? Apakah Tuhan hendak menghakimi, mencela, atau menghukum mereka? Tidak! Tuhan justru hendak menyelamatkan mereka (bdk. Yoh 3:17; 12:47; Ef 1:3-9; 1 Tim 3:3-4).

Namun mengapa mereka takut, malu, dan bersembunyi? Ketika hubungan mereka dengan Tuhan rusak, apa yang berubah? Tuhan tetap sama, Eden yang mereka diami tetap indah, tubuh mereka pun tetap sama. Dosa tidak membuat tubuh dan wajah mereka berubah jadi penuh kerut menyeramkan, atau rambut mereka jadi ribuan ular yang menjijikkan. Namun, ketika jatuh dalam dosa, manusia melarikan diri, tidak berani menghadapi dan menyelesaikannya. Artinya, ada satu hal penting yang berubah, yaitu hati mereka. Kini, hati mereka dipenuhi prasangka buruk. Sampai-sampai mereka curiga ketika Tuhan yang penuh kasih memanggil mereka. Di pikiran mereka, Tuhan hendak menghakimi dan menghukum. Mereka pun bersembunyi untuk menyelamatkan diri.

Ketika manusia terus berlari dari dosa dan tanggung jawab untuk membereskannya, manusia justru kehilangan kebahagiaannya. Maka, janganlah berlari dari dosa dan berusaha dengan kemampuan sendiri untuk menyelesaikan masalah yang membelit hidup Anda. Sebaliknya, mendekatlah kepada Gembala Agung yang mencari Anda. Ketika Dia menemukan Anda sebagai domba yang terhilang, Dia pasti akan memeluk Anda, menggendong Anda, dan bersukacita bersama Anda. --Susanto /Renungan Harian

PANGGILAN ALLAH SEHARUSNYA BUKAN MEMBANGKITKAN KEGENTARAN,
MELAINKAN SUKACITA KARENA KEMERDEKAAN DARI DOSA.
--------------
(bdk. Yoh 3:17; 12:47; Ef 1:3-9; 1 Tim 3:3-4). :

(bdk. Yoh 3:17; Yohanes 13:17)
(17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

(bdk. Yoh 12:47; Yohanes 12:47)
(47) Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.

(bdk. Ef 1:3-9; Efesus 1:3-9)
(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, (6) supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. (7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, (8) yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. (9) Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

(bdk. 1 Tim 3:3-4 . 1 Timotius 3:3-4)
(3) bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, (4) seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.

****************************************************

No. 110. Bacaan Alkitab : Efesus 2: 8-9
Berhenti Berusaha Menyelamatkan Diri Anda Sendiri

CPG (Christian Pocket Guide).- Monday, 4 August 2014
Berhenti Berusaha Menyelamatkan Diri Anda Sendiri
04 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Efesus 2: 8-9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
--------------------------------------
Allah berfirman bahwa Dia akan memberi Anda kasih karunia-Nya.
Tapi apa yang dimaksud dengan kasih karunia itu?
Kasih karunia ialah ketika Allah memberikan apa yang Anda butuhkan, bukan apa yang Anda pantas terima.
Kasih karunia ialah ketika Allah berfirman, "Aku akan mengangkat masalahmu dan menanggungnya."
Kasih karunia ialah harta kekayaan Allah yang dianugerahkan kepada Anda yang dibayarkan oleh Kristus.

Alkitab mengatakan, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9).
Dengan kata lain, Anda tidak bisa mendapatkan jalan ke surga.
Anda tidak bisa mengusahakan diri Anda untuk ke surga.
Itu semata-mata hadiah dari Allah.

Tahukah Anda itulah sebabnya kita memberikan hadiah di hari Natal?
Karena di saat itulah Allah memberikan karunia Putra-Nya untuk Anda - oleh kasih karunia-Nya.
Kita memberikan hadiah karena Dia telah memberi kita hadiah terbesar di hari Natal.

Anda mungkin tak mengira jika melihat dari penampilan saya saat ini, tapi saya pernah menjadi penjaga pantai selama tiga tahun.
Dan setiap penjaga pantai tahu Anda tidak bisa menyelamatkan seseorang selama dia berusaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Saat seseorang tenggelam dan berusaha berenang dengan paniknya, seorang penjaga pantai tahu bahwa dia hanya bisa menjauh selama beberapa detik dan menunggu sampai ia menyerah.
Karena jika Anda mencoba untuk menyelamatkannya sementara ia berusaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri, maka ia akan menarik Anda ke bawah pantai juga.
Ketika ia akhirnya menyerah dan rileks, barulah Anda bisa merangkulkan lengan Anda, dan berenang kembali ke pinggir pantai.
Mudah saja.

Yesus Kristus ingin menyelamatkan Anda dari rasa sakit Anda, kebiasaan Anda, dan penghambat Anda.
Dia ingin menyelamatkan Anda untuk tujuan-Nya dan oleh kasih karunia-Nya.
Tapi Anda harus berhenti berusaha melakukannya sendiri.
Anda harus rileks. Anda harus melepaskan dan membiarkan Allah menjadi Allah.


Renungkan hal ini

Dengan cara apa Anda mencoba untuk menyelamatkan diri atau membuat hidup Anda berarti?

Hal-hal apa dalam hidup yang Anda sombongkan?
Bagaimana hal-hal tersebut mencerminkan kasih karunia Allah dalam hidup Anda?

Apa yang menurut Anda lebih pantas Anda terima, ketimbang kasih karunia Allah?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 66-67; Roma 7
____________________________________
Berhenti memegahkan diri sendiri dan mengandalkan kekuatan sendiri, biarkan Allah menjadi Allah seutuhnya dan melakukan hal-hal yang ajaib dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

****************************************************

No. 111. Bacaan Alkitab : Markus 1:40-45
KALAU ENGKAU MAU

Tampilan cetak
Selasa, 5 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : Markus 1:40-45
Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta
(40) Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." (41) Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." (42) Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. (43) Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: (44) "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." (45) Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
----------------------------
Setahun : Yesaya 22-26
----------------------------
Nats : Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat menyembuhkan aku." (Markus 1:40)
----------------------------
KALAU ENGKAU MAU

Dalam sebuah lelucon, seorang motivator meyakinkan pendengarnya, para caleg, untuk selalu memakai kata-kata optimistis, yang dapat menentukan nasib seseorang. "Kalau Anda katakan 'bisa', hal itu pasti akan terjadi, demikian pula sebaliknya, " ujar sang motivator. Serentak seluruh caleg yang hadir berkata, "Saya bisa menjadi presiden pada pemilu mendatang." Dengan tersipu sang motivator berkata, "Maaf, kita hanya bisa punya satu presiden."

Saat mendatangi Yesus, si kusta memilih kata "Kalau Engkau mau'". Sangat menarik. Ini bisa ditafsirkan sebagai kalimat pesimis atau bahkan kurang beriman, mengesankan keraguan. Namun, coba kita cermati. Si kusta bukan sedang meragukan kemahakuasaan atau kemampuan Tuhan Yesus. Saat itu ia sedang menanyakan kemauan atau kehendak Tuhan Yesus untuk menyembuhkan dirinya. Ia tidak mendesakkan keinginannya atau memaksa Tuhan Yesus dengan pilihan kata yang optimistis. Ia tampaknya siap jika Tuhan tidak bersedia menyembuhkannya.

Betapa sering saat kita memohon sesuatu kepada Tuhan, kita mengawalinya dengan menyebut "Engkau Mahakuasa" atau "Tiada yang mustahil bagi-Mu". Tentu semua itu benar. Lalu kita berkata, "Karena itu, aku pasti sembuh dan segala keinginanku akan terpenuhi." Artinya, kita tidak menghormati kedaulatan dan kerelaan hati-Nya. Fakta bahwa Dia mampu, tidak selalu berarti Dia mau. Mari kita belajar menghormati dan menghargai kedaulatan Allah, bahkan ketika Dia tidak bersedia melakukan keinginan kita. --Petrus Budi S /Renungan Harian

SEMAKIN KITA MENGENAL DIA,
SEMAKIN KITA MENGHARGAI SETIAP KEPUTUSAN-NYA.

****************************************************

No. 112. Bacaan Alkitab : Roma 5:8
Datanglah Apa Adanya

CPG (Christian Pocket Guide).- Tuesday, 5 August 2014
Datanglah Apa Adanya
05 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Roma 5:8 "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
--------------------------------------
Segala sesuatu yang Yesus lakukan untuk Anda, Dia lakukan atas kasih. Alkitab mengatakan bahwa Allah menciptakan Anda untuk mengasihi Anda.
Satu-satunya alasan Anda hidup adalah karena Anda telah dikasihi Allah.

Jika Allah tidak ingin Anda hidup, jantung Anda akan langsung berhenti; Anda bahkan tidak bisa bernafas sekarang.
Dia menciptakan Anda dan ingin Anda hidup sehingga Dia bisa mengasihi Anda dan Anda bisa mengasihi-Nya kembali.

Allah tidak hanya berkata Dia mengasihi Anda, tapi Dia menunjukkan kasih-Nya.
Alkitab berkata, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8).
Dikatakan bahwa ketika kita berdosa, jauh sebelum kita mengenal Tuhan atau sadar bahwa kita membutuhkan-Nya dalam hidup kita, Yesus telah mati untuk kita.

Ada mitos yang mengatakan bahwa kita harus membersihkan diri dari pebuatan buruk sebelum datang kepada Tuhan: "Aku harus bertobat dulu. Ada beberapa hal yang harus aku perbaiki dalam hidupku terlebih dahulu, nanti barulah aku akan datang kepada-Nya."
Tidak! Datang kepada Tuhan dengan pergumulan Anda - baik itu yang baik, yang buruk, dan jelek.

Ini ibaratnya menyikat gigi sebelum pergi membersihkan karang gigi, atau ibaratnya mencuci piring sebelum menaruhnya ke dalam mesin cuci piring, atau ibaratnya beres-beres rumah sebelum pembantu kita tiba di rumah.
Mengapa kita melakukan itu?

Allah seolah-olah berkata, "Tidak, tidak! Kau tak perlu membersihkan jejak perbuatanmu. Bawa semua masalahmu kepada-Ku. Aku punya jawaban atas semua pergumulanmu."
Datanglah kepada-Nya apa adanya.

Alkitab berkata, "Kiranya Ia mengirim utusan dari sorga dan menyelamatkan aku," (Mazmur 57:3a)
Itulah yang Yesus lakukan pada minggu Paskah.
Dia mengutus diri-Nya sendiri dari Surga untuk menyelamatkan kita, oleh karena kasih-Nya.
Jadi, bawalah semua masalah Anda kepada Allah; Ia punya jawabannya.

Jika kabar sukacita ini tidak menggerakkan hati Anda, maka kematian dan kebangkitan Yesus Kristus untuk Anda terbuang dengan sia-sia.
Hidup Anda tidak akan diubahkan.
Hanya tahu tentang kasih karunia Allah tidaklah cukup, Anda harus menerimanya.

Anda akan disimpan, jika Anda jujur mengatakan, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan" (Roma 10:9-10).

Allah tidak meminta Anda untuk membuat janji yang tidak bisa Anda tepati.
Dia meminta Anda untuk percaya hanya pada janji yang bisa Dia tepati.


Renungkan hal ini:

Apa yang Anda butuhkan untuk lepas dari apa yang sedang Anda coba bersihkan, sehingga Anda dapat datang kepada Allah?

Apa arti Paskah bagi Anda secara pribadi?
Bagaimana dengan merayakannya dapat mendekatkan diri Anda kepada Allah?

Bagaimana hidup Anda mencerminkan kasih Allah yang melimpah ruah itu dan menunjukkan bahwa Anda telah menerimanya?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 68-69; Roma 8:1-21
____________________________________
Dia meminta Anda untuk percaya hanya pada janji yang bisa Dia tepati, karena itu datang pada-Nya dengan sgala kejujuran Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

****************************************************

No. 113. Bacaan Alkitab : Mazmur 139:7-12
DIA PEGANG TANGANKU

Tampilan cetak
Rabu, 6 Agustus 2014
Bacaan Alkitab : Mazmur 139:7-12
(7) Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
(8) Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
(9) Jika aku terbang dengan sayap fajar,
dan membuat kediaman di ujung laut,
(10) juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku,
dan tangan kanan-Mu memegang aku.
(11) Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku,
dan terang sekelilingku menjadi malam,"
(12) maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu,
dan malam menjadi terang seperti siang;
kegelapan sama seperti terang.
----------------------------
Setahun : Yesaya 27-31
----------------------------
Nats : Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu kan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. (Mazmur 139:9-10)
----------------------------
DIA PEGANG TANGANKU

Solomon Rosenberg dengan istri, dua anak laki-laki, dan orangtuanya, ditangkap oleh tentara Nazi dan dimasukkan ke kamp konsentrasi. Di sana hanya ada satu aturan "sederhana": "Selama kamu masih bisa bekerja, kamu boleh hidup. Namun bila kamu menjadi terlalu lemah hingga tak bisa bekerja, kamu akan dieksekusi." Tak lama, Rosenberg menyaksikan ayah-ibunya dihukum mati. Anggota keluarga terlemah setelah mereka adalah David, si bungsu, dan ini membuat Rosenberg sangat sedih. Setiap sore, begitu mereka berkumpul kembali di barak, mereka berpelukan dan bersyukur.

Suatu sore Rosenberg pulang dan tidak menemukan keluarganya. Setelah mencari-cari, ia menemukan Joshua-putra sulungnya-sedang menangis di sudut. "Papa, hari ini terjadi juga. David tidak mampu bekerja, dan tentara menangkapnya." Rosenberg bertanya, "Tapi, di mana ibumu?" Joshua menjawab sedih, "Pa, saat tentara datang, David menangis ketakutan. Lalu Mama berkata, 'Tidak ada yang perlu ditakuti, David.' Lalu Mama menggandeng tangannya dan menemani David pergi."

Dalam Mazmur 139, Daud merayakan kemahatahuan dan kemahaadaan Allah sebagai penghiburan besar bagi umat-Nya. Perjalanan hidup kita mungkin tak "seseram" kamp konsentrasi. Namun, tetap saja ada masa yang begitu gelap dan berat. Terlalu menakutkan bila harus kita hadapi sendiri. Kadang keluarga dan kerabat tak selalu ada, tetapi Dia Mahaada. Bahkan dalam tantangan dan kesulitan terbesar pun, Bapa surgawi "akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku" (ay. 10)! --Agustina Wijayani /Renungan Harian

BILA HIDUP MENJADI BEGITU MENAKUTKAN,
PEGANGLAH TANGAN SANG MAHAADA DAN JANGAN LEPASKAN.

****************************************************

No. 114. Bacaan Alkitab : Pengkhotbah 11:4
Masalah Kesempurnaan

CPG (Christian Pocket Guide).- Wednesday, 6 August 2014
Masalah Kesempurnaan
06 Agustus 2014
Bacaan Hari ini:
Pengkhotbah 11:4 "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."
--------------------------------------
Ketika Anda belajar untuk bersantai dalam kasih karunia Allah yang memerdekakan, dan keluar dari penjara perfeksionisme, maka Anda akan menemukan tingkat sukacita baru dan kebebasan dalam hidup.
Mengapa? Karena kesempurnaan merusak hidup Anda dengan berbagai cara.


Pertama, Kesempurnaan menaklukkan gagasan awal Anda.

Apakah Anda punya suatu proyek yang belum bisa Anda mulai hingga sekarang?
Anda beranggapan, "Suatu hari aku akan mulai mengerjakannya," tapi ternyata Anda bahkan tidak bisa mengambil langkah pertama.
Salah satu alasan yang paling lumrah adalah kesempurnaan atau perfeksionisme.
Anda menunggu waktu atau keadaan yang paling tepat; sampai anak-anak lulus kuliah, atau sampai Anda mengumpulkan banyak uang.
Ketika Anda menetapkan standar yang begitu tinggi, perfeksionisme menyebabkan kelumpuhan, dan Anda tidak bisa menyelesaikan satu ide pun.

Alkitab mengatakan dalam Pengkhotbah 11:4, "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."
Yang artinya, "Jika Anda menunggu keadaan yang sempurna, Anda tidak akan pernah bisa menyelesaikan apa pun."


Kedua, Kesempurnaan merusak hubungan Anda.

Tidak ada yang suka dimarahi atau dikritik sepanjang waktu.
Ini hanya membuat frustrasi dan jengkel!
Alkitab mengatakan, "Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib" (Amsal 17:9).
Perfeksionisme - keinginan untuk selalu benar - merusak banyak hubungan, sebab ia berakar dari kekhawatiran.
Para perfeksionis yang keras dan menuntut ini itu pada orang lain, juga amat keras dan menuntut pada diri mereka sendiri.


Ketiga, Kesempurnaan menghancurkan kebahagiaan Anda.

Pengkhotbah 7:16 mengatakan, "Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?"
Disini Daud tidak berbicara tentang kebenaran sejati atau hikmat.
Daud berbicara tentang perfeksionisme.
Anda dapat mengambil satu kebajikan dari perkara apa pun dan memanfaatkannya, sehingga Anda lebih bahagia.

Pengkritik terburuk hidup di dalam diri Anda, karena manusia adalah pengkritik diri sendiri yang paling jahat.
Karena kita biasanya tidak suka atau bahkan benci dengan orang-orang yang mengkritik kita, maka, jika Anda selalu mengkritik diri sendiri, apa yang diri Anda katakan tentang Anda?
Diri Anda berkata bahwa Anda tidak suka.
Anda berpikir jika Anda tidak cukup handal.
Anda berpikir bahwa dengan mengingatkan diri sendiri akan kesalahan Anda akan memotivasi Anda untuk melakukan hal yang benar.
Anda salah besar!
Itulah yang disebut perfeksionisme, dan hal itu menyebabkan Anda terus kecewa.

Hanya ada satu penangkalnya, dan itu bukan buku motivasi atau dokter.
Yang hanya bisa Anda lakukan adalah belajar untuk santai seraya menikmati kasih karunia Allah yang membebaskan itu.


Renungkan hal ini:

Keadaan sempurna yang seperti apa yang Anda butuhkan untuk membebaskan diri sehingga Anda bisa bergerak maju?

Mengapa penting bagi Anda untuk dapat bersantai di tengah- tengah pergumulan?
Apa yang dikatakan oleh orang-orang yang bukan pengikut Yesus mengenai hal ini?

Apa pikiran negatif tentang diri Anda yang perlu Anda ganti dengan janji-janji dan kebenaran Allah, tentang siapa diri Anda sebenarnya?
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 70-71; Roma 8:22-39
____________________________________
Kritikan akan bisa Anda terima jika Anda menyadari bahwa Anda tidaklah sempurna. Dengan menerima kritikan maka Anda masuk dalam kedewasaan berfikir Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

****************************************************
****************************************************