10. Jul, 2022

<< Ren.Har. Kamis, 07 Juli 2022 >>

<< Ren.Har. Kamis, 07 Juli 2022 >>

Renungan Harian (951.3)
Kamis, 07 Juli 2022

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Kamis, 07 Juli 2022 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Ampelas atau Diampelas?
Bac. : Bilangan 12 (1-16)
Nats. : Bilangan 12:3
Bac.S. : Mazmur 72-77

Bacaan Alkitab : Bilangan 12 (1-16)
Pemberontakan Miryam dan Harun
(1) Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. (2) Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN. (3) Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. (4) Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga. (5) Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya. (6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. (7) Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. (8) Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?" (9) Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia. (10) Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta! (11) Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami. (12) Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya." (13) Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia." (14) Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali." (15) Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali. (16) Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.

Ayat Nats. : Bilangan 12:3
(3) Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 72-77
Mazmur 72
Doa harapan untuk raja

(1) Dari Salomo.
Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja
dan keadilan-Mu kepada putera raja!

(2) Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan
dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!

(3) Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa,
dan bukit-bukit membawa kebenaran!

(4) Kiranya ia memberi keadilan
kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu,
menolong orang-orang miskin,
tetapi meremukkan pemeras-pemeras!

(5) Kiranya lanjut umurnya selama ada matahari,
dan selama ada bulan, turun-temurun!

(6) Kiranya ia seperti hujan yang turun ke atas padang rumput,
seperti dirus hujan yang menggenangi bumi!

(7) Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya
dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan!

(8) Kiranya ia memerintah dari laut ke laut,
dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

(9) Kiranya penghuni padang belantara berlutut di depannya,
dan musuh-musuhnya menjilat debu;

(10) kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau
membawa persembahan-persembahan;
kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba
menyampaikan upeti!

(11) Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya,
dan segala bangsa menjadi hambanya!

(12) Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong,
orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong;

(13) ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin,
ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin.

(14) Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan,
darah mereka mahal di matanya.

(15) Hiduplah ia! Kiranya dipersembahkan kepadanya emas Syeba!
Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari!

(16) Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri,
bergelombang di puncak pegunungan;
biarlah buahnya mekar bagaikan Libanon,
bulir-bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi.

(17) Biarlah namanya tetap selama-lamanya,
kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari.
Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

(18) Terpujilah TUHAN, Allah Israel,
yang melakukan perbuatan yang ajaib seorang diri!

(19) Dan terpujilah kiranya nama-Nya yang mulia selama-lamanya,
dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.
Amin, ya amin.

(20) Sekianlah doa-doa Daud bin Isai.

Mazmur 73
Pergumulan dan pengharapan

(1) Mazmur Asaf.
Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya,
bagi mereka yang bersih hatinya.

(2) Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset,
nyaris aku tergelincir.

(3) Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual,
kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.

(4) Sebab kesakitan tidak ada pada mereka,
sehat dan gemuk tubuh mereka;

(5) mereka tidak mengalami kesusahan manusia,
dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.

(6) Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan
dan berpakaian kekerasan.

(7) Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok,
hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.

(8) Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya,
hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.

(9) Mereka membuka mulut melawan langit,
dan lidah mereka membual di bumi.

(10) Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka,
mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah-limpah.

(11) Dan mereka berkata: "Bagaimana Allah tahu hal itu,
adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?"

(12) Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik:
mereka menambah harta benda dan senang selamanya!

(13) Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih,
dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.

(14) Namun sepanjang hari aku kena tulah,
dan kena hukum setiap pagi.

(15) Seandainya aku berkata: "Aku mau berkata-kata seperti itu,"
maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.

(16) Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya,
hal itu menjadi kesulitan di mataku,

(17) sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah,
dan memperhatikan kesudahan mereka.

(18) Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka,
Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.

(19) Betapa binasa mereka dalam sekejap mata,
lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!

(20) Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan,
pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.

(21) Ketika hatiku merasa pahit
dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,

(22) aku dungu dan tidak mengerti,
seperti hewan aku di dekat-Mu.

(23) Tetapi aku tetap di dekat-Mu;
Engkau memegang tangan kananku.

(24) Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku,
dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.

(25) Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau?
Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

(26) Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap,
gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

(27) Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa;
Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.

(28) Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah;
aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Mazmur 74
Nyanyian ratapan karena Bait Suci yang rusak

(1) Nyanyian pengajaran Asaf.
Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya?
Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu?

(2) Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala,
yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri!
Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.

(3) Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus;
segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus.

(4) Lawan-lawan-Mu mengaum di tempat pertemuan-Mu
dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda.

(5) Kelihatannya seperti orang mengayunkan tinggi-tinggi
sebuah kapak kepada kayu-kayuan yang lebat,

(6) dan sekarang ukir-ukirannya seluruhnya
dipalu mereka dengan kapak dan beliung;

(7) mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api,
mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu sampai pada tanah;

(8) mereka berkata dalam hatinya: "Baiklah kita menindas mereka semuanya!"
Mereka membakar segala tempat pertemuan Allah di negeri.

(9) Tanda-tanda kami tidak kami lihat, tidak ada lagi nabi,
dan tidak ada di antara kami yang mengetahui berapa lama lagi.

(10) Berapa lama lagi, ya Allah, lawan itu mencela,
dan musuh menista nama-Mu terus-menerus?

(11) Mengapa Engkau menarik kembali tangan-Mu,
menaruh tangan kanan-Mu di dada?

(12) Namun Engkau, ya Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala,
yang melakukan penyelamatan di atas bumi.

(13) Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu,
yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air.

(14) Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan,
yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantara.

(15) Engkaulah yang membelah mata air dan sungai;
Engkaulah yang mengeringkan sungai-sungai yang selalu mengalir.

(16) Punya-Mulah siang, punya-Mulah juga malam.
Engkaulah yang menaruh benda penerang dan matahari.

(17) Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi,
musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat-Nya.

(18) Ingatlah ini: musuh mencela, ya TUHAN,
dan bangsa yang bebal itu menista nama-Mu.

(19) Janganlah berikan nyawa merpati-Mu kepada binatang liar!
Janganlah lupakan terus-menerus nyawa orang-orang-Mu yang tertindas!

(20) Pandanglah kepada perjanjian,
sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh sarang-sarang kekerasan.

(21) Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda.
Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.

(22) Bangunlah, ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu!
Ingatlah akan cela kepada-Mu dari pihak orang bebal sepanjang hari.

(23) Janganlah lupa suara lawan-Mu,
deru orang-orang yang bangkit melawan Engkau,
yang terus-menerus makin keras.

Mazmur 75
Allah, Hakim yang adil

(1) Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Mazmur Asaf. Nyanyian.
(75-2) Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur,
dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

(2) (75-3) "Apabila Aku menetapkan waktunya,
Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran.

(3) (75-4) Bumi hancur dan semua penduduknya;
tetapi Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya." Sela

(4) (75-5) Aku berkata kepada pembual-pembual: "Jangan membual."
Dan kepada orang-orang fasik: "Jangan meninggikan tanduk!

(5) (75-6) Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi,
jangan berbicara dengan bertegang leher!"

(6) (75-7) Sebab bukan dari timur atau dari barat
dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,

(7) (75-8) tetapi Allah adalah Hakim:
direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.

(8) (75-9) Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN,
berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu;
Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup
dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.

(9) (75-10) Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya,
aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub.

(10) (75-11) Segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkan-Nya,
tetapi tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan.

Mazmur 76
Allah, Hakim segala bangsa

(1) Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Asaf. Nyanyian.
(76-2) Allah terkenal di Yehuda,
nama-Nya masyhur di Israel!

(2) (76-3) Di Salem sudah ada pondok-Nya,
dan kediaman-Nya di Sion!

(3) (76-4) Di sanalah dipatahkan-Nya panah yang berkilat,
perisai dan pedang dan alat perang. Sela

(4) (76-5) Cemerlang Engkau, lebih mulia
dari pada pegunungan yang ada sejak purba.

(5) (76-6) Orang-orang yang berani telah dijarah,
mereka terlelap dalam tidurnya,
dan semua orang yang gagah perkasa
kehilangan kekuatannya.

(6) (76-7) Oleh sebab hardik-Mu, ya Allah Yakub,
tertidur lelap baik pengendara maupun kuda.

(7) (76-8) Dahsyat Engkau!
Siapakah yang tahan berdiri di hadapan-Mu
pada saat Engkau murka?

(8) (76-9) Dari langit Engkau memperdengarkan keputusan-Mu;
bumi takut dan tertegun,

(9) (76-10) pada waktu Allah bangkit untuk memberi penghukuman,
untuk menyelamatkan semua yang tertindas di bumi. Sela

(10) (76-11) Sesungguhnya panas hati manusia akan menjadi syukur bagi-Mu,
dan sisa panas hati itu akan Kauperikatpinggangkan.

(11) (76-12) Bernazarlah dan bayarlah nazarmu itu kepada TUHAN, Allahmu!
Biarlah semua orang yang di sekeliling-Nya menyampaikan persembahan kepada Dia yang ditakuti,

(12) (76-13) Dia yang mematahkan semangat para pemimpin,
Dia yang dahsyat bagi raja-raja di bumi.

Mazmur 77
Perbuatan Allah di masa lampau

(1) Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf.
(77-2) Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah,
dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku.

(2) (77-3) Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan;
malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu,
jiwaku enggan dihiburkan.

(3) (77-4) Apabila aku mengingat Allah, maka aku mengerang,
apabila aku merenung, makin lemah lesulah semangatku. Sela

(4) (77-5) Engkau membuat mataku tetap terbuka;
aku gelisah, sehingga tidak dapat berkata-kata.

(5) (77-6) Aku memikir-mikir hari-hari zaman purbakala,
tahun-tahun zaman dahulu aku ingat.

(6) (77-7) Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku,
aku merenung, dan rohku mencari-cari:

(7) (77-8) "Untuk selamanyakah Tuhan menolak
dan tidak kembali bermurah hati lagi?

(8) (77-9) Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya,
telah berakhirkah janji itu berlaku turun-temurun?

(9) (77-10) Sudah lupakah Allah menaruh kasihan,
atau ditutup-Nyakah rahmat-Nya karena murka-Nya?" Sela

(10) (77-11) Maka kataku: "Inilah yang menikam hatiku,
bahwa tangan kanan Yang Mahatinggi berubah."

(11) (77-12) Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN,
ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.

(12) (77-13) Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu,
dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.

(13) (77-14) Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus!
Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?

(14) (77-15) Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban;
Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa.

(15) (77-16) Dengan lengan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu,
bani Yakub dan bani Yusuf. Sela

(16) (77-17) Air telah melihat Engkau, ya Allah,
air telah melihat Engkau, lalu menjadi gentar,
bahkan samudera raya gemetar.

(17) (77-18) Awan-awan mencurahkan air,
awan-gemawan bergemuruh, bahkan anak-anak panah-Mu beterbangan.

(18) (77-19) Deru guntur-Mu menggelinding,
kilat-kilat menerangi dunia, bumi gemetar dan bergoncang.

(19) (77-20) Melalui laut jalan-Mu
dan lorong-Mu melalui muka air yang luas,
tetapi jejak-Mu tidak kelihatan.

(20) (77-21) Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba
dengan perantaraan Musa dan Harun.
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2022 | edisi berikut

Kamis, 7 Juli 2022

Bacaan   : BILANGAN 12
Setahun : Mazmur 72-77
Nas       : Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. (Bilangan 12:3)

Ampelas atau Diampelas?
Seorang pria baru mengalami usahanya bangkrut dan kini bekerja sebagai kuli bangunan. Semua orang iba, kecuali tetangga sebelah rumahnya, yang selalu menyebutnya "Si miskin". "Setiap bertemu tetanggaku, aku merasa seperti diampelas, " keluh pria itu kepada sahabatnya. "Beruntung kau diampelas, daripada kau menjadi ampelasnya, " hibur sahabatnya.
Adakah kita jumpai orang-orang di sekitar kita yang seperti "ampelas"? Mungkin mereka kerap mencela, menghina atau mencemooh kita. Alih-alih merasa sakit hati, mari mengucap syukur. Mengadopsi pendapat dari sahabat pria tadi, kita merasa beruntung "diampelas" bukan menjadi "ampelas"-nya. Ibarat sebuah meja, diampelas akan membuat permukaan meja semakin halus. Demikian jika kita "diampelas" orang lain, akan ada karakter dalam diri kita yang menjadi makin halus. Sedangkan ampelas, sesudah dipakai, ampelas itu dibuang! Dari sini dapat kita ketahui terlebih beruntung posisi kita daripada mereka yang semena-mena memperlakukan diri kita.
Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya. Padahal sebelumnya ia cepat emosi. Saat melihat orang Mesir memukul orang Ibrani, kaum sebangsanya, langsung ia membunuh orang Mesir itu. (Kel. 2:11-12). Rahasia perubahan karakter Musa adalah "diampelas". "Ampelas"-nya tidak lain orang Israel, bangsa yang tegar tengkuk. Tak ada air mereka bersungut-sungut, tak ada daging mereka marah. Sekian lama memimpin mereka, karakter Musa menjadi halus. Musa menjadi seorang yang sabar. Buktinya saat Harun dan Miryam, kakak-kakaknya itu mengatai dirinya, Musa tidak marah. Hari ini, mari buang rasa sakit hati disebabkan perlakukan orang lain yang buruk. Kita meyakini-seperti Musa, akan ada karakter mulia muncul dari dalam diri kita. --LIN/www.renunganharian.net

SIKAP DAN PERLAKUAN BURUK ORANG LAIN DAPAT KITA GUNAKAN
SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPERHALUS KARAKTER DALAM DIRI KITA.

(Kel. 2:11-12) Keluaran 2:11-12
(11) Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
Musa membela bangsanya, Ia lari ke tanah Midian
(12) Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Thursday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net



Kamis, 07 Juli 2022