27. Jun, 2022

<< Ren.Har. Sabtu, 25 Juni 2022 >>

<< Ren.Har. Sabtu, 25 Juni 2022 >>

Renungan Harian (947.3)
Sabtu, 25 Juni 2022

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Sabtu, 25 Juni 2022 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Seperti untuk Tuhan
Bac. : Kolose 3:18-25
Nats. : Kolose 3:23
Bac.S. : Ayub 41-42

Bacaan Alkitab : Kolose 3:18-25
Hubungan antara anggota-anggota rumah tangga
(18) Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. (19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. (20) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. (21) Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. (22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. (23) Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (24) Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. (25) Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.

Ayat Nats. : Kolose 3:23
(23) Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 41-42
Ayub 41
(1) (40-20) "Dapatkah engkau menarik buaya dengan kail, atau mengimpit lidahnya dengan tali? (2) (40-21) Dapatkah engkau mengenakan tali rotan pada hidungnya, mencocok rahangnya dengan kaitan? (3) (40-22) Mungkinkah ia mengajukan banyak permohonan belas kasihan kepadamu, atau berbicara dengan lemah lembut kepadamu? (4) (40-23) Mungkinkah ia mengikat perjanjian dengan engkau, sehingga engkau mengambil dia menjadi hamba untuk selama-lamanya? (5) (40-24) Dapatkah engkau bermain-main dengan dia seperti dengan burung, dan mengikat dia untuk anak-anakmu perempuan? (6) (40-25) Mungkinkah kawan-kawan nelayan memperdagangkan dia, atau membagi-bagikan dia di antara pedagang-pedagang? (7) (40-26) Dapatkah engkau menusuki kulitnya dengan serampang, dan kepalanya dengan tempuling? (8) (40-27) Letakkan tanganmu ke atasnya! Ingatlah pertarungannya! Engkau takkan melakukannya lagi! (9) (40-28) Sesungguhnya, harapanmu hampa! Baru saja melihat dia, orang sudah terbanting. (10) (41-1) Orang yang nekatpun takkan berani membangkitkan marahnya. Siapakah yang dapat bertahan di hadapan Aku? (11) (41-2) Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku. (12) (41-3) Aku tidak akan berdiam diri tentang anggota-anggota badannya, tentang keperkasaannya dan perawakannya yang tampan. (13) (41-4) Siapakah dapat menyingkapkan pakaian luarnya? Baju zirahnya yang berlapis dua, siapakah dapat menembusnya? (14) (41-5) Siapa dapat membuka pintu moncongnya? Di sekeliling giginya ada kengerian. (15) (41-6) Punggungnya adalah perisai-perisai yang bersusun, terlekat rapat seperti meterai. (16) (41-7) Rapat hubungannya yang satu dengan yang lain, sehingga angin tidak dapat masuk; (17) (41-8) yang satu melekat pada yang lain, bertautan tak terceraikan lagi. (18) (41-9) Bersinnya menyinarkan cahaya, matanya laksana merekahnya fajar. (19) (41-10) Dari dalam mulutnya keluar suluh, dan berpancaran bunga api. (20) (41-11) Dari dalam lubang hidungnya mengepul uap bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya. (21) (41-12) Nafasnya menyalakan bara, dan nyala api keluar dari dalam mulutnya. (22) (41-13) Di dalam tengkuknya ada kekuatan; ketakutan berlompatan di hadapannya. (23) (41-14) Daging gelambirnya berlekatan, melekat padanya, tidak tergerak. (24) (41-15) Hatinya keras seperti batu, keras seperti batu kilangan bawah. (25) (41-16) Bila ia bangkit, maka semua yang berkuasa menjadi gentar, menjadi bingung karena ketakutan. (26) (41-17) Bila ia diserang dengan pedang, ia tidak mempan, demikian juga dengan tombak, seligi atau lembing. (27) (41-18) Besi dirasanya seperti jerami, tembaga seperti kayu lapuk. (28) (41-19) Anak panah tidak dapat menghalau dia, batu umban seolah-olah berubah padanya menjadi jerami. (29) (41-20) Gada dianggapnya jerami dan ia menertawakan desingan lembing. (30) (41-21) Pada bagian bawahnya ada tembikar yang runcing; ia membujur di atas lumpur seperti pengeretan pengirik. (31) (41-22) Lubuk dibuatnya berbual-bual seperti periuk, laut dijadikannya tempat memasak campuran rempah-rempah. (32) (41-23) Ia meninggalkan jejak yang bercahaya, sehingga samudera raya disangka orang rambut putih. (33) (41-24) Tidak ada taranya di atas bumi; itulah makhluk yang tidak mengenal takut. (34) (41-25) Segala yang tinggi takut kepadanya; ia adalah raja atas segala binatang yang ganas."

Ayub 42


Ayub mencabut perkataannya dan menyesalkan diri
(1) Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (2) "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (3) Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. (4) Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. (5) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (6) Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Keadaan Ayub dipulihkan
(7) Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub. (8) Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub." (9) Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub. (10) Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. (11) Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas. (12) TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. (13) Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; (14) dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. (15) Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki. (16) Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. (17) Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 06/Edisi 2022 | edisi berikut

Sabtu, 25 Juni 2022

Bacaan   : KOLOSE 3:18-25
Setahun : Ayub 41-42
Nas       : Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)

Seperti untuk Tuhan
Sebuah perusahaan kontraktor memiliki seorang ahli bangunan yang sangat jujur dan berintegritas. Perusahaan itu maju pesat karena kerja kerasnya. Suatu hari perusahaan memberinya proyek besar dan tanggung jawab penuh untuk memilih bahan-bahan terbaik dan pembeliannya. Seperti biasa, ia sangat antusias dengan proyek itu. Tetapi setelah ia memperhitungkan segala sesuatu, pikirannya mulai tergoda, "Aku yang bertanggung jawab, jadi tidak akan ada yang tahu seandainya aku potong sedikit perkiraannya dengan menggunakan bahan-bahan yang murah, sementara kelebihan uang itu untuk aku. Siapa yang akan tahu?"
Ia pun melaksanakan rencananya itu. Dibangunnya proyek besar itu dengan bahan-bahan berkualitas rendah. Setelah selesai, diserahkannya proyek itu kepada pimpinannya. "Sungguh menakjubkan! Kamu memang ahli bangunan profesional, " katanya memberinya pujian. "Kamu seorang ahli bangunanku yang jujur dan loyal, jadi aku akan menghadiahkan rumah ini untukmu sebagai tanda terima kasihku!" kata pimpinan itu. Ahli bangunan itu terperangah dan tertunduk lesu mendengarnya, "Andai saja aku tahu ...."
Rasul Paulus mengingatkan kepada para hamba untuk menaati tuannya yang ada di dunia ini dalam segala hal. Para hamba dituntut untuk bekerja tidak hanya menyenangkan tuannya, tetapi harus disertai dengan hati yang tulus untuk menyenangkan Tuhan. Seorang yang rindu menyenangkan Tuhan pasti akan melakukan segala sesuatu dengan segenap hati karena ia tahu untuk siapa ia melakukannya. Ia akan tetap konsisten dengan ketulusan dan kejujurannya, di mana pun ia berada dan apa pun dikerjakannya demi menyenangkan hati Tuhan semata. --SYS/www.renunganharian.net

SEORANG YANG RINDU MENYENANGKAN TUHAN AKAN MENGERJAKAN APA PUN
YANG DIPERCAYAKAN KEPADANYA DENGAN KETULUSAN SEPERTI UNTUK TUHAN.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Saturday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net



Sabtu, 25 Juni 2022