24. Jun, 2022

<< Ren.Har. Rabu, 22 Juni 2022 >>

<< Ren.Har. Rabu, 22 Juni 2022 >>

Renungan Harian (946.3)
Rabu, 22 Juni 2022

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Rabu, 22 Juni 2022 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Satu Jalan ke Surga
Bac. : Kisah Para Rasul 4:1-22
Nats. : Kisah Para Rasul 4:12
Bac.S. : Ayub 30-33

Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 4:1-22
Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama
(1) Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. (2) Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. (3) Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. (4) Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. (5) Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem (6) dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. (7) Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" (8) Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (9) jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, (10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. (11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan yaitu kamu sendiri ,namun ia telah menjadi batu penjuru. (12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (13) Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. (14) Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. (15) Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka, (16) dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. (17) Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu." (18) Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. (19) Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. (20) Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar." (21) Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. (22) Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.

Ayat Nats. : Kisah Para Rasul 4:12
(12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 30-33
Ayub 30
Sengsara yang dialami
(1) "Tetapi sekarang aku ditertawakan mereka, yang umurnya lebih muda dari padaku, yang ayah-ayahnya kupandang terlalu hina untuk ditempatkan bersama-sama dengan anjing penjaga kambing dombaku. (2) Lagipula, apakah gunanya bagiku kekuatan tangan mereka? Mereka sudah kehabisan tenaga, (3) mereka merana karena kekurangan dan kelaparan, mengerumit tanah yang kering, belukar di gurun dan padang belantara; (4) mereka memetik gelang laut dari antara semak-semak, dan akar pohon arar menjadi makanan mereka. (5) Mereka diusir dari pergaulan hidup, dan orang berteriak-teriak terhadap mereka seperti terhadap pencuri. (6) Di lembah-lembah yang mengerikan mereka harus diam, di dalam celah-celah tanah dan sela-sela gunung; (7) di antara semak-semak mereka meraung-raung, mereka berkelompok di bawah jeruju; (8) mereka itulah orang-orang bebal yang tak dikenal, yang didepak dari negeri. (9) Tetapi sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka. (10) Mereka mengejikan aku, menjauhkan diri dari padaku, mereka tidak menahan diri meludahi mukaku, (11) karena tali kemahku telah dilepaskan Allah dan aku direndahkan-Nya, dan mereka tidak mengekang diri terhadap aku. (12) Di sebelah kananku muncul gerombolan, dikaitnya kakiku, dan dirintisnya jalan kebinasaan terhadap aku; (13) mereka membongkar jalanku dan mengusahakan kejatuhanku; tidak ada yang menghalang-halangi mereka. (14) Seperti melalui tembok yang terbelah lebar mereka menyerbu, mereka datang bergelombang di tengah-tengah keruntuhan. (15) Kedahsyatan ditimpakan kepadaku; kemuliaanku diterbangkan seperti oleh angin, dan bahagiaku melayang hilang seperti awan. (16) Oleh sebab itu jiwaku hancur dalam diriku; hari-hari kesengsaraan mencekam aku. (17) Pada waktu malam tulang-tulangku seperti digerogoti, dan rasa nyeri yang menusuk tak kunjung berhenti. (18) Oleh kekerasan yang tak terlawan koyaklah pakaianku dan menggelambir sekelilingku seperti kemeja. (19) Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan aku sudah menyerupai debu dan abu. (20) Aku berseru minta tolong kepada-Mu, tetapi Engkau tidak menjawab; aku berdiri menanti, tetapi Engkau tidak menghiraukan aku. (21) Engkau menjadi kejam terhadap aku, Engkau memusuhi aku dengan kekuatan tangan-Mu. (22) Engkau mengangkat aku ke atas angin, melayangkan aku dan menghancurkan aku di dalam angin ribut. (23) Ya, aku tahu: Engkau membawa aku kepada maut, ke tempat segala yang hidup dihimpunkan. (24) Sesungguhnya, masakan orang tidak akan mengulurkan tangannya kepada yang rebah, jikalau ia dalam kecelakaannya tidak ada penolongnya? (25) Bukankah aku menangis karena orang yang mengalami hari kesukaran? Bukankah susah hatiku karena orang miskin? (26) Tetapi, ketika aku mengharapkan yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka kegelapanlah yang datang. (27) Batinku bergelora dan tak kunjung diam, hari-hari kesengsaraan telah melanda diriku. (28) Dengan sedih, dengan tidak terhibur, aku berkeliaran; aku berdiri di tengah-tengah jemaah sambil berteriak minta tolong. (29) Aku telah menjadi saudara bagi serigala, dan kawan bagi burung unta. (30) Kulitku menjadi hitam dan mengelupas dari tubuhku, tulang-tulangku mengering karena demam; (31) permainan kecapiku menjadi ratapan, dan tiupan serulingku menyerupai suara orang menangis."

Ayub 31
Sekali lagi Ayub mengaku tidak bersalah
(1) "Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara? (2) Karena bagian apakah yang ditentukan Allah dari atas, milik pusaka apakah yang ditetapkan Yang Mahakuasa dari tempat yang tinggi? (3) Bukankah kebinasaan bagi orang yang curang dan kemalangan bagi yang melakukan kejahatan? (4) Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku? (5) Jikalau aku bergaul dengan dusta, atau kakiku cepat melangkah ke tipu daya, (6) biarlah aku ditimbang di atas neraca yang teliti, maka Allah akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah. (7) Jikalau langkahku menyimpang dari jalan, dan hatiku menuruti pandangan mataku, dan noda melekat pada tanganku, (8) maka biarlah apa yang kutabur, dimakan orang lain, dan biarlah tercabut apa yang tumbuh bagiku. (9) Jikalau hatiku tertarik kepada perempuan, dan aku menghadang di pintu sesamaku, (10) maka biarlah isteriku menggiling bagi orang lain, dan biarlah orang-orang lain meniduri dia. (11) Karena hal itu adalah perbuatan mesum, bahkan kejahatan, yang patut dihukum oleh hakim. (12) Sesungguhnya, itulah api yang memakan habis, dan menghanguskan seluruh hasilku. (13) Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan, ketika mereka beperkara dengan aku, (14) apakah dayaku, kalau Allah bangkit berdiri; kalau Ia mengadakan pengusutan, apakah jawabku kepada-Nya? (15) Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim? (16) Jikalau aku pernah menolak keinginan orang-orang kecil, menyebabkan mata seorang janda menjadi pudar, (17) atau memakan makananku seorang diri, sedang anak yatim tidak turut memakannya (18) malah sejak mudanya aku membesarkan dia seperti seorang ayah, dan sejak kandungan ibunya aku membimbing dia ; (19) jikalau aku melihat orang mati karena tidak ada pakaian, atau orang miskin yang tidak mempunyai selimut, (20) dan pinggangnya tidak meminta berkat bagiku, dan tidak dipanaskannya tubuhnya dengan kulit bulu dombaku; (21) jikalau aku mengangkat tanganku melawan anak yatim, karena di pintu gerbang aku melihat ada yang membantu aku, (22) maka biarlah tulang belikatku lepas dari bahuku, dan lenganku dipatahkan dari persendiannya. (23) Karena celaka yang dari pada Allah menakutkan aku, dan aku tidak berdaya terhadap keluhuran-Nya. (24) Jikalau aku menaruh kepercayaan kepada emas, dan berkata kepada kencana: Engkaulah kepercayaanku; (25) jikalau aku bersukacita, karena kekayaanku besar dan karena tanganku memperoleh harta benda yang berlimpah-limpah; (26) jikalau aku pernah memandang matahari, ketika ia bersinar, dan bulan, yang beredar dengan indahnya, (27) sehingga diam-diam hatiku terpikat, dan menyampaikan kecupan tangan kepadanya, (28) maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum oleh hakim, karena Allah yang di atas telah kuingkari. (29) Apakah aku bersukacita karena kecelakaan pembenciku, dan bersorak-sorai, bila ia ditimpa malapetaka (30) aku takkan membiarkan mulutku berbuat dosa, menuntut nyawanya dengan mengucapkan sumpah serapah! (31) Jikalau orang-orang di kemahku mengatakan: Siapa yang tidak kenyang dengan lauknya? (32) malah orang asingpun tidak pernah bermalam di luar, pintuku kubuka bagi musafir! (33) Jikalau aku menutupi pelanggaranku seperti manusia dengan menyembunyikan kesalahanku dalam hatiku, (34) karena aku takuti khalayak ramai dan penghinaan kaum keluarga mengagetkan aku, sehingga aku berdiam diri dan tidak keluar dari pintu! (35) Ah, sekiranya ada yang mendengarkan aku! Inilah tanda tanganku! Hendaklah Yang Mahakuasa menjawab aku! Sekiranya ada surat tuduhan yang ditulis lawanku! (36) Sungguh, surat itu akan kupikul, dan akan kupakai bagaikan mahkota. (37) Setiap langkahku akan kuberitahukan kepada-Nya, selaku pemuka aku akan menghadap Dia. (38) Jikalau ladangku berteriak karena aku dan alur bajaknya menangis bersama-sama, (39) jikalau aku memakan habis hasilnya dengan tidak membayar, dan menyusahkan pemilik-pemiliknya, (40) maka biarlah bukan gandum yang tumbuh, tetapi onak, dan bukan jelai, tetapi lalang." Sekianlah kata-kata Ayub.

Ayub 32
Elihu merasa juga berhak untuk mengemukakan pendapat
(1) Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar. (2) Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah, (3) dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu, karena mereka mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan. (4) Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka lebih tua dari pada dia. (5) Tetapi setelah dilihatnya, bahwa mulut ketiga orang itu tidak lagi memberi sanggahan, maka marahlah ia. (6) Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: "Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi; oleh sebab itu aku malu dan takut mengemukakan pendapatku kepadamu. (7) Pikirku: Biarlah yang sudah lanjut usianya berbicara, dan yang sudah banyak jumlah tahunnya memaparkan hikmat. (8) Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian. (9) Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat, bukan orang yang sudah tua yang mengerti keadilan. (10) Oleh sebab itu aku berkata: Dengarkanlah aku, akupun akan mengemukakan pendapatku. (11) Ketahuilah, aku telah menantikan kata-katamu, aku telah memperhatikan pemikiranmu, hingga kamu menemukan kata-kata yang tepat. (12) Kepadamulah kupusatkan perhatianku, tetapi sesungguhnya, tiada seorangpun yang mengecam Ayub, tiada seorangpun di antara kamu menyanggah perkataannya. (13) Jangan berkata sekarang: Kami sudah mendapatkan hikmat; hanya Allah yang dapat mengalahkan dia, bukan manusia. (14) Perkataannya tidak tertuju kepadaku, dan aku tidak akan menjawabnya dengan perkataanmu. (15) Mereka bingung, mereka tidak dapat memberi sanggahan lagi, mereka tidak dapat berbicara lagi. (16) Haruskah aku menunggu, karena mereka putus bicara, karena mereka berdiri di sana dan tidak memberi sanggahan lagi? (17) Akupun hendak memberi sanggahan pada giliranku, akupun akan mengemukakan pendapatku. (18) Karena aku tumpat dengan kata-kata, semangat yang ada dalam diriku mendesak aku. (19) Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru yang akan meletup. (20) Aku harus berbicara, supaya merasa lega, aku harus membuka mulutku dan memberi sanggahan. (21) Aku tidak akan memihak kepada siapapun dan tidak akan menyanjung-nyanjung siapapun, (22) karena aku tidak tahu menyanjung-nyanjung; jika demikian, maka segera Pembuatku akan mencabut nyawaku."

Ayub 33
Allah berfirman kepada manusia dengan berbagai-bagai cara
(1) "Akan tetapi sekarang, hai Ayub, dengarkanlah bicaraku, dan bukalah telingamu kepada segala perkataanku. (2) Ketahuilah, mulutku telah kubuka, lidahku di bawah langit-langitku berbicara. (3) Perkataanku keluar dari hati yang jujur, dan bibirku menyatakan dengan terang apa yang diketahui. (4) Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup. (5) Jikalau engkau dapat, jawablah aku, bersiaplah engkau menghadapi aku, pertahankanlah dirimu. (6) Sesungguhnya, bagi Allah aku sama dengan engkau, akupun dibentuk dari tanah liat. (7) Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap engkau tidak akan berat. (8) Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar: (9) Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran, aku suci, aku tidak ada kesalahan. (10) Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku sebagai musuh-Nya. (11) Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung, Ia mengawasi segala jalanku. (12) Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu, karena Allah itu lebih dari pada manusia. (13) Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu? (14) Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. (15) Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, (16) maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran (17) untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang, (18) untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing. (19) Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya, dan berkobar terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya; (20) perutnya bosan makanan, hilang nafsunya untuk makanan yang lezat-lezat; (21) susutlah dagingnya, sehingga tidak kelihatan lagi, tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke luar, (22) sampai nyawanya menghampiri liang kubur, dan hidupnya mendekati mereka yang membawa maut. (23) Jikalau di sampingnya ada malaikat, penengah, satu di antara seribu, untuk menyatakan jalan yang benar kepada manusia, (24) maka Ia akan mengasihaninya dengan berfirman: Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang tebusan telah Kuperoleh. (25) Tubuhnya mengalami kesegaran seorang pemuda, ia seperti pada masa mudanya. (26) Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia. (27) Ia akan bernyanyi di depan orang: Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku. (28) Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang. (29) Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap manusia: (30) mengembalikan nyawanya dari liang kubur, sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup. (31) Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku, diamlah, akulah yang berbicara. (32) Jikalau ada yang hendak kaukatakan, jawablah aku; berkatalah, karena aku rela membenarkan engkau. (33) Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku; diamlah, aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu."
—————-
  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 06/Edisi 2022 | edisi berikut

Rabu, 22 Juni 2022

Bacaan   : Kisah Para Rasul 4:1-22
Setahun : Ayub 30-33
Nas       : "Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12)

Satu Jalan ke Surga
Saya kaget ketika melihat tulisan di sebuah buku yang dijual dan diletakkan di etalase toko buku yang berbunyi demikian: "Banyak jalan menuju Roma tapi hanya ada satu jalan ke Surga". Saya pikir ini adalah usaha penginjilan yang sangat kreatif di saat banyak orang mengatakan semua agama sama dan banyak jalan dapat membawa manusia ke surga. Siapa tahu mereka yang membeli buku tersebut mulai berpikir bagaimana caranya masuk surga.
Petrus dan Yohanes berada dalam posisi yang tidak aman saat itu (ay. 3, 5-6). Namun hasrat mereka untuk terus memberitakan Injil tidak dapat dibendung lagi. Selama itu membawa kebaikan bagi orang, mengapa tidak dilakukan, pikir mereka (ay. 8-10). Pengalaman rohani yang dirasakan mereka bersama Tuhan membuat mereka berani untuk menyatakan kebenaran meski kondisi mereka terjepit (ay. 19-20). Mereka sadar bahwa keselamatan hanya ada dalam Yesus dan tidak ada yang lain. Yesus juga berkata, "Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh. 14:6).
Kabar baik keselamatan itu perlu dibagikan kepada orang lain di sekitar kita. Hanya ada satu jalan ke surga dan itu melalui Yesus. Bagaimana orang lain dapat mengenal Yesus? Ya, melalui diri kita yang harus memberitakan-Nya dengan berani. Kita dapat memikirkan cara yang kreatif untuk membawa pesan Injil seperti tulisan dalam buku tersebut. --YDS/www.renunganharian.net

SAMPAIKAN KEPADA BANYAK ORANG BAHWA HANYA ADA SATU JALAN
KE SURGA, ENTAH LEWAT CARA APA PUN, SAMPAIKANLAH.

( ay.3, 5-6 ) Kisah Para Rasul 4:3, 5-6
Kisah Para Rasul 4:3
(3) Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.

Kisah Para Rasul 4:5-6
(5) Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem (6) dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.

( ay.8-10 ) Kisah Para Rasul 4: 8-10
(8) Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (9) jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, (10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.

( ay.19-20 ) Kisah Para Rasul 4:19-20
(19) Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. (20) Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."

( Yoh.14:6 ) Yohanes 14:6
(6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Wednesday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net



Rabu, 22 Juni 2022