17. Jun, 2022

<< Ren.Har. Kamis, 16 Juni 2022 >>

<< Ren.Har. Kamis, 16 Juni 2022 >>

Renungan Harian (944.3)
Kamis, 16 Juni 2022

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Kamis, 16 Juni 2022 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Menggapai Impian
Bac. : 1 Tawarikh 22:2-19
Nats. : 1 Tawarikh 22:8
Bac.S. : Ayub 5-8

Bacaan Alkitab : 1 Tawarikh 22:2-19
Persiapan untuk mendirikan Bait Suci
(2) Daud menyuruh mengumpulkan orang-orang asing yang ada di negeri orang Israel, lalu ditempatkannya tukang-tukang untuk memahat batu-batu pahat yang akan dipakai untuk mendirikan rumah Allah. (3) Selanjutnya Daud menyediakan sangat banyak besi untuk paku-paku bagi daun pintu gerbang dan bagi tupai-tupai, juga sangat banyak tembaga yang tidak tertimbang beratnya, (4) dan kayu aras yang tidak terbilang banyaknya, sebab orang Sidon dan orang Tirus membawa sangat banyak kayu aras bagi Daud. (5) Karena pikir Daud: "Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi TUHAN haruslah luar biasa besarnya sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu baiklah aku mengadakan persediaan baginya!" Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan sebelum ia mati. (6) Kemudian dipanggilnya Salomo, anaknya, dan diberinya perintah kepadanya untuk mendirikan rumah bagi TUHAN, Allah Israel, (7) kata Daud kepada Salomo: "Anakku, aku sendiri bermaksud hendak mendirikan rumah bagi nama TUHAN, Allahku, (8) tetapi firman TUHAN datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku. (9) Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya. (10) Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya. (11) Maka sekarang, hai anakku, TUHAN kiranya menyertai engkau, sehingga engkau berhasil mendirikan rumah TUHAN, Allahmu, seperti yang difirmankan-Nya mengenai engkau. (12) Hanya, TUHAN kiranya memberikan kepadamu akal budi dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat TUHAN, Allahmu. (13) Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati. (14) Sesungguhnya, sekalipun dalam kesusahan, aku telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang; juga aku telah menyediakan kayu dan batu. Tetapi baiklah engkau menambahnya lagi. (15) Lagipula engkau mempunyai sangat banyak pekerja, yakni pemahat-pemahat batu, tukang-tukang batu dan kayu dan orang-orang yang ahli dalam segala macam pekerjaan (16) emas, perak, tembaga dan besi, yang tidak terhitung banyaknya. Mulailah bekerja! TUHAN kiranya menyertai engkau!" (17) Dan Daud memberi perintah kepada segala pembesar Israel itu untuk memberi bantuan kepada Salomo, anaknya, katanya: (18) "Bukankah TUHAN, Allahmu, menyertai kamu dan telah mengaruniakan keamanan kepadamu ke segala penjuru. Sungguh, Ia telah menyerahkan penduduk negeri ini ke dalam tanganku, sehingga negeri ini takluk ke hadapan TUHAN dan kepada umat-Nya. (19) Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu. Mulailah mendirikan tempat kudus TUHAN, Allah, supaya tabut perjanjian TUHAN dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama TUHAN."

Ayat Nats. : 1 Tawarikh 22:8
(8) tetapi firman TUHAN datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku.

Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 5-8
Ayub 5
(1) Berserulah adakah orang yang menjawab engkau? Dan kepada siapa di antara orang-orang yang kudus engkau akan berpaling? (2) Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati. (3) Aku sendiri pernah melihat orang bodoh berakar, tetapi serta-merta kukutuki tempat kediamannya. (4) Anak-anaknya selalu tidak tertolong, mereka diinjak-injak di pintu gerbang tanpa ada orang yang melepaskannya. (5) Apa yang dituainya, dimakan habis oleh orang yang lapar, bahkan dirampas dari tengah-tengah duri, dan orang-orang yang dahaga mengingini kekayaannya. (6) Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan; (7) melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi. (8) Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku. (9) Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya; (10) Ia memberi hujan ke atas muka bumi dan menjatuhkan air ke atas ladang; (11) Ia menempatkan orang yang hina pada derajat yang tinggi dan orang yang berdukacita mendapat pertolongan yang kuat; (12) Ia menggagalkan rancangan orang cerdik, sehingga usaha tangan mereka tidak berhasil; (13) Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri, sehingga rancangan orang yang belat-belit digagalkan. (14) Pada siang hari mereka tertimpa gelap, dan pada tengah hari mereka meraba-raba seperti pada waktu malam. (15) Tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin dari kedahsyatan mulut mereka, dan dari tangan orang yang kuat. (16) Demikianlah ada harapan bagi orang kecil, dan kecurangan tutup mulut. (17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. (18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. (19) Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka. (20) Pada masa kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari maut, dan pada masa perang dari kuasa pedang. (21) Dari cemeti lidah engkau terlindung, dan engkau tidak usah takut, bila kemusnahan datang. (22) Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan dan binatang liar tidak akan kautakuti. (23) Karena antara engkau dan batu-batu di padang akan ada perjanjian, dan binatang liar akan berdamai dengan engkau. (24) Engkau akan mengalami, bahwa kemahmu aman dan apabila engkau memeriksa tempat kediamanmu, engkau tidak akan kehilangan apa-apa. (25) Engkau akan mengalami, bahwa keturunanmu menjadi banyak dan bahwa anak cucumu seperti rumput di tanah. (26) Dalam usia tinggi engkau akan turun ke dalam kubur, seperti berkas gandum dibawa masuk pada waktunya. (27) Sesungguhnya, semuanya itu telah kami selidiki, memang demikianlah adanya; dengarkanlah dan camkanlah itu!"

Ayub 6
Ayub kecewa terhadap sahabat-sahabatnya
(1) Lalu Ayub menjawab: (2) "Ah, hendaklah kiranya kekesalan hatiku ditimbang, dan kemalanganku ditaruh bersama-sama di atas neraca! (3) Maka beratnya akan melebihi pasir di laut; oleh sebab itu tergesa-gesalah perkataanku. (4) Karena anak panah dari Yang Mahakuasa tertancap pada tubuhku, dan racunnya diisap oleh jiwaku; kedahsyatan Allah seperti pasukan melawan aku. (5) Meringkikkah keledai liar di tempat rumput muda, atau melenguhkah lembu dekat makanannya? (6) Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih telur ada rasanya? (7) Aku tidak sudi menjamahnya, semuanya itu makanan yang memualkan bagiku. (8) Ah, kiranya terkabul permintaanku dan Allah memberi apa yang kuharapkan! (9) Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tangan-Nya dan menghabisi nyawaku! (10) Itulah yang masih merupakan hiburan bagiku, bahkan aku akan melompat-lompat kegirangan di waktu kepedihan yang tak kenal belas kasihan, sebab aku tidak pernah menyangkal firman Yang Mahakudus. (11) Apakah kekuatanku, sehingga aku sanggup bertahan, dan apakah masa depanku, sehingga aku harus bersabar? (12) Apakah kekuatanku seperti kekuatan batu? Apakah tubuhku dari tembaga? (13) Bukankah tidak ada lagi pertolongan bagiku, dan keselamatan jauh dari padaku? (14) Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa. (15) Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai, seperti dasar dari pada sungai yang mengalir lenyap, (16) yang keruh karena air beku, yang di dalamnya salju menjadi cair, (17) yang surut pada musim kemarau, dan menjadi kering di tempatnya apabila kena panas; (18) berkeluk-keluk jalan arusnya, mengalir ke padang tandus, lalu lenyap. (19) Kafilah dari Tema mengamat-amatinya dan rombongan dari Syeba mengharapkannya, (20) tetapi mereka kecewa karena keyakinan mereka, mereka tertipu setibanya di sana. (21) Demikianlah kamu sekarang bagiku, ketika melihat yang dahsyat, takutlah kamu. (22) Pernahkah aku berkata: Berilah aku sesuatu, atau: Berilah aku uang suap dari hartamu, (23) atau: Luputkan aku dari tangan musuh, atau: Tebuslah aku dari tangan orang lalim? (24) Ajarilah aku, maka aku akan diam; dan tunjukkan kepadaku dalam hal apa aku tersesat. (25) Alangkah kokohnya kata-kata yang jujur! Tetapi apakah maksud celaan dari pihakmu itu? (26) Apakah kamu bermaksud mencela perkataan? Apakah perkataan orang yang putus asa dianggap angin? (27) Bahkan atas anak yatim kamu membuang undi, dan sahabatmu kamu perlakukan sebagai barang dagangan. (28) Tetapi sekarang, berpalinglah kepadaku; aku tidak akan berdusta di hadapanmu. (29) Berbaliklah, janganlah terjadi kecurangan, berbaliklah, aku pasti benar. (30) Apakah ada kecurangan pada lidahku? Apakah langit-langitku tidak dapat membeda-bedakan bencana?"

Ayub 7
Hidup itu berat
(1) "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? (2) Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan, seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, (3) demikianlah dibagikan kepadaku bulan-bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku malam-malam penuh kesusahan. (4) Bila aku pergi tidur, maka pikirku: Bilakah aku akan bangun? Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari. (5) Berenga dan abu menutupi tubuhku, kulitku menjadi keras, lalu pecah. (6) Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan. (7) Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas; mataku tidak akan lagi melihat yang baik. (8) Orang yang memandang aku, tidak akan melihat aku lagi, sementara Engkau memandang aku, aku tidak ada lagi. (9) Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali. (10) Ia tidak lagi kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya. (11) Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku. (12) Apakah aku ini laut atau naga, sehingga Engkau menempatkan penjaga terhadap aku? (13) Apabila aku berpikir: Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan, dan tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku, (14) maka Engkau mengagetkan aku dengan impian dan mengejutkan aku dengan khayal, (15) sehingga aku lebih suka dicekik dan mati dari pada menanggung kesusahanku. (16) Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. Biarkanlah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan nafas saja. (17) Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, (18) dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat? (19) Bilakah Engkau mengalihkan pandangan-Mu dari padaku, dan membiarkan aku, sehingga aku sempat menelan ludahku? (20) Kalau aku berbuat dosa, apakah yang telah kulakukan terhadap Engkau, ya Penjaga manusia? Mengapa Engkau menjadikan aku sasaran-Mu, sehingga aku menjadi beban bagi diriku? (21) Dan mengapa Engkau tidak mengampuni pelanggaranku, dan tidak menghapuskan kesalahanku? Karena sekarang aku terbaring dalam debu, lalu Engkau akan mencari aku, tetapi aku tidak akan ada lagi."

Ayub 8
Bildad membela keadilan hukuman Allah
(1) Maka berbicaralah Bildad, orang Suah: (2) "Berapa lamakah lagi engkau akan berbicara begitu, dan perkataan mulutmu seperti angin yang menderu? (3) Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran? (4) Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka. (5) Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah, dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa, (6) kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu. (7) Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia. (8) Bertanya-tanyalah tentang orang-orang zaman dahulu, dan perhatikanlah apa yang diselidiki para nenek moyang. (9) Sebab kita, anak-anak kemarin, tidak mengetahui apa-apa; karena hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi. (10) Bukankah mereka yang harus mengajari engkau dan yang harus berbicara kepadamu, dan melahirkan kata-kata dari akal budi mereka? (11) Dapatkah pandan bertumbuh tinggi, kalau tidak di rawa, atau mensiang bertumbuh subur, kalau tidak di air? (12) Sementara dalam pertumbuhan, sebelum waktunya disabit, layulah ia lebih dahulu dari pada rumput lain. (13) Demikianlah pengalaman semua orang yang melupakan Allah; maka lenyaplah harapan orang fasik, (14) yang andalannya seperti benang laba-laba, kepercayaannya seperti sarang laba-laba. (15) Ia bersandar pada rumahnya, tetapi rumahnya itu tidak tetap tegak, ia menjadikannya tempat berpegang, tetapi rumah itu tidak tahan. (16) Ia seperti tumbuh-tumbuhan yang masih segar di panas matahari, sulurnya menjulur di seluruh taman. (17) Akar-akarnya membelit timbunan batu, menyusup ke dalam sela-sela batu itu. (18) Tetapi bila ia dicabut dari tempatnya, maka tempatnya itu tidak mengakuinya lagi, katanya: Belum pernah aku melihat engkau! (19) Demikianlah kesukaan hidupnya, dan tumbuh-tumbuhan lain timbul dari tanah. (20) Ketahuilah, Allah tidak menolak orang yang saleh, dan Ia tidak memegang tangan orang yang berbuat jahat. (21) Ia masih akan membuat mulutmu tertawa dan bibirmu bersorak-sorak. (22) Pembencimu akan terselubung dengan malu, dan kemah orang fasik akan tidak ada lagi."
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 06/Edisi 2022 | edisi berikut

Kamis, 16 Juni 2022

Bacaan   : 1 TAWARIKH 22:2-19
Setahun : Ayub 5-8
Nas       : "Tetapi firman TUHAN datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku ...." (1 Tawarikh 22:8)

Menggapai Impian
Sebuah Dorama (drama TV Jepang) berjudul Mare mengisahkan seorang gadis bernama Mare yang mempunyai impian menjadi pâtissier (pembuat kue) terbaik sedunia. "Kapan Ibu menjadi pâtissier terbaik sedunia?" pertanyaan dari anak kembarnya sejenak membuat Mare terdiam. Meski sampai akhir cerita Mare belum menjadi pâtissier terbaik, ia boleh dikatakan berhasil. Mengapa? Karena keahliannya membuat kue berkembang jauh lebih baik.
Berbicara mengenai impian, Raja Daud pernah berkeinginan mendirikan rumah kediaman bagi nama Tuhan. Namun, Tuhan seolah tidak mengizinkannya menggapai impian itu. Dia berfirman, "... engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku." (ay. 8). Sebagai gantinya, Tuhan menunjuk Salomo merealisasikan impian ayahnya (ay. 9-10). Apakah Daud menyerah? Rupanya tidak. Daud justru giat membantu Salomo menyediakan bahan-bahan kebutuhan bagi pembangunan rumah Tuhan. Pada akhirnya, rumah Tuhan yang merupakan impian Daud berhasil didirikan (2Taw. 6:10-11). Jika demikian, apakah Daud berhasil menggapai impiannya? Tentu saja! Bukankah melalui upaya Daud, pembangunan Bait Allah dapat diselesaikan dengan semakin baik?
Hari ini kita diingatkan untuk tidak menyerah atas sebuah impian. Tidak perlu memikirkan apakah impian itu akhirnya menjadi kenyataan atau tidak. Faktanya, sekalipun tidak mencapai ujung langit, setidaknya kita telah berani mengepakkan sayap lalu terbang melihat keindahan dunia. Ingatlah, impian akan tetap menjadi impian kalau kita tidak berani melangkahkan kaki ke depan. Jadi apabila kita mempunyai impian, berusahalah menggapainya bersama dengan Tuhan. --LIN/www.renunganharian.net

IMPIAN ADALAH MILIK SETIAP ORANG YANG MEMPUNYAI TANGAN IMAN
DAN KEBERANIAN UNTUK MENGGAPAINYA.

( ay. 8 ) 1 Tawarikh 22: 8
(8) tetapi firman TUHAN datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku.

( ay. 9-10 ) 1 Tawarikh 22: 9-10
(9) Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya. (10) Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya.

( 2 Taw. 6 : 10-11 ) 2 Tawarikh 6:10-11
(10) Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN; aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel, (11) dan telah menempatkan di sana tabut, yang memuat perjanjian yang telah diikat TUHAN dengan orang Israel."

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Thursday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net



Kamis, 16 Juni 2022