7. Feb, 2022

<< Ren.Har. Minggu, 06 Februari 2022 >>

<< Ren.Har. Minggu, 06 Februari 2022 >>

Renungan Harian (901.2)
Minggu, 06 Februari 2022

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Minggu, 06 Februari 2022 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Demi Reputasi
Bac. : 1 Raja-Raja 14:1-18
Nats. : 1 Raja-Raja 14: 2
Bac.S. : Imamat 14-15

Bacaan Alkitab : 1 Raja-Raja 14:1-18
Sambungan riwayat Yerobeam
(1) Pada waktu itu Abia, anak Yerobeam, jatuh sakit. (2) Lalu Yerobeam berkata kepada isterinya: "Berkemaslah! Menyamarlah, supaya jangan diketahui orang, bahwa engkau isteri Yerobeam, dan pergilah ke Silo. Bukankah di sana tinggal nabi Ahia! Dialah yang telah mengatakan tentang aku, bahwa aku akan menjadi raja atas bangsa ini. (3) Bawalah sepuluh roti, kue kismis, dan sebuli-buli air madu, dan pergilah kepadanya. Dia akan memberitahukan kepadamu, apa yang akan terjadi dengan anak ini." (4) Isteri Yerobeam berbuat demikian. Ia berkemas, pergi ke Silo dan masuk ke rumah Ahia. Ahia tidak dapat melihat lagi, sebab matanya sudah kabur karena ia sudah tua. (5) Tetapi TUHAN telah berfirman kepada Ahia: "Bahwasanya isteri Yerobeam datang untuk menanyakan kepadamu perihal anaknya, sebab anak itu sedang sakit. Begini-begini harus kaukatakan kepadanya." Ketika perempuan itu masuk, berbuatlah ia seolah-olah ia orang lain. (6) Tetapi segera sesudah Ahia mendengar bunyi langkah perempuan itu, sementara melangkah masuk pintu, berkatalah ia: "Masuklah, hai isteri Yerobeam! Mengapakah engkau berbuat seolah-olah engkau orang lain? Aku disuruh menyampaikan pesan yang keras kepadamu. (7) Pergilah, katakan kepada Yerobeam: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah meninggikan engkau dari tengah-tengah bangsa itu, dan mengangkat engkau menjadi raja atas umat-Ku Israel; (8) Aku telah mengoyakkan kerajaan dari keluarga Daud dan memberikannya kepadamu, tetapi engkau tidak seperti hamba-Ku Daud yang tetap mentaati segala perintah-Ku dan mengikuti Aku dengan segenap hatinya dan hanya melakukan apa yang benar di mata-Ku. (9) Sebab engkau telah melakukan perbuatan jahat lebih dari semua orang yang mendahului engkau dan telah membuat bagimu allah lain dan patung-patung tuangan, sehingga engkau menimbulkan sakit hati-Ku, bahkan engkau telah membelakangi Aku. (10) Maka Aku akan mendatangkan malapetaka kepada keluarga Yerobeam. Aku akan melenyapkan dari pada Yerobeam setiap orang laki-laki, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. Aku akan menyapu keluarga Yerobeam seperti orang menyapu tahi sampai habis. (11) Setiap orang dari pada Yerobeam yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung yang di udara. Sebab TUHAN telah mengatakannya. (12) Tetapi bangunlah dan pulang ke rumahmu. Pada saat kakimu melangkah masuk kota, anak itu akan mati. (13) Seluruh Israel akan meratapi dia dan menguburkan dia, sebab hanya dialah dari pada keluarga Yerobeam yang akan mendapat kubur, sebab di antara keluarga Yerobeam hanya padanyalah terdapat sesuatu yang baik di mata TUHAN, Allah Israel. (14) Dan TUHAN akan membangkitkan bagi-Nya seorang raja atas Israel yang akan melenyapkan keluarga Yerobeam seperti kenyataan sekarang ini. (15) Kemudian TUHAN akan menghajar orang Israel, sehingga tergoyah-goyah seperti gelagah di air dan Ia akan menyentakkan mereka dari pada tanah yang baik ini yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang mereka; Ia akan menyerakkan mereka ke seberang sungai Efrat sana, oleh karena mereka telah membuat tiang-tiang berhala mereka dan dengan demikian menyakiti hati TUHAN. (16) Ia akan lepas tangan terhadap orang Israel oleh karena dosa-dosa yang telah dilakukan Yerobeam dan yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula." (17) Sesudah itu bangkitlah isteri Yerobeam dan pergi, lalu sampailah ia ke Tirza. Pada saat ia masuk melangkahi ambang pintu rumah, matilah anak itu. (18) Mereka menguburkannya, dan seluruh Israel meratapi dia sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, nabi Ahia.

Ayat Nats. : 1 Raja-Raja 14: 2
(2) Lalu Yerobeam berkata kepada isterinya: "Berkemaslah! Menyamarlah, supaya jangan diketahui orang, bahwa engkau isteri Yerobeam, dan pergilah ke Silo. Bukankah di sana tinggal nabi Ahia! Dialah yang telah mengatakan tentang aku, bahwa aku akan menjadi raja atas bangsa ini.

Bacaa Alkitab Setahun : Imamat 14-15
Imamat 14
(1) TUHAN berfirman kepada Musa: (2) "Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam, (3) dan imam harus pergi ke luar perkemahan; kalau menurut pemeriksaan imam penyakit kusta itu telah sembuh dari padanya, (4) maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop. (5) Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga tanah berisi air mengalir. (6) Tetapi burung yang masih hidup haruslah diambilnya bersama-sama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, lalu bersama-sama dengan burung itu semuanya harus dicelupkannya ke dalam darah burung yang sudah disembelih di atas air mengalir itu. (7) Kemudian ia harus memercik tujuh kali kepada orang yang akan ditahirkan dari kusta itu dan dengan demikian mentahirkan dia, lalu burung yang hidup itu haruslah dilepaskannya ke padang. (8) Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya. (9) Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir. (10) Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor domba jantan yang tidak bercela dan seekor domba betina berumur setahun yang tidak bercela dan tiga persepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak sebagai korban sajian, serta satu log minyak. (11) Imam yang melakukan pentahiran itu harus menempatkan orang yang akan ditahirkan bersama-sama dengan persembahannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. (12) Dan ia harus mengambil domba jantan yang seekor dan mempersembahkannya sebagai tebusan salah bersama-sama dengan minyak yang satu log itu, dan ia harus mempersembahkannya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN. (13) Domba jantan itu harus disembelihnya di tempat orang menyembelih korban penghapus dosa dan korban bakaran, di tempat kudus, karena korban penebus salah, begitu juga korban penghapus dosa, adalah bagian imam; itulah bagian maha kudus. (14) Imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan salah itu dan harus membubuhnya pada cuping telinga kanan dari orang yang akan ditahirkan dan pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya. (15) Imam harus mengambil sedikit dari minyak yang satu log itu dan menuangnya ke telapak tangan kiri imam sendiri; (16) ia harus mencelupkan jari kanannya ke dalam minyak yang di telapak tangan kirinya itu dan sedikit dari minyak itu haruslah dipercikkannya dengan jarinya tujuh kali di hadapan TUHAN. (17) Dari minyak selebihnya imam harus membubuh sedikit pada cuping telinga kanan orang itu, pada ibu jari tangan kanannya dan pada ibu jari kaki kanannya, di tempat mana darah tebusan salah dibubuhkan. (18) Dan apa yang tinggal dari minyak itu haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN. (19) Imam harus mempersembahkan korban penghapus dosa dan dengan demikian mengadakan pendamaian bagi orang yang akan ditahirkan dari kenajisannya, dan sesudah itu ia harus menyembelih korban bakaran. (20) Kemudian imam harus mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian di atas mezbah. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu, maka ia menjadi tahir. (21) Tetapi jikalau orang itu miskin dan tidak mampu, ia harus mengambil domba jantan seekor saja sebagai tebusan salah untuk persembahan unjukan, supaya diadakan pendamaian bagi orang itu, juga sepersepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak untuk korban sajian, dan satu log minyak. (22) Dan lagi dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung merpati sekadar kemampuannya, yang seekor harus menjadi korban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi korban bakaran. (23) Pada hari yang kedelapan ia harus membawa semuanya untuk pentahirannya kepada imam, ke depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN. (24) Kemudian imam harus mengambil domba tebusan salah dan minyak yang satu log itu, lalu imam harus mempersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN. (25) Ia harus menyembelih domba tebusan salah dan imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan salah itu dan membubuhnya pada cuping telinga kanan orang itu dan pada ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanannya. (26) Dan imam harus menuang sedikit dari minyak itu ke telapak tangan kirinya sendiri, (27) lalu sedikit dari minyak itu haruslah dipercikkan oleh imam dengan jari kanannya tujuh kali di hadapan TUHAN. (28) Kemudian imam harus membubuh sedikit dari minyak itu pada cuping telinga kanan dari orang yang akan ditahirkan, pada ibu jari tangan kanannya dan pada ibu jari kaki kanannya, di tempat mana dibubuhi darah tebusan salah itu. (29) Dan minyak selebihnya haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan, supaya diadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN. (30) Lalu ia harus mempersembahkan seekor dari kedua burung tekukur atau anak burung merpati, yang dibawa orang itu sekadar kemampuannya, (31) yang seekor sebagai korban penghapus dosa, dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran, di samping korban sajian. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang yang akan ditahirkan di hadapan TUHAN. (32) Itulah hukum tentang pentahiran seorang yang kena kusta yang tidak mampu." (33) TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: (34) "Apabila kamu masuk ke tanah Kanaan yang akan Kuberikan kepadamu menjadi milikmu dan Aku mendatangkan tanda kusta di sebuah rumah di negeri milikmu itu, (35) maka pemilik rumah itu harus datang memberitahukannya kepada imam: Ada kelihatan seperti tanda kusta di rumahku. (36) Maka imam harus memerintahkan supaya rumah itu dikosongkan, sebelum ia datang memeriksa tanda kusta itu, supaya jangan menjadi najis segala yang ada di dalam rumah itu, dan sesudah itu barulah imam datang untuk memeriksanya. (37) Kalau menurut pemeriksaannya tanda pada dinding rumah itu merupakan lekuk-lekuk yang kehijau-hijauan atau kemerah-merahan warnanya, yang kelihatan lebih dalam dari permukaan dinding itu, (38) imam harus keluar dari rumah itu, lalu berdiri di depan pintu rumah, dan menutup rumah itu tujuh hari lamanya. (39) Pada hari yang ketujuh imam harus datang kembali; kalau menurut pemeriksaannya tanda kusta itu meluas pada dinding rumah, (40) maka imam harus memerintahkan supaya orang mengungkit batu-batu yang kena tanda itu dan membuangnya ke luar kota ke suatu tempat yang najis. (41) Dan ia harus mengikis rumah itu sebelah dalam berkeliling, dan kikisan lepa itu haruslah ditumpahkan ke luar kota ke suatu tempat yang najis. (42) Dan orang harus mengambil batu-batu lain, lalu memasangnya sebagai pengganti batu-batu tadi, dan harus mengambil lepa lain dan melepa rumah itu. (43) Tetapi jikalau tanda itu timbul lagi di dalam rumah itu, sesudah batu-batunya diungkit dan sesudah rumah itu dikikis, bahkan sesudah dilepa lagi, (44) dan kalau imam datang dan menurut pemeriksaannya tanda itu meluas di dalam rumah, maka kusta ganaslah yang di dalam rumah itu, dan rumah itu najis. (45) Rumah itu haruslah dirombak, yakni batunya, kayunya dan segala lepa rumah itu, lalu dibawa semuanya ke luar kota ke suatu tempat yang najis. (46) Dan orang yang masuk ke dalam rumah itu selama rumah itu ditutup, menjadi najis sampai matahari terbenam. (47) Dan orang yang tidur di dalam rumah itu haruslah mencuci pakaiannya; demikian juga orang yang makan di dalam rumah itu haruslah mencuci pakaiannya. (48) Tetapi jikalau imam datang dan menurut pemeriksaannya tanda itu tidak meluas di dalam rumah itu, sesudah dilepa, maka imam harus menyatakan rumah itu tahir, karena tanda itu telah hilang. (49) Kemudian, untuk menyucikan rumah itu, haruslah ia mengambil dua ekor burung, kayu aras, kain kirmizi dan hisop. (50) Burung yang seekor haruslah disembelihnya di atas belanga tanah berisi air mengalir. (51) Lalu ia harus mengambil kayu aras dan hisop, kain kirmizi dan burung yang masih hidup itu, dan mencelupkan semuanya ke dalam darah burung yang sudah disembelih dan ke dalam air mengalir itu, kemudian ia harus memercik kepada rumah itu tujuh kali. (52) Dengan demikian ia harus menyucikan rumah itu dengan darah burung, air mengalir, burung yang hidup, kayu aras, hisop, dan kain kirmizi. (53) Dan burung yang hidup itu harus dilepaskannya ke luar kota ke padang. Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi rumah itu, maka rumah itu menjadi tahir. (54) Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala, (55) tentang kusta pada pakaian dan rumah, (56) tentang bengkak, bintil-bintil dan panau, (57) untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah hukum tentang kusta."

Imamat 15
Ketidaktahiran pada laki-laki dan perempuan
(1) TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: (2) "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu. (3) Beginilah kenajisannya berhubung dengan lelehannya itu: bila auratnya membiarkan lelehan itu mengalir, atau bila auratnya menahannya, sehingga tidak mengeluarkan lelehan, maka itulah kenajisannya. (4) Setiap tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu menjadi najis, dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga. (5) Setiap orang yang kena kepada tempat tidurnya haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (6) Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (7) Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (8) Apabila orang yang demikian meludahi orang yang tahir, haruslah orang ini mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (9) Dan setiap pelana yang diduduki orang yang demikian menjadi najis. (10) Setiap orang yang kena kepada sesuatu bekas tempat orang tadi menjadi najis sampai matahari terbenam. Siapa yang mengangkatnya, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (11) Dan setiap orang yang kena pada orang yang demikian, sedang orang ini tidak mencuci tangan dahulu dengan air, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (12) Kalau orang itu kena pada belanga tanah, itu haruslah dipecahkan, dan setiap perkakas kayu haruslah dicuci dengan air. (13) Apabila orang yang demikian sudah bersih dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi untuk dapat dinyatakan tahir, lalu mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air mengalir, maka ia menjadi tahir. (14) Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, dan datang ke hadapan TUHAN, ke pintu Kemah Pertemuan, dan menyerahkan burung-burung itu kepada imam. (15) Lalu imam harus mempersembahkannya, yang seekor sebagai korban penghapus dosa dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN karena lelehannya. (16) Apabila seorang laki-laki tertumpah maninya, ia harus membasuh seluruh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (17) Setiap pakaian dan setiap kulit, yang kena tumpahan mani itu, haruslah dicuci dengan air dan menjadi najis sampai matahari terbenam. (18) Juga seorang perempuan, kalau seorang laki-laki tidur dengan dia dengan ada tumpahan mani, maka keduanya harus membasuh tubuhnya dengan air dan mereka menjadi najis sampai matahari terbenam. (19) Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam. (20) Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga. (21) Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (22) Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (23) Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (24) Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya menjadi najis juga. (25) Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan, yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar kainnya, yakni ia najis. (26) Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan, haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya. (27) Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (28) Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir. (29) Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati dan membawanya kepada imam ke pintu Kemah Pertemuan. (30) Imam harus mempersembahkan yang seekor sebagai korban penghapus dosa dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN, karena lelehannya yang najis itu. (31) Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu." (32) Itulah hukum tentang seorang laki-laki yang mengeluarkan lelehan atau yang tertumpah maninya yang menyebabkan dia najis, (33) dan tentang seorang perempuan yang bercemar kain dan tentang seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengeluarkan lelehan, dan tentang laki-laki yang tidur dengan perempuan yang najis.
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 02/Edisi 2022 | edisi berikut

Minggu, 6 Februari 2022

Bacaan   : 1 RAJA-RAJA 14:1-18
Setahun : Imamat 14-15
Nas       : Lalu Yerobeam berkata kepada isterinya: "Berkemaslah! Menyamarlah, supaya jangan diketahui orang, bahwa engkau isteri Yerobeam, dan pergilah ke Silo. Bukankah di sana tinggal nabi Ahia! Dialah yang telah mengatakan tentang aku, bahwa aku akan menjadi raja (1 Raja-raja 14:2)

Demi Reputasi
Setelah ia menjadi raja atas 10 suku Israel, Yerobeam mendirikan dua tempat peribadatan baru, yakni di Betel serta Dan. Ia menetapkan para imam dan sistem korban yang meniru Bait Allah di Yerusalem. Tujuannya agar rakyat tidak lagi pergi beribadah ke Yerusalem, agar tidak mengurangi loyalitas mereka kepadanya (1Raj. 12:25-33). Namun sebenarnya, Yerobeam tahu bahwa pusat ibadat tandingan itu tidak memiliki kuasa sama sekali. Ia hanya menjadikannya alat politis untuk mempertahankan takhtanya.
Ketika anaknya sakit, Yerobeam meminta istrinya pergi kepada Nabi Ahia yang tinggal di Silo untuk meminta petunjuk Tuhan. Bukan kepada ilahnya, atau nabi-nabinya. Dulu, Nabi Ahialah yang menubuatkan Yerobeam akan menjadi raja (1Raj. 11:31). Yerobeam menyuruh istrinya menyamar. Ia berpikir dapat menipu Tuhan. Juga agar tidak melemahkan pusat peribadatannya. Namun, sekalipun mata Nabi Ahia sudah kabur, ia tidak tertipu, sebab Allah sendiri yang menyingkapkan segala sesuatu kepadanya. Sang nabi pun menyampaikan berita yang keras dan menyedihkan bagi keluarga Yerobeam.
Adakalanya kita seperti Yerobeam. Tetap bertahan dengan ritual atau sikap tertentu, padahal kita tahu bahwa itu sia-sia belaka. Lalu saat semua itu nyata tak berguna, kita datang kepada Tuhan, bukan dengan pertobatan yang tulus. Namun demi kepentingan sesaat. Kita lebih memikirkan reputasi kita di mata manusia daripada jujur di hadapan Tuhan. Dan kita tahu, akibatnya adalah kehancuran. Mari, bertobatlah! --HT/www.renunganharian.net

SEKALIPUN KITA MEMILIKI REPUTASI YANG HEBAT DI MATA MANUSIA, NAMUN
ITU TAK BERGUNA JIKA PENILAIAN ALLAH TERHADAP KITA ADALAH SEBALIKNYA.

( 1 Raj. 12:25-33 ) 1 Raja-Raja 12:25-33
Yerobeam memulai ibadah baru
(25) Kemudian Yerobeam memperkuat Sikhem di pegunungan Efraim, lalu diam di sana. Ia keluar dari sana, lalu memperkuat Pnuel. (26) Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud. (27) Jika bangsa itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah TUHAN di Yerusalem, maka tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda." (28) Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir." (29) Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. (30) Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. (31) Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. (32) Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya. (33) Ia naik tangga mezbah yang dibuatnya di Betel itu pada hari yang kelima belas dalam bulan yang kedelapan, dalam bulan yang telah direncanakannya dalam hatinya sendiri; ia menentukan suatu hari raya bagi orang Israel dan ia naik tangga mezbah itu untuk membakar korban.

( 1 Raj. 11:31 ) 1 Raja-Raja 11:31
(31) dan ia berkata kepada Yerobeam: "Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Sunday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net



Minggu, 06 Februari 2022