11. Mei, 2021

<< Ren.Har. Senin, 10 Mei 2021 >>

<< Ren.Har. Senin, 10 Mei 2021 >>

Renungan Harian (810.3)
Senin, 10 Mei 2021

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Senin, 10 Mei 2021 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Menabur Benih Firman
Bac. : Lukas 8: 4-15
Nats. : Lukas 8: 11
Bac.S. : 2 Raja-Raja 24-25

Bacaan Alkitab : Lukas 8: 4-15
Perumpamaan tentang seorang penabur
(4) Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: (5) "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. (6) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. (7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. (8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" (9) Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. (10) Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. (11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. (12) Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. (13) Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. (14) Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. (15) Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Ayat Nats. : Lukas 8: 11
(11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.

Bacaa Alkitab Setahun : 2 Raja-Raja 24-25
2 Raja-Raja 24
(1) Dalam zamannya majulah berperang Nebukadnezar, raja Babel, lalu Yoyakim menjadi takluk kepadanya tiga tahun lamanya; tetapi kemudian Yoyakim berbalik dan memberontak terhadap dia. (2) TUHAN menyuruh gerombolan-gerombolan Kasdim, gerombolan-gerombolan Aram, gerombolan-gerombolan Moab dan gerombolan-gerombolan bani Amon melawan Yoyakim; Ia menyuruh mereka melawan Yehuda untuk membinasakannya sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan para hamba-Nya, yaitu para nabi. (3) Sungguh, hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah TUHAN untuk menjauhkan mereka dari hadapan-Nya oleh karena dosa-dosa Manasye, setimpal dengan segala yang dilakukannya, (4) dan juga oleh karena darah orang yang tidak bersalah yang telah ditumpahkannya, sebab ia telah membuat Yerusalem penuh dengan darah orang yang tidak bersalah, dan TUHAN tidak mau mengampuninya. (5) Selebihnya dari riwayat Yoyakim dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? (6) Kemudian Yoyakim mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka Yoyakhin, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. (7) Raja Mesir tidak lagi keluar berperang dari negerinya, sebab raja Babel telah merebut segala yang termasuk wilayah raja Mesir mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat.
Yoyakhin, raja Yehuda
(8) Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem. (9) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan ayahnya. (10) Pada waktu itu majulah orang-orang Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung. (11) Juga Nebukadnezar, raja Babel, datang menyerang kota itu, sedang orang-orangnya mengepungnya. (12) Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap dia pada tahun yang kedelapan dari pemerintahannya. (13) Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN. (14) Ia mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. (15) Ia mengangkut Yoyakhin ke dalam pembuangan ke Babel, juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. (16) Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya, sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. (17) Kemudian raja Babel mengangkat Matanya, paman Yoyakhin, menjadi raja menggantikan dia dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Zedekia, raja Yehuda - Runtuhnya kerajaan Yehuda
(18) Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hamutal binti Yeremia, dari Libna. (19) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan Yoyakim. (20) Sebab oleh karena murka Tuhanlah terjadi hal itu terhadap Yerusalem dan Yehuda, yakni bahwa Ia sampai membuang mereka dari hadapan-Nya. Zedekia memberontak terhadap raja Babel.

2 Raja-Raja 25
(1) Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya. (2) Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia. (3) Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat negeri itu, (4) maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan. (5) Tetapi tentara Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia. (6) Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia. (7) Orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel. (8) Dalam bulan yang kelima pada tanggal tujuh bulan itu itulah tahun kesembilan belas zaman raja Nebukadnezar, raja Babel datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. (9) Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api. (10) Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu. (11) Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. (12) Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang. (13) Juga tiang-tiang tembaga yang ada di rumah TUHAN dan kereta penopang dan "laut" tembaga yang ada di rumah TUHAN dipecahkan oleh orang Kasdim dan tembaganya diangkut mereka ke Babel. (14) Kuali-kuali, penyodok-penyodok, pisau-pisau dan cawan-cawan dan segala perkakas tembaga yang dipakai untuk menyelenggarakan kebaktian, diambil mereka, (15) juga perbaraan-perbaraan dan bokor-bokor penyiraman, baik segala yang dari emas maupun segala yang dari perak, diambil oleh kepala pasukan pengawal itu. (16) Adapun kedua tiang, "laut" yang satu itu, kereta penopang yang dibuat oleh Salomo untuk rumah TUHAN, tiada tertimbang tembaga segala perkakas ini. (17) Delapan belas hasta tingginya tiang yang satu, dan di atasnya ada ganja dari tembaga; tinggi ganja itu tiga hasta dan jala-jala dan buah-buah delima ada di atas ganja itu sekeliling, semuanya itu tembaga. Dan seperti itu juga tiang yang kedua, disertai jala-jala. (18) Lalu kepala pasukan pengawal itu menangkap Seraya, imam kepala, dan Zefanya, imam tingkat dua dan ketiga orang penjaga pintu. (19) Dari kota itu ditangkapnya seorang pegawai istana yang diangkat mengepalai tentara, dan lima orang pelayan pribadi raja yang terdapat di kota itu, dan panitera panglima tentara yang mengerahkan rakyat negeri menjadi tentara, dan enam puluh orang dari rakyat negeri yang terdapat di kota itu. (20) Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, menangkap mereka dan membawa mereka kepada raja Babel, di Ribla. (21) Lalu raja Babel menyuruh membunuh mereka di Ribla, di tanah Hamat. Demikianlah orang Yehuda diangkut ke dalam pembuangan dari tanahnya.
Gedalya menjadi gubernur dan dibunuh
(22) Tentang rakyat yang masih tinggal di tanah Yehuda yang ditinggalkan oleh Nebukadnezar, raja Babel, diangkatnyalah atas mereka Gedalya bin Ahikam bin Safan. (23) Ketika semua panglima tentara dengan orang-orangnya mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya, maka pergilah mereka kepada Gedalya, ke Mizpa, yaitu Ismael bin Netanya, Yohanan bin Kareah, Seraya bin Tanhumet, orang Netofa itu, dan Yaazanya, anak seorang Maakha, bersama dengan anak buahnya. (24) Lalu bersumpahlah Gedalya kepada mereka dan anak buah mereka, katanya kepada mereka: "Janganlah kamu takut terhadap pegawai-pegawai orang Kasdim itu; tinggallah di negeri ini dan takluklah kepada raja Babel, maka keadaanmu akan menjadi baik." (25) Tetapi dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama, seorang yang asalnya dari keturunan raja, dan sepuluh orang bersama-sama dengan dia; mereka membunuh Gedalya dan orang-orang Yehuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersama-sama dengan dia di Mizpa. (26) Maka bangkitlah seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar, serta panglima-panglima tentara, lalu larilah mereka ke Mesir, sebab mereka takut terhadap orang Kasdim itu.
Yoyakhin dikasihani
(27) Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh tujuh bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara. (28) Ewil-Merodakh berbicara baik-baik dengan dia dan memberi kedudukan kepadanya lebih tinggi dari pada kedudukan raja-raja yang bersama-sama dengan dia di Babel; (29) ia boleh mengganti pakaian penjaranya dan boleh selalu makan roti di hadapan raja selama hidupnya. (30) Dan tentang belanjanya, raja selalu memberikannya kepadanya, sekadar yang perlu tiap-tiap hari, selama hidupnya.
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 05/Edisi 2021 | edisi berikut

Senin, 10 Mei 2021

Bacaan   : LUKAS 8:4-15
Setahun : 2 Raja-raja 24-25
Nas       : "Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah." (Lukas 8:11)

Menabur Benih Firman
Di musim tanam padi, para petani selalu mempersiapkan benih untuk ditaburkan di sawah atau ladangnya. Padahal benih-benih itu mungkin akan dimakan burung atau dirusak hewan lainnya. Bisa saja banjir datang atau tanah longsor menimbunnya. Atau dirusak hama. Tidak ada jaminan bahwa ia akan berhasil. Tetapi dengan segala kemungkinan itu, sang petani tetap saja menabur. Tentu dengan harapan kelak menuai hasilnya.
Ketekunan sang petani menaburkan benih dapat kita bandingkan juga dengan para penabur firman Tuhan. Ketika firman ditaburkan, berbagai respons akan muncul. Ada yang menyambut dengan sukacita, mengimani dan menghidupinya (ay. 15). Namun ada juga yang mengabaikannya (ay. 12), ada yang menerimanya hanya jika itu menyenangkannya (ay. 13), ada juga yang menerimanya, namun tidak sungguh memahami kuasanya, sehingga firman itu tidak berarti baginya (ay. 14). Begitu pun kita seharusnya tidak berhenti menaburkan firman kebenaran.
Kita harus percaya akan kuasa benih rohani, yaitu firman Allah. Kita perlu berlatih untuk menyampaikannya dengan sederhana dan mudah dimengerti, serta relevan dengan kehidupan pendengar. Tapi kita sungguh memerlukan campur tangan Allah untuk membuatnya bertumbuh dan berbuah dalam hidup manusia. Sebab pada hakekatnya, manusia telah mati secara rohani. Hanya Roh Allah yang dapat menghidupkan mereka. Tepatlah yang Paulus katakan, "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan" (1Kor. 3:6). Tetaplah tekun menaburkan firman-Nya! --HT/www.renunganharian.net

SEPERTI PETANI TEKUN MENABURKAN BENIH DI LADANGNYA,
DEMIKIANLAH HENDAKNYA SETIAP MURID KRISTUS
BERTEKUN MENABURKAN FIRMAN-NYA.

( ay. 15 ) Lukas 8 : 15
(15) Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

( ay. 12 ) Lukas 8 : 12
(12) Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

( ay. 13 ) Lukas 8 : 13
(13) Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

( ay. 14 ) Lukas 8 : 14
(14) Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

( 1 Kor. 3:6 ) 1 Korintus 3:6
(6) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Monday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net


Senin, 10 Mei 2021