21. Jun, 2020

<< Ren.Har. Sabtu, 20 Juni 2020 >>

<< Ren.Har. Sabtu, 20 Juni 2020 >>

Renungan Harian (702.3)
Sabtu, 20 Juni 2020

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih, selamat membaca Renungan Pagi ini. Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, Puji Tuhan.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Ren.Har. Sabtu, 20 Juni 2020 >>

Doa. : Hal Berdoa (Matius 6:5-15)
Jud. : Hidup dengan Pertimbangan
Bac. : Amsal 3:1-24
Nats. : Amsal 3: 21
Bac.S. : Ayub 21-24

Bacaan Alkitab : Amsal 3:1-24
Berkat dari hikmat
(1) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, (2) karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. (3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, (4) maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. (5) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (6) Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (7) Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; (8) itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu. (9) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, (10) maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. (11) Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. (12) Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. (13) Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, (14) karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. (15) Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. (16) Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. (17) Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. (18) Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia. (19) Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, (20) dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun. (21) Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, (22) maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu. (23) Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk. (24) Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.

Ayat Nats. : Amsal 3: 21
(21) Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,

Bacaa Alkitab Setahun : Ayub 21-24
Ayub 21
Pendapat Ayub, bahwa kemujuran orang fasik kelihatannya tahan lama
(1) Tetapi Ayub menjawab: (2) "Dengarkanlah baik-baik perkataanku dan biarlah itu menjadi penghiburanmu. (3) Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara; sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek. (4) Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati? (5) Berpalinglah kepadaku, maka kamu akan tercengang, dan menutup mulutmu dengan tangan! (6) Kalau aku memikirkannya, aku menjadi takut, dan gemetarlah tubuhku. (7) Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat? (8) Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka. (9) Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka. (10) Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal, lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran. (11) Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba, anak-anak mereka melompat-lompat. (12) Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi, dan bersukaria menurut lagu seruling. (13) Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati. (14) Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu. (15) Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya? (16) Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku. (17) Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya! (18) Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai. (19) Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar; (20) sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya, dan ia sendiri minum dari murka Yang Mahakuasa! (21) Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati, bila telah habis jumlah bulannya? (22) Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan, kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi? (23) Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa; (24) pinggangnya gemuk oleh lemak, dan sumsum tulang-tulangnya masih segar. (25) Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan. (26) Tetapi sama-sama mereka terbaring di dalam debu, dan berenga-berenga berkeriapan di atas mereka. (27) Sesungguhnya, aku mengetahui pikiranmu, dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku. (28) Katamu: Di mana rumah penguasa? Di mana kemah tempat kediaman orang-orang fasik? (29) Belum pernahkah kamu bertanya-tanya kepada orang-orang yang lewat di jalan? Dapatkah kamu menyangkal petunjuk-petunjuk mereka, (30) bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan, dan diselamatkan pada hari murka Allah? (31) Siapa yang akan langsung menggugat kelakuannya, dan mengganjar perbuatannya? (32) Dialah yang dibawa ke kuburan, dan jiratnya dirawat orang. (33) Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah; setiap orang mengikuti dia, dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya. (34) Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku! Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!"

Ayub 22
Elifas menganjurkan, supaya Ayub bertobat dari pada dosanya yang besar
(1) Maka Elifas, orang Teman, menjawab: (2) "Apakah manusia berguna bagi Allah? Tidak, orang yang berakal budi hanya berguna bagi dirinya sendiri. (3) Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar, atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh? (4) Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya, dan dibawa-Nya ke pengadilan? (5) Bukankah kejahatanmu besar dan kesalahanmu tidak berkesudahan? (6) Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu dan merampas pakaian orang-orang yang melarat; (7) orang yang kehausan tidak kauberi minum air, dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan, (8) tetapi orang yang kuat, dialah yang memiliki tanah, dan orang yang disegani, dialah yang mendudukinya. (9) Janda-janda kausuruh pergi dengan tangan hampa, dan lengan yatim piatu kauremukkan. (10) Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba. (11) Terangmu menjadi gelap, sehingga engkau tidak dapat melihat dan banjir meliputi engkau. (12) Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya! (13) Tetapi pikirmu: Tahu apa Allah? Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang gelap? (14) Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit! (15) Apakah engkau mau tetap mengikuti jalan lama, yang dilalui orang-orang jahat, (16) mereka yang telah direnggut sebelum saatnya, yang alasnya dihanyutkan sungai; (17) mereka yang berkata kepada Allah: Pergilah dari pada kami! dan: Yang Mahakuasa dapat berbuat apa terhadap kami? (18) Namun Dialah juga yang memenuhi rumah mereka dengan segala yang baik tetapi rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku. (19) Hal itu dilihat oleh orang benar dan mereka bersukaria; orang yang tidak bersalah mengolok-olok mereka: (20) Sungguh, lawan kami telah dilenyapkan, dan peninggalan mereka telah habis dimakan api. (21) Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan. (22) Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu. (23) Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu, (24) membuang biji emas ke dalam debu, emas Ofir ke tengah batu-batu sungai, (25) dan apabila Yang Mahakuasa menjadi timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu, (26) maka sungguh-sungguh engkau akan bersenang-senang karena Yang Mahakuasa, dan akan menengadah kepada Allah. (27) Jikalau engkau berdoa kepada-Nya, Ia akan mengabulkan doamu, dan engkau akan membayar nazarmu. (28) Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu. (29) Karena Allah merendahkan orang yang angkuh tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala! (30) Orang yang tidak bersalah diluputkan-Nya: engkau luput karena kebersihan tanganmu."

Ayub 23
Ayub ingin membela diri di hadapan Allah
(1) Tetapi Ayub menjawab: (2) "Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh. (3) Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam. (4) Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan. (5) Maka aku akan mengetahui jawaban-jawaban yang diberikan-Nya kepadaku dan aku akan mengerti, apa yang difirmankan-Nya kepadaku. (6) Sudikah Ia mengadakan perkara dengan aku dalam kemahakuasaan-Nya? Tidak, Ia akan menaruh perhatian kepadaku. (7) Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya, dan aku akan bebas dari Hakimku untuk selama-lamanya. (8) Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; (9) di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia. (10) Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. (11) Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. (12) Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. (13) Tetapi Ia tidak pernah berubah siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga. (14) Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya. (15) Itulah sebabnya hatiku gemetar menghadapi Dia, kalau semuanya itu kubayangkan, maka aku ketakutan terhadap Dia. (16) Allah telah membuat aku putus asa, Yang Mahakuasa telah membuat hatiku gemetar; (17) sebab bukan karena kegelapan aku binasa, dan bukan juga karena mukaku ditutupi gelap gulita."

Ayub 24
Allah seakan-akan acuh tak acuh terhadap kejahatan
(1) "Mengapa Yang Mahakuasa tidak mencadangkan masa penghukuman dan mereka yang mengenal Dia tidak melihat hari pengadilan-Nya? (2) Ada orang yang menggeser batas tanah, yang merampas kawanan ternak, lalu menggembalakannya. (3) Keledai kepunyaan yatim piatu dilarikannya, dan lembu betina kepunyaan seorang janda diterimanya sebagai gadai, (4) orang miskin didorongnya dari jalan, orang sengsara di dalam negeri terpaksa bersembunyi semuanya. (5) Sesungguhnya, seperti keledai liar di padang gurun mereka keluar untuk bekerja mencari apa-apa di padang belantara sebagai makanan bagi anak-anak mereka. (6) Di ladang mereka mengambil makanan hewan, dan kebun anggur, milik orang fasik, dipetiki buahnya yang ketinggalan. (7) Dengan telanjang mereka bermalam, karena tidak ada pakaian, dan mereka tidak mempunyai selimut pada waktu dingin; (8) oleh hujan lebat di pegunungan mereka basah kuyup, dan karena tidak ada tempat berlindung, mereka mengimpitkan badannya pada gunung batu. (9) Ada yang merebut anak piatu dari susu ibunya dan menerima bayi orang miskin sebagai gadai. (10) Dengan telanjang mereka berkeliaran, karena tidak ada pakaian, dan dengan kelaparan mereka memikul berkas-berkas gandum; (11) di antara dua petak kebun mereka membuat minyak, mereka menginjak-injak tempat pengirikan sambil kehausan. (12) Dari dalam kota terdengar rintihan orang-orang yang hampir mati dan jeritan orang-orang yang menderita luka, tetapi Allah tidak mengindahkan doa mereka. (13) Ada lagi golongan yang memusuhi terang, yang tidak mengenal jalannya dan tidak tetap tinggal pada lintasannya. (14) Pada parak siang bersiaplah si pembunuh, orang sengsara dan miskin dibunuhnya, dan waktu malam ia berlaku seperti pencuri. (15) Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorangpun melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka. (16) Di dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang, (17) karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan kegelapan. (18) Mereka hanyut di permukaan air, bagian mereka terkutuk di bumi; mereka tidak lagi pergi ke kebun anggur mereka. (19) Air salju dihabiskan oleh kemarau dan panas, demikian juga dilakukan dunia orang mati terhadap mereka yang berbuat dosa. (20) Rahim ibu melupakan dia, berenga mengerumitnya, ia tidak diingat lagi: kecurangan dipatahkan seperti pohon kayu. (21) Ia menjarahi perempuan mandul, yang tidak beranak, dan tidak berbuat baik terhadap seorang janda, (22) bahkan menyeret orang-orang perkasa dengan kekuatannya; ia bangun kembali, tetapi hidupnya tidak terjamin. (23) Allah memberinya keamanan yang menjadi sandarannya, dan mengawasi jalan-jalannya. (24) Hanya sebentar mereka meninggikan diri, lalu tidak ada lagi; mereka luruh, lalu menjadi lisut seperti segala sesuatu, mereka dikerat seperti hulu tangkai gandum. (25) Jikalau tidak demikian halnya, siapa berani menyanggah aku dan meniadakan perkataanku?"
—————

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 06/Edisi 2020 | edisi berikut

Sabtu, 20 Juni 2020

Bacaan   : Amsal 3:1-24
Setahun : Ayub 21-24
Nas       : Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu. (Amsal 3:21)

Hidup dengan Pertimbangan
Apakah Anda termasuk orang yang dikenal berhati-hati saat mengambil keputusan, terutama untuk keputusan-keputusan besar, jangka panjang, atau berisiko tinggi? Jika ya, maka berbahagialah Anda! Mengapa? Karena Anda tidak hanya sedang menaati nasihat firman Tuhan yang hari ini kita renungkan, tetapi sedang menjaga hidup Anda dari hal-hal yang dapat berakibat buruk hingga berdampak fatal!
Ya, nas renungan hari ini ditulis untuk memperingatkan agar jangan sampai pertimbangan dan kebijaksanaan (hikmat) menjauh dari hidup kita. Ada banyak orang akhirnya mengalami kesulitan luar biasa karena gemar mengambil keputusan tanpa pertimbangan matang, terburu-buru karena desakan waktu, atau ketika kondisinya tak ideal untuk mengambil keputusan. Para ahli juga menasihatkan agar kita tidak mengambil keputusan penting dalam kondisi jiwa tidak tenang, tertekan, atau saat fisik kita dalam keadaan kurang fit. Menurut nasihat firman Tuhan hari ini, Anda dapat menambahkan hikmat pada pertimbangan, maka kehidupan Anda akan "dijagai" dari masalah yang kerap dialami oleh mereka yang mengabaikan dua nasihat penting tersebut.
Sejatinya, setiap hari kehidupan kita diwarnai dengan keputusan demi keputusan. Ada keputusan kecil, sedang, maupun besar dengan dampak atau risiko minimal atau risiko yang cukup besar. Mari turuti nasihat firman hari ini demi kebaikan kita. Ambil komitmen bahwa mulai saat ini, kita akan menjadikan pertimbangan dan hikmat sebagai bagian tak terpisahkan dari setiap keputusan yang kita ambil! --GHJ/www.renunganharian.net

PERTIMBANGAN AKAN MENGHINDARKAN KITA DARI MASALAH
YANG SEBENARNYA TIDAK PERLU TERJADI.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
—————
Puji Tuhan, Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan, agar kami mengampuni dahulu, semua kesalahan orang kepada kami, supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan-kesalahan kami (Markus 11:25-26),
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan, Puji Tuhan, Haleluya, Amin.

Have a nice day
Happy Saturday
May God Bless you
Today and Always

Copyright: Sabda.org
http: //www.sabda.org/publikas/e-r
http: //www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
http. ///www.muktianapgumelar.net

Sabtu, 20 Juni 2020