31. Jul, 2019

<< Renungan Harian Selasa, 30 Juli 2019 >>

<< Renungan Harian Selasa, 30 Juli 2019 >>

Renungan Harian (594.1)
Selasa, 30 Juli 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan Pagi ini . Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari: Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian Selasa, 30 Juli 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Bersandar Kepada Tuhan
Bac. : 1 Samuel 30:1-31
Nats. : 1 Samuel 30:8b
Bac.S.: Kidung Agung 1-4
------------
Bacaan Alkitab : 1 Samuel 30:1-31
Ziklag terbakar - Pembalasan Daud kepada orang Amalek
(1) Ketika Daud serta orang-orangnya sampai ke Ziklag pada hari yang ketiga, orang Amalek telah menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag; Ziklag telah dikalahkan oleh mereka dan dibakar habis. (2)Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di sana, tua dan muda, telah ditawan mereka, dengan tidak membunuh seorangpun; mereka menggiring sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya. (3) Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan. (4) Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis. (5) Juga kedua isteri Daud ditawan, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu. (6) Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. (7) Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: "Bawalah efod itu kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud. (8) Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan." (9) Lalu pergilah Daud beserta keenam ratus orang yang bersama-sama dengan dia, dan sampailah mereka ke sungai Besor. Sementara orang-orang yang mau tinggal di belakang berhenti di sana, (10) maka Daud melanjutkan pengejaran itu beserta empat ratus orang. Dua ratus orang yang terlalu lelah untuk menyeberangi sungai Besor itu, berhenti di sana. (11)Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia minum air, (12) dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam.(13) Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit. (14) Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb, dan Ziklag telah kami bakar habis." (15) Daud bertanya kepadanya: "Dapatkah engkau menunjuk jalan kepadaku ke gerombolan itu?" Katanya: "Bersumpahlah kepadaku demi Allah, bahwa engkau tidak akan membunuh aku, dan tidak akan menyerahkan aku ke dalam tangan tuanku itu, maka aku akan menunjuk jalan kepadamu ke gerombolan itu." (16) Ia menunjuk jalan kepada Daud ke sana, dan tampaklah orang-orang itu berpencar-pencar di atas seluruh daerah itu, sambil makan, minum dan mengadakan perayaan karena jarahan yang besar, yang telah dirampas mereka dari tanah orang Filistin dan dari tanah Yehuda. (17)Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta. (18) Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud. (19) Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali. (20) Daud mengambil segala kambing domba dan lembu; semuanya itu digiring mereka di hadapannya, serta berkata: "Inilah jarahan Daud." (21)Ketika Daud sampai kepada kedua ratus orang yang telah terlalu lelah untuk mengikuti Daud, yang telah dibiarkannya tinggal di dekat sungai Besor, maka keluarlah orang-orang ini menyongsong Daud dan menyongsong rakyat yang bersama-sama dengan dia. Daud mendekati orang-orang itu dan memberi salam kepada mereka.(22) Kemudian mulailah berbicara semua orang jahat dan orang dursila di antara orang-orang, yang ikut pergi bersama-sama dengan Daud itu, katanya: "Karena mereka tidak ikut pergi bersama-sama dengan kita, janganlah kita berikan kepada mereka apa-apa dari jarahan yang kita selamatkan itu, kecuali kepada masing-masing mereka isterinya dan anak-anaknya. Itu boleh mereka bawa, dan biarlah mereka pergi!" (23)Tetapi Daud berkata: "Janganlah kamu, saudara-saudaraku, berbuat demikian, dengan apa yang diberikan TUHAN kepada kita; sebab Ia telah melindungi kita, dan menyerahkan ke dalam tangan kita gerombolan yang menyerang kita.(24) Siapa yang mau mendengarkan kamu dalam perkara ini? Sebab, bagian orang yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama seperti bagian orang yang pergi berperang; itu akan dibagi sama-sama." (25)Dan demikianlah halnya sejak hari itu dan seterusnya; hal itu ditentukannya menjadi ketetapan dan peraturan bagi orang Israel sampai sekarang.
Daud mengirim pemberian kepada para tua-tua di Yehuda
(26) Ketika Daud sampai ke Ziklag, dikirimnyalah sebagian dari jarahan itu kepada para tua-tua di Yehuda, kepada teman-temannya, dengan pesan: "Inilah pemberian kepadamu dari jarahan yang dirampas dari musuh TUHAN," (27) yakni kepada yang di Betel, kepada yang di Ramot di Tanah Selatan, kepada yang di Yatir, (28) kepada yang di Aroer, kepada yang di Sifmot, kepada yang di Estemoa, (29)kepada yang di Rakhal, kepada yang di kota-kota orang Yerahmeel, kepada yang di kota-kota orang Keni, (30) kepada yang di Horma, kepada yang di Bor-Asan, kepada yang di Atakh, (31) kepada yang di Hebron dan kepada segala tempat di mana Daud dengan orang-orangnya mengembara.
-----------
Ayat Nats. : 1 Samuel 30:8b
(8b) Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."
-----------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2019 | edisi berikut

Selasa, 30 Juli 2019

Bacaan   : 1 Samuel 30:1-31
Setahun : Kidung Agung 1-4
Nas       : Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan." (1 Samuel 30:8)

Bersandar kepada Tuhan

Siapakah sandaran hidup kita? Apakah pasangan kita? Ataukah harta kita? Pertanyaan ini muncul karena dalam kenyataan hidup orang percaya, sering terlihat bahwa mereka mengandalkan hal-hal di luar Tuhan. Akan tetapi jika sudah kepepet dan jalan buntu barulah mereka ingat Tuhan.
Demikian pula apa yang dialami Daud. Tempat tinggal tentara Daud telah diserbu dan dijarah orang Amalek, termasuk anak istri mereka ditawan. Kesedihan para pengikut Daud begitu besar sampai-sampai mereka hendak merajam Daud, yang mereka anggap bertanggung jawab atas malapetaka mereka. Dalam keadaan kepepet, Daud kembali mencari petunjuk Tuhan. Kesadaran bahwa ia tidak dapat menyelesaikan masalah yang begitu besar dan serius ini, membuat Daud berpaling kepada Tuhan. Maka atas petunjuk Tuhan pula, Daud dan pasukannya berhasil mengalahkan Amalek serta merampas pulang semua yang dirampas. Daud mengajarkan ke para pasukannya bahwa mereka adalah satu tim sepenanggungan dan sependeritaan. Tindakannya ini memulihkan kepercayaan mereka terhadap Daud yang memudar.
Semua yang terjadi dalam hidup Daud merupakan proses pembentukan iman dan karakter yang mempersiapkannya untuk menggantikan Saul menjadi raja atas Israel. Perjalanan hidup kita masing-masing pasti juga mengalami masalah dan tekanan hidup yang berat. Jangan pernah menyerah kalah, apalagi kehilangan pengharapan. Allah yang sama yang dipercayai Daud, ialah Allah yang kita kenal dan sembah dalam Kristus. Dia menyertai kita dan mengizinkan masalah membentuk kita agar lebih bersandar kepada Tuhan dan lebih peka terhadap panggilan kita. --ENO/www.renunganharian.net

JANGAN PERNAH MENYERAH. KARENA JIKA ANDA TIDAK PERNAH MENYERAH, 
ANDA TIDAK AKAN PERNAH DIKALAHKAN.-TED TURNER
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Kidung Agung 1-4
Kidung Agung 1
(1) Kidung agung dari Salomo.

Mempelai perempuan dan puteri-puteri Yerusalem
(2) Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, (3) harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu! (4)Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!(5) Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma. (6)Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga. (7)Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu? (8) Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.

Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan puji-memuji
(9) Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun kuumpamakan engkau, manisku. (10) Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung. (11) Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengan manik-manik perak. (12) Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku. (13)Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku. (14) Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar di kebun-kebun anggur En-Gedi. (15)Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. (16) Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. (17) Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita.

Kidung Agung 2

(1) Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.(2) Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis. (3) Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.(4) Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta. (5) Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku. (6) Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku. (7)Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!

Di pintu mempelai perempuan
(8) Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit. (9) Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi. (10)Kekasihku mulai berbicara kepadaku: "Bangunlah manisku, jelitaku, marilah! (11) Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.(12) Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. (13) Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah! (14) Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!" (15) Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga! (16)Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung. (17) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!

Kidung Agung 3

Impian mempelai perempuan
(1) Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. (2) Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. (3)Aku ditemui peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?" (4) Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku. (5)Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!

Iring-iringan mempelai
(6) Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang? (7) Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel. (8)Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam. (9) Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon. (10)Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang. Hai puteri-puteri Yerusalem, (11) puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

Kidung Agung 4

Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan
(1) Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. (2) Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. (3) Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. (4) Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya. (5) Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung. (6) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan. (7) Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu. (8) Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul!(9) Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu. (10)Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah. (11)Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon. (12) Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.(13) Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat, bunga pacar dan narwastu, (14) narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan gaharu, beserta pelbagai rempah yang terpilih. (15)O, mata air di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!

Kedua mempelai saling menyapa
(16) Bangunlah, hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplah dalam kebunku, supaya semerbaklah bau rempah-rempahnya! Semoga kekasihku datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Tuesday
°May God Bless you°ya
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net


Selasa, 30 Juli 2019