20. Jun, 2019

<< Renungan Harian, Rabu, 19 Juni 2019 >>

<< Renungan Harian, Rabu, 19 Juni 2019 >>

Renungan Harian (580.2)
Rabu, 19 Juni 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan Pagi ini . Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari: Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian, Rabu, 19 Juni 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Tak Mau Menyapa
Bac. : Kejadian 37:1-4
Nats. : Kejadian 37: 4
Bac.S.: Ayub 17-20
------------
Bacaan Alkitab : Kejadian 37:1-4
Yusuf dan saudara-saudaranya
(1) Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan. (2) Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun jadi masih muda biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. (3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. (4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
-----------
Ayat Nats. : Kejadian 37: 4
(4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 06/Edisi 2019 | edisi berikut

Rabu, 19 Juni 2019

Bacaan   : Kejadian 37:1-4
Setahun : Ayub 17-20
Nas       : Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. (Kejadian 37:4)

Tak Mau Menyapa

Sebut saja namanya Dani, ayah dari tiga anak yang beranjak remaja. Sebagai orang tua, Dani ingin ketiga anaknya hidup rukun dan saling mengasihi. Benih sakit hati atau kebencian sedapat mungkin tidak boleh mendapat tempat dalam hati mereka. Setiap masalah atau konflik harus segera diselesaikan. Menariknya, Dani tak hanya cakap mengajarkan teori mengenai hidup rukun dan menyelesaikan konflik, tetapi ia sendiri memberi contoh. Ketika berbuat salah terhadap istri maupun anak-anaknya, Dani tak segan meminta maaf dengan sungguh-sungguh.
Yusuf muda sempat mengalami ketidaknyamanan ketika ia dibenci oleh para saudaranya. Perlakuan spesial Yakub kepada Yusuf menjadi pemicunya, sehingga para saudara Yusuf tidak mau menyapanya dengan ramah. Namun sayang, tampaknya Yakub tidak menyadari bahwa prahara dalam rumahnya disebabkan oleh tindakannya. Sekiranya Yakub menyadari lalu melakukan sesuatu untuk mendamaikan hubungan antara anak-anaknya, mungkin kebencian para saudara Yusuf tidak akan semakin menjadi-jadi. Sebagai orang tua, Yakub bukannya memastikan agar keluarga besarnya hidup rukun, tetapi justru menjadi pemicu adanya perselisihan dan kebencian bersemi dalam diri mereka.
Keluarga adalah permulaan seseorang belajar hidup rukun, mengasihi, dan saling mengampuni satu dengan yang lain. Masihkah hal itu diajarkan dan dipraktikkan dalam keluarga kita? Mari belajar dari kesalahan Yakub dan jangan biarkan kondisi yang sama terjadi dalam keluarga kita karena dampaknya akan sangat kita sesali kelak. --GHJ/www.renunganharian.net

DISHARMONISASI DALAM KELUARGA TAKKAN SELESAI
DENGAN SENDIRINYA, TETAPI HARUS DIBERESKAN.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 17-20
Ayub 17

(1) Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan. (2) Sesungguhnya, aku menjadi ejekan; mataku terpaksa menyaksikan tantangan mereka. (3) Biarlah Engkau menjadi jaminanku bagi-Mu sendiri! Siapa lagi yang dapat membuat persetujuan bagiku? (4) Karena hati mereka telah Kaukatupkan bagi pengertian; itulah sebabnya Engkau mencegah mereka untuk menang. (5) Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan menjadi rabun. (6) Aku telah dijadikan sindiran di antara bangsa-bangsa, dan aku menjadi orang yang diludahi mukanya. (7) Mataku menjadi kabur karena pedih hati, segala anggota tubuhku seperti bayang-bayang. (8) Orang-orang yang jujur tercengang karena hal itu, dan orang yang tidak bersalah naik pitam terhadap orang fasik. (9) Meskipun begitu orang yang benar tetap pada jalannya, dan orang yang bersih tangannya bertambah-tambah kuat. (10) Tetapi kamu sekalian, silakan datang kembali! Seorang yang mempunyai hikmat takkan kudapati di antara kamu! (11) Umurku telah lalu, telah gagal rencana-rencanaku, cita-citaku. (12) Malam hendak dijadikan mereka siang: terang segera muncul dari gelap, kata mereka. (13) Apabila aku mengharapkan dunia orang mati sebagai rumahku, menyediakan tempat tidurku di dalam kegelapan, (14) dan berkata kepada liang kubur: Engkau ayahku, kepada berenga: Ibuku dan saudara perempuanku, (15) maka di manakah harapanku? Siapakah yang melihat adanya harapan bagiku? (16) Keduanya akan tenggelam ke dasar dunia orang mati, apabila kami bersama-sama turun ke dalam debu."

Ayub 18

Pendapat Bildad, bahwa orang fasik pasti akan binasa
(1) Maka Bildad, orang Suah, menjawab: (2) "Bilakah engkau habis bicara? Sadarilah, baru kami akan bicara. (3) Mengapa kami dianggap binatang? Mengapa kami bodoh dalam pandanganmu? (4)Engkau yang menerkam dirimu sendiri dalam kemarahan, demi kepentinganmukah bumi harus menjadi sunyi, dan gunung batu bergeser dari tempatnya? (5)Bagaimanapun juga terang orang fasik tentu padam, dan nyala apinya tidak tetap bersinar. (6)Terang di dalam kemahnya menjadi gelap, dan pelita di atasnya padam.(7) Langkahnya yang kuat terhambat, dan pertimbangannya sendiri menjatuhkan dia. (8) Karena kakinya sendiri menyangkutkan dia dalam jaring, dan di atas tutup pelubang ia berjalan. (9) Tumitnya tertangkap oleh jebak, dan ia tertahan oleh jerat. (10) Tali tersembunyi baginya dalam tanah, perangkap terpasang baginya pada jalan yang dilaluinya. (11)Kedahsyatan mengejutkan dia di mana-mana, dan mengejarnya di mana juga ia melangkah. (12)Bencana mengidamkan dia, kebinasaan bersiap-siap menantikan dia jatuh. (13) Kulit tubuhnya dimakan penyakit, bahkan anggota tubuhnya dimakan oleh penyakit parah. (14) Ia diseret dari kemahnya, tempat ia merasa aman, dan dibawa kepada raja kedahsyatan. (15) Dalam kemahnya tinggal apa yang tidak ada sangkut pautnya dengan dia, di atas tempat kediamannya ditaburkan belerang.(16) Di bawah keringlah akar-akarnya, dan di atas layulah rantingnya. (17) Ingatan kepadanya lenyap dari bumi, namanya tidak lagi disebut di lorong-lorong. (18) Ia diusir dari tempat terang ke dalam kegelapan, dan ia dienyahkan dari dunia. (19) Ia tidak akan mempunyai anak atau cucu cicit di antara bangsanya, dan tak seorangpun yang tinggal hidup di tempat kediamannya. (20) Atas hari ajalnya orang-orang di Barat akan tercengang, dan orang-orang di Timur akan dihinggapi ketakutan.(21) Sungguh, demikianlah tempat kediaman orang yang curang, begitulah tempat tinggal orang yang tidak mengenal Allah."

Ayub 19

Ayub yakin bahwa Allah akan memihak kepadanya
(1) Tetapi Ayub menjawab: (2)"Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku dengan perkataan? (3) Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu menyiksa aku. (4)Jika aku sungguh tersesat, maka aku sendiri yang menanggung kesesatanku itu. (5) Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku, dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku, (6)insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan menebarkan jala-Nya atasku. (7)Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan. (8)Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap. (9) Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku.(10) Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya. (11) Murka-Nya menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai lawan-Nya. (12) Pasukan-Nya maju serentak, mereka merintangi jalan melawan aku, lalu mengepung kemahku. (13)Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.(14) Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku. (15) Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing. (16)Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis. (17) Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku. (18) Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.(19) Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku. (20) Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku. (21)Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku.(22) Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku?(23) Ah, kiranya perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab, (24)terpahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! (25) Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. (26) Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, (27) yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.(28) Kalau kamu berkata: Kami akan menuntut dia dan mendapatkan padanya sebab perkaranya!, (29) takutlah kepada pedang, karena kegeraman mendatangkan hukuman pedang, agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan."

Ayub 20

Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan binasa
(1) Maka Zofar, orang Naama, menjawab: (2) "Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab, karena hatiku tidak sabar lagi. (3) Kudengar teguran yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian. (4) Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu kala, sejak manusia ditempatkan di bumi, (5) bahwa sorak-sorai orang fasik hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata? (6)Walaupun keangkuhannya sampai ke langit dan kepalanya mengenai awan, (7) namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia? (8) Bagaikan impian ia melayang hilang, tak berbekas, lenyap bagaikan penglihatan waktu malam. (9) Ia tidak lagi tampak pada mata yang melihatnya, dan tempat kediamannya tidak melihatnya lagi.(10) Anak-anaknya harus mencari belas kasihan orang miskin, dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya. (11)Tulang-tulangnya boleh penuh tenaga orang muda, tetapi tenaga itupun akan membaringkan diri bersama dia dalam debu. (12)Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, (13)menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, (14) namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya. (15) Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya. (16) Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular. (17) Ia tidak boleh melihat batang-batang air dan sungai-sungai yang mengalirkan madu dan dadih. (18)Ia harus mengembalikan apa yang diperolehnya dan tidak mengecapnya; ia tidak menikmati kekayaan hasil dagangnya. (19)Karena ia telah menghancurkan orang miskin, dan meninggalkan mereka terlantar; ia merampas rumah yang tidak dibangunnya.(20) Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya, dan ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya.(21) Suatupun tidak luput dari pada lahapnya, itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal. (22)Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya. (23) Untuk mengisi perutnya, Allah melepaskan ke atasnya murka-Nya yang menyala-nyala, dan menghujankan itu kepadanya sebagai makanannya. (24) Ia dapat meluputkan diri terhadap senjata besi, namun panah tembaga menembus dia. (25) Anak panah itu tercabut dan keluar dari punggungnya, mata panah yang berkilat itu keluar dari empedunya: ia menjadi ngeri. (26) Kegelapan semata-mata tersedia bagi dia, api yang tidak ditiup memakan dia dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya. (27) Langit menyingkapkan kesalahannya, dan bumi bangkit melawan dia. (28)Hasil usahanya yang ada di rumahnya diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya. (29)Itulah ganjaran Allah bagi orang fasik, milik pusaka yang dijanjikan Allah kepadanya."

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Wednesday
°May God Bless you°ya
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net


Rabu, 19 Juni 2019