23. Okt, 2018

<< Renungan Harian, Senin, 22 Oktober 2018 >>

<< Renungan Harian, Senin, 22 Oktober 2018 >>

Renungan Harian (500.2)
Senin, 22 Oktober 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian, Senin, 22 Oktober 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Berbalik pada Kasih-Nya
Bac. : Yoel 2:12-14
Nats.: Yoel 2:13
Bac.S.: Lukas 4-5
------------
Bacaan Alkitab : Yoel 2:12-14
Seruan untuk bertobat
(12) "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." (13) Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. (14) Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.
------------
Ayat Nats. : Yoel 2:13
(13) Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 10/Edisi 2018 | edisi berikut

Senin, 22 Oktober 2018

Bacaan   : Yoel 2:12-14
Setahun : Lukas 4-5
Nas       : ... berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang.... (Yoel 2:13)

Berbalik pada Kasih-Nya

Seorang anak meninggalkan rumah. Setelah cukup lama, ia menyadari kesalahannya dan mengabari ayahnya bahwa ia hendak pulang. Tak yakin ayahnya akan menerimanya kembali, ia berkata akan pulang ke rumah jika melihat sehelai sapu tangan putih tergantung di pagar. Keesokan harinya dengan pikiran pesimis ia berjalan menuju rumahnya. Ternyata, tak hanya ada satu, tetapi puluhan sapu tangan putih mengelilingi rumah itu.
Nabi Yoel menyerukan agar bangsa Israel berbalik kepada Allah dari dosa mereka. Ia berupaya meyakinkan setiap orang bahwa tulah belalang yang terjadi bukanlah sebuah kebetulan atau bencana alam semata, tetapi karena amarah Tuhan (Yl. 1:2). Ia mendesak agar bangsa itu tak hanya bertobat, tetapi bahkan memuji-muji Allah dengan sangkakala yang biasanya digunakan sebagai tanda hari raya atau bulan baru (Mzm. 81:3). Menurutnya, pertobatan akan membuat murka Tuhan padam dan segenap bangsa itu akan selamat. Tak hanya menyuruh bertobat, ia mengajak mereka kembali berbalik pada kasih Allah.
Seruan Nabi Yoel kepada bangsanya dikarenakan ia mengenal karakter Allah yang sesungguhnya maha Pengasih dan Penyayang. Hal itu masih relevan hingga kini. Saat kita menyadari dan menyesali dosa, kita selalu dapat berbalik kepada Allah dengan segenap hati, berpuasa, menangis, mengaduh, mengoyakkan hati dan bukannya pakaian. Lebih dari ayah yang menanti anaknya dengan sapu tangan putih, Allah yang baik itu senantiasa menunggu untuk membersihkan kita dari dosa. --YES/www.renunganharian.net

BERTOBATLAH, MENANGISLAH, PUJILAH ALLAH, 
DAN KEMBALILAH MENJADI ANAK-NYA.
 
(Yl. 1:2) Yoel 1:2
Tulah belalang sebagai hukuman TUHAN
(2) Dengarlah ini, hai para tua-tua, pasanglah telinga, hai seluruh penduduk negeri! Pernahkah terjadi seperti ini dalam zamanmu, atau dalam zaman nenek moyangmu?

(Mzm. 81:3) Mazmur 81:3
(2) (81-3) Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana,
kecapi yang merdu, diiringi gambus.

---------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Lukas 4-5
Lukas 4

Pencobaan di padang gurun
(1) Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. (2) Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. (3) Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." (4) Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." (5) Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. (6) Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. (7) Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." (8) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (9) Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, (10) sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, (11)dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (12)Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (13)Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Yesus kembali ke Galilea
(14) Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. (15) Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.

Yesus ditolak di Nazaret
(16) Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. (17)Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: (18) "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku (19)untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (20) Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. (21) Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." (22) Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" (23) Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" (24) Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. (25)Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. (26)Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. (27) Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." (28)Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. (29) Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.(30) Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Yesus dalam rumah ibadat di Kapernaum
(31) Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. (32) Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. (33)Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: (34)"Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." (35) Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. (36) Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar." (37) Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.

Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus dan orang-orang lain
(38) Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. (39) Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. (40) Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. (41) Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.

Yesus mengajar di kota-kota lain
(42) Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. (43) Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."(44) Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

Lukas 5

Penjala ikan menjadi penjala manusia
(1) Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. (2) Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. (3) Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. (4) Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (5) Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (6) Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. (7) Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. (8) Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." (9) Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; (10) demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." (11)Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta
(12) Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."(13) Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. (14)Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." (15) Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.(16) Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Orang lumpuh disembuhkan
(17) Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. (18) Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. (19) Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. (20) Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."(21) Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" (22) Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? (23)Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? (24)Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu :"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" (25) Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. (26)Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."

Lewi pemungut cukai mengikut Yesus
(27) Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" (28) Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. (29)Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. (30) Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" (31) Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; (32) Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Hal berpuasa
(33) Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." (34)Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? (35)Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa." (36) Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. (37) Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. (38) Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. (39)Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Monday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°


Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Senin, 22 Oktober 2018