1. Agt, 2018

<< Renungan Harian, Selasa, 31 Juli 2018 >>

<< Renungan Harian, Selasa, 31 Juli 2018 >>

Renungan Harian (472.3)
Selasa, 31 Juli 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian, Selasa, 31 Juli 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Ketika Aku Tidur
Bac. : Mazmur 4 (1-9)
Nats.: Mazmur 4:9
Bac.S.: Kidung Agung 5-8
------------
Bacaan Alkitab : Mazmur 4 (1-9)
Doa pada malam hari
(1) Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Daud.
(4-2) Apabila aku berseru, jawablah aku,
ya Allah, yang membenarkan aku.
Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku.
Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!

(2) (4-3) Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai,
berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? Sela

(3) (4-4) Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya;
TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.

(4) (4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;
berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela

(5) (4-6) Persembahkanlah korban yang benar
dan percayalah kepada TUHAN.

(6) (4-7) Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?"
Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!

(7) (4-8) Engkau telah memberikan sukacita kepadaku,
lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.

(8) (4-9) Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur,
sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.

------------
Ayat Nats. : Mazmur 4:9
(8) (4-9) Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur,
sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.
------------
Ketika Aku Tidur
Setelah lelah mengerjakan segala aktivitas, manusia membutuhkan istirahat untuk memulihkan keadaan tubuhnya. Biasanya, setelah beristirahat, tubuh menjadi segar dan siap untuk beraktivitas kembali. Orang biasanya beristirahat dengan tidur. Tidur yang cukup penting bagi kesehatan. Kurang tidur mengganggu kesehatan; terlalu banyak tidur juga mengundang penyakit.
Tidur bukan sekadar istirahat, tetapi harus dilihat sebagai berkat Tuhan agar kita dapat memulihkan kekuatan tubuh dan tetap sehat. Tidur pun punya makna spiritual bagi manusia, apalagi bila saat tidur kita yakin berada di dalam genggaman tangan Tuhan yang melindungi. Pemazmur menyadari hal ini dan, karenanya, ia merasa tenteram saat tidur. Oleh sebab itu, adalah baik untuk datang kepada Tuhan sebelum tidur. Datang untuk mengutarakan seluruh isi hati, berkomunikasi dengan-Nya, dan memohon perlindungan-Nya. Pemazmur bahkan mengatakan, pada saat tidurlah Tuhan memberikan berkat kepada umat yang dicintai-Nya (Mzm. 127:2). Karena itu, sebelum tidur sebaiknya kita telah berdamai dengan Tuhan, dengan diri sendiri dan juga sesama. Jangan kotori tempat tidur dengan amarah, dendam, dan dosa (bdk. Ef. 4:26; Ibr. 13:4).
Jangan anggap remeh tidur. Selain penting untuk kesehatan, tidur adalah bentuk pemeliharaan Tuhan kepada kita. Kesempatan untuk memulihkan diri sehingga memiliki kekuatan lagi untuk berkarya bagi Dia dan bagi sesama. Anugerah yang harus disyukuri. Maka, tidurlah pada waktunya, dan bekerjalah dengan antusias. --AAS/www.renunganharian.net

TIDUR BERKUALITAS, BUKAN SEKADAR DARI JUMLAH JAMNYA, 
TETAPI JUGA KETIKA KITA TIDUR DALAM ANUGERAH-NYA.
 
(Mzm. 127:2) Mazmur 127:2
(2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi
dan duduk-duduk sampai jauh malam,
dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--
sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

(bdk. Ef. 4:26; Ibr. 13:4) bandingkan Efesus 4:26 ; Ibrani 13:4
bandingkan Efesus 4:26 ;
(26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

bandingkan Ibrani 13:4
(4)Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

---------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Kidung Agung 5-8
Kidung Agung 5

(1) Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!

Kerinduan mempelai perempuan
(2) Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!" (3) "Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?" (4)Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku. (5) Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu. (6) Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya. (7) Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok. (8) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!

Mempelai perempuan memuji mempelai laki-laki di hadapan puteri-puteri Yerusalem
(9) Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini? (10) Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang. (11) Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.(12) Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh. (13) Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur. (14) Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam.(15) Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras. (16) Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Kidung Agung 6

(1) Ke mana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan manakah kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu? (2) Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke bedeng rempah-rempah untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung. (3) Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan
(4) Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya. (5) Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead. (6) Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. (7) Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. (8) Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya. (9) Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya. (10) "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?" (11) Ke kebun kenari aku turun melihat kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon delima berbunga. (12) Tak sadar diri aku; kerinduanku menempatkan aku di atas kereta orang bangsawan. (13) Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?

Kidung Agung 7

(1) Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.(2) Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung. (3) Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. (4) Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.(5) Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.

Kenikmatan cinta
(6) Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. (7) Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. (8) Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. (9)Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur! (10)Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju. (11)Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar! (12) Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! (13) Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!

Kidung Agung 8

(1) O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku! (2) Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku.(3) Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku. (4) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: mengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya?

Cinta kuat seperti maut
(5) Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. (6)Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! (7) Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

Mempelai perempuan dan adiknya
(8) Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? (9) Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. (10) Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.

Lebih bahagia dari pada Salomo
(11) Salomo mempunyai kebun anggur di Baal-Hamon. Diserahkannya kebun anggur itu kepada para penjaga, masing-masing memberikan seribu keping perak untuk hasilnya. (12) Kebun anggurku, yang punyaku sendiri, ada di hadapanku; bagimulah seribu keping itu, raja Salomo, dan dua ratus bagi orang-orang yang menjaga hasilnya.
Kedua mempelai bersahut-sahutan
(13) Hai, penghuni kebun, teman-teman memperhatikan suaramu, perdengarkanlah itu kepadaku! (14)Cepat, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Tuesday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°


Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Selasa, 31 Juli 2018