9. Jul, 2018

<< Renungan Harian, Minggu, 08 Juli 2018 >>

<< Renungan Harian, Minggu, 08 Juli 2018 >>

Renungan Harian (465.1)
Minggu, 08 Juli 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian, Minggu, 08 Juli 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Terima Kasih Tuhan
Bac. : Yohanes 11 (1-57)
Nats.: Yohanes 11:41
Bac.S.: Mazmur 78-80
------------
Bacaan Alkitab : Yohanes 11 (1-57)
Lazarus dibangkitkan
(1) Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. (2) Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. (3) Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." (4) Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." (5) Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. (6) Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; (7) tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." (8) Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" (9) Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. (10) Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." (11) Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." (12) Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." (13) Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. (14) Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; (15) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." (16) Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." (17) Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. (18) Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. (19) Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. (20) Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. (21) Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. (22) Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." (23) Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." (24) Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." (25) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" (27) Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." (28) Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." (29) Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. (30) Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. (31) Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. (32) Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." (33) Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: (34) "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" (35) Maka menangislah Yesus. (36) Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" (37) Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?" (38) Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. (39) Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." (40) Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" (41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. (42) Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." (43) Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" (44) Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

Persepakatan untuk membunuh Yesus
(45) Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. (46) Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. (47) Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. (48) Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." (49) Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, (50) dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." (51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. (53) Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. (54) Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. (55) Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. (56) Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?" (57) Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia
------------
Ayat Nats. : Yohanes 11:41
(41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2018 | edisi berikut

Minggu, 8 Juli 2018

Bacaan   : Yohanes 11
Setahun : Mazmur 78-80
Nas       : Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu...." (Yohanes 11:41)

Terima Kasih Tuhan

Ketika keadaan baik, mudah bagi kita bersyukur kepada Tuhan. Tapi ketika dihadapkan pada kondisi yang tidak enak, masihkah kita bisa bersyukur kepada- Nya? Yesus beberapa kali dihadapkan pada kondisi yang sulit tapi saat itu Dia malah bersyukur. Salah satu contohnya adalah ketika Dia hendak membangkitkan Lazarus. Keadaan saat itu benar-benar tidak enak bagi Yesus. Hati-Nya sedih karena sahabat-Nya meninggal, di saat yang sama massa mulai kasak-kusuk meragukan kuasa-Nya. Tekanannya luar biasa.
Namun, di tengah-tengah situasi yang menekan itu, Yesus malah mengucap syukur kepada Allah Bapa. Perkataan pertama-Nya sebelum menyuruh Lazarus keluar adalah "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu...." Kenapa Yesus bisa bersyukur di saat itu? Karena Dia tahu Allah akan bertindak dengan kuasa-Nya. Dia memiliki keyakinan bahwa Allah Bapa sanggup bekerja dalam keadaan apa pun untuk mendatangkan kebaikan. Kepercayaan inilah yang membuat Yesus mampu bersyukur walaupun pada saat itu mukjizat belum terjadi.
Apakah saat ini kita juga menghadapi masalah? Apakah masalah ini membuat kita sukar mengucap syukur? Jangan salah, kita tidak mensyukuri masalahnya, tapi kita mensyukuri peran Allah dalam masalah yang kita alami, sekalipun saat itu sepertinya belum ada jalan keluar. Ucapan syukur tidak akan membuat kita serta-merta mendapat mukjizat, tapi setidaknya bisa membuat iman kita tetap kuat menantikan jawaban dari Tuhan. --DP/www.renunganharian.net

BERSYUKURLAH BUKAN KARENA MASALAHNYA
TAPI KARENA ALLAH AKAN BEKERJA DALAM MASALAH KITA.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 78-80
Mazmur 78

Pelajaran dari sejarah
(1) Nyanyian pengajaran Asaf.
Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku,
sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku.

(2) Aku mau membuka mulut mengatakan amsal,
aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.

(3) Yang telah kami dengar dan kami ketahui,
dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami,

(4) kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka,
tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian
puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya
dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.

(5) Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub
dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel;
nenek moyang kita diperintahkan-Nya
untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka,

(6) supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian,
supaya anak-anak, yang akan lahir kelak,
bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka,

(7) supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah
dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;

(8) dan jangan seperti nenek moyang mereka,
angkatan pendurhaka dan pemberontak,
angkatan yang tidak tetap hatinya
dan tidak setia jiwanya kepada Allah.

(9) Bani Efraim, pemanah-pemanah yang bersenjata lengkap,
berbalik pada hari pertempuran;

(10) mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah
dan enggan hidup menurut Taurat-Nya.

(11) Mereka melupakan pekerjaan-pekerjaan-Nya
dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, yang telah diperlihatkan-Nya kepada mereka.

(12) Di hadapan nenek moyang mereka dilakukan-Nya keajaiban-keajaiban,
di tanah Mesir, di padang Zoan;

(13) dibelah-Nya laut, diseberangkan-Nya mereka;
didirikan-Nya air sebagai bendungan,

(14) dituntun-Nya mereka dengan awan pada waktu siang,
dan semalam suntuk dengan terang api;

(15) dibelah-Nya gunung batu di padang gurun,
diberi-Nya mereka minum banyak air seperti dari samudera raya;

(16) dibuat-Nya aliran air keluar dari bukit batu,
dan dibuat-Nya air turun seperti sungai.

(17) Tetapi mereka terus berbuat dosa terhadap Dia,
dengan memberontak terhadap Yang Mahatinggi di padang kering.

(18) Mereka mencobai Allah dalam hati mereka
dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka.

(19) Mereka berkata terhadap Allah:
"Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?

(20) Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air
dan membanjir sungai-sungai;
tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga,
atau menyediakan daging bagi umat-Nya?"

(21) Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas,
api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel,

(22) sebab mereka tidak percaya kepada Allah,
dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.

(23) Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas,
membuka pintu-pintu langit,

(24) menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan,
dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

(25) setiap orang telah makan roti malaikat,
Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

(26) Ia telah menghembuskan angin timur di langit
dan menggiring angin selatan dengan kekuatan-Nya;

(27) Ia menurunkan kepada mereka hujan daging seperti debu banyaknya,
dan hujan burung-burung bersayap seperti pasir laut;

(28) Ia menjatuhkannya ke tengah perkemahan mereka,
sekeliling tempat kediaman itu.

(29) Mereka makan dan menjadi sangat kenyang;
Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan.

(30) Mereka belum merasa puas,
sedang makanan masih ada di mulut mereka;

(31) maka bangkitlah murka Allah terhadap mereka:
Ia membunuh gembong-gembong mereka,
dan menewaskan teruna-teruna Israel.

(32) Sekalipun demikian mereka masih saja berbuat dosa
dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.

(33) Sebab itu Ia membuat hari-hari mereka habis dalam kesia-siaan,
dan tahun-tahun mereka dalam kekejutan.

(34) Apabila Ia membunuh mereka, maka mereka mencari Dia,
mereka berbalik dan mengingini Allah;

(35) mereka teringat bahwa Allah adalah gunung batu mereka,
dan bahwa Allah Yang Mahatinggi adalah Penebus mereka.

(36) Tetapi mereka memperdaya Dia dengan mulut mereka,
dan dengan lidahnya mereka membohongi Dia.

(37) Hati mereka tidak tetap pada Dia,
dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.

(38) Tetapi Ia bersifat penyayang,
Ia mengampuni kesalahan mereka
dan tidak memusnahkan mereka;
banyak kali Ia menahan murka-Nya
dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya.

(39) Ia ingat bahwa mereka itu daging,
angin yang berlalu, yang tidak akan kembali.

(40) Berapa kali mereka memberontak terhadap Dia di padang gurun,
dan menyusahkan hati-Nya di padang belantara!

(41) Berulang kali mereka mencobai Allah,
menyakiti hati Yang Kudus dari Israel.

(42) Mereka tidak ingat kepada kekuasaan-Nya,
kepada hari Ia membebaskan mereka dari pada lawan,

(43) ketika Ia mengadakan tanda-tanda di Mesir
dan mujizat-mujizat di padang Zoan.

(44) Ia mengubah menjadi darah sungai-sungai mereka
dan aliran-aliran air mereka, sehingga tidak terminum;

(45) Ia melepaskan kepada mereka lalat pikat yang memakan mereka,
dan katak-katak yang memusnahkan mereka;

(46) Ia memberikan hasil tanah mereka kepada ulat,
dan hasil jerih payah mereka kepada belalang;

(47) Ia mematikan pohon anggur mereka dengan hujan batu,
dan pohon-pohon ara mereka dengan embun beku;

(48) Ia membiarkan kawanan binatang mereka ditimpa hujan es,
dan ternak mereka disambar halilintar;

(49) Ia melepaskan kepada mereka murka-Nya yang menyala-nyala,
kegemasan, kegeraman dan kesesakan,
suatu pasukan malaikat yang membawa malapetaka;

(50) Ia membiarkan murka-Nya berkobar,
Ia tidak mencegah jiwa mereka dari maut,
nyawa mereka diserahkan-Nya kepada penyakit sampar;

(51) dibunuh-Nya semua anak sulung di Mesir,
kegagahan mereka yang pertama-tama di kemah-kemah Ham;

(52) disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba,
dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun;

(53) dituntun-Nya mereka dengan tenteram, sehingga tidak gemetar,
sedang musuh mereka dilingkupi laut;

(54) dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus,
yakni pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya;

(55) dihalau-Nya bangsa-bangsa dari depan mereka,
dibagi-bagikan-Nya kepada mereka tanah pusaka dengan tali pengukur,
dan disuruh-Nya suku-suku Israel mendiami kemah-kemah mereka itu.

(56) Tetapi mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi,
dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya;

(57) mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang mereka,
berubah seperti busur yang memperdaya;

(58) mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka,
membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka.

(59) Ketika Allah mendengarnya, Ia menjadi gemas,
Ia menolak Israel sama sekali;

(60) Ia membuang kediaman-Nya di Silo
kemah yang didiami-Nya di antara manusia;

(61) Ia membiarkan kekuatan-Nya tertawan,
membiarkan kehormatan-Nya jatuh ke tangan lawan;

(62) Ia membiarkan umat-Nya dimakan pedang,
dan gemaslah Ia atas milik-Nya sendiri.

(63) Anak-anak teruna mereka dimakan api,
dan anak-anak dara mereka tidak lagi dipuja dengan nyanyian perkawinan;

(64) imam-imam mereka gugur oleh pedang,
dan janda-janda mereka tidak dapat menangis.

(65) Lalu terjagalah Tuhan, seperti orang yang tertidur,
seperti pahlawan yang siuman dari mabuk anggur;

(66) Ia memukul mundur para lawan-Nya,
Ia menyebabkan mereka mendapat cela untuk selama-lamanya.

(67) Ia menolak kemah Yusuf,
dan suku Efraim tidak dipilih-Nya,

(68) tetapi Ia memilih suku Yehuda,
gunung Sion yang dikasihi-Nya;

(69) Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit,
laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya;

(70) dipilih-Nya Daud, hamba-Nya,
diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;

(71) dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia,
untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya,
dan Israel, milik-Nya sendiri.

(72) Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya,
dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.

Mazmur 79

Doa umat yang terancam
(1) Mazmur Asaf.
Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke dalam tanah milik-Mu,
menajiskan bait kudus-Mu, membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.

(2) Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu
sebagai makanan kepada burung-burung di udara, daging orang-orang yang Kaukasihi kepada binatang-binatang liar di bumi.

(3) Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air
sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan.

(4) Kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami,
menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.

(5) Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau murka terus-menerus,
dan cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?

(6) Tumpahkanlah amarah-Mu
ke atas bangsa-bangsa yang tidak mengenal Engkau,
ke atas kerajaan-kerajaan yang tidak menyerukan nama-Mu;

(7) sebab mereka telah memakan habis Yakub,
dan tempat kediamannya mereka hancurkan.

(8) Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami;
kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,
sebab sudah sangat lemah kami.

(9) Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami,
demi kemuliaan nama-Mu!
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami
oleh karena nama-Mu!

(10) Mengapa bangsa-bangsa lain boleh berkata:
"Di mana Allah mereka?"
Biarlah di hadapan kami bangsa-bangsa lain mengetahui
pembalasan atas darah yang tertumpah dari hamba-hamba-Mu.

(11) Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan;
sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!

(12) Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami
tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!

(13) Maka kami ini, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu,
akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya,
dan akan memberitakan puji-pujian untuk-Mu turun-temurun.

Mazmur 80

Doa untuk keselamatan Israel
(1) Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Kesaksian Asaf. Mazmur.
(80-2) Hai gembala Israel, pasanglah telinga,
Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan domba!
Ya Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar

(2) (80-3) di depan Efraim dan Benyamin dan Manasye!
Bangkitkanlah keperkasaan-Mu
dan datanglah untuk menyelamatkan kami.

(3) (80-4) Ya Allah, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

(4) (80-5) TUHAN, Allah semesta alam,
berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun umat-Mu berdoa?

(5) (80-6) Engkau memberi mereka makan roti cucuran air mata,
Engkau memberi mereka minum air mata berlimpah-limpah,

(6) (80-7) Engkau membuat kami menjadi pokok percederaan tetangga-tetangga kami,
dan musuh-musuh kami mengolok-olok kami.

(7) (80-8) Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

(8) (80-9) Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir,
telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu.

(9) (80-10) Engkau telah menyediakan tempat bagi dia,
maka berakarlah ia dalam-dalam dan memenuhi negeri;

(10) (80-11) gunung-gunung terlindung oleh bayang-bayangnya,
dan pohon-pohon aras Allah oleh cabang-cabangnya;

(11) (80-12) dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut,
dan pucuk-pucuknya sampai ke sungai Efrat.

(12) (80-13) Mengapa Engkau melanda temboknya,
sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat?

(13) (80-14) Babi hutan menggerogotinya
dan binatang-binatang di padang memakannya.

(14) (80-15) Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya,
pandanglah dari langit, dan lihatlah!
Indahkanlah pohon anggur ini,

(15) (80-16) batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!

(16) (80-17) Mereka telah membakarnya dengan api dan menebangnya;
biarlah mereka hilang lenyap oleh hardik wajah-Mu!

(17) (80-18) Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu,
anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu,

(18) (80-19) maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu.
Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

(19) (80-20) Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Sunday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°


Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Minggu, 08 Juli 2018