21. Jun, 2018

<< Renungan Harian, Rabu, 20 Juni 2018 >>

<< Renungan Harian, Rabu, 20 Juni 2018 >>

Renungan Harian (459.1)
Rabu, 20 Juni 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian, Rabu, 20 Juni 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Dari yang Kecil
Bac. : Lukas 16:10-18
Nats.: Lukas 16:10a
Bac.S.: Ayub 21-24
------------
Bacaan Alkitab : Lukas 16:10-18
Setia dalam perkara yang kecil — Nasihat
(10) "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. (11) Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? (12) Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? (13) Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."(14) Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. (15) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. (16)Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. (17) Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal. (18) Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah."
------------
Ayat Nats. : Lukas 16:10a
(10a) "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 06/Edisi 2018 | edisi berikut

Rabu, 20 Juni 2018

Bacaan   : Lukas 16:10-18
Setahun : Ayub 21-24
Nas       : "Siapa saja yang setia dalam hal-hal kecil, ia setia juga dalam hal-hal besar." (Lukas 16:10a)

Dari yang Kecil

Seorang pendeta mengadakan doa pagi setiap hari Sabtu di gereja. Seorang bapak menantangnya untuk mengadakan doa pagi setiap hari, bukan hanya pada hari Sabtu. Ia berjanji pasti hadir jika doa pagi diadakan setiap hari. Namun, bagaimana mungkin ia bisa hadir dalam doa pagi setiap hari sedangkan dalam doa pagi yang diadakan setiap Sabtu saja ia tidak pernah hadir?
Kesetiaan dalam perkara kecil menentukan kesetiaan dalam perkara besar. Yusuf setia mengerjakan pekerjaannya sebagai budak sampai Potifar memberinya kuasa atas seluruh rumahnya (Kej. 39:1-6). Di penjara pun Yusuf setia melakukan perkara kecil sehingga kepala penjara mempercayakan semua tahanan kepadanya (Kej. 39:20-23). Akhirnya, Yusuf dilantik sebagai penguasa atas seluruh tanah Mesir (Kej. 41:41). Daud, si bungsu yang tidak diperhitungkan oleh Isai, ayahnya, juga setia. Saat nabi Samuel mengundang ke upacara pengurbanan (1Sam. 16:5), ayahnya menyuruh Daud menggembalakan kambing domba yang hanya dua tiga ekor (1Sam. 16:11, 17:28). Akhirnya, Samuel mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya (1Sam. 16:12-13).
Kebanyakan orang ingin langsung mendapat kepercayaan melakukan tugas besar dan terhormat. Saat ini mungkin kita merasa hanya mendapat tugas kecil, sepele, dan kurang berarti. Walaupun banyak orang tidak mau melakukannya, tetaplah setia mengerjakannya secara bertanggung jawab. Tuhan memperhitungkan kesetiaan kita. Bila kita setia dalam perkara kecil, Dia akan mempercayakan perkara yang lebih besar lagi. --IN/www.renunganharian.net

ORANG YANG TIDAK SETIA DALAM PERKARA KECIL, 
MUSTAHIL BISA SETIA DALAM PERKARA BESAR.
 
(Kej. 39:1-6) Kejadian 39:1-6
Yusuf di rumah Potifar
(1) Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ. (2) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. (3) Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, (4) maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf. (5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang. (6)Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

(Kej. 39:20-23) Kejadian 39: 20-23
(20) Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana. (21) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.(22) Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. (23) Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

(Kej. 41:41) Kejadian 41:41
(41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."

(1 Sam. 16:5) 1 Samuel 16:5
(5) Jawabnya: "Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengorbanan ini." Kemudian ia menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.

(1 Sam. 16:11, 17:28) 1 Samuel 16:11, 17:28
1 Samuel 16:11
(11) Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."

1 Samuel 17:28
(28) Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."

(1 Sam. 16: 12-13) 1 Samuel 16: 12-13
(12) Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." (13) Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

-----------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Ayub 21-24
Ayub 21

Pendapat Ayub, bahwa kemujuran orang fasik kelihatannya tahan lama
(1) Tetapi Ayub menjawab: (2)"Dengarkanlah baik-baik perkataanku dan biarlah itu menjadi penghiburanmu. (3)Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara; sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek. (4) Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati? (5) Berpalinglah kepadaku, maka kamu akan tercengang, dan menutup mulutmu dengan tangan!(6) Kalau aku memikirkannya, aku menjadi takut, dan gemetarlah tubuhku. (7) Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?(8) Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka. (9) Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka. (10) Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal, lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran. (11) Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba, anak-anak mereka melompat-lompat. (12)Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi, dan bersukaria menurut lagu seruling.(13) Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati. (14) Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu. (15)Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?(16) Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku. (17)Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya! (18) Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.(19) Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar; (20)sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya, dan ia sendiri minum dari murka Yang Mahakuasa! (21) Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati, bila telah habis jumlah bulannya? (22) Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan, kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi? (23) Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa; (24) pinggangnya gemuk oleh lemak, dan sumsum tulang-tulangnya masih segar. (25) Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan. (26) Tetapi sama-sama mereka terbaring di dalam debu, dan berenga-berenga berkeriapan di atas mereka. (27) Sesungguhnya, aku mengetahui pikiranmu, dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku. (28) Katamu: Di mana rumah penguasa? Di mana kemah tempat kediaman orang-orang fasik? (29) Belum pernahkah kamu bertanya-tanya kepada orang-orang yang lewat di jalan? Dapatkah kamu menyangkal petunjuk-petunjuk mereka, (30)bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan, dan diselamatkan pada hari murka Allah? (31) Siapa yang akan langsung menggugat kelakuannya, dan mengganjar perbuatannya? (32) Dialah yang dibawa ke kuburan, dan jiratnya dirawat orang. (33) Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah; setiap orang mengikuti dia, dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya. (34) Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku! Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!"

Ayub 22

Elifas menganjurkan, supaya Ayub bertobat dari pada dosanya yang besar
(1) Maka Elifas, orang Teman, menjawab: (2) "Apakah manusia berguna bagi Allah? Tidak, orang yang berakal budi hanya berguna bagi dirinya sendiri. (3) Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar, atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh? (4) Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya, dan dibawa-Nya ke pengadilan? (5) Bukankah kejahatanmu besar dan kesalahanmu tidak berkesudahan?(6) Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu dan merampas pakaian orang-orang yang melarat; (7) orang yang kehausan tidak kauberi minum air, dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan, (8) tetapi orang yang kuat, dialah yang memiliki tanah, dan orang yang disegani, dialah yang mendudukinya. (9)Janda-janda kausuruh pergi dengan tangan hampa, dan lengan yatim piatu kauremukkan. (10) Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba. (11)Terangmu menjadi gelap, sehingga engkau tidak dapat melihat dan banjir meliputi engkau. (12)Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya! (13) Tetapi pikirmu: Tahu apa Allah? Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang gelap? (14) Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit! (15) Apakah engkau mau tetap mengikuti jalan lama, yang dilalui orang-orang jahat, (16) mereka yang telah direnggut sebelum saatnya, yang alasnya dihanyutkan sungai; (17)mereka yang berkata kepada Allah: Pergilah dari pada kami! dan: Yang Mahakuasa dapat berbuat apa terhadap kami? (18) Namun Dialah juga yang memenuhi rumah mereka dengan segala yang baik tetapi rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku. (19) Hal itu dilihat oleh orang benar dan mereka bersukaria; orang yang tidak bersalah mengolok-olok mereka: (20) Sungguh, lawan kami telah dilenyapkan, dan peninggalan mereka telah habis dimakan api.(21) Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan. (22)Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu. (23) Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu,(24) membuang biji emas ke dalam debu, emas Ofir ke tengah batu-batu sungai, (25) dan apabila Yang Mahakuasa menjadi timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu,(26) maka sungguh-sungguh engkau akan bersenang-senang karena Yang Mahakuasa, dan akan menengadah kepada Allah. (27)Jikalau engkau berdoa kepada-Nya, Ia akan mengabulkan doamu, dan engkau akan membayar nazarmu.(28) Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu.(29) Karena Allah merendahkan orang yang angkuh tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala! (30) Orang yang tidak bersalah diluputkan-Nya: engkau luput karena kebersihan tanganmu."

Ayub 23

Ayub ingin membela diri di hadapan Allah
(1) Tetapi Ayub menjawab: (2)"Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh. (3) Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam.(4) Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan. (5) Maka aku akan mengetahui jawaban-jawaban yang diberikan-Nya kepadaku dan aku akan mengerti, apa yang difirmankan-Nya kepadaku. (6)Sudikah Ia mengadakan perkara dengan aku dalam kemahakuasaan-Nya? Tidak, Ia akan menaruh perhatian kepadaku. (7) Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya, dan aku akan bebas dari Hakimku untuk selama-lamanya. (8) Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; (9) di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia. (10) Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. (11) Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.(12) Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. (13)Tetapi Ia tidak pernah berubah siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga. (14) Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya. (15) Itulah sebabnya hatiku gemetar menghadapi Dia, kalau semuanya itu kubayangkan, maka aku ketakutan terhadap Dia. (16)Allah telah membuat aku putus asa, Yang Mahakuasa telah membuat hatiku gemetar; (17) sebab bukan karena kegelapan aku binasa, dan bukan juga karena mukaku ditutupi gelap gulita."

Ayub 24

Allah seakan-akan acuh tak acuh terhadap kejahatan
(1) "Mengapa Yang Mahakuasa tidak mencadangkan masa penghukuman dan mereka yang mengenal Dia tidak melihat hari pengadilan-Nya? (2) Ada orang yang menggeser batas tanah, yang merampas kawanan ternak, lalu menggembalakannya. (3) Keledai kepunyaan yatim piatu dilarikannya, dan lembu betina kepunyaan seorang janda diterimanya sebagai gadai, (4)orang miskin didorongnya dari jalan, orang sengsara di dalam negeri terpaksa bersembunyi semuanya. (5) Sesungguhnya, seperti keledai liar di padang gurun mereka keluar untuk bekerja mencari apa-apa di padang belantara sebagai makanan bagi anak-anak mereka. (6) Di ladang mereka mengambil makanan hewan, dan kebun anggur, milik orang fasik, dipetiki buahnya yang ketinggalan. (7) Dengan telanjang mereka bermalam, karena tidak ada pakaian, dan mereka tidak mempunyai selimut pada waktu dingin; (8) oleh hujan lebat di pegunungan mereka basah kuyup, dan karena tidak ada tempat berlindung, mereka mengimpitkan badannya pada gunung batu. (9)Ada yang merebut anak piatu dari susu ibunya dan menerima bayi orang miskin sebagai gadai. (10)Dengan telanjang mereka berkeliaran, karena tidak ada pakaian, dan dengan kelaparan mereka memikul berkas-berkas gandum; (11) di antara dua petak kebun mereka membuat minyak, mereka menginjak-injak tempat pengirikan sambil kehausan. (12)Dari dalam kota terdengar rintihan orang-orang yang hampir mati dan jeritan orang-orang yang menderita luka, tetapi Allah tidak mengindahkan doa mereka. (13)Ada lagi golongan yang memusuhi terang, yang tidak mengenal jalannya dan tidak tetap tinggal pada lintasannya. (14) Pada parak siang bersiaplah si pembunuh, orang sengsara dan miskin dibunuhnya, dan waktu malam ia berlaku seperti pencuri. (15) Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorangpun melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka. (16) Di dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang, (17)karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan kegelapan. (18) Mereka hanyut di permukaan air, bagian mereka terkutuk di bumi; mereka tidak lagi pergi ke kebun anggur mereka. (19)Air salju dihabiskan oleh kemarau dan panas, demikian juga dilakukan dunia orang mati terhadap mereka yang berbuat dosa. (20) Rahim ibu melupakan dia, berenga mengerumitnya, ia tidak diingat lagi: kecurangan dipatahkan seperti pohon kayu. (21)Ia menjarahi perempuan mandul, yang tidak beranak, dan tidak berbuat baik terhadap seorang janda, (22) bahkan menyeret orang-orang perkasa dengan kekuatannya; ia bangun kembali, tetapi hidupnya tidak terjamin. (23)Allah memberinya keamanan yang menjadi sandarannya, dan mengawasi jalan-jalannya. (24)Hanya sebentar mereka meninggikan diri, lalu tidak ada lagi; mereka luruh, lalu menjadi lisut seperti segala sesuatu, mereka dikerat seperti hulu tangkai gandum. (25) Jikalau tidak demikian halnya, siapa berani menyanggah aku dan meniadakan perkataanku?"

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluyah, Amin.


** have a nice day **
Happy Wednesday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°


Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Rabu, 20 Juni 2018