17. Apr, 2018

<< Renungan Harian, Senin, 16 April 2018 >>

<< Renungan Harian, Senin, 16 April 2018 >>

Renungan Harian (437.2)
Senin, 16 April 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian, Senin, 16 April 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Rasa Bersalah
Bac. : Matius 27:1-10
Nats.: Matius 27:3
Bac.S.: 2 Samuel 15-16
------------
Bacaan Alkitab : Matius 27:1-10
Yesus diserahkan kepada Pilatus — Kematian Yudas
(1) Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.(2) Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu.(3) Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, (4) dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" (5) Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (6) Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah." (7) Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. (8)Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.(9) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, (10) dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku."
------------
Ayat Nats. : Matius 27:3
(3) Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 04/Edisi 2018 | edisi berikut

Senin, 16 April 2018

Bacaan   : Matius 27:1-10
Setahun : 2 Samuel 15-16
Nas       : Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. (Matius 27:3)

Rasa Bersalah

Setidaknya ada tiga macam rasa bersalah. Pertama, rasa bersalah positif. Ini membuat kita mengintrospeksi kesalahan kita dan belajar agar tidak jatuh di lubang yang sama. Kedua, rasa bersalah "cuek". Seseorang bisa merasa bersalah, namun ia tidak melakukan introspeksi atau belajar dari kesalahan yang ia lakukan. Ketiga, rasa bersalah negatif. Seseorang merasa bersalah, namun justru ia melakukan sesuatu yang negatif sebagai kelanjutan dari kesalahannya itu.
Daud dan Yudas Iskariot sama-sama pernah melakukan pelanggaran. Mereka sama-sama merasa bersalah. Meski demikian, ada perbedaan besar dari rasa bersalah mereka. Kita tahu bahwa Daud melakukan dosa besar saat ia melakukan dosa perzinahan dan pembunuhan berencana. Setelah ia mendapatkan teguran dari Allah, ia menyesal dan merasa bersalah. Rasa bersalah yang ia rasakan adalah rasa bersalah positif karena ia belajar dari kesalahan yang pernah ia lakukan dan tidak mengulangi kesalahan di waktu berikutnya (2Sam. 12:13).
Sebaliknya, Yudas Iskariot menunjukan rasa bersalah negatif. Ia merasa bersalah setelah ia mengkhianati dan menjual Yesus. Namun, bukannya mengambil respons yang benar, ia justru mengambil langkah negatif dengan bunuh diri (ay. 5).
Setiap kita pasti tidak luput dari kesalahan yang membuat kita merasa bersalah. Namun, pertanyaannya: Rasa bersalah mana yang kita pilih? Positif, "cuek", atau negatif?
Mari belajar untuk selalu mengintrospeksi, mengoreksi, dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di lain waktu. --SPP/www.renunganharian.net

RASA BERSALAH SEHARUSNYA MEMBUAT
SESEORANG MENJADI LEBIH BAIK.
 
(2Sam. 12:13) 2 Samuel 12:13
(13)Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

(ay. 5) Matius 27: 5
(5) Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

----------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : 2 Samuel 15-16
2 Samuel 15

Absalom mengadakan persepakatan gelap
(1) Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan lima puluh orang yang berlari di depannya. (2)Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan ditanyai: "Dari kota manakah engkau?" Apabila ia menjawab: "Hambamu ini datang dari suku Israel anu," (3)maka berkatalah Absalom kepadanya: "Lihat, perkaramu itu baik dan benar, tetapi dari pihak raja tidak ada seorangpun yang mau mendengarkan engkau." (4)Lagi kata Absalom: "Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil." (5)Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya. (6) Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel. (7) Sesudah lewat empat tahun bertanyalah Absalom kepada raja: "Izinkanlah aku pergi, supaya di Hebron aku bayar nazarku, yang telah kuikrarkan kepada TUHAN. (8)Sebab hambamu ini, ketika masih tinggal di Gesur, di Aram, telah bernazar, demikian: Jika TUHAN sungguh-sungguh memulangkan aku ke Yerusalem, maka aku akan beribadah kepada TUHAN." (9)Lalu berkatalah raja kepadanya: "Pergilah dengan selamat." Maka berkemaslah Absalom dan pergi ke Hebron. (10) Dalam pada itu Absalom telah mengirim utusan-utusan rahasia kepada segenap suku Israel dengan pesan: "Segera sesudah kamu mendengar bunyi sangkakala, berserulah: Absalom sudah menjadi raja di Hebron!" (11)Beserta Absalom turut pergi dua ratus orang dari Yerusalem, orang-orang undangan yang turut pergi tanpa curiga dan tanpa mengetahui apapun tentang perkara itu. (12)Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom.

Daud melarikan diri dari Yerusalem
(13) Lalu datanglah seseorang mengabarkan kepada Daud, katanya: "Hati orang Israel telah condong kepada Absalom." (14)Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem: "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata pedang!" (15) Para pegawai raja berkata kepada raja: "Terserah kepada tuanku raja! Hamba-hambamu ini siap!" (16)Lalu keluarlah raja dan seisi rumahnya mengiringi dia; sepuluh orang gundik ditinggalkan raja untuk menunggui istana. (17) Maka keluarlah raja dan seluruh orang-orangnya mengiringi dia. Dekat rumah yang terakhir mereka berhenti (18) sedang semua pegawainya berjalan melewatinya, juga semua orang Kreti dan semua orang Pleti. Juga semua orang Gat, enam ratus orang banyaknya, yang mengiringi dia sejak dari Gat, berjalan melewati raja. (19) Lalu bertanyalah raja kepada Itai, orang Gat itu: "Mengapa pula engkau berjalan beserta kami? Pulanglah dan tinggallah bersama-sama raja, sebab engkau orang asing, lagipula engkau orang buangan dari tempat asalmu. (20) Baru kemarin engkau datang, masakan pada hari ini aku akan membawa engkau mengembara bersama-sama kami, padahal aku harus pergi entah ke mana. Pulanglah dan bawalah juga saudara-saudaramu pulang; mudah-mudahan TUHAN menunjukkan kasih dan setia kepadamu!" (21) Tetapi Itai menjawab raja: "Demi TUHAN yang hidup, dan demi hidup tuanku raja, di mana tuanku raja ada, baik hidup atau mati, di situ hambamu juga ada." (22) Lalu berkatalah Daud kepada Itai: "Jika demikian, berjalanlah lewat." Kemudian lewatlah Itai, orang Gat itu, bersama-sama dengan semua orangnya dan semua anak yang menyertai dia. (23) Seluruh negeri menangis dengan suara keras, ketika seluruh rakyat berjalan lewat. Raja menyeberangi sungai Kidron dan seluruh rakyat berjalan ke arah padang gurun. (24) Dan lihat, juga Zadok ada di sana beserta semua orang Lewi pengangkat tabut perjanjian Allah. Mereka meletakkan tabut Allah itu juga Abyatar ikut datang sampai seluruh rakyat dari kota selesai menyeberang. (25) Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya. (26) Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya." (27) Lagi berkatalah raja kepada Zadok, imam itu: "Jadi, engkau dan Abyatar, pulanglah ke kota dengan selamat beserta anakmu masing-masing, yakni Ahimaas anakmu dan Yonatan, anak Abyatar. (28) Ketahuilah, aku akan menanti di dekat tempat-tempat penyeberangan ke padang gurun, sampai ada kabar dari kamu untuk memberitahu aku." (29) Lalu Zadok dan Abyatar membawa tabut Allah itu kembali ke Yerusalem dan tinggallah mereka di sana. (30) Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis. (31) Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: "Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom," maka berkatalah Daud: "Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN."(32) Ketika Daud sampai ke puncak, ke tempat orang sujud menyembah kepada Allah, maka datanglah Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang terkoyak dan dengan tanah di atas kepala.(33) Berkatalah Daud kepadanya: "Jika engkau turut dengan aku, maka engkau menjadi beban kepadaku nanti, (34) tetapi jika engkau kembali ke kota dan berkata kepada Absalom: Aku ini hambamu, ya raja, sejak dahulu aku hamba ayahmu, tetapi sekarang aku menjadi hambamu, dengan demikian engkau dapat membatalkan nasihat Ahitofel demi aku. (35) Bukankah Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, ada bersama-sama engkau di sana? Jadi segala yang kaudengar dari dalam istana raja, haruslah kauberitahukan kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu. (36)Ingatlah, di sana bersama-sama dengan mereka ada kedua anak mereka, Ahimaas anak Zadok dan Yonatan anak Abyatar; dengan perantaraan mereka haruslah kamu kirimkan kepadaku segala hal yang kamu dengar." (37) Dan tibalah Husai, sahabat Daud, di Yerusalem tepat pada waktu Absalom masuk ke kota itu.

2 Samuel 16

Daud bertemu dengan Ziba
(1) Ketika Daud baru saja melewati puncak, datanglah Ziba, hamba Mefiboset, mendapatkan dia membawa sepasang keledai yang berpelana, dengan muatan dua ratus ketul roti, seratus buah kue kismis, seratus buah-buahan musim panas dan sebuyung anggur. (2)Lalu bertanyalah raja kepada Ziba: "Apakah maksudmu dengan semuanya ini?" Jawab Ziba: "Keledai-keledai ini bagi keluarga raja untuk ditunggangi; roti dan buah-buahan ini bagi orang-orangmu untuk dimakan; dan anggur ini untuk diminum di padang gurun oleh orang-orang yang sudah lelah." (3) Kemudian bertanyalah raja: "Di manakah anak tuanmu?" Jawab Ziba kepada raja: "Ia ada di Yerusalem, sebab katanya: Pada hari ini kaum Israel akan mengembalikan kepadaku kerajaan ayahku." (4) Lalu berkatalah raja kepada Ziba: "Kalau begitu, kepunyaanmulah segala kepunyaan Mefiboset." Kata Ziba: "Aku tunduk! Biarlah kiranya aku tetap mendapat kasih di matamu, ya tuanku raja."

Simei mengutuki Daud
(5) Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk. (6) Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya. (7)Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! (8) TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah." (9) Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja: "Mengapa anjing mati ini mengutuki tuanku raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya." (10) Tetapi kata raja: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?" (11) Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: "Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian. (12) Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini." (13) Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu. (14) Dengan lelah sampailah raja dan seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia ke Yordan, lalu mereka beristirahat di sana. (15) Maka Absalom dan seluruh rakyat, orang-orang Israel, sampailah ke Yerusalem, dan Ahitofel ada bersama-sama dengan dia. (16)Ketika Husai, orang Arki, sahabat Daud itu, sampai kepada Absalom, berkatalah Husai kepada Absalom: "Hiduplah raja! Hiduplah raja!" (17)Berkatalah Absalom kepada Husai: "Inikah kesetiaanmu kepada sahabatmu? Mengapa engkau tidak pergi menyertai sahabatmu itu?"(18) Lalu berkatalah Husai kepada Absalom: "Tidak, tetapi dia yang dipilih oleh TUHAN dan oleh rakyat ini dan oleh setiap orang Israel, dialah yang memiliki aku dan bersama-sama dengan dialah aku akan tinggal. (19) Lagipula, kepada siapakah aku memperhambakan diri? Bukankah kepada anaknya? Sebagaimana aku memperhambakan diri kepada ayahmu, demikianlah aku memperhambakan diri kepadamu."(20) Kemudian berkatalah Absalom kepada Ahitofel: "Berilah nasihat; apakah yang harus kita perbuat?"(21) Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: "Hampirilah gundik-gundik ayahmu yang ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila seluruh Israel mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu dibenci oleh ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau, akan dikuatkan hatinya." (22) Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel. (23) Pada waktu itu nasihat yang diberikan Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan dari pada Allah; demikianlah dinilai setiap nasihat Ahitofel, baik oleh Daud maupun oleh Absalom.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluyah, Amin.


** have a nice day **
Happy Monday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°


Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Senin, 16 April 2018