23. Jun, 2016

<< Renungan Harian , Kamis, 23 Juni 2016 >>

<< Renungan Harian , Kamis, 23 Juni 2016 >>

Renungan Harian (216.3)
Kamis, 23 Juni 2016

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian , Kamis, 23 Juni 2016 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
--------------------
Judul: Kaos Idola
Baca: 1 Yohanes 4:7-21
Anats: 1 Yohanes 4:19
Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 34-37
-----------------
Bacaan Alkitab : 1 Yohanes 4:7-21
Allah adalah kasih
(7) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. (8) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (9)Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.(10) Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. (11) Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. (12) Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. (13) Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.(14) Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. (15) Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.(16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (17)Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. (18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. (19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. (20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. (21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
------------------
Ayat Nats. : 1 Yohanes 4:19
(19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
-------------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 06/Edisi 2016 | edisi berikut

Kamis, 23 Juni 2016

Bacaan   : 1 Yohanes 4:7-21
Setahun : Ayub 34-37
Nats       : Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. (1 Yohanes 4:19)

Kaos Idola
Beruntung benar nasib Martunis. Anak kecil penyintas bencana tsunami Aceh 2004 itu tertangkap kamera sedang mengenakan kaos bola timnas idolanya, Portugal, dengan nama punggung tertulis Christiano Ronaldo. Melihat foto berlatar Aceh yang porak poranda, tergeraklah hati CR-7 untuk menemuinya. Sang idola juga mengangkat Martunis sebagai anak. Sebelas tahun berselang, saat berumur 17 tahun, Martunis diterbangkan ke Portugal untuk mewujudkan mimpinya. Ia resmi bergabung dengan klub Sporting Lisbon. Presiden klub, Bruno de Carvalho, berjanji mendukung Martunis mengembangkan potensinya.
Manusia saja bisa memperhatikan nasib penggemarnya, bahkan sampai mau membantu mewujudkan mimpinya--apalagi Allah! Allah bertindak lebih jauh dari itu: Dia telah terlebih dahulu mengasihi kita sebelum kita mengasihi Dia. Bukankah sudah sepatutnya jika kita menyambut cinta kasih Allah yang begitu besar itu dengan mengutamakan Dia dalam kehidupan kita. Sebagai ungkapan rasa syukur, kita menjadikan Dia sebagai pribadi yang paling penting dalam hidup kita, menjadi prioritas utama dalam hati kita. Bukan hanya mengagumi kebaikan-Nya, kita juga secara aktif melakukan segala kehendak-Nya. Kita berjalan dalam terang, tidak menyimpang dari firman-Nya, dan senantiasa melandaskan setiap perbuatan kita pada kasih dan kebenaran-Nya.
Bukankah pola hidup mengutamakan Allah semacam ini akan membuat kasih kita sempurna? Kita berjalan dalam terang-Nya, baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang. --Gigih Dwiananto/Renungan Harian

MENGUTAMAKAN ALLAH DALAM KEHIDUPAN KITA
MENUNTUN KITA DALAM TERANG KASIH-NYA.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 34-37
Ayub 34
Allah tidak berlaku curang
(1) Maka berbicaralah Elihu: (2)"Dengarkanlah perkataanku, kamu orang-orang yang mempunyai hikmat, berilah telinga kepadaku, kamu orang-orang yang berakal budi. (3) Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan. (4) Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik. (5) Karena Ayub berkata: Aku benar, tetapi Allah mengambil hakku; (6) kendati aku mempunyai hak aku dianggap berdusta, sekalipun aku tidak melakukan pelanggaran, lukaku tidak dapat sembuh lagi. (7)Siapakah seperti Ayub, yang minum hujatan terhadap Allah seperti air, (8) yang mencari persekutuan dengan orang-orang yang melakukan kejahatan dan bergaul dengan orang-orang fasik?(9) Karena ia telah berkata: Tidak berguna bagi manusia, kalau ia dikenan Allah. (10) Oleh sebab itu, kamu orang-orang yang berakal budi, dengarkanlah aku: Jauhlah dari pada Allah untuk melakukan kefasikan, dan dari pada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang.(11) Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya. (12) Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan. (13) Siapa mempercayakan bumi kepada-Nya? Siapa membebankan alam semesta kepada-Nya? (14) Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya, (15) maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu.(16) Jikalau engkau berakal budi, dengarkanlah ini, pasanglah telinga kepada apa yang kuucapkan. (17)Dapatkah pembenci keadilan memegang kekuasaan, dan apakah engkau mau mempersalahkan Dia yang adil dan perkasa, (18) Dia yang berfirman kepada raja: Hai, orang dursila, kepada para bangsawan: Hai, orang fasik; (19)Dia yang tidak memihak kepada para pembesar, dan tidak mengutamakan orang yang terkemuka dari pada orang kecil, karena mereka sekalian adalah buatan tangan-Nya? (20) Dalam sekejap mata mereka mati, ya, pada tengah malam orang dikejutkan dan binasa; mereka yang perkasa dilenyapkan bukan oleh tangan orang. (21) Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya; (22)tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi. (23) Karena bagi manusia Ia tidak menentukan waktu untuk datang menghadap Allah supaya diadili, (24) orang-orang yang perkasa diremukkan-Nya dengan tidak diperiksa, dan orang-orang lain diangkat-Nya ganti mereka. (25) Jadi, Ia mengetahui perbuatan mereka, dan menggulingkan mereka di waktu malam, sehingga mereka hancur lebur. (26) Mereka ditampar-Nya karena kefasikan mereka, dengan dilihat orang banyak, (27) karena mereka meninggalkan-Nya, dan tidak mengindahkan satupun dari pada jalan-Nya, (28) sehingga mereka menyebabkan jeritan orang miskin naik ke hadapan-Nya, dan Ia mendengar jeritan orang sengsara. (29) Kalau Dia berdiam diri, siapa akan menjatuhkan hukuman? Kalau Dia menyembunyikan wajah-Nya, siapa akan melihat Dia, baik itu sesuatu bangsa atau orang seorang? , (30)supaya jangan menjadi raja orang fasik yang adalah jerat bagi orang banyak. (31) Tetapi kalau seseorang berkata kepada Allah: Aku telah menyombongkan diri, tetapi aku tidak akan lagi berbuat jahat; (32)apa yang tidak kumengerti, ajarkanlah kepadaku; jikalau aku telah berbuat curang, maka aku tidak akan berbuat lagi, (33)menurut hematmu apakah Allah harus melakukan pembalasan karena engkau yang menolak? Jadi, engkau jugalah yang harus memutuskan, bukan aku; katakanlah apa yang engkau tahu!(34) Maka orang-orang yang berakal budi dan orang yang mempunyai hikmat yang mendengarkan aku akan berkata kepadaku: (35) Ayub berbicara tanpa pengetahuan, dan perkataannya tidak mengandung pengertian. (36) Ah, kiranya Ayub diuji terus-menerus, karena ia menjawab seperti orang-orang jahat! (37) Karena ia menambahkan dosanya dengan pelanggaran, ia mengepalkan tangan di antara kami dan banyak bicara terhadap Allah."

Ayub 35
Allah memperhatikan penderitaan manusia
(1) Maka berbicaralah Elihu: (2)"Inikah yang kauanggap adil dan yang kausebut: kebenaranku di hadapan Allah, (3) kalau engkau bertanya: Apakah gunanya bagiku? Apakah kelebihanku bila aku berbuat dosa? (4) Akulah yang akan memberi jawab kepadamu dan kepada sahabat-sahabatmu bersama-sama dengan engkau: (5)Arahkan pandanganmu ke langit dan lihatlah, perhatikanlah awan-awan yang lebih tinggi dari padamu! (6) Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia? (7) Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu? (8) Hanya orang seperti engkau yang dirugikan oleh kefasikanmu dan hanya anak manusia yang diuntungkan oleh kebenaranmu. (9) Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak minta tolong oleh karena kekerasan orang-orang yang berkuasa; (10) tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam;(11) yang memberi kita akal budi melebihi binatang di bumi, dan hikmat melebihi burung di udara?(12) Ketika itu orang menjerit, tetapi Ia tidak menjawab, oleh karena kecongkakan orang-orang jahat.(13) Sungguh, teriakan yang kosong tidak didengar Allah dan tidak dihiraukan oleh Yang Mahakuasa.(14) Lebih-lebih lagi kalau engkau berkata, bahwa engkau tidak melihat Dia, bahwa perkaramu sudah diadukan kehadapan-Nya, tetapi masih juga engkau menanti-nantikan Dia! (15) Tetapi sekarang: karena murka-Nya tidak menghukum dan Ia tidak terlalu mempedulikan pelanggaran, (16)maka Ayub berbesar mulut dengan sia-sia, banyak bicara tanpa pengertian."

Ayub 36
Tujuan sengsara ialah pertobatan
(1) Berkatalah Elihu selanjutnya: (2)"Bersabarlah sebentar, aku akan mengajar engkau, karena masih ada yang hendak kukatakan demi Allah. (3) Aku akan meraih pengetahuanku dari jauh dan membenarkan Pembuatku; (4)karena sungguh-sungguh, bukan dusta perkataanku, seorang yang sempurna pengetahuannya menghadapi engkau. (5)Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apapun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi. (6) Ia tidak membiarkan orang fasik hidup, tetapi memberi keadilan kepada orang-orang sengsara; (7) Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar, tetapi menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas takhta, sehingga mereka tinggi martabatnya. (8)Jikalau mereka dibelenggu dengan rantai, tertangkap dalam tali kesengsaraan, (9) maka Ia memperingatkan mereka kepada perbuatan mereka, dan kepada pelanggaran mereka, karena mereka berlaku congkak, (10) dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan. (11) Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka.(12) Tetapi, jikalau mereka tidak mendengar, maka mereka akan mati oleh lembing, dan binasa dalam kebebalan. (13) Orang-orang yang fasik hatinya menyimpan kemarahan; mereka tidak berteriak minta tolong, kalau mereka dibelenggu-Nya; (14) nyawa mereka binasa di masa muda, dan hidup mereka berakhir sebelum saatnya. (15) Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka. (16) Juga engkau dibujuk-Nya keluar dari dalam kesesakan, ke tempat yang luas, bebas dari tekanan, ke meja hidanganmu yang tenang dan penuh lemak. (17) Tetapi engkau sudah mendapat hukuman orang fasik sepenuhnya, engkau dicengkeram hukuman dan keadilan; (18) janganlah panas hati membujuk engkau berolok-olok, janganlah besarnya tebusan menyesatkan engkau. (19)Dapatkah teriakanmu meluputkan engkau dari kesesakan, ataukah seluruh kekuatan jerih payahmu?(20) Janganlah merindukan malam hari, waktu bangsa-bangsa pergi dari tempatnya. (21) Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara. (22)Sesungguhnya, Allah itu mulia di dalam kekuasaan-Nya; siapakah guru seperti Dia? (23) Siapakah akan menentukan jalan bagi-Nya, dan siapa berani berkata: Engkau telah berbuat curang? (24) Ingatlah, bahwa engkau harus menjunjung tinggi perbuatan-Nya, yang selalu dinyanyikan oleh manusia. (25)Semua orang melihatnya, manusia memandangnya dari jauh. (26)Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki. (27) Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan, (28) yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia. (29) Siapa mengerti berkembangnya awan, dan bunyi gemuruh di tempat kediaman-Nya?(30) Sesungguhnya, Ia mengembangkan terang-Nya di sekeliling-Nya, dan menudungi dasar laut. (31) Karena dengan semuanya itu Ia mengadili bangsa-bangsa, dan juga memberi makan dengan berlimpah-limpah. (32)Kedua tangan-Nya diselubungi-Nya dengan kilat petir dan menyuruhnya menyambar sasaran.(33) Pekik perang-Nya memberitakan kedatangan-Nya, kalau dengan murka Ia berjuang melawan kecurangan."

Ayub 37
Kemuliaan Allah di alam semesta
(1) "Sungguh, oleh karena itu hatiku berdebar-debar dan melonjak dari tempatnya. (2) Dengar, dengarlah gegap gempita suara-Nya, guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya.(3) Ia melepaskannya ke seluruh kolong langit, dan juga kilat petir-Nya ke ujung-ujung bumi. (4)Kemudian suara-Nya menderu, Ia mengguntur dengan suara-Nya yang megah; Ia tidak menahan kilat petir, bila suara-Nya kedengaran.(5) Allah mengguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita; (6) karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras! (7)Tangan setiap manusia diikat-Nya dengan dibubuhi meterai, agar semua orang mengetahui perbuatan-Nya. (8) Maka binatang liar masuk ke dalam tempat persembunyiannya dan tinggal dalam sarangnya. (9) Taufan keluar dari dalam perbendaharaan, dan hawa dingin dari sebelah utara. (10)Oleh nafas Allah terjadilah es, dan permukaan air yang luas membeku.(11) Awanpun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya, (12) lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya. (13) Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia. (14)Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah. (15) Tahukah engkau, bagaimana Allah memberi tugas kepadanya, dan menyinarkan cahaya dari awan-Nya? (16)Tahukah engkau tentang melayangnya awan-awan, tentang keajaiban-keajaiban dari Yang Mahatahu, (17) hai engkau, yang pakaiannya menjadi panas, jika bumi terdiam karena panasnya angin selatan? (18) Dapatkah engkau seperti Dia menyusun awan menjadi cakrawala, keras seperti cermin tuangan? (19)Beritahukanlah kepada kami apa yang harus kami katakan kepada-Nya: tak ada yang dapat kami paparkan oleh karena kegelapan.(20) Apakah akan diberitahukan kepada-Nya, bahwa aku akan bicara? Pernahkah orang berkata, bahwa ia ingin dibinasakan? (21)Seketika terang tidak terlihat, karena digelapkan mendung; lalu angin berembus, maka bersihlah cuaca. (22) Dari sebelah utara muncul sinar keemasan; Allah diliputi oleh keagungan yang dahsyat. (23) Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya. (24) Itulah sebabnya Ia ditakuti orang; setiap orang yang menganggap dirinya mempunyai hikmat, tidak dihiraukan-Nya."

---------------------
Lagu2 Puji Pujian
---------------------
No.11 Terima Kasih Tuhan

Hanya dalam kasihMu Tuhan
Hanya saja namaMu Tuhan
Tempatku berlindung
Tempatku berteduh
Tempat ku mengadu

Hanya dalam kuasaMu Tuhan
Hanya saja padaMu Tuhan
Tempatku memohon
Tempatku meminta
Tempatku berdoa

Terima kasih Tuhan
Terima kasih Bapa
Dalam lindunganMu
Engkau pelihara kami
Dengan kasih sayang
Terima kasih Tuhan
Terima kasih Bapa
Dalam kegelapanku
Engkau menuntunku
Dengan penuh kasih sayang
----------------------------
Elia Pandean , Christy , Monica - TERIMA KASIH TUHAN

Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/sEPXb_miOpc

----------:
Subscribe please,for more video thank you
******************************

No. 12. Kau lah Harapanku

Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang disampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
Yang menopangku

Reff :
Kupandang wajah-Mu dan berseru
Pertolonganku datang dari-Mu
Peganglah tanganku, jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku
-------------------------------
Kaulah Harapan - Sari Simorangkir

Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/xyy_w1ANjGU

----------:
Subscribe please,for more video thank you
*******************************

No.13. Indah rencanaMu Tuhan

Indah rencanaMu Tuhan
Didalam hidupku
Walau ku tak tahu
Dan ku tak mengerti
Semua jalanMu

Dulu ku tak tahu Tuhan
Berat ku rasakan
Hati menderita
Dan ku tak berdaya
Mengahadapi semua

Tapi ku mengerti sekarang
Kau tolong padaku
Kini melihat dan ku merasakan
Indah rencanaMu
Tapi ku mengerti sekarang
Kau tolong padaku
Kini ku melihat dan ku merasakan
Indah rencana
------------------------------
INDAH RENCANAMU TUHAN. Meriam Belina. By. Djonnieto Full

Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=2KIvb5CXKT0&feature=youtube_gdata_player

----------:
Subscribe please,for more video thank you
********************************

No.14. Tuhan Selalu Punya Cara

Kau selalu punya cara untuk menolongku
Kau selalu punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu

Tak kan ku ragu Tuhan
JanjiMu yang menghidupkanku
Hanya padaMu Tuhan ku berseru
Dan mataku tertuju padaMu

Back to Reff 2x

Kau selalu punya cara untuk menolongku
Punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu
Dan ku tenang didalam caraMu
--------------------------------------
Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/wDvXgHsbSig

Tuhan Punya Cara - Angel Pieters

----------:
Subscribe please,for more video thank you

*****************************************
Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/fnwpaG4BrgI

Non Stop 15 Lagu Rohani Pilihan Terbaik 2014 - 1 Jam Lebih Dekat Dengan Yesus #Part1
-------------------------
Check out this video on YouTube:

https://youtu.be/U8EDgciZZFc

JESUS IT IS YOU' JPCC Worship/True Worshippers | HD

----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************
*****************************

Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.Tuhan tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain didalam persekutuan ini. Begitu pula untuk kerinduan kita , agar semakin besar nya,semakin melebar nya persekutuan ini,agar Firman Tuhan tersebar di -mana2, Puji Tuhan.
Tuhan kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.

** have a nice day **
Happy Thursday
° May God Bless you °
° Today and Always °
°˚˚°
Sumber: [Muktiana Gumelar]
www.renunganharian.net
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh
Kamis, 23 Juni 2016