15. Jun, 2016

<< Renungan Harian , Senin, 13 Juni 2016 >>

<< Renungan Harian , Senin, 13 Juni 2016 >>

Renungan Harian (213.2)
Senin, 13 Juni 2016

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian , Senin, 13 Juni 2016 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
--------------------
Judul: Mari Keluar
Baca: Kejadian 8
Anats: Kejadian 8:18
Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 4-7
-----------------
Bacaan Alkitab : Kejadian 8
Air bah surut
(1) Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. (2) Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit, (3) dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.(4) Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat. (5) Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung. (6) Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. (7) Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi. (8) Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi. (9) Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. (10) Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera; (11) menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi. (12)Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.(13) Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. (14) Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.(15) Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh: (16) "Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu; (17) segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi." (18)Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya. (19) Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu. (20)Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. (21) Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. (22) Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."
------------------
Ayat Nats. : Kejadian 8:18
(18)Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya.
-------------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 06/Edisi 2016 | edisi berikut

Senin, 13 Juni 2016

Bacaan   : Kejadian 8
Setahun : Ester 4-7
Nats       : Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya. (Kejadian 8:18)

Mari Keluar
Selama air bah belum surut, Nuh hidup dalam sebuah dunia kecil yang lengkap. Di dalamnya tinggal berbagai makhluk dan sebuah sistem kehidupan yang nyaman dan berkecukupan. Jika kita sedikit berimajinasi, mudah bagi Nuh merasa dirinya dewa penyelamat bagi semua makhluk dalam bahtera. Sedikit lagi mungkin ia akan menganggap dirinya Tuhan. Bukankah Nuh di berkati, jujur, saleh, dan dipilih untuk menyelamatkan dunia (bdk. Kej. 6:9)? Sungguh suatu surga kecil yang sempurna bagi Nuh dan keluarganya.
Sebagian orang berjuang memiliki dunia yang sempurna dengan dirinya sebagai pusatnya, diberkati secara ekonomi, menjadi teladan dan berdampak bagi masyarakat. Selanjutnya kita berusaha mempertahankan semua pencapaian itu dengan dalih harga diri dan memperjuangkan kebaikan Tuhan. Kita semua menyukai surga kecil yang nyaman.
Syukurlah, Nuh memutuskan keluar dari bahtera, dan keluar jugalah semua penghuni lain bahtera itu. Proses ini tampaknya melambangkan keluarnya Nuh dari masa lalu, dari lingkungan yang nyaman, untuk menyongsong dunia yang baru dan mengikuti petunjuk Tuhan. Nuh kembali menyerahkan semuanya pada sang Pencipta. Dia membuat persembahan dan bau harumnya mencapai surga. Dan Allah membuat perjanjian baru bagi dunia.
Seandainya Nuh tidak mau keluar, menganggap semua hewan itu miliknya dan tidak boleh keluar, menganggap bahtera itu karya besar yang harus dipertahankan, dunia akan memiliki cerita lain. Syukurlah, Nuh keluar dan berkomunikasi dengan Tuhan untuk menempuh langkah baru. --Wiji Suprayogi/Renungan Harian

KITA PERLU KELUAR DARI KENYAMANAN UNTUK MENYAMBUT PANGGILAN TUHAN
DAN MENGGENAPI TUJUAN-NYA BAGI KITA DI DUNIA.

------------:

(bdk. Kej. 6:9) Kejadian 6:9
(9) Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

------------:
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 4-7
Ester 4
Usaha Mordekhai untuk menolong orang Yahudi
(1) Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih. (2) Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung. (3) Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya. (4)Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya. (5) Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu.(6) Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja, (7) dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi. (8) Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda. (9) Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Ester. (10) Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai: (11) "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja." (12) Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai, (13) maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. (14) Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." (15) Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: (16)"Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati." (17) Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.

Ester 5
Ester menghadap raja
(1) Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu. (2) Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu. (3)Tanya raja kepadanya: "Apa maksudmu, hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan diberikan kepadamu." (4) Jawab Ester: "Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja." (5) Maka titah raja: "Suruhlah Haman datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester." Lalu raja datang dengan Haman ke perjamuan yang diadakan oleh Ester. (6) Sementara minum anggur bertanyalah raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi."(7) Maka jawab Ester: "Permintaan dan keinginan hamba ialah: (8)Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan Haman ke perjamuan yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan hamba lakukan yang dikehendaki raja."
Haman menyuruh mendirikan tiang penyulaan untuk Mordekhai
(9) Pada hari itu keluarlah Haman dengan hati riang dan gembira; tetapi ketika Haman melihat Mordekhai ada di pintu gerbang istana raja, tidak bangkit dan tidak bergerak menghormati dia, maka sangat panaslah hati Haman kepada Mordekhai. (10) Tetapi Haman menahan hatinya, lalu pulanglah ia ke rumahnya dan menyuruh datang sahabat-sahabatnya dan Zeresh, isterinya.(11) Maka Haman menceriterakan kepada mereka itu besarnya kekayaannya, banyaknya anaknya laki-laki, dan segala kebesaran yang diberikan raja kepadanya serta kenaikan pangkatnya di atas para pembesar dan pegawai raja. (12)Lagi kata Haman: "Tambahan pula tiada seorangpun diminta oleh Ester, sang ratu, untuk datang bersama-sama dengan raja ke perjamuan yang diadakannya, kecuali aku; dan untuk besokpun aku diundangnya bersama-sama dengan raja. (13) Akan tetapi semuanya itu tidak berguna bagiku, selama aku masih melihat si Mordekhai, si Yahudi itu, duduk di pintu gerbang istana raja." (14) Lalu kata Zeresh, isterinya, dan semua sahabatnya kepadanya: "Suruhlah orang membuat tiang yang tingginya lima puluh hasta, dan persembahkanlah besok pagi kepada raja, supaya Mordekhai disulakan orang pada tiang itu; kemudian dapatlah engkau dengan bersukacita pergi bersama-sama dengan raja ke perjamuan itu." Hal itu dipandang baik oleh Haman, lalu ia menyuruh membuat tiang itu.

Ester 6
Mordekhai dihormati
(1) Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja. (2) Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros. (3)Maka bertanyalah raja: "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apapun." (4) Maka bertanyalah raja: "Siapakah itu yang ada di pelataran?" Pada waktu itu Haman baru datang di pelataran luar istana raja untuk memberitahukan kepada baginda, bahwa ia hendak menyulakan Mordekhai pada tiang yang sudah didirikannya untuk dia. (5) Lalu jawab para biduanda raja kepada baginda: "Itulah Haman, ia berdiri di pelataran." Maka titah raja: "Suruhlah dia masuk." (6) Setelah Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: "Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman dalam hatinya: "Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan lebih dari kepadaku?" (7) Oleh karena itu jawab Haman kepada raja: "Mengenai orang yang raja berkenan menghormatinya, (8)hendaklah diambil pakaian kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya, (9) dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya!" (10) Maka titah raja kepada Haman: "Segera ambillah pakaian dan kuda itu, seperti yang kaukatakan itu, dan lakukanlah demikian kepada Mordekhai, orang Yahudi, yang duduk di pintu gerbang istana. Sepatah katapun janganlah kaulalaikan dari pada segala yang kaukatakan itu." (11) Lalu Haman mengambil pakaian dan kuda itu, dan dikenakannya pakaian itu kepada Mordekhai, kemudian diaraknya Mordekhai melalui lapangan kota itu, sedang ia menyerukan di depannya: "Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya." (12) Kemudian kembalilah Mordekhai ke pintu gerbang istana raja, tetapi Haman bergesa-gesa pulang ke rumahnya dengan sedih hatinya dan berselubung kepalanya. (13) Dan Haman menceritakan kepada Zeresh, isterinya, dan kepada semua sahabatnya apa yang dialaminya. Maka kata para orang arif bijaksana dan Zeresh, isterinya, kepadanya: "Jikalau Mordekhai, yang di depannya engkau sudah mulai jatuh, adalah keturunan Yahudi, maka engkau tidak akan sanggup melawan dia, malahan engkau akan jatuh benar-benar di depannya." (14) Selagi mereka itu bercakap-cakap dengan dia, datanglah sida-sida raja, lalu mengantarkan Haman dengan segera ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.

Ester 7
Haman diadukan oleh Ester dan dihukum mati
(1) Datanglah raja dengan Haman untuk dijamu oleh Ester, sang ratu.(2) Pada hari yang kedua itu, sementara minum anggur, bertanyalah pula raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu, hai ratu Ester? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi." (3) Maka jawab Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan bangsa hamba atas keinginan hamba. (4)Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa raja." (5) Maka bertanyalah raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu: "Siapakah orang itu dan di manakah dia yang hatinya mengandung niat akan berbuat demikian?" (6) Lalu jawab Ester: "Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang jahat ini!" Maka Hamanpun sangatlah ketakutan di hadapan raja dan ratu. (7) Lalu bangkitlah raja dengan panas hatinya dari pada minum anggur dan keluar ke taman istana; akan tetapi Haman masih tinggal untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu, karena ia melihat, bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka kepadanya.(8) Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum anggur, maka Haman berlutut pada katil tempat Ester berbaring. Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu di dalam istanaku sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari mulutnya, maka diselubungi oranglah muka Haman. (9) Sembah Harbona, salah seorang sida-sida yang di hadapan raja: "Lagipula tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai, orang yang menyelamatkan raja dengan pemberitahuannya itu, telah berdiri di dekat rumah Haman, lima puluh hasta tingginya." Lalu titah raja: "Sulakan dia pada tiang itu." (10)Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja.

---------------------
Lagu2 Puji Pujian
---------------------
No.11 Terima Kasih Tuhan

Hanya dalam kasihMu Tuhan
Hanya saja namaMu Tuhan
Tempatku berlindung
Tempatku berteduh
Tempat ku mengadu

Hanya dalam kuasaMu Tuhan
Hanya saja padaMu Tuhan
Tempatku memohon
Tempatku meminta
Tempatku berdoa

Terima kasih Tuhan
Terima kasih Bapa
Dalam lindunganMu
Engkau pelihara kami
Dengan kasih sayang
Terima kasih Tuhan
Terima kasih Bapa
Dalam kegelapanku
Engkau menuntunku
Dengan penuh kasih sayang
----------------------------
Elia Pandean , Christy , Monica - TERIMA KASIH TUHAN

Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/sEPXb_miOpc

----------:
Subscribe please,for more video thank you
******************************

No. 12. Kau lah Harapanku

Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang disampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
Yang menopangku

Reff :
Kupandang wajah-Mu dan berseru
Pertolonganku datang dari-Mu
Peganglah tanganku, jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku
-------------------------------
Kaulah Harapan - Sari Simorangkir

Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/xyy_w1ANjGU

----------:
Subscribe please,for more video thank you
*******************************

No.13. Indah rencanaMu Tuhan

Indah rencanaMu Tuhan
Didalam hidupku
Walau ku tak tahu
Dan ku tak mengerti
Semua jalanMu

Dulu ku tak tahu Tuhan
Berat ku rasakan
Hati menderita
Dan ku tak berdaya
Mengahadapi semua

Tapi ku mengerti sekarang
Kau tolong padaku
Kini melihat dan ku merasakan
Indah rencanaMu
Tapi ku mengerti sekarang
Kau tolong padaku
Kini ku melihat dan ku merasakan
Indah rencana
------------------------------
INDAH RENCANAMU TUHAN. Meriam Belina. By. Djonnieto Full

Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=2KIvb5CXKT0&feature=youtube_gdata_player

----------:
Subscribe please,for more video thank you
********************************

No.14. Tuhan Selalu Punya Cara

Kau selalu punya cara untuk menolongku
Kau selalu punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu

Tak kan ku ragu Tuhan
JanjiMu yang menghidupkanku
Hanya padaMu Tuhan ku berseru
Dan mataku tertuju padaMu

Back to Reff 2x

Kau selalu punya cara untuk menolongku
Punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu
Dan ku tenang didalam caraMu
--------------------------------------
Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/wDvXgHsbSig

Tuhan Punya Cara - Angel Pieters

----------:
Subscribe please,for more video thank you

*****************************************
Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/fnwpaG4BrgI

Non Stop 15 Lagu Rohani Pilihan Terbaik 2014 - 1 Jam Lebih Dekat Dengan Yesus #Part1
-------------------------
Check out this video on YouTube:

https://youtu.be/U8EDgciZZFc

JESUS IT IS YOU' JPCC Worship/True Worshippers | HD

----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************
*****************************

Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.Tuhan tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain didalam persekutuan ini. Begitu pula untuk kerinduan kita , agar semakin besar nya,semakin melebar nya persekutuan ini,agar Firman Tuhan tersebar di -mana2, Puji Tuhan.
Tuhan kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.

** have a nice day **
Happy Monday
° May God Bless you °
° Today and Always °
°˚˚°
Sumber: [Muktiana Gumelar]
www.renunganharian.net
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh
Senin, 13 Juni 2016