11. Feb, 2016

<< Renungan Harian , Rabu, 10 Februari 2016 >>

<< Renungan Harian , Rabu, 10 Februari 2016 >>

Renungan Harian (172.1)
Februari 2016

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian , Rabu, 10 Februari 2016 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-------------------------
Judul: Hanya Debu
Baca: Kejadian 2:1-7
Anats: Kejadian 2:7
Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 24-25
-----------------
Bacaan Alkitab : Kejadian 2:1-7
(1) Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. (2)Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. (3) Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. (4) Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit,(5) belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; (6) tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu (7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
----------------------

Ayat Nats. : Kejadian 2:7
(7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
------------------------

Tampilan cetak edisi sebelum | 02/Edisi 2016 | edisi berikut
Rabu, 10 Februari 2016

Bacaan : Kejadian 2:1-7
Setahun : Imamat 24-25
Nats : Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)

Hanya Debu
Saat seseorang meninggal, banyak orang yang berbicara tentang harapan yang sirna, cita-cita yang pupus, serta berbagai penyesalan karena belum melakukan banyak hal terhadap orang yang meninggal itu. Sebelumnya, banyak orang berlaku seolah-olah mereka akan hidup selamanya. Tiba-tiba kematian menghentikan mereka. Kematian juga menyadarkan orang-orang yang ditinggalkan bahwa hidup itu sangat singkat, dan manusia itu sesungguhnya tidak berdaya.

Dalam kalender gereja, hari ini adalah Rabu Abu, yaitu 40 hari sebelum Paskah -- hari kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Dalam banyak tradisi gereja, hari ini diperingati dengan berpuasa dan berdoa secara khusus, sebagai tanda perkabungan, pertobatan, dan merendahkan diri menuju kemenangan kebangkitan-Nya. Abu yang berasal dari pembakaran daun-daun palem dari tahun sebelumnya dioleskan ke dahi para jemaat dalam kebaktian Rabu Abu, sambil berkata, "Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu." Jemaat diajak menghayati betapa besarnya kasih Allah yang ditunjukkan melalui sengsara yang ditanggung Kristus untuk menyelamatkan manusia. Adapun kebangkitan-Nya menyatakan kemuliaan keselamatan-Nya.

Apakah sebutir debu berharga? Apakah debu seberat 70 kg berharga? Ingatlah bahwa Anda hanyalah butiran debu di hadapan Allah, yang diberi belas kasihan dan dimahkotai dengan kemuliaan. Lakukanlah yang terbaik bagi Tuhan dan sesama, seolah-olah hari ini adalah hari terakhir Anda hidup di bumi ini. -- Hembang Tambun/Renungan Harian

Allah memahkotai debu dengan kemuliaan dan hormat,
namun debu itu sering kali mengotori kekudusan pencipta-Nya.


Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 24-25
Imamat 24
Minyak untuk lampu

(1) TUHAN berfirman kepada Musa: (2) "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala. (3)Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. (4) Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN."

Roti sajian

(5) "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa; (6) engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN. (7) Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN. (8) Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya. (9) Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

Penghujat nama TUHAN dihukum - Lain-lain kejahatan

(10) Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki, ibunya seorang Israel sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan orang Israel; dan orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan. (11) Anak perempuan Israel itu menghujat nama TUHAN dengan mengutuk, lalu dibawalah ia kepada Musa. Nama ibunya ialah Selomit binti Dibri dari suku Dan. (12) Ia dimasukkan dalam tahanan untuk menantikan keputusan sesuai dengan firman TUHAN. (13) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (14) "Bawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan dan semua orang yang mendengar haruslah meletakkan tangannya ke atas kepala orang itu, sesudahnya haruslah