4. Jan, 2016

<< Renungan Harian ,Minggu,03 Januari 2016 >>

<< Renungan Harian ,Minggu,03 Januari 2016 >>

Renungan Harian (159.2)
Januari 2016

" SELAMAT TAHUN BARU 2016 "
MELIBATKAN TUHAN DALAM PERENCANAAN
BERARTI MENGAKUI KEBERGANTUNGAN DAN
KETIDAKBERDAYAAN KITA.
GOD BLESS YOU ALL.

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian ,Minggu,03 Januari 2016 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-------------------------
Judul: SELALU BARU
Baca: Ratapan 3:21-36
Anats: Ratapan 3:21-22
Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 7-9
-----------------
Bacaan Alkitab : Ratapan 3:21-36
(21) Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: (22)Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, (23) selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (24)"TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. (25) TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. (26) Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN. (27) Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya. (28) Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.(29) Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan. (30) Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan. (31) Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. (32) Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. (33) Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.(34) Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia,(35) kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi, (36)atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya?
----------------------
Ayat Nats. : Ratapan 3:21-22
(21) Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: (22)Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
-----------------------

Tampilan cetak
Minggu, 3 Januari 2016

Bacaan : Ratapan 3:21-36
Setahun : Kejadian 7-9
Nats : Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:21-22)

SELALU BARU
Memuji Tuhan dalam keadaan yang menyenangkan itu mudah. Namun memuji-Nya di masa sukar memerlukan iman yang mampu melihat jauh melampaui apa yang terjadi di depan mata. Mengagungkan kebesaran dan kesetiaan Tuhan setelah mengalami kemenangan atas musuh telah dilakukan oleh bangsa Israel berkali-kali. Sebaliknya, perkabungan meliputi mereka jika bangsa lain mengalahkan mereka, seolah-olah berhala bangsa itu mengalahkan Allah, yang selama ini telah menunjukkan banyak perbuatan ajaib kepada mereka.

Pasukan Babel telah menghancurkan Yerusalem, menawan penduduknya dan membawanya ke Babel. Tuhan mengutus Yeremia untuk memperingatkan Israel sebagai hukuman Tuhan atas ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Namun, bangsa itu tidak percaya. Mereka bahkan menganggap Yeremia sebagai pengkhianat negara sehingga ia dianiaya oleh bangsanya sendiri.

Yeremia menangisi kehancuran Yerusalem. Ia meratapi kedegilan hati bangsanya dan berduka atas mereka yang diangkut sebagai tawanan ke Babel. Namun, iman Yeremia tetap bersinar. Ia tetap memelihara kebenaran dalam hatinya. Ia mengenang kasih setia Tuhan yang telah terbukti di masa lalu. Tuhan selalu menunjukkan rahmat dan ampunan-Nya yang selalu baru. Kebenaran itu menghiburnya dan menguatkan imannya.

Memasuki Tahun Baru ini, hal-hal buruk apa yang menyertai langkah Anda dari masa-masa sebelumnya? Kebenaran apa yang harus Anda pegang supaya tetap dapat melihat tangan Tuhan berkarya dalam hidup Anda, sekalipun kenyataan tidak seperti yang Anda harapkan? --Hembang Tambun/Renungan Harian

SEKALIPUN KITA TIDAK SETIA, ALLAH TETAP SETIA.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/

------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 7-9
Kejadian 7
Air bah

(1) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. (2) Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; (3) juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi. (4) Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu." (5) Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.(6) Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi. (7) Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu. (8) Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi, (9)datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.(10) Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi. (11) Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. (12) Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.(13) Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu, (14) mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap; (15) dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu. (16) Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh. (17) Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi. (18) Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air. (19) Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit, (20) sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya. (21) Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia. (22) Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat. (23)Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.(24) Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Kejadian 8
Air bah surut

(1) Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. (2) Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit, (3) dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.(4) Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat. (5) Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung. (6) Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. (7) Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi. (8) Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi. (9) Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. (10) Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera; (11) menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi. (12)Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.(13) Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. (14) Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.(15) Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh: (16) "Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu; (17) segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi." (18)Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya. (19) Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu. (20)Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. (21) Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.