13. Sep, 2015

<< Renungan Harian ,Sabtu,12 September 2015 >>

<< Renungan Harian ,Sabtu,12 September 2015 >>

Renungan Harian (121.3)
September 2015

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.

<< Renungan Harian ,Sabtu,12 September 2015 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-------------------------
Judul: KERAJAAN ALLAH
Baca: Markus 4:26-29
Anats: Markus 4:27-28
Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 40-42
-----------------
Bacaan Alkitab : Markus 4:26-29
Perumpamaan tentang benih yang tumbuh

(26) Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, (27) lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. (28) Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.(29) Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

----------------------

Ayat Nats. : Markus 4:27-28
(27) lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. (28) Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
------------------------

Tampilan cetak
Sabtu, 12 September 2015

Bacaan : Markus 4:26-29
Setahun : Yehezkiel 40-42
Nats : Bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah. (Markus 4:27-28)

KERAJAAN ALLAH
Pengetahuan manusia terbatas. Anda pernah mengunjungi Taman Burung atau Taman Reptil? Kita akan terbelalak ketika tahu betapa banyaknya jenis burung atau reptil yang ada di bumi ini. Namanya, habitatnya, jenisnya, warna-warninya, dan cara hidupnya beraneka-ragam. Kita tersadar, masih banyak hal yang belum kita ketahui. Para cendekiawan pun mengakui, kian banyak mereka belajar untuk menambah pengetahuan, kian banyak dijumpai hal-hal yang belum diketahui.

Perumpamaan Tuhan Yesus kali ini mengajarkan tentang kerahasiaan cara Allah bekerja. Manusia tahu menabur. Tahu juga menuai. Tetapi, bagaimana tepatnya proses pertumbuhan tanaman berlangsung, itu tak diketahuinya dengan terperinci. Alam punya cerita, bumi menyimpan rahasianya sendiri. Apalagi Allah! Pekerjaan-Nya sungguh tak terselami. Meskipun kelihatan gelap dan terdengar senyap, karya Allah tak pernah berhenti. Jangan cemas, buah pekerjaan Allah pasti akan dituai kelak. Kerajaan-Nya pasti semakin nyata dan menang.

Cara kerja Tuhan bukannya tidak masuk akal, melainkan sering melampaui daya jangkau nalar dan pengertian kita. Sekalipun banyak orang mengira Tuhan itu tidak ada, tuli, dan bisu--sebab penderitaan dan kejahatan merajalela di bumi--tetaplah percaya.

Tuhan tidak akan berhenti bekerja hanya karena kita ragu, letih, bosan, dan kehilangan arah. Hidup memang mengundang banyak tanda tanya dan menyimpan segudang rahasia. Namun, yakinlah, Tuhan terus berkarya untuk mendatangkan kerajaan-Nya di bumi. --Pipi A Dhali/Renungan Harian

"DATANGLAH KERAJAAN-MU, JADILAH KEHENDAK-MU"
-DOA TERBAIK YANG TAK BOLEH LENYAP DARI HIDUP KITA.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/

------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 40-42

Yehezkiel 40
Pintu-pintu gerbang dan pelataran-pelataran Bait Suci yang baru

(1) Dalam tahun kedua puluh lima sesudah pembuangan kami, yaitu pada permulaan tahun, pada tanggal sepuluh bulan itu, dalam tahun keempat belas sesudah kota itu ditaklukkan, pada hari itu juga kekuasaan TUHAN meliputi aku dan dibawa-Nya aku (2) dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke tanah Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali. Di atas itu di hadapanku ada yang menyerupai bentuk kota. (3)Ke sanalah aku dibawa-Nya. Dan lihat, ada seorang yang kelihatan seperti tembaga dan di tangannya ada tali lenan beserta tongkat pengukur; dan ia berdiri di pintu gerbang. (4) Orang itu berbicara kepadaku: "Hai anak manusia, lihatlah dengan teliti dan dengarlah dengan sungguh-sungguh dan perhatikanlah baik-baik segala sesuatu yang akan kuperlihatkan kepadamu; sebab untuk itulah engkau dibawa ke mari, supaya aku memperlihatkan semuanya itu kepadamu. Beritahukanlah segala sesuatu yang kaulihat kepada kaum Israel." (5) Lihat, di luar bangunan itu ada tembok, seluruh keliling bangunan itu. Dan di tangan orang itu ada tongkat pengukur, yang panjangnya enam hasta. Hasta ini setapak tangan lebih panjang dari hasta biasa .Ia mengukur tembok itu, tebalnya satu tongkat dan tingginya satu tongkat. (6) Lalu ia sampai di pintu gerbang yang menghadap ke timur dan menaiki tangganya, ia mengukur ambang dari pintu gerbang itu: satu tongkat lebarnya. (7) Kemudian ia mengukur kamar jaga: panjangnya satu tongkat dan lebarnya satu tongkat, dan jarak antara dua kamar jaga adalah lima hasta. Dan ambang pintu gerbang sebelah dalam yang dekat balai gerbang itu adalah satu tongkat. (8) Kemudian ia mengukur balai gerbang itu: delapan hasta (9) dan tiang temboknya dua hasta dan balai itu ada di sebelah dalam. (10)Mengenai kamar-kamar jaga yang di pintu gerbang sebelah timur itu ada tiga kamar pada tiap sisi; ketiga-tiganya sama ukurannya dan kedua tiang tembok pada kedua sisi sama juga ukurannya. (11) Lalu ia mengukur lobang pintu gerbang itu: lebarnya sebelah dalam adalah sepuluh hasta, dan lebarnya sebelah luar tiga belas hasta. (12) Di bagian muka dari kamar-kamar jaga itu ada sekatan, yang berukuran satu hasta dan demikian juga ukuran sekatan di sebelah yang lain. Dan ukuran kamar jaga itu adalah enam hasta pada kedua belah pihak. (13)Lalu ia mengukur pintu gerbang itu dari dinding belakang kamar jaga yang satu sampai dinding belakang kamar jaga yang lain, melalui kedua pintu sekatan itu: lebarnya dua puluh lima hasta. (14) Ia mengukur juga balai gerbang itu: dua puluh hasta dan sekeliling balai gerbang itu adalah pelataran. (15)Dari muka pintu gerbang luar sampai balai gerbang sebelah dalam: lima puluh hasta. (16) Pada sekeliling pintu gerbang itu di bagian dalam ada jendela-jendela dengan bidai, yaitu di kamar-kamar jaga dan pada tiang-tiang tembok dan begitu juga pada balai gerbang. Dan pada tiang-tiang tembok itu terukir gambar pohon-pohon korma. (17) Lalu dibawanya aku ke pelataran luar, sungguh, sekeliling pelataran itu ada bilik-bilik, yang jumlahnya tiga puluh. Dan bilik-bilik itu dibangun di atas sebuah lantai batu. (18) Dan lantai batu itu ada di samping pintu-pintu gerbang mengikuti panjangnya. Itulah lantai batu bawah. (19)Kemudian ia mengukur lebar pelataran itu dari sebelah dalam pintu gerbang bawah sampai sebelah luar pintu gerbang dalam: seratus hasta. Lalu ia berjalan di depanku menuju ke utara (20) dan sungguh, ada pintu gerbang yang menghadap ke utara, yang termasuk pelataran luar. Ia mengukur panjang dan lebarnya.(21) Kamar jaganya, tiga sebelah-menyebelah, tiang-tiang tembok dan balai gerbangnya adalah seukuran dengan pintu gerbang pertama: lima puluh hasta panjangnya dan lebarnya dua puluh lima hasta. (22) Jendela-jendelanya, balai gerbangnya dan gambar-gambar pohon kormanya seukuran juga dengan pintu gerbang yang menghadap ke timur. Orang dapat naik ke situ melalui tangga yang tujuh tingkat dan balai gerbangnya ada sebelah dalam. (23)Di pelataran dalam ada sebuah pintu gerbang yang berhadapan dengan pintu gerbang utara sama seperti halnya dengan pintu gerbang timur; ia mengukur dari pintu gerbang sampai pintu gerbang: seratus hasta. (24)Kemudian ia membawa aku menuju selatan, sungguh, ada sebuah pintu gerbang yang menghadap ke selatan; ia mengukur kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain. (25)Sekeliling pintu gerbang itu dan balai gerbangnya ada jendela-jendela, yang sama dengan yang lain-lain; panjang pintu gerbang itu lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta. (26) Tangga ke situ adalah tujuh tingkat, dan balai gerbangnya ada sebelah dalam. Pada pintu gerbang itu juga, di tiang-tiang temboknya, terukir gambar pohon-pohon korma, satu batang di sebelah sini dan satu batang di sebelah sana. (27) Di bagian selatan pelataran dalam ada juga pintu gerbang; ia mengukur dari pintu gerbang sampai pintu gerbang di bagian selatan: seratus hasta. (28) Lalu dibawanya aku ke pelataran dalam melalui pintu gerbang selatan dan ia mengukur pintu gerbang itu, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain. (29)Kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain. Sekeliling pintu gerbang itu dan balai gerbangnya ada jendela-jendela; panjang pintu gerbang itu lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta. (30)Sekelilingnya ada balai-balai gerbang, panjangnya dua puluh lima hasta dan lebarnya lima hasta.(31) Balai gerbangnya adalah sebelah pelataran luar dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma dan tangganya ke atas ada delapan tingkat. (32) Lalu dibawanya aku ke sebelah timur pelataran dalam dan ia mengukur pintu gerbang yang di situ, dan ukurannya sama saja dengan yang lain-lain. (33) Kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain. Sekeliling pintu gerbang itu dan balai gerbangnya ada jendela-jendela; panjang pintu gerbang itu lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta. (34)Balai gerbangnya adalah sebelah pelataran luar dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma, sebelah sini dan sebelah sana, dan tangganya ke atas ada delapan tingkat. (35) Kemudian dibawanya aku ke pintu gerbang utara dan ia mengukurnya, dan ukurannya sama saja dengan yang lain-lain. (36) Kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain, dan sekelilingnya ada jendela-jendela; panjang pintu gerbang itu lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta. (37) Balai gerbangnya adalah sebelah pelataran luar, dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma, sebelah sini dan sebelah sana, dan tangganya ke atas ada delapan tingkat. (38) Ada juga sebuah bilik, yang pintunya di balai gerbang dan di sana orang membasuh korban bakaran. (39)Dalam balai gerbang itu ada dua meja sebelah sini dan dua meja sebelah sana, tempat menyembelih korban bakaran, korban penghapus dosa dan korban penebus salah.(40) Di samping kiri balai gerbang, di sebelah luar, ada dua meja, dan di samping kanan balai gerbang itu juga dua meja. (41) Jadi di pintu gerbang itu ada empat meja sebelah sini dan empat meja sebelah sana; semuanya delapan meja di situ untuk tempat menyembelih korban.(42) Ada juga empat meja lagi untuk korban bakaran, yang diperbuat dari batu pahat. Panjangnya satu setengah hasta, lebarnya satu setengah hasta dan tingginya satu hasta. Di sana diletakkan perkakas-perkakas untuk menyembelih korban bakaran dan korban sembelihan.(43) Sekeliling ruangan itu dipakukan gantungan-gantungan yang panjangnya setapak tangan, dan di atas meja-meja itu diletakkan daging korban. (44) Lalu dibawanya aku ke pelataran dalam, sungguh, di sana ada dua bilik, yaitu satu di samping pintu gerbang utara dan mukanya menghadap ke selatan, satu lagi di samping pintu gerbang selatan dan mukanya menghadap ke utara. (45)Ia berkata kepadaku: "Bilik ini, yang mukanya menghadap ke selatan, adalah bagi imam-imam yang bertugas di Bait Suci, (46) dan bilik yang mukanya menghadap ke utara, adalah bagi imam-imam yang bertugas di mezbah; mereka ini adalah bani Zadok dan hanya golongan inilah dari bani Lewi yang boleh mendekat kepada TUHAN untuk menyelenggarakan kebaktian." (47) Lalu ia mengukur pelataran dalam: itu suatu empat persegi, yang panjangnya seratus hasta dan lebarnya seratus hasta; mezbah ada di hadapan Bait Suci.

Bait Suci yang baru

(48) Lalu dibawanya aku ke balai Bait Suci dan ia mengukur tiang-tiang temboknya: tebalnya lima hasta yang sebelah sini dan lima hasta yang sebelah sana; lebar pintu itu empat belas hasta dan dinding sampingnya masing-masing tiga hasta. (49) Panjang balai Bait Suci itu adalah dua puluh hasta dan lebarnya dua belas hasta. Orang dapat naik ke situ melalui tangga yang sepuluh tingkat dan dekat kedua tiang tembok itu ada dua tiang, satu sebelah sini dan satu sebelah sana.

Yehezkiel 41
(1) Kemudian dibawanya aku ke dalam ruang besar Bait Suci dan ia mengukur tiang temboknya: yang sebelah sini enam hasta tebalnya dan yang sebelah sana enam hasta juga. (2) Lebar pintu itu adalah sepuluh hasta dan lebar dinding sampingnya adalah lima hasta sebelah sini dan lima hasta sebelah sana. Panjang ruang besar diukur juga: empat puluh hasta dan lebarnya dua puluh hasta. (3) Lalu ia sampai ke ruang dalam. Ia mengukur tiang temboknya: tebalnya dua hasta, dan lebar pintu sendiri: enam hasta dan lebar dinding sampingnya tujuh hasta sebelah sini dan tujuh hasta sebelah sana. (4) Ia mengukur panjang ruang dalam itu: dua puluh hasta, dan lebarnya: dua puluh hasta sesuai dengan lebar ruang besar. Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah tempat maha kudus." (5) Kemudian ia mengukur dinding Bait Suci itu: enam hasta tebalnya dan lebar kamar tambahan yang terdapat di sekeliling Bait Suci itu, empat hasta.(6) Kamar-kamar tambahan itu ada tiga tingkat dan pada satu tingkat terdapat tiga puluh kamar. Pada sekeliling dinding Bait Suci ada ceruk-ceruk untuk mengokohkan kamar-kamar tambahan itu, sebab kamar-kamar ini tidak digabungkan pada dinding Bait Suci. (7) Dan kamar-kamar tambahan semakin lebih besar dari tingkat pertama sampai tingkat ketiga selaras dengan bertambah besarnya ceruk-ceruk pada tiap tingkat sekeliling Bait Suci itu; ada tangga menuju ke atas dan dengan demikian orang dapat naik dari tingkat bawah ke tingkat atas melalui tingkat tengah. (8) Aku melihat bahwa alas Bait Suci itu lebih tinggi dari sekelilingnya. Dasar kamar-kamar tambahan itu berukuran satu tongkat penuh, yaitu tingginya enam hasta. (9)Tebal dinding yang sebelah luar kamar tambahan adalah lima hasta; lebar bagian alas Bait Suci yang dibiarkan kosong adalah lima hasta. Di antara alas bangunan itu dan(10) bilik-bilik ada jarak dua puluh hasta sekeliling bangunan itu. (11)Dan pintu-pintu kamar tambahan ke luar ke bagian yang kosong itu, satu pintu di sebelah utara dan satu pintu di sebelah selatan; dan lebar tempat yang kosong itu adalah lima hasta sekeliling. (12) Bangunan yang terdapat di lapangan tertutup yang di sebelah barat lebarnya tujuh puluh hasta, sedang dinding yang mengelilinginya tebalnya lima hasta dan panjangnya sembilan puluh hasta. (13) Lalu ia mengukur Bait Suci itu: seratus hasta panjangnya dan lapangan tertutup bersama bangunan dan dindingnya: seratus hasta juga; (14) begitu juga lebarnya muka Bait Suci bersama lapangan tertutup sebelah timur: seratus hasta. (15) Kemudian ia mengukur panjang bangunan yang terdapat di lapangan tertutup sebelah barat bersama serambi-serambinya di kedua belah: seratus hasta. Ruang besar, ruang dalam dan balai luar (16) ditutupi dengan papan dan sekeliling ketiga ruang itu ada jendela-jendela yang berbidai dan serambi-serambi. Di hadapan ambang itu seluruh Bait Suci ditutupi dengan papan, mulai dari lantai sampai ke jendela-jendelanya sedang jendela-jendela ini terlindung (17) sampai bagian atas pintu dan ruang dalam dan juga di luar. Dan di seluruh dinding bagian dalam dan bagian luar terukir (18) gambar-gambar kerub dan pohon-pohon korma, di antara dua kerub sebatang pohon korma, dan masing-masing kerub itu mempunyai dua muka. (19) Dari sebelah yang satu muka manusia dan dari sebelah yang lain muka singa yang menghadap ke pohon korma itu dan begitulah dibuat di seluruh Bait Suci. (20) Dari lantai sampai ke atas pintu terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma pada dinding. (21) Tiang-tiang pintu dari ruang besar adalah empat persegi. Dan di hadapan tempat maha kudus ada sesuatu yang kelihatan menyerupai (22)mezbah dari kayu, tingginya tiga hasta, panjangnya dua hasta dan lebarnya dua hasta; sudut-sudutnya serta alasnya dan dindingnya dari kayu. Ia berkata kepadaku: "Inilah meja yang ada di hadirat TUHAN."(23) Ruang besar mempunyai dua daun pintu dan tempat maha kudus(24) juga mempunyai dua daun pintu. Pada pintu-pintu itu ada dua daun pintu yang dapat berputar, dua daun pintu pada pintu yang satu dan dua daun pintu pada yang lain. (25) Pada pintu-pintu ini juga, yaitu pintu-pintu ruang besar, terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma, seperti pada dinding-dinding. Di muka balai Bait Suci itu, yaitu di luar, ada tangga kayu.(26) Pada kedua dinding samping dari balai itu ada jendela-jendela yang berbidai dan ukiran pohon-pohon korma.

Yehezkiel 42
Bilik-bilik untuk imam-imam

(1) Lalu diiringnya aku ke pelataran luar bagian utara dan dibawanya aku ke bilik-bilik sebelah utara yang berhadapan dengan lapangan tertutup dan berhadapan dengan bangunan yang di ujung barat. (2)Panjang bangunan bilik-bilik itu di sebelah utara ialah seratus hasta dan lebarnya lima puluh hasta. (3)Berhadapan dengan yang dua puluh hasta dari pelataran dalam dan berhadapan dengan lantai batu yang terdapat di pelataran luar ada serambi yang berhadap-hadapan dan yang bertingkat tiga. (4) Di depan bilik-bilik itu ada gang menuju ke dalam yang lebarnya sepuluh hasta dan panjangnya seratus hasta dan pintu-pintu masuknya adalah di sebelah utara.(5) Bilik-bilik di tingkat atas adalah lebih kecil dari bilik-bilik di tingkat bawah dan tingkat menengah dari bangunan itu oleh karena serambi-serambi itu memakan lebih banyak tempat dari bilik-bilik itu. (6) Sebab bilik-bilik itu bertingkat tiga dan tidak mempunyai tiang-tiang seperti yang ada di pelataran luar. Itulah sebabnya bilik-bilik atas lebih kecil dari bilik-bilik bawah atau tengah. (7) Di luar ada tembok yang sejajar dengan barisan bilik-bilik, berdekatan dengan pelataran luar dan terdapat di hadapan bilik-bilik; panjangnya lima puluh hasta. (8)Sebab barisan bilik yang berbatasan dengan pelataran luar panjangnya adalah lima puluh hasta, tetapi barisan bilik yang berbatasan dengan Bait Suci panjangnya seratus hasta. (9) Di bagian bawah bilik-bilik ini terdapat pintu masuk dari jurusan timur, kalau orang dari pelataran luar ingin masuk ke dalamnya, (10) dan pintu itu terdapat pada pangkal tembok luar. Di sebelah selatan di hadapan lapangan tertutup itu dan di hadapan bangunan yang di ujung barat ada juga bilik-bilik (11) dan di depannya ada gang. Bilik-bilik ini serupa dengan bilik-bilik yang di sebelah utara, panjangnya dan lebarnya, pintu-pintu keluar dan rancangannya. Seperti pintu-pintu masuk di sebelah utara (12)begitulah pintu-pintu masuk bilik-bilik yang di sebelah selatan. Ada juga pintu pada pangkal jalan yang melintang di sisi tembok, yaitu pintu dari jurusan timur, kalau orang ingin masuk ke dalam bilik-bilik. (13) Lalu ia berkata kepadaku: "Bilik-bilik yang di utara dan bilik-bilik yang di selatan yang menghadap ke lapangan tertutup, itulah bilik-bilik kudus, di mana imam-imam, yang mendekat kepada TUHAN, memakan persembahan-persembahan maha kudus. Di sana mereka akan menaruh persembahan-persembahan maha kudus, korban sajian, korban penghapus dosa dan korban penebus salah, sebab tempat itu kudus. (14) Kalau para imam masuk ke tempat kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar, sebelum mereka menanggalkan pakaian mereka di sana, yang dipakainya waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab pakaian-pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh datang ke tempat umat TUHAN."

Ukuran-ukuran lingkungan Bait Suci

(15) Sesudah ia selesai dengan mengukur seluruh bangunan dalam itu, ia mengiring aku menuju pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, lalu mengukur sekeliling lingkungan Bait Suci itu.(16) Ia mengukur sisi timur dengan tongkat pengukur: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. Lalu ia berputar (17) dan mengukur sisi utara: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. Ia berputar lagi(18) ke sisi selatan dan mengukurnya: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. (19)Kemudian ia berputar ke sisi barat dan mengukurnya: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. (20)Keempat sisinya diukur. Sekeliling lingkungan itu ada tembok: panjangnya lima ratus hasta dan lebarnya lima ratus hasta, untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus.

---------------------------
Lagu2 Puji Pujian
---------------------
Check out this video on YouTube:

http://youtu.be/zYkjVoOzfEI

LAGU ROHANI KRISTEN TERBARU 2014 Satu Jam Full Worship Saat Teduh Dengan Tuhan Lagu Penyembahan

----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************

No. 32. Allah Perduli

Banyak perkara yang tak dapat kumengerti
Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini
Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli

Reff :
Allah mengerti, Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkanNya
Ku bergumul sendiri sbab Allah mengerti

(Back to *)

(Repeat Reff 2x)
---------------------------
Allah Peduli-Agnes Monica

Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/-x_0ChywET8

----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************

No. 28 . ENGKAU ADA BERSAMAKU

ENGKAU ADA BERSAMAKU
DI TIAP MUSIM HIDUPKU
TAK PERNAH KAU BIARKAN ‘KU SENDIRI
KEKUATAN DI JIWAKU
ADALAH BERSAMA-MU
TAK PERNAH KURAGUKAN KASIH-MU
BERSAMA-MU BAPA KULEWATI SEMUA
PERKENANAN-MU YANG TEGUHKAN HATIKU
ENGKAU YANG BERTINDAK MEMB’RI PERTOLONGAN
ANUGRAH-MU BESAR MELIMPAH BAGIKU
---------------------------
BersamaMu Sari Simorangkir

Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=K-CgHne1ufE&feature=youtube_gdata_player

----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************

No. 47. Tuhan Tak Pernah Gagal

ENGKAU YANG LEBIH TAHU
CARA UNTUK MEMBUKA JALANKU
ENGKAU YANG LEBIH MENGERTI
CARA UNTUK MENOLONG HIDUPKU
KU PERCAYA KAU TUHAN YANG TAK PERNAH GAGAL
MENJADIKANKU LEBIH DARI PEMENANG
KU PERCAYA KAU TUHAN YANG TAK PERNAH LALAI
MENEPATI JANJI JANJI-MU

---------------------------
Tuhan Tak Pernah Gagal - Maria Shandi ft Edward Chen

Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/GFMJKDaxkTI

----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************


Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.Tuhan tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain didalam persekutuan ini untuk kerinduan kita semakin besar ,semakin melebar persekutuan ini,supaya Firman Tuhan tersebar di -mana2, Puji Tuhan.
Tuhan kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.

** have a nice day *
°˚˚° Happy Saturday °˚˚°
° May God Bless you °
° Today and Always °
°˚˚°
Sumber: [Muktiana Gumelar]
www.renunganharian.net
Copyright - SABDA.org -
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh
Sabtu,12 September 2015