<< Renungan Harian , Selasa, 28 Juli 2015 >>
Renungan Harian (106.2)
Juli 2015
Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan pagi ini,
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya , Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.
<< Renungan Harian , Selasa, 28 Juli 2015 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-------------------------
Judul: TEGURAN YANG MEMALUKAN
Baca: Yunus 1:1-17
Anats: Yunus 1:6
Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkhotbah 5-8
-----------------
Bacaan Alkitab : Yunus 1:1-17
Yunus mengingkari panggilan TUHAN
(1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: (2) "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku." (3) Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. (4) Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. (5) Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. (6) Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa." (7) Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi. (8)Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"(9) Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." (10) Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.(11) Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora." (12) Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."(13) Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. (14)Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki." (15)Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. (16) Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar. (17)Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
----------------------
Ayat Nats. : Yunus 1:6
6) Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
------------------------
Tampilan cetak
Selasa, 28 Juli 2015
Bacaan : Yunus 1:1-17
Setahun : Pengkhotbah 5-8
Nats : Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa." (Yunus 1:6)
TEGURAN YANG MEMALUKAN
Nabi bertugas menegur orang yang berdosa. Ia mengingatkan mereka agar memercayai Allah, meninggalkan ilah kafir, dan berbalik menyembah Allah dan menaati-Nya.
Namun, nas hari ini menunjukkan kejanggalan luar biasa. Ketika badai laut bergelora menerjang kapal yang ditumpangi Yunus ke Tarsis, awak dan nahkoda kapal yang ketakutan itu berteriak-teriak, memohon pertolongan kepada ilah mereka. Sementara itu Yunus tak peduli; ia nyenyak tertidur di ruang kapal bagian bawah. Bukan Yunus, sang nabi Allah, yang menegur mereka, agar berseru memohon pertolongan kepada Tuhan Allah yang benar, yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan (ay. 9). Sebaliknya, justru mereka yang diberi cap sebagai kafir itulah yang menegur sang nabi. "Bagaimana mungkin engkau tertidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu!" kata nahkoda kapal. Memalukan, bukan? Inilah kondisi nyata kualitas kesetiaan orang yang menyebut dirinya umat Allah.
Kisah nabi Yunus dapat menjadi cerminan kehidupan kita juga, umat tebusan Kristus. Kisah perjalanan Gereja Tuhan yang diutus sebagai saksi Kristus di dunia ini. Kita menyembah Allah yang benar. Kita tahu akan panggilan pelayanan kita. Tetapi, sering kita terlena menyibukkan diri untuk meraih kenyamanan hidup di dunia ini. Kita juga tahu bahwa dunia dengan segala isinya sedang menuju kebinasaan. Namun, kita tak peduli.
Inilah waktu untuk bangun. Untuk mewartakan bahwa Allah peduli pada mereka yang akan binasa. --Susanto/Renungan Harian
BANGUNLAH! SERUKAN BAHWA DUNIA INI SEDANG BINASA,
TETAPI KRISTUS TELAH MENEBUSNYA.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
------------------------
Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkhotbah 5-8
Pengkhotbah 5
(1) (4-17) Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat. (2) (5-1) Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit. (3) (5-2) Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.(4) (5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. (5) (5-4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya. (6) (5-5) Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
Kesia-siaan kekayaan
(7) (5-6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah. (8) (5-7) Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka. (9) (5-8) Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu. (10)(5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. (11) (5-10) Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya? (12) (5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur. (13) (5-12) Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri. (14) (5-13) Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya.(15) (5-14) Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya. (16) (5-15) Inipun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin? (17) (5-16) Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan. (18) (5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya. (19) (5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya juga itupun karunia Allah. (20) (5-19) Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.
Pengkhotbah 6
(1) Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia: (2)orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit. (3) Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari pada orang ini. (4) Sebab anak gugur itu datang dalam kesia-siaan dan pergi dalam kegelapan, dan namanya ditutupi kegelapan. (5) Lagipula ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui apa-apa. Ia lebih tenteram dari pada orang tadi. (6)Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat? (7)Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan. (8)Karena apakah kelebihan orang yang berhikmat dari pada orang yang bodoh? Apakah kelebihan orang miskin yang tahu berperilaku di hadapan orang? (9) Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. (10) Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya. Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya. (11)Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia? (12)Karena siapakah yang mengetahui apa yang baik bagi manusia sepanjang waktu yang pendek dari hidupnya yang sia-sia, yang ditempuhnya seperti bayangan? Siapakah yang dapat mengatakan kepada manusia apa yang akan terjadi di bawah matahari sesudah dia?
Pengkhotbah 7
Hikmat yang benar
(1) Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran. (2) Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya. (3) Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega.(4) Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria. (5) Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh. (6) Karena seperti bunyi duri terbakar di bawah kuali, demikian tertawa orang bodoh. Inipun sia-sia. (7) Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati. (8) Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati. (9) Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.(10) Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu. (11)Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari. (12) Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya. (13)Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya? (14)Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya. (15) Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.(16) Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri? (17)Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu? (18) Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari kedua-duanya. (19) Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota. (20)Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa! (21)Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau. (22) Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.
Pengejaran hikmat yang mengecewakan
(23) Kesemuanya ini telah kuuji untuk mencapai hikmat. Kataku: "Aku hendak memperoleh hikmat," tetapi hikmat itu jauh dari padaku.(24) Apa yang ada, itu jauh dan dalam, sangat dalam, siapa yang dapat menemukannya? (25) Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan, serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan kebebalan itu kegilaan. (26) Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit dari pada maut: perempuan yang adalah jala, yang hatinya adalah jerat dan tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang yang berdosa ditangkapnya.(27) Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan, (28) yang masih kucari tetapi tidak kudapati, kudapati seorang laki-laki di antara seribu, tetapi tidak kudapati seorang perempuan di antara mereka. (29)Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Pengkhotbah 8
(1) Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya.
Kepatuhan kepada raja
(2) Patuhilah perintah raja demi sumpahmu kepada Allah. (3)Janganlah tergesa-gesa pergi dari hadapannya, janganlah bertahan dalam perkara yang jahat, karena ia berbuat apa yang dikehendakinya.(4) Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: "Apakah yang baginda buat?" (5) Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan, (6) karena untuk segala sesuatu ada waktu pengadilan, dan kejahatan manusia menekan dirinya. (7)Sesungguhnya, ia tak mengetahui apa yang akan terjadi, karena siapakah yang akan mengatakan kepadanya bagaimana itu akan terjadi? (8) Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.
Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia
(9) Semua ini telah kulihat dan aku memberi perhatian kepada segala perbuatan yang dilakukan di bawah matahari, ketika orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka. (10) Aku melihat juga orang-orang fasik yang akan dikuburkan boleh masuk, sedangkan orang yang berlaku benar harus pergi dari tempat yang kudus dan dilupakan dalam kota. Inipun sia-sia. (11) Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat. (12) Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya. (13) Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah. (14) Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: "Inipun sia-sia!" (15) Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari. (16) Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia tanpa mengantuk siang malam, (17) maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.
---------------------------
Lagu2 Puji Pujian
---------------------
Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/zYkjVoOzfEI
LAGU ROHANI KRISTEN TERBARU 2014 Satu Jam Full Worship Saat Teduh Dengan Tuhan Lagu Penyembahan
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************
Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=FskejKmDRYQ&feature=youtube_gdata_player
LAGU ROHANI TERBARU NONSTOP 21 Lagu Penyembahan Terbaik True Worshippers
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************
No. 32. Allah Perduli
Banyak perkara yang tak dapat kumengerti
Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini
Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli
Reff :
Allah mengerti, Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkanNya
Ku bergumul sendiri sbab Allah mengerti
(Back to *)
(Repeat Reff 2x)
---------------------------
Allah Peduli-Agnes Monica
Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/-x_0ChywET8
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************
No. 28 . ENGKAU ADA BERSAMAKU
ENGKAU ADA BERSAMAKU
DI TIAP MUSIM HIDUPKU
TAK PERNAH KAU BIARKAN ‘KU SENDIRI
KEKUATAN DI JIWAKU
ADALAH BERSAMA-MU
TAK PERNAH KURAGUKAN KASIH-MU
BERSAMA-MU BAPA KULEWATI SEMUA
PERKENANAN-MU YANG TEGUHKAN HATIKU
ENGKAU YANG BERTINDAK MEMB’RI PERTOLONGAN
ANUGRAH-MU BESAR MELIMPAH BAGIKU
---------------------------
BersamaMu Sari Simorangkir
Check out this video on YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=K-CgHne1ufE&feature=youtube_gdata_player
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************
No. 47. Tuhan Tak Pernah Gagal
ENGKAU YANG LEBIH TAHU
CARA UNTUK MEMBUKA JALANKU
ENGKAU YANG LEBIH MENGERTI
CARA UNTUK MENOLONG HIDUPKU
KU PERCAYA KAU TUHAN YANG TAK PERNAH GAGAL
MENJADIKANKU LEBIH DARI PEMENANG
KU PERCAYA KAU TUHAN YANG TAK PERNAH LALAI
MENEPATI JANJI JANJI-MU
---------------------------
Tuhan Tak Pernah Gagal - Maria Shandi ft Edward Chen
Check out this video on YouTube:
http://youtu.be/GFMJKDaxkTI
----------:
Subscribe please,for more video thank you
*****************************
Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.Tuhan tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain didalam persekutuan ini untuk kerinduan kita semakin besar ,semakin melebar persekutuan ini,supaya Firman Tuhan tersebar di -mana2, Puji Tuhan.
Tuhan kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.
** have a nice day *
°˚˚° Happy Tuesday °˚˚°
° May God Bless you °
° Today and Always °
°˚˚°
Sumber: [Muktiana Gumelar]
www.renunganharian.net
Copyright - SABDA.org -
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh
Selasa, 28 Juli 2015
Komentar terbaru
Apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
+6288286919466 gloriasloancompany@gmail.com
Apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau mengembangkan bisnis Anda?
Apakah A
Fresh
Delaware