17. Des, 2014

(31.3)CPG (Christian Pocket Guide). Tuesday, 16 December 2014

(31.3)CPG (Christian Pocket Guide). Tuesday, 16 December 2014

(31.3)CPG (Christian Pocket Guide).
Tuesday, 16 December 2014

Kudengar Lonceng di Hari Natal
16 Desember 2014

Bacaan Hari ini:
Lukas 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

--------------------------------------
Pesan Sponsor :
Cashback UpTo 1 Juta + Bonus + 0%! HTC One E8 Dual Sim
http://goo.gl/iQoFgy
--------------------------------------

Salah satu lagu Natal yang paling sering kita dengar selama libur Natal ialah "Kudengar Lonceng di Hari Natal."
Kisah di balik lagu ini, diambil dari puisi yang ditulis oleh Henry Wadsworth Longfellow, sangatlah menarik.

Pada tahun 1860, Longfellow berada di puncak kesuksesannya sebagai seorang penyair.
Abraham Lincoln baru saja terpilih sebagai presiden Amerika.
Dia sosok yang memberikan harapan bagi banyak orang.
Tapi segera setelah itu, Amerika dirundung kegelapan, begitu pun dengan kehidupan pribadi Longfellow.
Perang Saudara mulai di tahun berikutnya, istri Longfellow meninggal dunia karena luka bakar parah setelah gaunnya terbakar.

Longfellow pun mengalami luka bakar parah di tangan dan wajahnya karena mencoba menyelamatkan istrinya.
Begitu parah lukanya hingga ia tak bisa menghadiri pemakaman istrinya.
Dalam buku hariannya di hari Natal tahun 1861, ia menulis, "Betapa sedihnya Natal ini, tak bisa kugambarkan dengan kata-kata.

Di tahun 1862, Perang Saudara meningkat dengan jumlah korban tewas yang mulai meningkat.
Dalam buku hariannya di tahun itu, Longfellow menulis, "'Selamat hari Natal," seru anak-anak kecil, tapi tidak ada Natal untukku lagi.
Pada tahun 1863, anak Longfellow yang ikut berperang dengan Angkatan Darat, terluka parah dan kembali ke rumah pada bulan Desember.
Tidak ada catatan tentang hal itu dalam buku hariannya.

Namun di hari Natal tahun itu, Longfellow ingin keluar dari kesedihannya sehingga memutuskan untuk mencoba untuk merekam sukacita Natal.
Dia mulai menulis: Ku mendengar lonceng berdentang pada hari Natal Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal, Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi.
Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!
Pada bait keenam, Longfellow teringat dengan kondisi negaranya tercinta.

Pertempuran Gettysburg belum lama usai.
Hari-hari tampak gelap, dan ia mungkin bertanya pada dirinya sendiri pertanyaan ini, "Bagaimana bisa aku menulis tentang damai di bumi di tengah negara yang sedang dilanda peperangan ini, dimana saudara melawan saudara dan ayah melawan anak?"
Tapi dia terus menulis
dan apa yang dia tulis?

Dan dalam keputusasaan aku menundukkan kepala; "Tidak ada damai di bumi," kataku; "Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu tentang Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"

Tapi kemudian, ia menangkap perspektif surga dan pesan Natal yang sejati serta Kristus sendiri, ia melanjutkan:

Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat:
"Tuhan tidak mati atau tertidur!
Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang,
Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 2:1-5; Wahyu 6

Zakaria 2:1-5
Penglihatan ketiga: seorang yang memegang tali ukuran
(1) Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur. (2) Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya." (3) Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya, (4) yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. (5) Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

Wahyu 6
Keenam meterai pertama dibuka
(1) Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!" (2) Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. (3) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!" (4) Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar. (5) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. (6) Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." (7) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!" (8) Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi. (9) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. (10) Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" (11) Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka. (12) Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. (13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. (14) Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. (15) Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. (16) Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." (17) Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
____________________________________
Kemeriahan Natal sampai ke pelosok dunia, ingatlah terus bahwa Kristus dilahirkan kedunia untuk Anda dan saya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________
NEW!
App CPG (Christian Pocket Guide) utk Android dgn fitur baru Radio, Video, Karaoke, Renungan Harian,dll!
Yuk download di Google Play:
http://goo.gl/8I4d7w