BERHENTI DAN MENOLONG
BERHENTI DAN MENOLONG
Tampilan cetak
Jumat, 15 Februari 2013
Bacaan : Lukas 10:25-37
Setahun : Bilangan 7
Nats : Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. (Lukas 10:35)
BERHENTI DAN MENOLONG
Pemilik sepeda motor yang murah hati. Itu sebutan untuk sahabat saya, Yo. Ia sangat bermurah hati setiap kali saya meminjam sepeda motornya. Ia selalu memastikan bensin dalam kondisi memadai. Jika bensin sudah hampir habis, ia akan memberikan sejumlah uang sambil berkata, "Ini sekalian diisikan, supaya tidak kehabisan bensin." Ucapan yang sulit untuk ditolak karena disampaikan dengan cara yang sopan disertai senyuman manis.
Tindakan Yo mengingatkan saya pada kebaikan hati orang Samaria dalam perumpamaan Yesus. Orang Samaria itu mau berhenti dan menolong orang asing yang menjadi korban perampokan ketika sedang dalam perjalanan. Setelah membersihkan luka-lukanya, ia membawa korban ke penginapan dan berusaha memastikan agar pemilik penginapan merawat orang itu dengan baik. Ada kemungkinan biaya perawatan lebih dari dua dinar sehingga ia berpesan: "Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali." Dua dinar pada masa itu kira-kira senilai upah kerja dalam satu hari. Mungkin tidak terlalu banyak, tetapi kemurahan hati orang Samaria itu terhadap orang yang tidak dikenalnya tidak dapat dinilai dengan uang.
Kemurahan hati orang Samaria itu pasti membekas kuat dalam hidup si korban perampokan tadi. Begitu juga, kemurahan hati Yo terus melekat dalam ingatan saya. Bagaimana dengan kita? Ketika ada orang yang membutuhkan pertolongan, sekalipun orang itu tidak kita kenal, maukah kita menjadi "orang Samaria yang murah hati"? --IDO
KEMURAHAN ORANG SAMARIA BERTANYA, "APAKAH YANG AKAN TERJADI
SEANDAINYA AKU TIDAK MAU BERHENTI DAN MENOLONGNYA?"
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/02/15/