7. Mei, 2016

2.15. Kekuatan Baru. Kiriman : Anna Gumelar

2.15. Kekuatan Baru. Kiriman : Anna Gumelar

2.15. Kekuatan Baru

Salinanan dari Pelangi Jiwa 107 Renungan warta jemaat GKI Kayu Putih.
By : Muktiana Gumelar

15. Kekuatan Baru

( Yesaya 40:31 )
(31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
-----------------------------------
Pernahkah Anda merasa Tuhan tidak perduli kepada Anda? Seolah Dia diam saja sekalipun kita sudah berteriak sekuat tenaga meminta pertolongan-Nya?
Rasanya beberapa kali kita pernah merasa Tuhan meninggalkan kita atau Dia tidak perduli terhadap kita. Atau barangkali saat ini Anda sedang merasakan perasaan yang saya katakan: kita lelah menantikan Tuhan dan berharap terus kepada-Nya.
Membayangkan diri saya menjadi bagian dari penduduk Israel yang dibuang ke Babel, saya rasanya akan sangat lelah bahkan enggan untuk terus berharap kepada Tuhan. Saya tidak tahu kapan penderitaan saya di tanah Babel akan berakhir. Kalau pun tahu bahwa saya akan berada di Babel selama 70 tahun, mungkinkah saya akan bertahan untuk tetap mempercayai dan berharap kepada Tuhan? Namun Yesaya mengingatkan kembali penduduk Israel, siapa Tuhan itu. Tuhan dengan kuasa dan kekuatan-Nya yang menciptakan bahkan mengendalikan seluruh ciptaan, tetap bisa diandalkan dan diharapkan. Penulis Yesaya mengingatkan ketika mereka terus berharap kepada Tuhan, mereka tidak akan lagi menjalani hidup mereka di Babel dengan perasaan lelah atau marah. Sebaliknya mengandalkan Tuhan berarti mereka akan mendapat kekuatan baru, tidak akan pernah menyerah dengan hidup ini seperti burung rajawali yang terus menembus badai.
Bagaimana kita membayangkan kekuatan baru saat kita berada dalam penderitaan dan kita berharap kepada Tuhan? Bagaimanakah kita dapat mengerti bahwa hidup ini tidak membuat kita lelah saat kita mengandalkan Tuhan sementara kita berada dalam tekanan? Beberapa bulan yang lalu saya membaca status facebook-nya ibu Helena Sutanto yang berbunyi: "God please give Andrea (her daughter) Your healing anointing, take out her suffering because of herpes in her body, she was so suffer, because oh her headache come and make her cry so loud that she never cried before, even because of Lupus. My heart beats so loudly when when I heard she cried. Please God help her, help Your lovely daughter Andrea."
*terjemahan saya: "Tuhan tolong beri Andrea (putrinya) penyembuhan Anda urapan, mengambil penderitaannya karena herpes di tubuhnya, ia begitu menderita, karena sakit kepala oh dia datang dan membuatnya menangis begitu keras bahwa dia tidak pernah menangis sebelumnya, bahkan karena Lupus . Hatiku berdetak begitu keras ketika ketika aku mendengar dia menangis. Tolong Tuhan membantunya, membantu putri cantik Anda Andrea. "
Beberapa menit, jam kemudian, ada begitu banyak komentar yang berisi kata-kata yang menguatkan dan senantiasa berbunyi bahwa Andrea dan keluarganya ada dalam doa-doa mereka. Para sahabat dan kerabat tidak henti-hentinya menaikkan doa dan memberikan kata-kata penghiburan. Anggota Jemaat saya kemudian membalas lagi dalam FB-nya: "Thanks a lot my dear sisters in Yesus, thank you so much for your prayer support, make my heart warm because His love from you are and make me strength to face this struggle. I'm sure exactly sure His abundantly love pour on our family." *terjemahan saya:
"Terima kasih banyak sister terkasih dalam YESUS, terima kasih banyak atas dukungan doa Anda, membuat hati saya hangat karena kasih-Nya dari anda dan membuat kekuatan saya untuk menghadapi perjuangan ini. Saya yakin tahu pasti kasih berlimpah-Nya dituangkan pada keluarga kita. "
Begitulah cara kerja Tuhan bagi setiap orang yang senantiasa berharap kepada-Nya. Kita tidak akan menjadi lelah, malahan mendapatkan kekuatan baru saat kita bergumul dengan penderitaan. Dia selalu mempunyai cara untuk menolong kita. Para sahabat, keluarga, bahkan orang lain yang tidak kita kenal dapat dipakai Tuhan untuk memberikan kekuatan baru bagi kita. Selamat berharap! Selamat menikmati kekuatan baru dari Tuhan.

( Pdt. Linna Gunawan )