6. Mar, 2015

(5)Catatan Anna Poesanto Gumelar Minggu, 1 Maret 2015

(5)Catatan Anna Poesanto Gumelar Minggu, 1 Maret 2015

(5)Catatan Anna Poesanto Gumelar
Minggu, 1 Maret 2015

From. : Renungan Harian
Minggu, 1 Maret 2015
Bacaan : Filipi 2:12-18
Ayat Nats. : Filipi 2:15
(15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 1-2

KERJAKAN KESELAMATANMU
Pada 1972, pengusaha Mesir bernama Farahat kehilangan jam tangan seharga 11.000 dolar (kurang lebih seratus juta rupiah). Tanpa diduga, seorang pemulung dekil mengembalikan jam itu. Farahat bertanya mengapa si pemulung tak menyimpan dan menjualnya. Si pemulung menjawab, "Kristus, Tuhan saya, meminta saya untuk selalu jujur." Kepada para jurnalis, Farahat berkata, "Saat itu saya belum mengenal Kristus, tapi saya berkata kepada si pemulung bahwa saya melihat Kristus dalam hidupnya. Dan, karena kesaksiannya ini, saya akan menyembah Kristus yang ia sembah."

Ketika seseorang mengerjakan keselamatannya, dengan hidup menurut kehendak Kristus, ia akan melakukan tindakan yang berbeda dari standar dunia-bahkan di atas rata-rata. Orang akan berkata, "Yang begini, belum pernah kita jumpai." Kejujuran pemulung tadi bersinar di tengah gelapnya ketidakjujuran dan pementingan diri sendiri. Selanjutnya, setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan demi nama Kristus akan membuat orang dunia mendengar nama-Nya dan mengenal-Nya.

Paulus berpesan kepada jemaat Filipi agar mengerjakan keselamatan mereka, baik ketika Paulus hadir maupun tidak (ay. 12). Paulus sendiri menjadi teladan dalam mengikuti Kristus (ay. 17). Mari kerjakan keselamatan kita dengan hidup sebagaimana Kristus ingin kita hidup. Bukan lagi untuk mencari keselamatan, tetapi untuk mensyukuri dan mewartakan keselamatan itu. Dan, ketika itu dilakukan dengan sukacita, perbuatan kita pun akan seterang bintang! --Agustina Wijayani /Renungan Harian

SETIAP ANAK TUHAN ADALAH SEBUAH BINTANG.
KIRANYA BINTANG ITU TIDAK PADAM, DAN MAKIN MENYALA TERANG.
------------------:
Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 1-2

Ulangan 1 : 1-46

1. Ulangan 1 : 1-8. Musa meriwayatkan pengalaman di gunung Horeb

2. Ulangan 1 : 9 -18. Riwayat pengangkatan hakim-hakim

3. Ulangan 1 : 19-33. Riwayat kedua belas pengintai

4. Ulangan 1 : 34-40. Riwayat hukuman atas Israel

5. Ulangan 1 : 41-46. Riwayat kegagalan serangan ke bagian selatan

Ulangan 2 : 1-37

1. Ulangan 2 : 1- 25. Riwayat perjalanan di padang gurun

2. Ulangan 2 : 26 -37. Riwayat peperangan melawan Sihon, raja Hesybon

--------------------------:

From : CPG (Christian Pocket Guide).

CPG (Christian Pocket Guide).

Disimpan Didalam Gudang Penyimpanan Sorgawi
01 Maret 2015

Bacaan Hari ini :
Wahyu 5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 23; Markus 7:14-37

Ada saat-saat ketika hidup ini tampak tidak adil. Terjadi banyak hal yang tak masuk akal, dan Anda bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak menjawab doa kita.

Tetapi Dia akan menjawab doa Anda- dengan cara-Nya, untuk kemuliaan-Nya, dan pada waktu-Nya.

Wahyu 5: 8 memberi kita detail yang menarik ini tentang surga: Tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Ketika kita berada di surga dan berdiri di hadapan takhta Allah, dan ketika cawan emas yang penuh doa itu dibawa ke hadapan kita, kita akan sadar bahwa Allah mendengar setiap doa yang kita serukan, bahkan yang paling sederhana sekalipun. Dan menurut saya, pada saat itu, kita pun akan mengerti bahwa Jawaban-Nya adalah jauh lebih baik daripada apa yang kita minta.

Kita akan sadar alasan Allah menolak apa yang kita minta ialah karena itu bukan doa yang terbaik. Apa yang tidak kita sadari saat ini adalah kesulitan atau duka atau kejadian yang tak masuk akal ini pada akhirnya akan mengarah pada satu peristiwa yang akan menyentuh orang tersebut, yang akan mempengaruhi situasi yang ada di sana.

Ini akan menjadi semacam reaksi berantai yang panjang yang akan menghasilkan ini, ini, dan itu, dimana kesemuanya itu adalah untuk satu tujuan, kemuliaan Allah. Jadi, hal yang ingin Anda singkirkan, atau situasi buruk yang harus muncul ialah untuk menghasilkan hal-hal lainnya, dan pada akhirnya Anda akan memberikan kemuliaan kepada Allah. Maka sementara itu, Anda harus percaya kepada-Nya dan percaya bahwa itu semua akan terungkap di surga kelak ketika kita berdiri di hadapan-Nya.

Beberapa doa dijawab dengan segera. Tetapi doa yang lain sedang disimpan dalam gudang penyimpanan surgawi dan menunggu untuk dikeluarkan sesuai dengan waktu-Nya.

Allah tidak hanya menyimpan air mata kita di dalam kirbat-Nya (lihat Mazmur 56:8), tapi Ia juga menyimpan doa-doa kita di dalam sebuah cawan emas.

Dia tidak pernah membuang doa-doa kita. Dia menyimpannya untuk kita.(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 23; Markus 7:14-37

Dalam. Bilangan 22:2-20. Balak memanggil Bileam
Tertulis. Balak bin Zipor adalah raja Moab. dan.
Bileam. adalah tua2 orang Midian ( orang yang takut akan Tuhan)

Bilangan 23 :1-30

1. Balak meminta Bileam untuk mengutuk Israel
( Bilangan 22:36-41. dan. Bilangan 23 :1- 3. )

2. Bileam memberkati Israel
( Bilangan 23: 4-30 dan. Bilangan 24 :1- 9 )


Markus 7:14-37
1. Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi.
Markus 7:1-37

Markus 7:14-16.
(14) Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. (15) Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (16) (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!)

Dia tidak pernah membuang doa-doa kita. Dia menyimpannya untuk kita.(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).

Doa:
Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.
Tuhan,berilah aku telinga yang siap mendengar setiap hikmat Tuhan yang menuntunku untuk melangkah dengan benar.
Tuhan kami serahkan sepanjang malam kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.

1. Mar, 2015

(4)Catatan Anna Poesanto Gumelar Sabtu, 28 Februari 2015

(4)Catatan Anna Poesanto Gumelar Sabtu, 28 Februari 2015

(4)Catatan Anna Poesanto Gumelar
Sabtu, 28 Februari 2015

From. : Renungan Harian
Sabtu, 28 Februari 2015
Bacaan : Roma 12:9-21
Ayat Nats. : Roma 12:17, 21
( 17) Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
(21) Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Setahun : Bilangan 34-36

TERORISME
Terorisme merupakan masalah pelik, bukan hanya pada abad modern ini, melainkan masalah yang sudah setua peradaban umat manusia di dunia ini. Pelakunya bukan monopoli bangsa dan agama tertentu. Sejarah mencatat bahwa pelaku terorisme bisa berasal dari latar belakang apa saja. Tidak jarang kaum radikal itu melakukan tindakan kekerasan berdasarkan keyakinan "agamanya" untuk membasmi "lawannya". Mereka menjalankannya dengan suatu "niat luhur": demi menegakkan kebenaran dan keadilan menurut versi mereka sendiri (bandingkan dengan Yoh 16:1-4).

Kepada murid-murid-Nya, Yesus Kristus mengajarkan agar kita mengampuni dan berdoa bagi orang-orang yang menganiaya kita (Mat 5:43-48). Arti mengampuni dan berdoa ini tidak berhenti hanya pada ritual ibadah dalam gedung gereja. Sebaliknya, karya kasih Allah yang mengampuni dan memulihkan ini mengundang kita untuk mewujudkannya dalam tindakan nyata hidup sehari-hari. Kasih Allah menyapa baik korban teror maupun pelakunya, dan juga menyapa semua orang (ay. 18).

Kita dipanggil untuk membawa damai di mana pun kita berada. Bila kita berdiam diri atau berhenti berbuat baik, kita akan menjadi pupuk penyubur terorisme. Sebaliknya, kita perlu secara aktif ikut berupaya untuk mewujudkan kebenaran, memperjuangkan keadilan, dan berbuat kebaikan untuk menghapus kemiskinan dan kebodohan. Bukan dengan senjata kekerasan, bukan pula dengan berpangku tangan dan hanya menyalahkan pemerintah dan pihak lain, melainkan dengan mengamalkan kasih. --Susanto /Renungan Harian
-------------------:
(bandingkan dengan Yoh 16:1-4). Yohanes 16:1-4
Bertekun
(1) "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. (2) Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. (3) Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. (4) Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu." (16-4b) "Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu,

(Mat 5:43-48) Matius 5:43-48
Yesus dan hukum Taurat
(43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. (44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? (47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? (48) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

(ay. 18) Roma 12:18
Nasihat untuk hidup dalam kasih
(18) Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

KEKERASAN TIDAK DAPAT DILAWAN DENGAN KEKERASAN;
KEKERASAN HANYA DAPAT DIPADAMKAN DENGAN KASIH.

--------------------------:

From : CPG (Christian Pocket Guide).
Saturday, 28 February 2015

Apa Yang Akan Menjadi Benar-Benar Penting
28 Februari 2015

Bacaan Hari ini :
2 Raja-raja 20:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."

Selama bertahun-tahun, saya telah melayani begitu banyak pemakaman dan upacara peringatan kematian. Saya juga banyak mengunjungi orang-orang yang berada di ambang kematian. Saya beritahu Anda satu hal, ketika hidup Anda hampir berakhir, ada tiga hal yang akan menjadi begitu penting buat Anda: iman, keluarga, dan teman-teman.

Nomor satu ialah iman Anda, hubungan Anda dengan Tuhan. Saya mendengar begitu banyak orang mengatakan ini dengan penyesalan mereka yang terdalam, "Andai saja saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk dekat dengan Tuhan. Andai saja saya bisa melakukan lebih banyak hal-hal surgawi." Mereka mengakui kebenaran Firman, dimana kelak mereka akan berdiri di hadapan Allah. Betapa menyedihkan ketika orang-orang di akhir hidupnya sadar jika mereka telah menyia-nyiakan hidup mereka.

Berikutnya adalah keluarga Anda. "Andai saja saya menjadi ayah yang lebih baik," atau, "Andai saja saya menjadi ibu yang lebih baik. Anda tidak akan khawatir dengan berapa banyak uang yang Anda punya, apakah Anda menghabiskan cukup waktu di kantor, atau apakah Anda punya banyak harta atau tidak. Anda akan meninggalkan semuanya itu. Namun sayangnya, kita malah menghabiskan begitu banyak waktu untuk apa yang tidak terlalu penting untuk jangka panjang dan mengabaikan apa yang benar-benar penting.

Itu semua akan bermuara pada iman, kemudian keluarga, dan terakhir teman-teman. Inilah hal-hal yang ingin kita pikirkan saat kita berada di ujung maut. Kita ingin memastikan bahwa hidup kita benar di hadapan Tuhan. Ketika Raja Hizkia berada di ambang kematiannya, nabi Yesaya berkata kepadanya, "Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, (2 Raja-raja 20:1). Apakah Anda sudah membenahi keluarga Anda hari ini?

Pastikan bahwa hidup Anda benar di hadapan Tuhan dan Anda bisa fokus pada prioritas utama Anda yaitu menyenangkan hati-Nya (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).
------------------------:
Ketika hidup kita hampir berakhir, ada tiga hal yang akan menjadi begitu penting buat kita, ialah iman, keluarga, dan teman-teman.

Nomor satu ialah iman kita, hubungan kita dengan Tuhan.
Berikutnya adalah keluarga kita.
Dan terakhir teman-teman kita.

Pastikan bahwa hidup kita benar di hadapan Tuhan dan kita bisa fokus pada prioritas utama kita yaitu menyenangkan hati-Nya (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).

Doa:
Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.
Tuhan,berilah aku telinga yang siap mendengar setiap hikmat Tuhan yang menuntunku untuk melangkah dengan benar.
Tuhan kami serahkan sepanjang malam kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.

1. Mar, 2015

(3)Catatan Anna Poesanto Gumelar Jumat, 27 Februari 2015

(3)Catatan Anna Poesanto Gumelar Jumat, 27 Februari 2015

(3)Catatan Anna Poesanto Gumelar
Jumat, 27 Februari 2015

From. : Renungan Harian
Jumat, 27 Februari 2015
Bacaan : Yesaya 41:8-20
Ayat Nats. : Yesaya 41:10
(10) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Setahun : Bilangan 32-33

DIPEGANG TUHAN
Saat Sekolah Minggu, guru memberikan tugas kepada anak-anak untuk mewarnai gambar. Seorang anak berumur kurang dari tiga tahun tampaknya belum mengerti apa yang harus dilakukan dengan gambar itu. Secara spontan saya mendekati anak itu dan memberinya sebuah pensil warna. Lalu saya pegang tangannya dan menuntunnya untuk mewarnai gambar itu. Terkadang ia tampak jenuh, tetapi setelah itu, terlihat wajah sukacita pada anak itu saat melihat bahwa akhirnya ia mampu menyelesaikan gambarnya.

Pengalaman masa pembuangan sungguh-sungguh membuat bangsa Israel menderita sekaligus menempa iman mereka. Masa di mana Allah juga memberikan janji peneguhan-Nya, dan meminta umat Israel untuk tidak bimbang karena Pribadi Allah yang akan membebaskan mereka pada saatnya nanti. Dia sumber penolong, Dia memberikan tangan kanan-Nya. Tangan kanan menunjukkan kuasa dan otoritas Allah. Bangsa-bangsa lain akan mengenal pula siapa Allah Israel.

Pengalaman itu menolong saya memahami janji Tuhan dalam kitab Yesaya. Ketika Tuhan memegang tangan saya, saya belajar bahwa Dia adalah Tuhan yang menuntun langkah kita. Ada saat-saat ketika kita begitu lelah untuk melewati persoalan hidup, tetapi Dia ingin agar kita taat untuk terus hidup dalam tuntunan-Nya dan memberi kita kemenangan. Seperti saya sangat bersukacita melihat anak kecil itu bersukacita, terlebih Tuhan kita! Dia sangat bersukacita tatkala kita mampu melewati setiap persoalan dalam tuntunan tangan kanan-Nya. --Samuel Yudi S /Renungan Harian

HIDUP DALAM PEGANGAN TANGAN TUHAN
ADALAH HIDUP PENUH KEMENANGAN.
-----------------------

Israel ialah nama baru dari Yakub yang Tuhan berikan.

Yesaya 41:10
(10) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

10 Nama2 tempat didalam Alkitab ( diambil dari : Bilangan 33 )
1. Rameses
2. Pi-Hahirot
3. Teberau
4. Rafidim
5. Kibrot-Taawa
6. Kehelata
7. Har-Syafer
8. Mahelot
9. Bene-Yaakan
10.Ezion-Geber

--------------------------:

From : CPG (Christian Pocket Guide).
Friday, 27 February 2015

Bacaan Hari ini :
Yohanes 21: 3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 17-19; Markus 6:30-56

Sindrom Kesunyian
Para murid sekali lagi mengalami deja vu. Pada saat mereka sudah lelah memancing sepanjang malam di pantai danau Galilea tapi tidak menangkap apa-apa, Kristus menampakkan diri pada mereka. Kristus telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada beberapa murid. Namun karena tidak ada pergerakan dari antara mereka untuk memulai pelayanan, jadi mereka pikir lebih baik kembali kepada hal yang mereka paham benar bagaimana melakukannya: menjala ikan.

Pada saat itu, hari masih amat pagi, mungkin masih gelap. Tiba-tiba mereka melihat satu sosok yang berdiri di tepi pantai. Ia berseru, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?(Yohanes 21:5).

Sepanjang Alkitab, Tuhan sering melontarkan pertanyaan yang menyelidik, ketika Dia ingin mendengar pengakuan kita. Dengan cara yang sama, Yesus bertanya pada murid-murid-Nya, "Apakah kau sudah menangkap sesuatu? Apakah kau sudah berhasil? Apakah semuanya berjalan sesuai dengan kehendakmu? Apa kau puas dengan itu semua? Mengapa Yesus ingin mereka mengakui kegagalan mereka? Agar Dia bisa membawa mereka ke tempat dimana seharusnya mereka berada.

Ketika mereka melempar jala di sisi kanan perahu seperti apa yang disuruh Yesus, jala mereka menjadi begitu berat, penuh dengan ikan. Saking beratnya, mereka tak sanggup menariknya. Dalam hal ini Allah mengajarkan para murid satu pelajaran penting: Kegagalan seringkali menjadi pintu masuk kesuksesan.

Sama dengan kita, kita juga harus sampai pada titik ini dalam kehidupan kita. Kita perlu datang kepada-Nya dan berseru, "Tuhan, saya tidak puas dengan cara hidupku saat ini. Saya sudah lelah menjalaninya dengan cara saya sendiri. Saya ingin melakukannya dengan cara-Mu, Tuhan."

Apabila Anda mau datang kepada Tuhan seperti ini, maka Ia akan mengulurkan tangan pengampunan-Nya untuk Anda. Kemudian Ia akan menuntun hidup Anda dan mengubahnya dengan cara-Nya yang ajaib yang tak pernah terbayangkan oleh Anda.

Datang kepada Tuhan maka Ia mengulurkan tangan pengampunan-Nya untuk Anda dan Ia pasti menuntun hidup Anda (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).
---------------------:
Yohanes 21:5-6
(5) Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." (6) Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

Datang kepada Tuhan maka Ia mengulurkan tangan pengampunan-Nya untuk Anda dan Ia pasti menuntun hidup Anda (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).

Doa:
Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.
Tuhan,berilah aku telinga yang siap mendengar setiap hikmat Tuhan yang menuntunku untuk melangkah dengan benar.
Tuhan kami serahkan sepanjang malam kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.

28. Feb, 2015

(2)Catatan Anna Poesanto Gumelar Kamis, 26 Februari 2015

(2)Catatan Anna Poesanto Gumelar Kamis, 26 Februari 2015

(2)Catatan Anna Poesanto Gumelar
Kamis, 26 Februari 2015

From. : Renungan Harian
Bacaan : Matius 1:18-25
Ayat Nats. : Matius 1:19
(19) Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Setahun : Bilangan 30-31

CINTA SEJATI
Taylor Morris menginjak pemantik alat peledak sehingga kehilangan kedua kaki dan lengannya. Danielle Kelly, tunangannya, tetap setia kepada Morris dan mau menjadi istrinya. Dengan sabar ia merawat Morris. Di tengah dunia yang makin dipenuhi cinta semu, dan meninggalkan orang dengan penderitaan demikian, Kelly memilih tindakan ekstrem, yaitu terus mencintai Morris. Cinta ekstrem Kelly tecermin dalam foto-foto yang diunggah di internet dan menarik perhatian 2, 6 juta orang. Bisa dikatakan inilah cinta sejati.

Cinta sejati Yusuf tidak sekadar menarik perhatian orang, tetapi juga memberi dampak pada umat manusia. Yusuf begitu mencintai Tuhan dan Maria. Cinta Yusuf pada Maria terbukti saat Maria hamil dan Yusuf tidak mau menuntutnya menurut hukum Yahudi yang berlaku. Ia menutupinya dan mau menceraikan Maria diam-diam. Cinta Yusuf pada Tuhan terbukti dengan caranya menyikapi kehamilan Maria, ketaatannya saat Tuhan memerintahkan memperistri Maria, dan kerelaannya membayar harga, antara lain menghadapi tuduhan amoral dari masyarakat dan tidak bersetubuh dengan Maria.

Cinta yang besar pada Tuhan akan memampukan kita taat menjalani rencana dan kehendak-Nya dengan tulus dan sepenuh hati. Sebagaimana Yusuf, yang akhirnya menjadi sarana, bersama dengan Maria, bagi kelahiran Yesus. Cinta kepada Tuhan akan memampukan kita untuk mencintai orang lain-pasangan, orangtua, anak-anak, tetangga, dan sebagainya. Sudahkah kita bertekad untuk mencintai dengan cinta sejati dari Tuhan? --Edy Siswoko /Renungan Harian

CINTA YANG MENGUBAH DUNIA ADALAH
CINTA YANG MELAMPAUI STANDAR DUNIA.
--------------------------:

From : CPG (Christian Pocket Guide).
Bacaan Hari ini :
Amsal 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.
Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 15-16; Markus 6:1-29

Bagaimana Mengasihi Orang Yang Mudah Marah
Ketika Anda berhadapan dengan orang-orang yang mudah tersinggung atau menjengkelkan, Anda perlu melihat asal muasal rasa sakit mereka. Karena segala hal yang kita lakukan dipicu oleh sesuatu. Ketika orang menyakiti orang lain, itu karena mereka sedang merasakan sakit di dalam hatinya. Orang yang tersakiti, menyakiti orang.

Semakin Anda memahami latar belakang orang lain, semakin banyak kasih yang akan Anda tunjukkan kepada mereka. Pikirkan orang-orang yang Anda rasa amat sulit dihadapi dan yang paling membuat Anda kesal, Anda mungkin tak tahu apa-apa tentang latar belakang mereka sehingga Anda tak bisa memakluminya. Anda tidak tahu bahwa mungkin mereka sedang tersakiti. Anda tidak tahu bahwa mungkin mereka yatim piatu. Anda tidak tahu bahwa mereka sudah menjalani tiga pernikahan dan suami mereka menceraikan mereka. Anda tidak tahu kisah mereka sehingga Anda tidak menunjukkan kasih Anda sedikit pun.

Alkitab mengatakan dalam Amsal 19:11, Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran. Dengan hikmat, Anda tidak akan tersinggung. Mengapa? Karena hikmat memberi kesabaran. Ketika Anda memahami latar belakang seseorang, Anda bisa mengerti tekanan yang tengah ia rasakan, dan itu membuat Anda lebih mudah menunjukkan kasih Anda kepadanya. Hikmat memberi Anda kesabaran untuk memaafkan kesalahan.

Apa yang saya bicarakan di sini adalah tentang kasih yang sejati. Bahkan Alkitab mengatakan menolak untuk tersinggung sesungguhnya merupakan tindakan kasih yang dewasa. Ini menunjukkan seberapa besar kasih yang Anda punya di dalam hati. Semakin besar kasih yang Anda miliki dalam hati, semakin sulit bagi orang lain menyinggung perasaan Anda.

Semakin sedikit kasih yang Anda punya dalam hati Anda, Anda semakin resah dan mudah tersinggung. Alkitab mengatakan dalam Amsal 10:12, Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. Semakin saya dipenuhi dengan kasih, semakin sulit saya marah terhadap Anda meski Anda menuntut atau merendahkan atau tak setuju dengan apapun yang saya lakukan.

Jadi inilah langkah pertama dalam menghadapi orang-orang yang sulit: Anda harus memilih menolak untuk tersinggung dan menganggapnya serius.

Renungkan hal ini :
Siapa orang-orang yang bagi Anda paling sulit untuk dihadapi dan paling menjengkelkan Anda?

Bagaimana Anda bisa menunjukkan kasih Anda yang lebih besar kepada mereka?
____________________________________
Semakin sedikit kasih yang Anda punya maka semakin sedikit Anda bisa mengampuni (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).
____________________________________

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Doa:
Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.
Tuhan,berilah aku telinga yang siap mendengar setiap hikmat Tuhan yang menuntunku untuk melangkah dengan benar.
Tuhan kami serahkan sepanjang malam kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.

25. Feb, 2015

(1)Catatan Anna Poesanto Gumelar Rabu, 25 Februari 2015

(1)Catatan Anna Poesanto Gumelar Rabu, 25 Februari 2015

(1)Catatan Anna Poesanto Gumelar
Rabu, 25 Februari 2015

From : Renungan Harian
Bacaan : Amsal 1:1-7
Ayat Nats. : Amsal 1:5
(5) baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan
Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 28-29

Berbicara atau Mendengar?
Sebuah humor. Seusai kebaktian Minggu pagi, seorang anak laki-laki berkata pada ibunya, "Bu, kelak saat dewasa, aku mau menjadi pendeta saja." Ibu bertanya, "Hei, mengapa kamu tiba-tiba memutuskan begitu?" Anak itu menjawab, "Sebab aku yakin, Ibu akan mengharuskanku ke gereja setiap Minggu sampai aku dewasa kelak, bukan? Nah, aku sudah mempertimbangkan dan memutuskan, lebih enak bagiku untuk berdiri dan berteriak-teriak dari podium, ketimbang aku harus duduk dan mendengarkan saja." Ha, ternyata ia ingin menjadi pendeta, hanya karena ia keberatan untuk mendengarkan!

Amsal hari ini mengingatkan akan pentingnya mendengarkan didikan hikmat, khususnya hikmat dari Tuhan, yang memberi kebijaksanaan. Ini seperti permintaan Salomo ketika ia hendak dinobatkan menjadi raja, "Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara..." (1 Raj 3:9. 1 Raja-Raja 3:9
Doa Salomo memohon hikmat
(9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yanjahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" )
Kata "faham" ini berasal dari akar kata "mendengar dengan penuh perhatian". Artinya, mendengar setiap tuntunan dan didikan Tuhan, yang tak pernah menyesatkan.

Nyatanya, mendengar memang bukan perkara mudah. Lebih enak rasanya berbicara daripada mendengar. Lebih enak mengkritik atau mengomentari daripada dikritik ataupun dikomentari. Dalam mendengar harus ada pengendalian diri. Dalam mendengar perlu ada kerendahan hati untuk diarahkan dan dibentuk. Namun, inilah rahasia firman yang dibukakan hari ini: ketika Salomo rela mendengar nasihat Tuhan di setiap langkah, ia pun menjadi bijak di setiap tindakan. --Agustina Wijayani /Renungan Harian

Amsal 1: 7
(7)Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

BERILAH AKU TELINGA YANG SIAP MENDENGAR SETIAP HIKMAT TUHAN
YANG MENUNTUNKU UNTUK MELANGKAH DENGAN BENAR.

--------------------------:
From : CPG (Christian Pocket Guide).
Bacaan Hari ini : Lukas 9:26
(26) Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.
Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 12-14; Markus 5:21-43

Penangkal Bagi yang Suka Menyenangkan Semua Orang
Kelak, Anda akan memberi pertanggungjawaban atas hidup Anda di hadapan Allah. Jika Anda menyimpannya dalam pikiran Anda dan berpikir jauh ke depan, maka ini akan mengubah apa yang Anda katakan, apa yang Anda lakukan, dan siapa yang Anda coba kesankan. Ini adalah penangkal bagi mereka yang suka menyenangkan orang lain.

Ketika Anda melihat ini jauh ke depan dan sadar bahwa Anda akan memberi pertanggungjawaban atas semua kata yang Anda ucapkan hari ini, maka Anda akan bertanya pada diri sendiri, "Apakah aku mau Allah tak setuju dengan apa yang aku ucapkan atau lakukan, atau apakah aku mau orang ini tak setuju dengan apa yang aku ucapkan atau lakukan?

Saya tahu rasanya sebab saya sudah pernah diwawancarai di banyak acara TV. Di acara tersebut, mereka akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang paling sulit dijawab. Dan, malah, beberapa pewawancara sengaja mencoba membuat saya mundur dan menyangkal kebenaran Firman Tuhan.

Ketika saya melakukan wawancara tersebut, sifat manusia saya ingin menyenangkan semua orang dengan jawaban yang mereka harapkan. Sifat manusia saya ingin berkompromi, membelokkan, menendang jauh-jauh dan meninggalkan kebenaran Firman Tuhan. Saya pernah mendengar beberapa orang yang diberondong pertanyaan-pertanyaan seperti ini di TV dan mereka menjawab, "Semua itu aku serahkan ke tangan Tuhan atau "Semua orang harus punya pendiriannya masing-masing." Ada sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan kedua jawaban ini: bermain aman! Secara logis, menyenangkan hati semua orang bisa dibilang bermain aman. Orang-orang ini tidak berani berdiri di atas kebenaran. Pada momen-momen genting ini, apabila saya berhasil mengatakan sesuatu yang menyenangkan dan tidak menyinggung semua orang, berarti saya baru saja berkata bohong. Saya tahu benar, sehingga di momen yang berharga ini, saya melakukan tiga hal:

Pertama, saya ingat apa yang Yesus Kristus lakukan bagi saya di kayu salib. Dia tidak menyangkal saya. Dia tidak mundur demi saya. Dia mati untuk dosa-dosa saya. Saya berutang nyawa pada-Nya. Dia menciptakan saya. Dia menyelamatkan saya. Dia mengampuni saya. Dia membawa saya ke surga. Sebab itu, saya tidak akan menyangkal Dia.

Kedua, saya ingat bahwa suatu hari saya akan memberi pertanggungan jawab kepada Allah. Pada saat itu Allah akan berkata, "Apa yang kau katakan saat wawancara itu? Apa yang kau katakan kepada rekan sekerjamu? Apa yang kau katakan kepada temanmu di sekolah? " Saya ingat bahwa integritas lebih penting daripada popularitas. Dan saya tidak akan membuang integritas saya.

Dan yang terakhir, saya mengatakan kebenaran-Nya dan siap memikul resikonya.

Alkitab mengatakan dalam Lukas 9:26,"Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.

Renungkan hal ini:

Bagaimana pertanyaan ini akan membantu Anda memperkatakan kebenaran di dalam kasih: "Apakah saya ingin Allah tak setuju dengan apa yang saya katakan atau lakukan, atau apakah saya ingin orang ini tak setuju dengan apa yang saya katakan atau lakukan?"

Bagaimana Anda bisa mengubah satu situasi, sehingga Anda lebih bisa menghormati Allah dengan kata-kata Anda?

Integritas lebih penting daripada popularitas, jadi jangan membuang integritas itu demi menyenangkan semua orang (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).

Doa:
Puji Tuhan ,Trima Kasih Tuhan atas kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini.
Tuhan,berilah aku telinga yang siap mendengar setiap hikmat Tuhan yang menuntunku untuk melangkah dengan benar.
Tuhan kami serahkan sepanjang malam kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu, Terpujilah Tuhan ,didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita ,semua ini kami mohonkan . Puji Tuhan , Haleluyah, Amin.