6. Jan, 2019

<< Renungan Harian , Sabtu, 05 Januari 2019 >>

<< Renungan Harian , Sabtu, 05 Januari 2019 >>

Renungan Harian (525.2)
Sabtu, 05 Januari 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Sabtu, 05 Januari 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Fokus Secara Rohani
Bac. : Ibrani 12:1-17
Nats. : Ibrani 12:2
Bac.S.: Kejadian 13-15
------------
Bacaan Alkitab : Ibrani 12:1-17
Nasihat supaya bertekun dalam iman
(1) Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (2) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. (4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. (5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; (6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? (8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. (9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? (10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. (11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. (12) Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; (13) dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. (14) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. (15) Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. (16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. (17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
------------
Ayat Nats. : Ibrani 12:2
(2) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 01/Edisi 2019 | edisi berikut

Sabtu, 5 Januari 2019

Bacaan   : Ibrani 12:1-17
Setahun : Kejadian 13-15
Nas       : Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.... (Ibrani 12:2)

Fokus Secara Rohani

Fokus berarti berkonsentrasi terhadap aktivitas yang tengah dilakukan. Untuk berkonsentrasi pada satu hal, kita harus menyingkirikan dulu hal yang lain. Saat kita mengatakan "Ya" kepada satu hal, kita harus mengatakan "Tidak" pada hal yang lain.
Fokus sangat penting dalam melakukan segala sesuatu. Semua orang yang berhasil mewujudkan cita-citanya pasti sangat fokus. Mereka menerapkan fokus itu bukan hanya dalam pekerjaan, melainkan juga dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Dalam kehidupan rohani, kita perlu berfokus pada hal-hal yang membangun iman. Nas hari ini mengajarkan kita untuk berfokus pada Yesus. "Mata yang tertuju kepada Yesus" dalam terjemahan bahasa Inggrisnya berbunyi "Let us keep our eyes fixed on Jesus." Semua aspek kehidupan kita haruslah berfokus pada apa yang dilakukan Yesus: mulai dari cara berpikir, perasaan, hingga perilaku-Nya. Seperti yang diperintahkan oleh Yesus dalam salah satu syarat untuk menjadi murid-Nya, yaitu mengikuti Dia. Sangat jelas bahwa untuk mengikuti Yesus, kita harus memiliki fokus. Kita bergumul melawan dan menjauhi dosa (ay. 4), agar kita dapat mengikuti Yesus dan berjalan dalam kebenaran-Nya.
Dengan berfokus kepada Yesus melalui firman-Nya, kita akan mendapatkan hikmat yang luar biasa. Ketika seseorang sangat berfokus pada Yesus, akan banyak terjadi pembaharuan padanya dari dalam ke luar. Ketika kita berkomitmen melakukan kehendak Yesus dalam hidup ini, perubahan pun terjadi secara perlahan namun pasti. --RTG/www.renunganharian.net

DENGAN FOKUS KEPADA YESUS KITA PERLAHAN NAMUN PASTI
MENJADI SEMAKIN SERUPA DENGAN-NYA.
 
(ay. 4) Ibrani 12: 4
(4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

-----------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Kejadian 13-15
Kejadian 13

Abram dan Lot berpisah
(1) Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia.(2) Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya.(3) Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai, (4) ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN. (5) Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah. (6) Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. (7) Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. (8) Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.(9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri." (10) Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. (11) Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. (12) Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. (13) Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN. (14) Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, (15) sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. (16) Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. (17) Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." (18) Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.

Kejadian 14

Abram mengalahkan raja-raja di Timur dan menolong Lot
(1) Pada zaman Amrafel, raja Sinear, Ariokh, raja Elasar, Kedorlaomer, raja Elam, dan Tideal, raja Goyim, terjadilah, (2) bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar. (3)Raja-raja yang disebut terakhir ini semuanya bersekutu dan datang ke lembah Sidim, yakni Laut Asin. (4)Dua belas tahun lamanya mereka takluk kepada Kedorlaomer, tetapi dalam tahun yang ketiga belas mereka memberontak. (5) Dalam tahun yang keempat belas datanglah Kedorlaomer serta raja-raja yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengalahkan orang Refaim di Asyterot-Karnaim, orang Zuzim di Ham, orang Emim di Syawe-Kiryataim (6) dan orang Hori di pegunungan mereka yang bernama Seir, sampai ke El-Paran di tepi padang gurun. (7) Sesudah itu baliklah mereka dan sampai ke En-Mispat, yakni Kadesh, dan mengalahkan seluruh daerah orang Amalek, dan juga orang Amori, yang diam di Hazezon-Tamar. (8)Lalu keluarlah raja negeri Sodom, raja negeri Gomora, raja negeri Adma, raja negeri Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar, dan mengatur barisan perangnya melawan mereka di lembah Sidim,(9) melawan Kedorlaomer, raja Elam, Tideal, raja Goyim, Amrafel, raja Sinear, dan Ariokh, raja Elasar, empat raja lawan lima. (10) Di lembah Sidim itu di mana-mana ada sumur aspal. Ketika raja Sodom dan raja Gomora melarikan diri, jatuhlah mereka ke dalamnya, dan orang-orang yang masih tinggal hidup melarikan diri ke pegunungan. (11) Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi. (12) Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi sebab Lot itu diam di Sodom. (13) Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram.(14) Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan. (15) Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik. (16) Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.

Pertemuan Abram dengan Melkisedek
(17) Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.(18) Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. (19) Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, (20) dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. (21)Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu." (22)Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: (23) Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. (24) Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing."

Kejadian 15

Perjanjian Allah dengan Abram; janji tentang keturunan
(1) Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." (2)Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." (3) Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." (4) Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." (5) Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (6) Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. (7)Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." (8)Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?" (9) Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati." (10) Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua. (11)Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. (12) Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan. (13) Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. (14) Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak. (15) Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu. (16)Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap." (17) Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. (18) Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat: (19) yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon, (20)orang Het, orang Feris, orang Refaim, (21) orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Saturday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Sabtu, 05 Januari 2019

5. Jan, 2019

<< Renungan Harian , Kamis, 03 Januari 2019 >>

<< Renungan Harian , Kamis, 03 Januari 2019 >>

Renungan Harian (524.3)
Kamis, 03 Januari 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Kamis, 03 Januari 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Merindukan Firman
Bac. : Mazmur 119:97-105
Nats. : Mazmur 119:105
Bac.S.: Kejadian 7-9
------------
Bacaan Alkitab : Mazmur 119:97-105
(97) Betapa kucintai Taurat-Mu!
Aku merenungkannya sepanjang hari.

(98) Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku,
sebab selama-lamanya itu ada padaku.

(99) Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku,
sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.

(100) Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua,
sebab aku memegang titah-titah-Mu.

(101) Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku,
supaya aku berpegang pada firman-Mu.

(102) Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu,
sebab Engkaulah yang mengajar aku.

(103) Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku,
lebih dari pada madu bagi mulutku.

(104) Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu,
itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

(105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku
dan terang bagi jalanku.
------------
Ayat Nats. : Mazmur 119:105
(105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku
dan terang bagi jalanku.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 01/Edisi 2019 | edisi berikut

Kamis, 3 Januari 2019

Bacaan   : Mazmur 119:97-105
Setahun : Kejadian 7-9
Nas       : Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119:105)

Merindukan Firman

Sebuah video menayangkan bagaimana satu suku di pedalaman Papua menyambut kedatangan pesawat yang membawa Alkitab yang baru selesai diterjemahkan dan dicetak dalam bahasa mereka. Ratusan orang berdiri di kaki pegunungan. Ketika pesawat sudah terlihat, mereka menyanyikan lagu sukacita sambil melambaikan daun-daun. Ketika kardus pertama berisi Alkitab diturunkan, seorang penatua jemaat yang telah menghafal beberapa kitab (bukan ayat) dalam bahasa lokal menerimanya, lalu memanjatkan doa syukur yang sangat menggugah hati. Ia mengungkapkan betapa rindunya mereka memiliki firman Allah secara lengkap, sehingga mereka dapat belajar untuk taat pada Allah. Seorang teman berkata, "Saya jadi malu mengingat bagaimana saya membiarkan Alkitab saya tak tersentuh hingga berdebu!"
Pemazmur mengungkapkan betapa ia mencintai firman Allah yang dapat membuatnya lebih bijaksana (ay. 98), lebih berakal budi (ay. 99), dan lebih memiliki pengertian (ay. 100, 104). Firman Tuhan berkuasa menahan agar seseorang tidak berjalan dalam kejahatan (ay. 101-102).
Firman Tuhan diibaratkan sebagai pelita yang menerangi langkah dan jalan kita. Tanpa cahaya terang, niscaya kita akan tersandung, tersesat dan menempuh perjalanan yang berisiko. Sayangnya, kita sering tidak sungguh-sungguh menyadarinya. Akibatnya, kita pun tidak dapat menyenangkan Allah melalui ketaatan kita pada firman-Nya. Marilah kita menyediakan waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan firman Allah, agar hidup kita semakin dituntun dalam terang-Nya. --HT/www.renunganharian.net

TANPA PENGETAHUAN AKAN FIRMAN ALLAH, 
BAGAIMANA MUNGKIN KITA DAPAT MENAATI DIA?
 
(ay. 98) Mazmur 119: 98
(98) Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku,
sebab selama-lamanya itu ada padaku.

(ay. 99) Mazmur 119: 99
(99) Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku,
sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.

(ay. 100, 104) Mazmur 119:100 ,104
(100) Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua,
sebab aku memegang titah-titah-Mu.

(104) Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu,
itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

(ay. 101 - 102) Mazmur 119:101-102
(101) Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku,
supaya aku berpegang pada firman-Mu.

(102) Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu,
sebab Engkaulah yang mengajar aku.

----------:
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Kejadian 7-9
Kejadian 7

Air bah
(1) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. (2) Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; (3) juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi. (4) Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu." (5) Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.(6) Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi. (7) Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu. (8) Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi, (9)datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.(10) Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi. (11) Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. (12) Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.(13) Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu, (14) mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap; (15) dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu. (16) Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh. (17) Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi. (18) Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air. (19) Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit, (20) sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya. (21) Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia. (22) Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat. (23)Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.(24) Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Kejadian 8

Air bah surut
(1) Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. (2) Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit, (3) dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.(4) Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat. (5) Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung. (6) Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. (7) Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi. (8) Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi. (9) Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. (10) Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera; (11) menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi. (12)Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.(13) Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. (14) Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.(15) Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh: (16) "Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu; (17) segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi." (18)Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya. (19) Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu. (20)Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. (21) Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. (22) Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

Kejadian 9

Perjanjian Allah dengan Nuh
(1) Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. (2) Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. (3) Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. (4) Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan.(5) Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.(6) Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri. (7)Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya." (8) Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: (9) "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,(10) dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi. (11) Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi." (12) Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: (13) Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.(14) Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, (15)maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.(16) Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi." (17) Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."

Nuh dan anak-anaknya
(18) Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham adalah bapa Kanaan.(19) Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi.(20) Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. (21) Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. (22)Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. (23) Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. (24) Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, (25)berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya." (26) Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. (27) Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya." (28) Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah. (29) Jadi Nuh mencapai umur sembilan ratus lima puluh tahun, lalu ia mati.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Thursday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Kamis , 03 Januari 2019

31. Des, 2018

<< Renungan Harian , Minggu, 30 Desember 2018 >>

<< Renungan Harian , Minggu, 30 Desember 2018 >>

Renungan Harian (523.2)
Minggu, 30 Desember 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Minggu, 30 Desember 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Tak Sejalan Dengan Harapan
Bac. : Amsal 16:9
Nats. : Amsal 16:9
Bac.S.: Wahyu 19-20
------------
Bacaan Alkitab : Amsal 16:9
(9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
------------
Ayat Nats. : Amsal 16:9
(9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 12/Edisi 2018 | edisi berikut

Minggu, 30 Desember 2018

Bacaan   : Amsal 16:9
Setahun : Wahyu 19-20
Nas       : Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya. (Amsal 16:9)

Tak Sejalan Dengan Harapan

Bu Dewi, sejak muda bercita-cita menjadi seorang misionaris di bidang kesehatan. Ia membayangkan bagaimana akan mengunjungi berbagai pulau di Indonesia sebagai dokter sembari memberitakan Injil. Tetapi Tuhan mempunyai cara lain untuk mewujudkan cita-citanya itu. Di usia 23 tahun, ia didiagnosis menderita penyakit yang membuatnya koma selama beberapa waktu. Orang-orang meragukannya bisa bertahan hidup lebih lama. Tetapi ia tidak menyerah. Selama di rumah sakit itulah ia mulai menceritakan kasih Kristus kepada orang-orang. Nyatanya Bu Dewi tidak melayani Tuhan sebagai dokter, tetapi sebagai pasien. Semangat hidupnya dan sukacitanya membuat pasien-pasien di rumah sakit itu heran. Dengan cara itulah Bu Dewi bisa menguatkan para pasien lain dan memberitakan Injil.
Tuhan tentu menghargai kerinduan kita untuk melayani-Nya. Dan kita pun mulai membangun langkah-langkah untuk mewujudkan impian kita. Namun demikian, kita perlu mengingat bahwa bagaimanapun kita menyusun rencana kita, tetapi Tuhanlah yang akan menentukan arah langkah kita (Ams. 16:9). Dan cara Tuhan bekerja bisa jadi berbanding terbalik dengan apa yang kita pikirkan, namun rencana Tuhan bagi hidup kita tetaplah akan terlaksana.
Kenyataan hidup yang kita alami sekarang mungkin tidak sejalan dengan apa yang kita harapkan. Namun, Tuhan bisa jadi merancang jalan tersebut untuk membawa kita pada tujuan-Nya. Mari ikuti rencana-Nya sebab rencana-Nya selalu lebih indah dari apa yang mampu kita pikirkan atau bayangkan. --SYS/www.renunganharian.net

DALAM SETIAP RANCANGAN HIDUP KITA, TUHAN BEKERJA
MENUNJUKKAN JALAN-NYA DAN TUJUAN-NYA SELALU INDAH DAN MULIA.
 
(Ams. 16:9) Amsal 16:9
(9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.

---------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Wahyu 19-20
Wahyu 19

Nyanyian atas jatuhnya Babel
(1) Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, (2) sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu." (3)Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya." (4)Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."(5) Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"

Perjamuan kawin Anak Domba
(6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) (9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah." (10) Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Firman Allah
(11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. (12) Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. (13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." (14) Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. (15) Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. (16) Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Binatang serta nabinya dikalahkan
(17) Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar, (18) supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar." (19) Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. (20) Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.(21) Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.

Wahyu 20

Kerajaan seribu tahun
(1) Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; (2) ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, (3) lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. (4)Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. (5) Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. (6)Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

Iblis dihukum
(7) Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, (8) dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. (9)Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, (10) dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Hukuman yang terakhir
(11) Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.(12) Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. (13)Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. (14) Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.(15) Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Sunday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Minggu, 30 Desember 2018

30. Des, 2018

<< Renungan Harian , Sabtu, 29 Desember 2018 >>

<< Renungan Harian , Sabtu, 29 Desember 2018 >>

Renungan Harian (523.1)
Sabtu, 29 Desember 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Sabtu, 29 Desember 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Miskin atau Kaya
Bac. : Amsal 30:7-14
Nats. : Amsal 30:8
Bac.S.: Wahyu 17-18
------------
Bacaan Alkitab : Amsal 30:7-14
(7) Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: (8) Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. (9) Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. (10) Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu. (11) Ada keturunan yang mengutuki ayahnya dan tidak memberkati ibunya. (12) Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri. (13) Ada keturunan yang berpandangan angkuh, yang terangkat kelopak matanya. (14) Ada keturunan yang giginya adalah pedang, yang gigi geliginya adalah pisau, untuk memakan habis dari bumi orang-orang yang tertindas, orang-orang yang miskin di antara manusia.
------------
Ayat Nats. : Amsal 30:8
(8) Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 12/Edisi 2018 | edisi berikut

Sabtu, 29 Desember 2018

Bacaan   : Amsal 30:7-14
Setahun : Wahyu 17-18
Nas       : Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. (Amsal 30:8)

Miskin atau Kaya

Mungkin tidak ada orang yang mau miskin, tetapi pasti banyak yang mau hidup menjadi kaya. Ada banyak penyebab seseorang menjadi miskin atau kaya, entahkah kemalasan dan kerajinan, kebebalan dan kepandaian, atau kejujuran dan kecurangan, tetapi semuanya tidak pernah lepas dari izin Tuhan.
Agur bin Yake dalam amsalnya menuliskan hal yang penting dalam permohonannya kepada Tuhan, yaitu jangan memberikan kepadanya kemiskinan atau kekayaan. Meminta jangan diberi kemiskinan adalah hal biasa, tetapi mengejutkan bahwa ia juga meminta jangan diberi kekayaan. Mengapa tidak miskin, tetapi juga tidak kaya? Baginya, ternyata baik kemiskinan maupun kekayaan bisa membawa masalah dan risiko yang berbahaya. Adalah luar biasa ketika ia menyatakan bahwa biarkan ia bisa menikmati makanan yang Tuhan berikan. Tanpa rasa syukur, kekayaan bisa membuat seseorang menyangkal Tuhan. Kekayaan seolah-olah hasil kerja semata sehingga seseorang tidak lagi memerlukan Tuhan dan ia bebas melakukan banyak hal dengan kekayaannya. Sebaliknya, tanpa rasa syukur, kemiskinan bisa membuat seseorang mencuri dan mencemarkan nama Tuhan.
Di sekitar kita, tentu kita bisa melihat orang-orang baik yang begitu miskin maupun yang begitu kaya. Tidak jarang hal itu menjadi masalah. Tuhan mengizinkan baik anak-anak-Nya miskin atau kaya. Marilah kita belajar bersyukur dan menikmati apa yang Tuhan berikan, entah kemiskinan entah kekayaan. Itulah yang menjauhkan kita dari penyangkalan dan pencemaran nama Tuhan. --ANT/www.renunganharian.net

KEMISKINAN ATAU KEKAYAAN BUKAN MASALAHNYA, 
TETAPI KESANGGUPAN UNTUK BERSYUKUR ITULAH MASALAHNYA.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Wahyu 17-18
Wahyu 17

Penghakiman atas Babel
(1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. (2)Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." (3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.(4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi." (6) Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran. (7)Lalu kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu. (8) Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. (9) Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, (10)ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja. (11) Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan. (12)Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu.(13) Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu. (14)Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." (15) Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. (16) Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api. (17)Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi. (18) Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi."

Wahyu 18

Jatuhnya Babel
(1) Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. (2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, (3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." (4) Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. (5) Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. (6) Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; (7) berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung. (8) Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat." (9) Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya. (10) Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!" (11) Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka, (12) yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, (13) kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia. (14) Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi." (15) Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap, (16) mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa." (17) Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh, (18) dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?" (19) Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa. (20) Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."

Babel tidak akan bangkit lagi
(21) Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi. (22) Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. (23) Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan." (24) Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Saturday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Sabtu, 29 Desember 2018

29. Des, 2018

<< Renungan Harian , Jumat, 28 Desember 2018 >>

<< Renungan Harian , Jumat, 28 Desember 2018 >>

Renungan Harian (522.3)
Jumat, 28 Desember 2018

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Jumat, 28 Desember 2018 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Berpikir Positif
Bac. : Yohanes 9:1-7
Nats. : Yohanes 9:3
Bac.S.: Wahyu 14-16
------------
Bacaan Alkitab : Yohanes 9:1-7
Orang yang buta sejak lahirnya
(1) Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. (2) Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" (3) Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. (4) Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. (5) Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." (6) Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi (7) dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali
------------
Ayat Nats. : Yohanes 9:3
(3) Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 12/Edisi 2018 | edisi berikut

Jumat, 28 Desember 2018

Bacaan   : Yohanes 9:1-7
Setahun : Wahyu 14-16
Nas       : Jawab Yesus, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia." (Yohanes 9:3)

Berpikir Positif

Hari itu Yesus bertemu seorang buta sejak lahirnya. Murid-murid lalu bertanya, siapa gerangan yang berdosa, dirinya atau orang tuanya, sehingga ia terlahir demikian (ay. 1-2). Yesus menegaskan bahwa kondisi itu bukan disebabkan dosa, melainkan karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dirinya (ay. 3).
Murid-murid memandang kebutaan sebagai akibat dosa. Kita pun sering berpikir demikian terhadap peristiwa buruk yang terjadi. Tidak heran kalau kemudian muncul perasaan bersalah, tudingan, bahkan penghakiman. Yesus tidak berpikir demikian! Menurut Yesus, kondisi si buta justru merupakan sarana untuk menyatakan pekerjaan Allah. Yesus tentu tidak asal berbicara. Sebaliknya, Dia mampu membuktikan perkataan-Nya. Segera setelah itu Yesus meludah, mengaduk ludah-Nya dengan tanah, mengoleskan pada mata si buta, dan memerintahkannya pergi membasuh diri di kolam Siloam. Terhadap perintah Yesus, ia taat sehingga sekembalinya dari kolam itu, matanya melek kembali (ay. 6-7).
Ketika dihadapkan pada situasi buruk, pikiran manusia kita cenderung terprogram untuk menjadi negatif. Faktanya, Yesus mampu mengubah ratapan menjadi tarian, penderitaan menjadi sukacita, dan kemalangan menjadi kebahagiaan. Jika saat ini kita dihadapkan pada situasi demikian, jangan takut atau tawar hati. Jumpai Dia di dalam doa! Ingatlah, Allah tidak merancangkan penderitaan. Sebaliknya, rancangan-Nya adalah damai sejahtera dan kehidupan penuh harapan. --LIN/www.renunganharian.net

BERPIKIR POSITIF DALAM SETIAP KEADAAN, MEMAMPUKAN KITA
MENSYUKURI HARI INI DAN MENGHADAPI HARI ESOK.
 
(ay. 1-2) Yohanes 9: 1-2
(1) Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. (2) Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"


(ay. 3) Yohanes 9:3
(3) Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

(ay. 6-7) Yohanes 9: 6-7
(6) Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi (7) dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali

---------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Wahyu 14-16
Wahyu 14

Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya
(1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. (2)Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (3)Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. (4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Pemberitahuan tentang penghakiman
(6) Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, (7)dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." (8) Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." (9)Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, (10) maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. (11) Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." (12) Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. (13)Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Tuaian di bumi
(14) Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. (15) Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak." (16) Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah. (17)Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.(18) Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak." (19) Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.(20) Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Wahyu 15

Nyanyian mereka yang menang
(1) Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah. (2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah. (3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! (4) Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."

Tujuh malaikat dengan tujuh cawan murka Allah
(5) Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci kemah kesaksian di sorga. (6) Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. (7) Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya. (8)Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.

Wahyu 16

Ketujuh malapetaka
(1) Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi." (2) Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya. (3) Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut. (4) Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah. (5) Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. (6) Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!" (7) Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." (8) Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. (9) Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia. (10) Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, (11) dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka. (12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur. (13) Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. (14) Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. (15) "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya." (16) Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon. (17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." (18) Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. (19) Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya. (20) Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung. (21) Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Friday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Jumat, 28 Desember 2018