22. Feb, 2019

<< Renungan Harian , Kamis, 21 Februari 2019 >>

<< Renungan Harian , Kamis, 21 Februari 2019 >>

Renungan Harian (541.1)
Kamis, 21 Februari 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Kamis, 21 Februari 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Memuji Istri
Bac. : Amsal 31:10-31
Nats. : Amsal 31:10
Bac.S.: Bilangan 19-20
------------
Bacaan Alkitab : Amsal 31:10-31
Puji-pujian untuk isteri yang cakap
(10) Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. (11)Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. (12) Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. (13) Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.(14) Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. (15) Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. (16) Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. (17) Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya. (18) Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam. (19)Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.(20) Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. (21) Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap. (22) Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya. (23) Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.(24) Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.(25) Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. (26) Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. (27) Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. (28) Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia: (29) Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua. (30) Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. (31)Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!
------------
Ayat Nats. : Amsal 31:10
(10) Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 02/Edisi 2019 | edisi berikut

Kamis, 21 Februari 2019

Bacaan   : Amsal 31:10-31
Setahun : Bilangan 19-20
Nas       : Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. (Amsal 31:10)

Memuji Istri

"Suamiku dulu waktu pacaran suka memuji, sekarang sudah tidak pernah memuji lagi, " kata seorang perempuan kepada temannya. Kapan terakhir kali kita memuji istri? Bagi suami yang sudah menikah belasan atau puluhan tahun, kadang-kadang merasa tidak perlu lagi memuji istri karena toh sudah saling mengenal dengan baik. Padahal, makin dekat dan makin erat hubungan kita dengan seseorang, makin mudahlah kita menemukan alasan untuk memujinya.
Kalau pernikahan kita bertahan belasan bahkan sampai puluhan tahun, kita patut bersyukur karena Tuhan mengaruniakan kepada kita pasangan yang cakap. Saat ini begitu mudah pasangan suami istri bercerai karena berbagai alasan. Amsal dengan detail menuliskan perbuatan seorang istri yang cakap sehingga mereka pantas mendapatkan puji-pujian. Saat kita memuji istri dengan tulus, berarti kita menyadari bahwa istri adalah penolong yang sepadan pemberian Tuhan. Kalau kita berhasil dalam banyak hal, itu karena andil istri juga. Jika banyak orang memuji kita atas segala pencapaian, ingatlah istri kita dan pujilah dia.
Jika semasa pacaran kita bisa begitu kreatif memuji, mengapa setelah menikah jadi pelit? Berfokuslah pada kelebihannya, maka akan selalu ada hal yang bisa kita puji dari seseorang. Jika kita bisa memuji orang yang baru kita kenal, seharusnya kita bisa memuji istri yang telah lama kita kenal. Pujian tulus yang kita berikan sangat berarti dan akan memberinya semangat dan kekuatan yang baru. --RTG/www.renunganharian.net

MEMUJI ISTRI YANG KITA KASIHI MEMBUAT HUBUNGAN
SUAMI ISTRI MAKIN DEKAT DAN KUAT.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Bilangan 19-20
Bilangan 19

Air pentahiran
(1) TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: (2) "Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan TUHAN dengan berfirman: Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu seekor lembu betina merah yang tidak bercela, yang tidak ada cacatnya dan yang belum pernah kena kuk. (3) Dan haruslah kamu memberikannya kepada imam Eleazar, maka lembu itu harus dibawa ke luar tempat perkemahan, lalu disembelih di depan imam. (4) Kemudian imam Eleazar harus mengambil dengan jarinya sedikit dari darah lembu itu, lalu haruslah ia memercikkan sedikit ke arah sebelah depan Kemah Pertemuan sampai tujuh kali. (5) Sesudah itu haruslah lembu itu dibakar habis di depan mata imam; kulitnya, dagingnya dan darahnya haruslah dibakar habis bersama-sama dengan kotorannya.(6) Dan imam haruslah mengambil kayu aras, hisop dan kain kirmizi dan melemparkannya ke tengah-tengah api yang membakar habis lembu itu. (7) Kemudian haruslah imam mencuci pakaiannya dan membasuh tubuhnya dengan air, sesudah itu masuk ke tempat perkemahan, dan imam itu najis sampai matahari terbenam. (8)Orang yang membakar habis lembu itu haruslah mencuci pakaiannya dengan air dan membasuh tubuhnya dengan air, dan ia najis sampai matahari terbenam. (9)Maka seorang yang tahir haruslah mengumpulkan abu lembu itu dan menaruhnya pada suatu tempat yang tahir di luar tempat perkemahan, supaya semuanya itu tinggal tersimpan bagi umat Israel untuk membuat air pentahiran; itulah penghapus dosa. (10) Dan orang yang mengumpulkan abu lembu itu haruslah mencuci pakaiannya, dan ia najis sampai matahari terbenam. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi orang Israel dan bagi orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. (11) Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya. (12) Ia harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh. (13) Setiap orang yang kena kepada mayat, yaitu tubuh manusia yang telah mati, dan tidak menghapus dosa dari dirinya, ia menajiskan Kemah Suci TUHAN, dan orang itu haruslah dilenyapkan dari Israel; karena air pentahiran tidak disiramkan kepadanya, maka ia najis; kenajisannya masih melekat padanya. (14) Inilah hukumnya, apabila seseorang mati dalam suatu kemah: setiap orang yang masuk ke dalam kemah itu dan segala yang di dalam kemah itu najis tujuh hari lamanya; (15) setiap bejana yang terbuka yang tidak ada kain penutup terikat di atasnya adalah najis. (16) Juga setiap orang yang di padang, yang kena kepada seorang yang mati terbunuh oleh pedang, atau kepada mayat, atau kepada tulang-tulang seorang manusia, atau kepada kubur, orang itu najis tujuh hari lamanya. (17) Bagi orang yang najis haruslah diambil sedikit abu dari korban penghapus dosa yang dibakar habis, lalu di dalam bejana abu itu dibubuhi air mengalir. (18) Kemudian seorang yang tahir haruslah mengambil hisop, mencelupkannya ke dalam air itu dan memercikkannya ke atas kemah dan ke atas segala bejana dan ke atas orang-orang yang ada di sana, dan ke atas orang yang telah kena kepada tulang-tulang, atau kepada orang yang mati terbunuh, atau kepada mayat, atau kepada kubur itu; (19) orang yang tahir itu haruslah memercik kepada orang yang najis itu pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh, dan pada hari yang ketujuh itu haruslah ia menghapus dosa orang itu; dan orang yang najis itu haruslah mencuci pakaiannya dan membasuh badannya dengan air, lalu ia tahir pada waktu matahari terbenam. (20) Tetapi orang yang telah najis, dan tidak menghapus dosa dari dirinya, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah jemaah itu, karena ia telah menajiskan tempat kudus TUHAN; air pentahiran tidak ada disiramkan kepadanya, jadi ia tetap najis. (21)Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya. Orang yang menyiramkan air penyuci itu, ia harus mencuci pakaiannya, dan orang yang kena kepada air penyuci itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam. (22) Segala yang diraba orang yang najis itu menjadi najis dan orang yang kena kepadanya menjadi najis juga sampai matahari terbenam."

Bilangan 20

Miryam mati
(1) Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ.

Dosa Musa dan Harun
(2) Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun, (3) dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya: "Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN! (4) Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ? (5) Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada?" (6) Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka. (7) TUHAN berfirman kepada Musa: (8) "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya." (9) Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. (10) Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" (11) Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. (12) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka." (13) Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.

Edom menolak permintaan orang Israel melalui negerinya
(14) Kemudian Musa mengirim utusan dari Kadesh kepada raja Edom dengan pesan: "Beginilah perkataan saudaramu Israel: Engkau tahu segala kesusahan yang telah menimpa kami, (15) bahwa nenek moyang kami pergi ke Mesir, dan kami lama diam di Mesir dan kami dan nenek moyang kami diperlakukan dengan jahat oleh orang Mesir; (16) bahwa kami berteriak kepada TUHAN, dan Ia mendengarkan suara kami, mengutus seorang malaikat dan menuntun kami keluar dari Mesir. Sekarang ini kami ada di Kadesh, sebuah kota di tepi perbatasanmu. (17) Izinkanlah kiranya kami melalui negerimu; kami tidak akan berjalan melalui ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu dan kami tidak akan minum air sumurmu; jalan besar saja akan kami jalani dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sampai kami melalui batas daerahmu." (18) Tetapi orang Edom berkata kepada mereka: "Tidak boleh kamu melalui daerah kami, nanti kami keluar menjumpai kamu dengan pedang!" (19) Lalu berkatalah orang Israel kepadanya: "Kami akan berjalan melalui jalan raya, dan jika kami dan ternak kami minum airmu, maka kami akan membayar uangnya, asal kami diizinkan lalu dengan berjalan kaki, hanya itu saja." (20) Tetapi jawab mereka: "Tidak boleh kamu lalu." Maka keluarlah orang Edom menghadapi mereka dengan banyak rakyatnya dan dengan tentara yang kuat. (21) Ketika orang Edom tidak mau mengizinkan orang Israel lalu dari daerahnya, maka orang Israel menyimpang meninggalkannya.

Harun mati
(22) Setelah mereka berangkat dari Kadesh, sampailah segenap umat Israel ke gunung Hor. (23) Lalu berkatalah TUHAN kepada Musa dan Harun dekat gunung Hor, di perbatasan tanah Edom: (24) "Harun akan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya, sebab ia tidak akan masuk ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel, karena kamu berdua telah mendurhaka kepada titah-Ku dekat mata air Meriba. (25) Panggillah Harun dan Eleazar, anaknya, dan bawalah mereka naik ke gunung Hor; (26) tanggalkanlah pakaian Harun dan kenakanlah itu kepada Eleazar, anaknya, kemudian Harun akan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya dan mati di sana." (27) Lalu Musa melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN. Mereka naik ke gunung Hor sedang segenap umat itu memandangnya. (28) Musa menanggalkan pakaian Harun dan mengenakannya kepada Eleazar, anaknya. Lalu matilah Harun di puncak gunung itu, kemudian Musa dengan Eleazar turun dari gunung itu. (29) Ketika segenap umat itu melihat, bahwa Harun telah mati, maka seluruh orang Israel menangisi Harun tiga puluh hari lamanya.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Thursday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Kamis, 21 Februari 2019

21. Feb, 2019

<< Renungan Harian , Rabu, 20 Februari 2019 >>

<< Renungan Harian , Rabu, 20 Februari 2019 >>

Renungan Harian (540.3)
Rabu, 20 Februari 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Rabu, 20 Februari 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Berubah Setia
Bac. : 2 Tawarikh 26:1-16
Nats. : 2 Tawarikh 26: 16
Bac.S.: Bilangan 16-18
------------
Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh 26:1-16
Raja Uzia
(1) Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. (2)Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. (3) Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. (4) Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. (5) Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil. (6) Maka majulah ia berperang melawan orang-orang Filistin dan membongkar tembok Gat, Yabne dan Asdod, lalu mendirikan kota-kota di sekitar Asdod dan di lain-lain wilayah orang Filistin. (7) Allah menolongnya terhadap orang Filistin, dan terhadap orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan terhadap orang Meunim. (8) Orang-orang Amon membayar upeti kepada Uzia. Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena kekuatannya yang besar. (9) Uzia mendirikan menara di Yerusalem di atas Pintu Gerbang Sudut di atas Pintu Gerbang Lebak dan di atas Penjuru, serta mengokohkannya.(10) Ia mendirikan juga menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur, karena banyak ternaknya, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Juga ia mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung dan di tanah yang subur, karena ia suka pada pertanian. (11) Selain itu Uzia mempunyai tentara yang sanggup berperang, yang maju berperang dalam laskar-laskar menurut jumlah anak buah yang dicatat oleh panitera Yeiel dan penata usaha Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja. (12) Kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam ratus orang. (13) Di bawah pimpinan mereka terdapat satu balatentara, terdiri dari tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang yang gagah perkasa dalam berperang, untuk membantu raja dalam menghadapi musuh. (14)Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisaibak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban. (15) Ia membuat juga di Yerusalem alat-alat perang, ciptaan seorang ahli, yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar, untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat. (16) Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
------------
Ayat Nats. : 2 Tawarikh 26: 16
(16) Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 02/Edisi 2019 | edisi berikut

Rabu, 20 Februari 2019

Bacaan   : 2 Tawarikh 26:1-16
Setahun : Bilangan 16-18
Nas       : Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. (2 Tawarikh 26:16)

Berubah Setia

Seorang teman saya bukan hanya penggemar bola tetapi juga pendukung setia sebuah tim bola. Selayaknya "fan sejati, ia menunjukkan kesetiaannya itu dengan memakai atribut dan jersey tim kebanggaannya dalam kesehariannya. Ia rajin mengikuti pertandingan yang dijalani timnya, sibuk berkomentar di media sosial, dan tidak berhenti membahas berbagai prestasi yang diraih tim-nya bersama para fan lainnya. Para fan sejati biasanya mati-matian membela tim kesayangannya itu dan tidak berubah setia walau timnya sedang terpuruk.
Apakah kesetiaan seperti ini juga terwujud dalam hubungan kita dengan Tuhan? Nyatanya setia mengikuti Tuhan itu tidak mudah. Kita gampang berubah setia, terutama saat situasi berubah. Mari belajar dari raja Uzia. Uzia memulai perjalanan hidupnya dengan kesetiaan luar biasa. Ia hidup benar sejak muda dan mencari Allah selama Zakharia ada di sampingnya. Buah kesetiaannya pun berbuahkan berkat-berkat Tuhan dalam segala aspek kehidupannya. Sayang, keadaan itu justru membuatnya berubah setia sampai-sampai melakukan hal yang merusak. Kebenaran pun dilanggarnya.
Di awal-awal perjalanan hidup kita, mungkin kita mampu menunjukkan kesetiaan luar biasa kepada Tuhan. Kita tidak bisa berhenti untuk membicarakan-Nya, tidak pernah lupa bersekutu dengan-Nya, bahkan mengorbankan banyak hal untuk-Nya. Tetapi apakah kesetiaan itu masih bertahan bahkan semakin meluap-luap saat hidup kita "semakin kuat"? --SYS/www.renunganharian.net

PENGIKUT SEJATI ITU TIDAK AKAN PERNAH
BERUBAH SETIA MESKI SITUASINYA BERUBAH.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Bilangan 16-18
Bilangan 16

Pemberontakan Korah, Datan dan Abiram
(1) Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang (2) untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan. (3) Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?" (4) Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia. (5)Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya. (6) Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya, (7) bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!" (8) Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi! (9)Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka, (10) dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi? (11) Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?" (12) Adapun Musa telah menyuruh orang untuk memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: "Kami tidak mau datang.(13) Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami?(14) Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang." (15) Lalu sangat marahlah Musa dan ia berkata kepada TUHAN: "Janganlah perhatikan segala persembahan mereka. Belum pernah kuambil satu ekor keledaipun dari mereka, dan belum pernah kulakukan yang jahat kepada seseorangpun dari mereka."(16) Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan mereka dan Harun, pada esok hari. (17) Baiklah kamu masing-masing membawa perbaraannya membubuh ukupan di atasnya, lalu kamu mempersembahkan masing-masing perbaraannya ke hadapan TUHAN, dua ratus lima puluh perbaraan; juga engkau ini dan Harun masing-masing harus membawa perbaraannya." (18) Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya, membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun. (19) Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu. (20) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: (21) "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." (22) Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: "Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?" (23) Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (24)"Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram." (25) Lalu pergilah Musa kepada Datan dan Abiram, dan para tua-tua Israel mengikuti dia.(26) Berkatalah ia kepada umat itu: "Baiklah kamu menjauh dari kemah orang-orang fasik ini dan janganlah kamu kena kepada sesuatu apapun dari kepunyaan mereka, supaya kamu jangan mati lenyap oleh karena segala dosa mereka." (27)Maka pergilah mereka dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram. Keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di depan pintu kemah mereka bersama-sama dengan isterinya, para anaknya dan anak-anak yang kecil. (28) Sesudah itu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri: (29) jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN. (30)Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN." (31) Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, (32)dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.(33) Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu. (34) Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita juga!" (35) Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.(36) TUHAN berfirman kepada Musa: (37) "Katakanlah kepada Eleazar, anak imam Harun, supaya ia mengangkat perbaraan-perbaraan dari antara kebakaran itu, lalu hamburkanlah api itu jauh-jauh, karena semuanya itu kudus,(38) yakni perbaraan orang-orang berdosa yang telah membayarkan nyawanya, kemudian semuanya itu harus ditempa tipis-tipis menjadi salut mezbah, sebab telah dibawa ke hadapan TUHAN oleh orang-orang itu, jadi semuanya itu kudus; dengan demikian hal itu menjadi tanda bagi orang Israel." (39) Maka imam Eleazar mengambil perbaraan-perbaraan tembaga yang telah dibawa oleh orang-orang yang terbakar itu, lalu ditempa menjadi salut mezbah. (40) Itu menjadi suatu peringatan bagi orang Israel, supaya jangan tampil orang awam yang bukan dari keturunan Harun untuk membakar ukupan di hadapan TUHAN, dan jangan ia menjadi seperti Korah dan kumpulannya seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya dengan perantaraan Musa. (41)Tetapi pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap umat Israel kepada Musa dan Harun, kata mereka: "Kamu telah membunuh umat TUHAN." (42)Ketika umat itu berkumpul melawan Musa dan Harun, dan mereka memalingkan mukanya ke arah Kemah Pertemuan, maka kelihatanlah awan itu menutupinya dan tampaklah kemuliaan TUHAN.(43) Lalu pergilah Musa dan Harun ke depan Kemah Pertemuan. (44)Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (45) "Pergilah dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." Lalu sujudlah mereka. (46) Berkatalah Musa kepada Harun: "Ambillah perbaraan, bubuhlah api ke dalamnya dari atas mezbah, dan taruhlah ukupan, dan pergilah dengan segera kepada umat itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka, sebab murka TUHAN telah berkobar, dan tulah sedang mulai."(47) Maka Harun mengambil perbaraan, seperti yang dikatakan Musa, dan berlarilah ia ke tengah-tengah jemaah itu, dan tampaklah tulah telah mulai di antara bangsa itu; lalu dibubuhnyalah ukupan dan diadakannyalah pendamaian bagi bangsa itu. (48) Ketika ia berdiri di antara orang-orang mati dan orang-orang hidup, berhentilah tulah itu. (49) Dan mereka yang mati kena tulah itu ada empat belas ribu tujuh ratus orang banyaknya, belum terhitung orang-orang yang mati karena perkara Korah. (50)Ketika Harun kembali kepada Musa di depan pintu Kemah Pertemuan, tulah itu telah berhenti.

Bilangan 17

Tongkat Harun berbunga
(1) TUHAN berfirman kepada Musa: (2) "Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya. (3) Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus ada satu tongkat. (4) Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu. (5) Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi." (6) Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu. (7) Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah. (8) Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam. (9) Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing. (10) TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati." (11) Dan Musa berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah diperbuatnya. (12) Tetapi orang Israel berkata kepada Musa: "Sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan binasa. (13) Siapapun juga yang mendekat ke Kemah Suci TUHAN, niscayalah ia akan mati. Haruskah kami habis binasa?"

Bilangan 18

Kewajiban dan penghasilan imam dan orang Lewi
(1) TUHAN berfirman kepada Harun: "Engkau ini dan anak-anakmu beserta seluruh sukumu haruslah menanggung akibat setiap kesalahan terhadap tempat kudus; sedang hanya engkau beserta anak-anakmulah yang harus menanggung akibat setiap kesalahan yang dilakukan dalam jabatanmu sebagai imam. (2) Suruhlah juga saudara-saudaramu, suku Lewi, suku bapa leluhurmu, mendekat bersama-sama dengan engkau, supaya mereka menggabungkan diri kepadamu dan melayani engkau, apabila engkau ini beserta anak-anakmu ada di depan kemah hukum. (3) Mereka harus melakukan kewajiban mereka kepadamu, dan kewajiban mereka mengenai kemah seluruhnya; hanya kepada perkakas tempat kudus dan kepada mezbah janganlah mereka mendekat, nanti mereka mati, baik mereka maupun kamu. (4) Mereka harus menggabungkan diri kepadamu dan melakukan kewajiban mereka mengenai Kemah Pertemuan sesuai dengan segala pekerjaan pada kemah itu; tetapi orang awam jangan mendekat kepadamu. (5) Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah, supaya orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka. (6) Sesungguhnya Aku ini telah mengambil saudara-saudaramu, orang Lewi, dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepadamu, sebagai orang-orang yang diserahkan kepada TUHAN, untuk melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan; (7) tetapi engkau ini beserta anak-anakmu harus memegang jabatanmu sebagai imam dalam segala hal yang berkenaan dengan mezbah dan dengan segala sesuatu yang ada di belakang tabir, dan kamu harus mengerjakannya; sebagai suatu jabatan pemberian Aku memberikan kepadamu jabatanmu sebagai imam itu; tetapi orang awam yang mendekat harus dihukum mati." (8) Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Harun: "Sesungguhnya Aku ini telah menyerahkan kepadamu pemeliharaan persembahan-persembahan khusus yang kepada-Ku; semua persembahan kudus orang Israel Kuberikan kepadamu dan kepada anak-anakmu sebagai bagianmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. (9) Inilah bagianmu dari segala persembahan-persembahan yang maha kudus itu, yaitu dari bagian yang tidak harus dibakar: segala persembahan mereka yang berupa korban sajian, korban penghapus dosa dan korban penebus salah, yang dibayar mereka kepada-Ku; itulah bagian maha kudus yang menjadi bagianmu dan bagian anak-anakmu. (10) Sebagai bagian maha kudus haruslah kamu memakannya; semua orang laki-laki boleh memakannya; haruslah itu bagian kudus bagimu. (11) Dan inipun adalah bagianmu: persembahan khusus dari pemberian mereka yang lain, termasuk segala persembahan unjukan orang Israel; semuanya itu Kuberikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Setiap orang yang tahir dari seisi rumahmu boleh memakannya. (12) Segala yang terbaik dari minyak dan segala yang terbaik dari anggur dan dari gandum, yakni yang sebagai hasil pertamanya dipersembahkan mereka kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu. (13) Hulu hasil dari segala yang tumbuh di tanahnya yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN adalah juga bagianmu; setiap orang yang tahir dari seisi rumahmu boleh memakannya. (14) Semua yang dikhususkan bagi TUHAN di antara orang Israel menjadi bagianmu. (15) Semua yang terdahulu lahir dari kandungan segala yang hidup, yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN, baik dari manusia maupun dari binatang, adalah bagianmu; hanya haruslah kamu menebus anak sulung manusia, juga anak sulung binatang yang najis haruslah kamu tebus. (16) Mengenai uang tebusannya, dari sejak berumur satu bulan haruslah kautebus menurut nilainya, yakni lima syikal perak ditimbang menurut syikal kudus; syikal ini dua puluh gera beratnya. (17) Tetapi anak sulung lembu, domba atau kambing janganlah kautebus; semuanya itu kudus; darahnya haruslah kausiramkan pada mezbah dan lemaknya kaubakar sebagai korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN; (18) tetapi dagingnya adalah bagianmu sama seperti dada persembahan dan paha kanan. (19) Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu." (20) TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel. (21) Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan. (22) Maka janganlah lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, lalu mati; (23) tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel, (24) sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel." (25) TUHAN berfirman kepada Musa: (26) "Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu, (27) dan persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khususmu, sama seperti gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat pemerasan anggur. (28) Secara demikian kamupun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari pihak orang Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun. (29) Dari segala yang diserahkan kepadamu, yakni dari segala yang terbaik di antaranya, haruslah kamu mempersembahkan seluruh persembahan khusus kepada TUHAN, sebagai bagian kudus dari padanya. (30) Lagi haruslah engkau berkata kepada mereka: Apabila kamu mengkhususkan yang terbaik dari padanya, maka bagi orang Lewi haruslah hal itu dihitungkan sebagai hasil tempat pengirikan dan hasil tempat pemerasan anggur; (31) kamu boleh memakannya di setiap tempat, kamu dan seisi rumahmu, sebab upahmulah itu, untuk membalas pekerjaanmu di Kemah Pertemuan. (32) Dan dalam hal itu kamu tidak akan mendatangkan dosa kepada dirimu, asal kamu mengkhususkan yang terbaik dari padanya; demikianlah kamu tidak akan melanggar kekudusan persembahan-persembahan kudus orang Israel, dan kamu tidak akan mati."

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Wednesday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Rabu, 20 Februari 2019

20. Feb, 2019

<< Renungan Harian , Selasa, 19 Februari 2019 >>

<< Renungan Harian , Selasa, 19 Februari 2019 >>

Renungan Harian (540.2)
Selasa, 19 Februari 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Selasa, 19 Februari 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Cinta dan Pengorbanan
Bac. : Matius 19:16-26
Nats. : Matius 19: 21
Bac.S.: Bilangan 14-15
------------
Bacaan Alkitab : Matius 19:16-26
Orang muda yang kaya
(16) Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (17) Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." (18) Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, (19)hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (20) Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" (21) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (22) Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. (23) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (24) Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (25) Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" (26)Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
------------
Ayat Nats. : Matius 19: 21
(21) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 02/Edisi 2019 | edisi berikut

Selasa, 19 Februari 2019

Bacaan   : Matius 19:16-26
Setahun : Bilangan 14-15
Nas       : Kata Yesus kepadanya, "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Matius 19:21)

Cinta dan Pengorbanan

Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar mencintai pasangannya adalah dengan melihat pengorbanannya. Namanya pengorbanan, hal itu tentu bukan sesuatu yang mudah! Pengorbanan mungkin mengusik zona nyaman kehidupan kita. Namun, melalui pengorbanan, ketulusan cinta benar-benar dapat dibuktikan.
Seorang pemuda bertanya kepada Yesus: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (ay. 16). Ia merasa sudah melakukan semua perintah Allah. Tersirat kesombongan sewaktu ia berkata, "Apa lagi yang masih kurang?" (ay. 18-20). Menariknya, Yesus tahu benar kalau masih ada bagian dalam hidupnya yang belum dipersembahkan kepada Allah! Bagian itu adalah kecintaannya pada harta dan kekayaan. Yesus pun menantang pemuda itu untuk menjual segala miliknya, memberikannya kepada orang miskin, lalu datang mengikuti-Nya. Mendengar perkataan Yesus, ia pun pergi dengan sedihnya. Mengapa? Karena ia tidak siap mengorbankan sesuatu yang erat digenggamnya demi Kerajaan Allah!
Yesus mengetahui bagian-bagian dalam kehidupan seseorang yang, jika Allah memintanya, belum siap ia persembahkan kepada-Nya. Seperti pemuda itu, kita mungkin tidak menyadarinya sampai Allah mengungkapkannya. Meniru Daud, kita perlu memohon kepada Tuhan, agar senantiasa menguji dan menyelidiki hati kita (lih. Mzm. 26:2). Jika kita mencintai Allah, melakukan segala perintah-Nya bukanlah suatu pengorbanan, melainkan kesenangan. --LIN/www.renunganharian.net

JIKA TUHAN MENGUJI PENGORBANAN KITA, 
UJUNG DARI UJIAN PENGORBANAN ITU PASTILAH BERKAT!
 
(ay. 16) Matius 19: 16
(16) Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

(ay. 18-20) Matius 19: 18-20
(18) Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, (19)hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (20) Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"

(lih. Mzm. 26:2) Lihat Mazmur 26:2
(2) Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku;
selidikilah batinku dan hatiku.

-------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Bilangan 14-15
Bilangan 14

Pemberontakan umat Israel
(1) Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. (2) Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! (3) Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?" (4) Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir." (5) Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul di situ. (6) Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, (7) dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. (8) Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. (9) Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." (10) Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel. (11) TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka! (12) Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka." (13) Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Jikalau hal itu kedengaran kepada orang Mesir, padahal Engkau telah menuntun bangsa ini dengan kekuatan-Mu dari tengah-tengah mereka, (14) mereka akan berceritera kepada penduduk negeri ini, yang telah mendengar bahwa Engkau, TUHAN, ada di tengah-tengah bangsa ini, dan bahwa Engkau, TUHAN, menampakkan diri-Mu kepada mereka dengan berhadapan muka, waktu awan-Mu berdiri di atas mereka dan waktu Engkau berjalan mendahului mereka di dalam tiang awan pada waktu siang dan di dalam tiang api pada waktu malam. (15) Jadi jikalau Engkau membunuh bangsa ini sampai habis, maka bangsa-bangsa yang mendengar kabar tentang Engkau itu nanti berkata: (16) Oleh karena TUHAN tidak berkuasa membawa bangsa ini masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada mereka, maka Ia menyembelih mereka di padang gurun. (17) Jadi sekarang, biarlah kiranya kekuatan TUHAN itu nyata kebesarannya, seperti yang Kaufirmankan: (18) TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat. (19) Ampunilah kiranya kesalahan bangsa ini sesuai dengan kebesaran kasih setia-Mu, seperti Engkau telah mengampuni bangsa ini mulai dari Mesir sampai ke mari." (20) Berfirmanlah TUHAN: "Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu. (21) Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi: (22) Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, (23) pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya. (24) Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya. (25) Orang Amalek dan orang Kanaan diam di lembah. Sebab itu berpalinglah besok dan berangkatlah ke padang gurun, ke arah Laut Teberau." (26) Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: (27) "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar. (28) Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. (29) Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. (30) Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! (31) Tentang anak-anakmu yang telah kamu katakan: Mereka akan menjadi tawanan, merekalah yang akan Kubawa masuk, supaya mereka mengenal negeri yang telah kamu hinakan itu. (32) Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini, (33) dan anak-anakmu akan mengembara sebagai penggembala di padang gurun empat puluh tahun lamanya dan akan menanggung akibat ketidaksetiaan, sampai bangkai-bangkaimu habis di padang gurun. (34) Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu: (35) Aku, TUHAN, yang berkata demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati." (36) Adapun orang-orang yang telah disuruh Musa untuk mengintai negeri itu, yang sudah pulang dan menyebabkan segenap umat itu bersungut-sungut kepada Musa dengan menyampaikan kabar busuk tentang negeri itu, (37) orang-orang itu mati, kena tulah di hadapan TUHAN. (38) Tetapi yang tinggal hidup dari orang-orang yang telah pergi mengintai negeri itu hanyalah Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune.

Serangan ke bagian selatan gagal
(39) Setelah Musa menyampaikan perkataan ini kepada semua orang Israel, maka berkabunglah bangsa itu dengan sangat. (40) Dan keesokan harinya bangunlah mereka pagi-pagi hendak naik ke puncak gunung sambil berkata: "Sekarang kita hendak maju ke negeri yang difirmankan TUHAN itu; memang kita telah berbuat dosa." (41) Tetapi kata Musa: "Mengapakah kamu hendak melanggar titah TUHAN? Hal itu tidak akan berhasil. (42) Janganlah maju, sebab TUHAN tidak ada di tengah-tengahmu, supaya jangan kamu dikalahkan oleh musuhmu, (43) sebab orang Amalek dan orang Kanaan ada di sana di depanmu dan kamu akan tewas oleh pedang; dari sebab kamu berbalik membelakangi TUHAN, maka TUHAN tidak akan menyertai kamu." (44) Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan. (45) Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu dan menyerang mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai ke Horma.

Bilangan 15

Korban api-apian
(1) TUHAN berfirman kepada Musa: (2) "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu menjadi tempat kediamanmu, (3) dan kamu hendak mempersembahkan korban api-apian bagi TUHAN, dari lembu sapi atau kambing domba, baik korban bakaran atau korban sembelihan, baik untuk membayar suatu nazar khusus, atau sebagai persembahan sukarela atau pada waktu perayaan-perayaanmu, dan dengan demikian menyediakan bau yang menyenangkan bagi TUHAN,(4) maka orang yang mempersembahkan persembahannya itu kepada TUHAN, haruslah mempersembahkan sebagai korban sajian sepersepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan seperempat hin minyak. (5) Dan beserta korban bakaran atau korban sembelihan itu engkau harus juga mempersembahkan seperempat hin anggur sebagai korban curahan, untuk setiap ekor domba yang dipersembahkan. (6) Tetapi jikalau persembahanmu itu seekor domba jantan, engkau harus mempersembahkan sebagai korban sajian dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan sepertiga hin minyak, (7) dan sebagai korban curahan haruslah kaupersembahkan sepertiga hin anggur, menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN. (8)Dan apabila engkau mengolah seekor lembu, sebagai korban bakaran atau sebagai korban sembelihan, baik untuk membayar suatu nazar khusus maupun sebagai korban keselamatan bagi TUHAN, (9) maka beserta lembu itu haruslah dipersembahkan sebagai korban sajian tiga persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan setengah hin minyak, (10) dan sebagai korban curahan haruslah kaupersembahkan setengah hin anggur. Itulah korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN. (11) Demikianlah harus diperbuat untuk setiap ekor lembu dan untuk setiap ekor domba jantan dan untuk setiap ekor domba atau kambing. (12) Berapapun jumlah hewan yang kamu olah, untuk setiap hewan itu harus kamu perbuat demikian juga. (13) Setiap orang Israel asli haruslah berbuat demikian, apabila ia mempersembahkan korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN. (14) Dan apabila seorang asing telah menetap padamu, atau seorang lain yang tinggal di antara kamu atau di antara keturunanmu kelak, hendak mempersembahkan korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN, maka seperti yang kamu perbuat, demikianlah harus diperbuatnya. (15) Mengenai jemaah itu, haruslah ada satu ketetapan bagi kamu dan bagi orang asing yang tinggal padamu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun: kamu dan orang asing haruslah sama di hadapan TUHAN.(16) Satu hukum dan satu peraturan berlaku bagi kamu dan bagi orang asing yang tinggal padamu." (17)Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (18) "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu masuk ke negeri, ke mana kamu akan Kubawa, (19) maka apabila kamu makan roti hasil negeri itu haruslah kamu mempersembahkan persembahan khusus bagi TUHAN.(20) Tepung jelaimu yang mula-mula haruslah kamu persembahkan sebagai persembahan khusus berupa roti bundar; sama seperti persembahan khusus dari hasil tempat pengirikanmu, demikianlah harus kamu mempersembahkanny(21) Dari tepung jelaimu yang mula-mula haruslah kamu menyerahkan persembahan khusus kepada TUHAN, turun-temurun."

Dosa yang tidak disengaja
(22) "Apabila kamu dengan tidak sengaja melalaikan salah satu dari segala perintah ini, yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa, (23) yakni dari segala yang diperintahkan TUHAN kepadamu dengan perantaraan Musa, mulai dari hari TUHAN memberikan perintah-perintah-Nya dan seterusnya turun-temurun, (24) dan apabila hal itu diperbuat di luar pengetahuan umat ini, tidak dengan sengaja, maka haruslah segenap umat mengolah seekor lembu jantan muda sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya, sesuai dengan peraturan; juga seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa. (25) Maka haruslah imam mengadakan pendamaian bagi segenap umat Israel, sehingga mereka beroleh pengampunan, sebab hal itu terjadi tidak dengan sengaja, dan karena mereka telah membawa persembahan-persembahan mereka sebagai korban api-apian bagi TUHAN, juga korban penghapus dosa mereka di hadapan TUHAN, karena hal yang tidak disengaja itu.(26) Segenap umat Israel akan beroleh pengampunan, juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, karena hal itu dilakukan oleh seluruh bangsa itu dengan tidak sengaja. (27) Apabila satu orang saja berbuat dosa dengan tidak sengaja, maka haruslah ia mempersembahkan kambing betina berumur setahun sebagai korban penghapus dosa; (28) dan imam haruslah mengadakan pendamaian di hadapan TUHAN bagi orang yang dengan tidak sengaja berbuat dosa itu, sehingga orang itu beroleh pengampunan karena telah diadakan pendamaian baginya. (29)Baik bagi orang Israel asli maupun bagi orang asing yang tinggal di tengah-tengah kamu, satu hukum saja berlaku bagi mereka berkenaan dengan orang yang berbuat dosa dengan tidak sengaja. (30) Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya, (31) sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."

Orang yang melanggar peraturan Sabat
(32) Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati merekalah seorang yang mengumpulkan kayu api pada hari Sabat. (33) Lalu orang-orang yang mendapati dia sedang mengumpulkan kayu api itu, menghadapkan dia kepada Musa dan Harun dan segenap umat itu. (34) Orang itu dimasukkan dalam tahanan, oleh karena belum ditentukan apa yang harus dilakukan kepadanya. (35) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Orang itu pastilah dihukum mati; segenap umat Israel harus melontari dia dengan batu di luar tempat perkemahan." (36) Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati, seperti yang difirmankan TUHAN kepada Musa.

Jumbai peringatan
(37) TUHAN berfirman kepada Musa: (38) "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. (39) Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN. (40) Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu. (41) Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu."

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Tuesday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Selasa, 19 Februari 2019

19. Feb, 2019

<< Renungan Harian , Minggu, 17 Februari 2019 >>

<< Renungan Harian , Minggu, 17 Februari 2019 >>

Renungan Harian (539.3)
Minggu, 17 Februari 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat
membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,
Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:
Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,
yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian , Minggu, 17 Februari 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Perekat Ajaib
Bac. : 1 Korintus 13 (1-13)
Nats. : 1 Korintus 13: 7
Bac.S.: Bilangan 10-11
------------
Bacaan Alkitab : 1 Korintus 13 (1-13)
Kasih
(1) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. (2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. (3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. (4) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. (6) Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. (7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (8) Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. (9) Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. (10) Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. (11) Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (12) Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. (13) Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
------------
Ayat Nats. : 1 Korintus 13: 7
(7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 02/Edisi 2019 | edisi berikut

Minggu, 17 Februari 2019

Bacaan   : 1 Korintus 13
Setahun : Bilangan 10-11
Nas       : Ia menahan segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1 Korintus 13:7)

Perekat Ajaib

Tangan Tuhan begitu luar biasa dalam merancang tubuh kita. Setiap terluka, tubuh secara otomatis menghasilkan enzim trombokinase yang mengaktifkan protrombin menjadi trombin. Trombin ini bertindak sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen menjadi serat-serat fibrin. Serat-serat fibrin inilah yang akan menganyam permukaan luka agar pendarahan terhenti. Ia merekatkan bagian tubuh yang terluka supaya pulih seperti sedia kala.
Kasih Tuhan pun tak kalah dahsyatnya. Kasih-Nya sanggup menjadi perekat untuk setiap luka batin yang dialami oleh anak-anak-Nya. Untuk merekatkan kembali serpihan-serpihan hati yang terkoyak, kasih bekerja melalui cara yang ajaib. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (ay. 7). Mekanisme kerja kasih semacam inilah yang menjanjikan pemulihan dalam diri seseorang, sehingga ia dapat kembali melanjutkan hidupnya.
"Man is born broken. The grace of God is glue, " begitu kata Eugene O'Neill. Relasi antarmanusia, yang rentan terhadap gesekan, berpotensi untuk menorehkan luka dalam diri setiap orang. Sebagai perekat ajaib, kasih Tuhan benar-benar merupakan anugerah terindah dalam hidup orang-orang percaya. Ia menjadi jawaban untuk kehidupan mereka yang begitu rapuh terhadap luka batin.
Luka batin adalah realitas yang tidak terelakkan dalam hidup manusia. Namun, adalah suatu kebahagiaan apabila kita berada di dalam genggaman tangan Tuhan, karena kasih-Nya yang sempurna akan senantiasa merekatkan setiap luka di hati kita dengan cara yang ajaib. --EML/www.renunganharian.net

KASIH TUHAN ADALAH PEREKAT AJAIB
UNTUK MEMULIHKAN SETIAP HATI YANG TERLUKA.
 
(ay. 7) 1 Korintus 13: 7
(7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

-------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bac. Alkitab Setahun : Bilangan 10-11
Bilangan 10

Semboyan nafiri
(1) TUHAN berfirman kepada Musa: (2) "Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat. (3) Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan. (4) Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu. (5) Apabila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah timur; (6) apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat; (7) tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan. (8) Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. (9) Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu. (10) Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."

Berangkat dari gunung Sinai
(11) Pada tahun yang kedua, pada bulan yang kedua, pada tanggal dua puluh bulan itu, naiklah awan itu dari atas Kemah Suci, tempat hukum Allah. (12) Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran. (13) Itulah pertama kali mereka berangkat menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa. (14) Terdahulu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehuda menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Nahason bin Aminadab; (15) yang mengepalai laskar suku bani Isakhar ialah Netaneel bin Zuar; (16) yang mengepalai laskar suku bani Zebulon ialah Eliab bin Helon. (17) Sesudah itu Kemah Suci dibongkar, dan berangkatlah bani Gerson dan bani Merari yang mengangkat Kemah Suci itu. (18) Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji Ruben menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Elizur bin Syedeur; (19) yang mengepalai laskar suku bani Simeon ialah Selumiel bin Zurisyadai; (20) yang mengepalai laskar suku bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel. (21) Sesudah itu berangkatlah orang Kehat, yang mengangkat barang-barang tempat kudus; Kemah Suci sudah dipasang sebelum mereka datang. (22) Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Efraim menurut pasukan mereka; (23) yang mengepalai laskar itu ialah Elisama bin Amihud; yang mengepalai laskar suku bani Manasye ialah Gamaliel bin Pedazur; (24) yang mengepalai laskar suku bani Benyamin ialah Abidan bin Gideoni. (25) Sebagai barisan penutup semua laskar itu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Dan menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Ahiezer bin Amisyadai; (26) yang mengepalai laskar suku bani Asyer ialah Pagiel bin Okhran; (27) yang mengepalai laskar suku bani Naftali ialah Ahira bin Enan. (28) Itulah aturan keberangkatan orang Israel menurut pasukan mereka, ketika mereka berangkat. (29) Lalu berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa: "Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan memberikannya kepadamu. Sebab itu ikutlah bersama-sama dengan kami, maka kami akan berbuat baik kepadamu, sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang Israel." (30) Tetapi jawabnya kepada Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku." (31) Kata Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu, bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk jalan bagi kami. (32) Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga kepadamu." (33) Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka. (34) Dan awan TUHAN ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan. (35) Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu." (36) Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini."

Bilangan 11

Api TUHAN
(1) Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan. (2) Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa kepada TUHAN; maka padamlah api itu. (3) Sebab itu orang menamai tempat itu Tabera, karena telah menyala api TUHAN di antara mereka.

TUHAN berjanji memberi daging
(4) Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? (5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. (6) Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." (7) Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. (8) Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng. (9) Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. (10) Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa. (11) Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? (12) Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? (13) Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. (14) Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. (15) Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku." (16) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau. (17) Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya. (18) Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan TUHAN dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? TUHAN akan memberi kamu daging untuk dimakan. (19) Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari, (20) tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak karena kamu telah menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?" (21) Tetapi kata Musa: "Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya! (22) Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?" (23) Tetapi TUHAN menjawab Musa: "Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!"

Ketujuh puluh orang tua-tua
(24) Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah. (25) Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. (26) Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan. (27) Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan." (28) Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!" (29) Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!" (30) Kemudian kembalilah Musa ke tempat perkemahan, dia dan para tua-tua Israel.

Burung puyuh
(31) Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. (32) Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer ,kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan. (33) Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar. (34) Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus. (35) Dari Kibrot-Taawa berangkatlah bangsa itu ke Hazerot dan mereka tinggal di situ.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,
supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Sunday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Minggu, 17 Februari 2019

17. Feb, 2019

<< Renungan Harian , Sabtu, 16 Februari 2019 >>

<< Renungan Harian , Sabtu, 16 Februari 2019 >>

Renungan Harian (539.2)
Sabtu, 16 Februari 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan Pagi ini .
Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari:Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian ,
Sabtu, 16 Februari 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Status Seorang Anak
Bac. : Lukas 15:11-32
Nats. : Lukas 15: 24
Bac.S.: Bilangan 8-9
------------
Bacaan Alkitab : Lukas 15:11-32
Perumpmaan tentang anak yang hilang
(11) Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. (12) Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. (13) Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. (14) Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. (15) Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. (16) Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. (17) Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. (18) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, (19) aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. (20) Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. (21) Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. (22) Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. (23) Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. (24) Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. (25) Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. (26) Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. (27) Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. (28) Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. (29) Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. (30) Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. (31) Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. (32) Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
------------
Ayat Nats. : Lukas 15: 24
(24) Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 02/Edisi 2019 | edisi berikut

Sabtu, 16 Februari 2019

Bacaan   : Lukas 15:11-32
Setahun : Bilangan 8-9
Nas       : "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Lalu mulailah mereka bersukaria." (Lukas 15:24)

Status Seorang Anak

Setiap kita menyandang status seorang anak. Bahkan setelah kita menikah dan menjadi tua, kita tetaplah anak dari orang tua kita. Pertanyaannya: Sebagai seorang anak, mengertikah kita akan posisi kita di hadapan bapak?
Perikop hari ini menggambarkan dua anak yang keliru memosisikan dirinya! Si bungsu memosisikan diri sebagai salah seorang pewaris harta kekayaan ayahnya (ay. 12). Pada hari ia meminta haknya, ia menganggap kalau statusnya sebagai anak sudah berakhir. Karena itu setelah ia menghabiskan harta bagiannya, ia tidak lagi mengganggap dirinya sebagai anak bapanya (ay. 18-19). Berbeda dengan adiknya, si sulung memosisikan diri sebagai hamba ayahnya. Setiap hari, ia berfokus kepada upah. Karena itulah ketika ia menganggap dirinya sudah bekerja keras dan lalu tidak mendapat upah, ia menjadi kecewa dan marah (ay. 29-30). Bagaimana dengan bapa? Rupanya, fokus bapa tertuju kepada pribadi anak-anaknya. Bapa rindu anak-anaknya ada bersama-sama dengannya. Ketika si bungsu pergi, setiap hari bapa menantikannya pulang kembali. Dan ketika anak itu kembali, walaupun ia masih jauh, bapa telah melihatnya! (ay. 20)
Banyak orang belum memosisikan diri dengan benar sebagai anak-anak Allah! Seperti si bungsu, mereka fokus pada berkat. Atau seperti si sulung, mereka mengharapkan upah pelayanan. Jika kita pun berpikir demikian, mari mencoba memahami kerinduan hati Bapa. Dibanding berkat ataupun upah, kasih Bapa sungguh tak terkira! --LIN/www.renunganharian.net

KERINDUAN HATI BAPA ADALAH KITA SELALU MEMANDANG WAJAH-NYA
DAN BUKAN TERUS MEMPERHATIKAN APA YANG ADA DI TANGAN-NYA.
 
(ay. 12) Lukas 15: 12
(12) Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

(ay. 18-19) Lukas 15: 18-19
(18) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, (19) aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

(ay. 29-30) Lukas 15: 29-30
(29) Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. (30) Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.

(ay. 20) Lukas 15: 20
(20) Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

———:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bac. Alkitab Setahun : Bilangan 8-9
Bilangan 8

Kandil
(1) TUHAN berfirman kepada Musa: (2) "Berbicaralah kepada Harun dan katakanlah kepadanya: Apabila engkau memasang lampu-lampu itu, haruslah ketujuh lampu itu menerangi yang di sebelah depan kandil." (3) Demikianlah diperbuat Harun. Di sebelah depan kandil dipasangnyalah lampu-lampunya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. (4) Dan beginilah kandil itu dibuat: dari emas tempaan; kandil itu tempaan, baik kakinya maupun kembangnya; sesuai dengan apa yang telah diperlihatkan TUHAN kepada Musa, demikianlah kandil itu dibuatnya.

Pentahbisan orang Lewi
(5) TUHAN berfirman kepada Musa: (6) "Ambillah orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel dan tahirkanlah mereka. (7) Beginilah harus kaulakukan kepada mereka untuk mentahirkan mereka: percikkanlah kepada mereka air penghapus dosa, kemudian haruslah mereka mencukur seluruh tubuhnya dan mencuci pakaiannya dan dengan demikian mentahirkan dirinya. (8) Sesudah itu haruslah mereka mengambil seekor lembu jantan muda dengan korban sajiannya dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, juga seekor lembu jantan muda yang lain haruslah kauambil untuk korban penghapus dosa. (9) Selanjutnya haruslah kausuruh orang Lewi mendekat ke depan Kemah Pertemuan, dan kaupanggil berkumpul segenap umat Israel. (10) Apabila engkau telah menyuruh orang Lewi mendekat ke hadapan TUHAN, maka haruslah orang Israel meletakkan tangannya atas orang Lewi itu, (11) dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan TUHAN, dan demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi TUHAN. (12) Setelah orang Lewi meletakkan tangannya atas kepala lembu-lembu jantan muda itu, maka haruslah yang seekor diolah sebagai korban penghapus dosa dan yang lain sebagai korban bakaran bagi TUHAN untuk mengadakan pendamaian bagi orang Lewi. (13) Maka haruslah engkau menghadapkan orang Lewi kepada Harun dengan anak-anaknya dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan bagi TUHAN. (14) Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku. (15) Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan, sesudah engkau mentahirkan mereka dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan. (16) Sebab mereka harus diserahkan dengan sepenuhnya kepada-Ku dari tengah-tengah orang Israel; ganti semua yang terdahulu lahir dari kandungan, yakni semua anak sulung yang ada pada orang Israel, telah Kuambil mereka bagi-Ku. (17) Sebab semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan, adalah kepunyaan-Ku; pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, Aku telah menguduskan semuanya bagi-Ku. (18) Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, (19) dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus." (20) Lalu Musa, Harun dan segenap umat Israel melakukan yang demikian kepada orang Lewi; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan orang Israel kepada mereka. (21) Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya dan mencuci pakaian mereka, kemudian Harun mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mereka sambil mentahirkan mereka. (22) Sesudah itu masuklah orang Lewi untuk melakukan pekerjaan jabatan mereka di Kemah Pertemuan, di bawah pengawasan Harun dan anak-anaknya. Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan kepada mereka.

Awal dan akhir masa kerja orang Lewi
(23) TUHAN berfirman kepada Musa: (24) "Inilah yang berlaku bagi orang Lewi: setiap orang yang berumur dua puluh lima tahun ke atas wajib bertugas, supaya ia bekerja pada Kemah Pertemuan, (25) tetapi jika ia berumur lima puluh tahun haruslah ia dibebaskan dari pekerjaan itu, sehingga tak usah ia bekerja lebih lama lagi. (26) Ia boleh membantu saudara-saudaranya di Kemah Pertemuan dalam menjalankan tugas mereka, tetapi tidak usah lagi ia menjabat pekerjaan itu. Demikianlah harus kaulakukan kepada orang Lewi mengenai tugas mereka."

Bilangan 9

Ketetapan-ketetapan mengenai perayaan Paskah
(1) TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, pada bulan yang pertama tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir: (2) "Orang Israel harus merayakan Paskah pada waktunya; (3) pada hari yang keempat belas bulan ini, pada waktu senja, haruslah kamu merayakannya pada waktu yang ditetapkan, menurut segala ketetapan dan peraturannya haruslah kamu merayakannya." (4) Lalu Musa menyuruh orang Israel merayakan Paskah. (5) Maka mereka merayakan Paskah pada bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu senja, di padang gurun Sinai; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel. (6) Tetapi ada beberapa orang yang najis oleh karena mayat, sehingga tidak dapat merayakan Paskah pada hari itu. Mereka datang menghadap Musa dan Harun pada hari itu juga, (7) lalu berkata kepadanya: "Sungguhpun kami najis oleh karena mayat, dengan dasar apakah kami dicegah mempersembahkan persembahan bagi TUHAN di tengah-tengah orang Israel pada waktu yang ditetapkan?" (8) Lalu jawab Musa kepada mereka: "Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu." (9) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (10) "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila salah seorang di antara kamu atau keturunanmu najis oleh karena mayat, atau berada dalam perjalanan jauh, maka ia harus juga merayakan Paskah bagi TUHAN. (11) Pada bulan yang kedua, pada hari yang keempat belas, pada waktu senja, haruslah orang-orang itu merayakannya; beserta roti yang tidak beragi dan sayur pahit haruslah mereka memakannya. (12) Janganlah mereka meninggalkan sebagian dari padanya sampai pagi, dan satu tulangpun tidak boleh dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah haruslah mereka merayakannya. (13) Sebaliknya orang yang tidak najis, dan tidak dalam perjalanan, tetapi lalai merayakan Paskah, orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya, sebab ia tidak mempersembahkan persembahan yang kepada TUHAN pada waktunya; orang itu akan menanggung akibat dosanya. (14) Apabila seorang asing yang telah menetap padamu hendak merayakan Paskah bagi TUHAN, maka haruslah ia merayakannya menurut segala ketetapan dan peraturan Paskah. Satu ketetapan harus berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli." (15) Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan seperti api.

Tiang awan memimpin perjalanan Israel
(16) Demikianlah selalu terjadi: awan itu menutupi Kemah, dan pada waktu malam kelihatan seperti api. (17) Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israelpun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah. (18) Atas titah TUHAN orang Israel berangkat dan atas titah TUHAN juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah. (19) Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada TUHAN, dan tidaklah mereka berangkat. (20) Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat. (21) Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, merekapun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, merekapun berangkatlah. (22) Berapa lamapun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat. (23) Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada TUHAN, menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya),
Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk  kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini,
Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Saturday
°May God Bless you°
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net

Sabtu, 16 Februari 2019