26. Jul, 2019

<< Renungan Harian Kamis, 25 Juli 2019 >>

<< Renungan Harian Kamis, 25 Juli 2019 >>


Renungan Harian (592.2)
Kamis, 25 Juli 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan Pagi ini . Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari: Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian Kamis, 25 Juli 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Egoisme yang Merugikan
Bac. : Filipi 2:1-11
Nats. : Filipi 2: 4
Bac.S.: Amsal 24-27
------------
Bacaan Alkitab : Filipi 2:1-11
Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus
(1) Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, (2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, (3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (5)Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
-----------
Ayat Nats. : Filipi 2: 4
(4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2019 | edisi berikut

Kamis, 25 Juli 2019

Bacaan   : Filipi 2:1-11
Setahun : Amsal 24-27
Nas       : Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4)

Egoisme yang Merugikan

Seorang pria paruh baya dengan tergopoh-gopoh menghampiri loket pembelian tiket pesawat terbang. Jam menunjukkan bahwa waktu boarding pass sudah lewat dan pesawat terbang akan segera lepas landas. Namun, pria itu mendesak agar diizinkan membeli tiket dan menyusul masuk ke dalam pesawat. Ia pun menjadi marah ketika petugas tidak memenuhi keinginannya. "Saya ada rapat penting 3 jam lagi. Kalau saya rugi karena terlambat rapat, apakah Anda mau mengganti kerugian saya?" Sang petugas pun menjawab, "Jika memang penting, mengapa Anda tidak berangkat lebih awal?"
Akibat berfokus pada kepentingan pribadi, pria itu sedang mengabaikan kepentingan orang lain. Ia tentu tak peduli apakah di dalam pesawat terbang itu juga ada orang-orang yang sedang mengejar waktu untuk urusan yang sangat penting. Ciri orang egois adalah ia sama sekali tidak peduli apakah tindakannya akan merugikan orang lain, selama dirinya diuntungkan! Bayangkan betapa ngerinya keadaan dunia ini jika setiap orang hanya memedulikan kepentingan pribadinya dan mengabaikan kepentingan orang lain. Kondisi yang harus diwaspadai di tengah kecenderungan manusia yang semakin egois, seperti tertulis dalam 2 Timotius 3:2.
Kristus telah meneladankan bagaimana Ia rela mengorbankan kepentingan pribadi-Nya, demi menyelamatkan manusia. Ia pun menghendaki agar kita dapat meneladani Dia. Ia menghendaki agar kita dapat mengerti saat yang tepat untuk mendahulukan kepentingan orang lain, sekalipun harus mengorbankan kepentingan pribadi. Bersediakah kita melakukannya? --GHJ/www.renunganharian.net

SIKAP MENDAHULUKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN
AKAN MEMBUAT KEHIDUPAN INI LEBIH MENYENANGKAN.

2 Timotius 3:2
(2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

-------------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 24-27
Amsal 24

(1) Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka. (2) Karena hati mereka memikirkan penindasan dan bibir mereka membicarakan bencana. (3)Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan,(4) dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik. (5) Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat. (6) Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak. (7) Hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh; ia tidak membuka mulutnya di pintu gerbang. (8) Siapa selalu merencanakan kejahatan akan disebut penipu. (9) Memikirkan kebodohan mendatangkan dosa, dan si pencemooh adalah kekejian bagi manusia. (10) Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. (11) Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan. (12) Kalau engkau berkata: "Sungguh, kami tidak tahu hal itu!" Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya? (13) Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu. (14)Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang. (15)Jangan mengintai kediaman orang benar seperti orang fasik, jangan merusak rumahnya. (16) Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.(17) Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, (18)supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu. (19) Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik.(20) Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam. (21) Hai anakku, takutilah TUHAN dan raja; jangan melawan terhadap kedua-duanya.(22) Karena dengan tiba-tiba mereka menimbulkan bencana, dan siapa mengetahui kehancuran yang didatangkan mereka? (23) Juga ini adalah amsal-amsal dari orang bijak. Memandang bulu dalam pengadilan tidaklah baik. (24) Siapa berkata kepada orang fasik: "Engkau tidak bersalah", akan dikutuki bangsa-bangsa, dilaknatkan suku-suku bangsa. (25)Tetapi mereka yang memberi peringatan akan berbahagia, mereka akan mendapat ganjaran berkat. (26) Siapa memberi jawaban yang tepat mengecup bibir. (27)Selesaikanlah pekerjaanmu di luar, siapkanlah itu di ladang; baru kemudian dirikanlah rumahmu.(28) Jangan menjadi saksi terhadap sesamamu tanpa sebab, dan menipu dengan bibirmu. (29)Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya." (30)Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (31)Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.(32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. (33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," (34) maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Amsal 25

Amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia
(1) Juga ini adalah amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda. (2) Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. (3) Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga. (4) Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas. (5)Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran. (6)Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar. (7) Karena lebih baik orang berkata kepadamu: "Naiklah ke mari," dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia. Apa matamu lihat, (8) jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau? (9)Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain, (10) supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang. (11)Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. (12)Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar. (13) Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya.(14) Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya. (15) Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang. (16) Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya, jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu memuntahkannya. (17) Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu. (18) Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam. (19)Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah. (20) Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka.(21) Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. (22)Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu. (23) Angin utara membawa hujan, bicara secara rahasia muka marah. (24) Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar. (25) Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.(26) Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik. (27)Tidaklah baik makan banyak madu; sebab itu biarlah jarang kata-kata pujianmu. (28) Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.

Amsal 26

(1) Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal. (2) Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.(3) Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai, dan pentung untuk punggung orang bebal. (4)Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia. (5) Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak. (6) Siapa mengirim pesan dengan perantaraan orang bebal mematahkan kakinya sendiri dan meminum kecelakaan. (7) Amsal di mulut orang bebal adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh. (8) Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal. (9)Amsal di mulut orang bebal adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk. (10) Siapa mempekerjakan orang bebal dan orang-orang yang lewat adalah seperti pemanah yang melukai tiap orang. (11) Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya. (12) Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu. (13) Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!" (14) Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya. (15) Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya. (16) Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana. (17)Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu. (18)Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut, (19)demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: "Aku hanya bersenda gurau." (20) Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran. (21)Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan. (22) Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati. (23)Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat. (24) Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya. (25) Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.(26) Walaupun kebenciannya diselubungi tipu daya, kejahatannya akan nyata dalam jemaah. (27) Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia. (28)Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.

Amsal. 27

(1) Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. (2)Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri. (3) Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh. (4)Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu? (5) Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. (6)Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.(7) Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis. (8) Seperti burung yang lari dari sarangnya demikianlah orang yang lari dari kediamannya. (9)Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa. (10)Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu. Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. Lebih baik tetangga yang dekat dari pada saudara yang jauh. (11) Anakku, hendaklah engkau bijak, sukakanlah hatiku, supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku. (12) Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. (13)Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain, dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing. (14) Siapa pagi-pagi sekali memberi selamat dengan suara nyaring, hal itu akan dianggap sebagai kutuk baginya.(15) Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan. (16) Siapa menahannya menahan angin, dan tangan kanannya menggenggam minyak. (17) Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. (18)Siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya, dan siapa menjaga tuannya akan dihormati.(19) Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu. (20)Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas. (21) Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya. (22)Sekalipun engkau menumbuk orang bodoh dalam lesung, dengan alu bersama-sama gandum, kebodohannya tidak akan lenyap dari padanya. (23) Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.(24) Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun? (25) Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak, dan rumput gunung dikumpulkan, (26) maka engkau mempunyai domba-domba muda untuk pakaianmu dan kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang, (27) pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu, dan untuk penghidupan pelayan-pelayanmu perempuan.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Thursday
°May God Bless you°ya
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net


Kamis, 25 Juli 2019

25. Jul, 2019

<< Renungan Harian Rabu, 24 Juli 2019 >>

<< Renungan Harian Rabu, 24 Juli 2019 >>

Renungan Harian (592.1)
Rabu, 24 Juli 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan Pagi ini . Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari: Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian Rabu, 24 Juli 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Menegur Gereja
Bac. : Wahyu 1:9-20
Nats. : Wahyu 1: 11
Bac.S.: Amsal 20-23
------------
Bacaan Alkitab : Wahyu 1:9-20
Penglihatan Yohanes di Patmos
(9) Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. (10) Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, (11) katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." (12) Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. (13) Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. (14) Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. (15) Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. (16) Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. (17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. (19) Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. (20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
-----------
Ayat Nats. : Wahyu 1: 11
(11) katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2019 | edisi berikut

Rabu, 24 Juli 2019

Bacaan   : Wahyu 1:9-20
Setahun : Amsal 20-23
Nas       : "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." (Wahyu 1:11)

Menegur Gereja

Teolog Dietrich Bonhoeffer (1906- 1945) menentang keras saat gereja mulai tidak punya arah, terombang-ambing dan hanya mencari kenyamanan bagi orang yang sudah selamat daripada mencari jiwa yang hilang. Ia juga menentang hukum-hukum tak bermoral Hitler melalui perkuliahan dan artikel-artikel yang dipublikasikan. Namun banyak orang dalam kepemimpinan gereja hanya berdiam diri. Bonhoeffer memarahi gereja karena tidak mengeluarkan seruan demi kepentingan para korban dan menemukan jalan untuk mendapatkan bantuan. Ia berkata, "Gereja membisu saat seharusnya berteriak."
Menegur gereja bukanlah hal yang tabu. Yohanes dalam segala deritanya karena kerja paksa di Pulau Patmos menegur ketujuh jemaat. Yohanes dengan spesifik menegur ketujuh jemaat itu berdasarkan permasalahan yang diabaikan. Ia juga dengan tegas menyampaikan dampak jika pesan itu diabaikan. Yohanes yang dalam kungkungan pengasingan tak membiarkan hati dan pikirannya terkungkung untuk melihat kemajuan gereja.
Kita hidup di zaman yang berbeda tetapi permasalahan gereja masih terpampang di depan mata. Gereja dalam pandangan penulis Drewes dan Mojau tersandera dengan formalitas dan ritualistik. Sedangkan penginjil Bill Bright menyindir, "Gereja sibuk memperbaiki lukisan di dinding sedangkan rumahnya sedang terbakar hebat." Masyarakat kita masih banyak yang tersandera oleh hukum-hukum yang tidak bermoral, mereka menunggu seseorang untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Gereja dan orang percaya jika mengerti jati dirinya, ia harus hadir memperjuangkannya. --PRB/www.renunganharian.net

KADANG-KADANG AKIBAT KEINGINANNYA YANG SEJATI UNTUK
MENITIKBERATKAN "KEKUDUSAN", GEREJA UNDUR DARI DUNIA.-JOHN STOTT
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 20-23
Amsal 20

(1) Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya. (2)Kegentaran yang datang dari raja adalah seperti raung singa muda, siapa membangkitkan marahnya membahayakan dirinya. (3)Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak. (4) Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa. (5) Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya. (6) Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? (7) Orang benar yang bersih kelakuannya berbahagialah keturunannya. (8)Raja yang bersemayam di atas kursi pengadilan dapat mengetahui segala yang jahat dengan matanya.(9) Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?" (10) Dua macam batu timbangan, dua macam takaran, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN. (11)Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya. (12)Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN. (13) Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang. (14) "Tidak baik! Tidak baik!", kata si pembeli, tetapi begitu ia pergi, ia memuji dirinya.(15) Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan. (16) Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain, dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing. (17) Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil. (18) Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat. (19)Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut. (20) Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap. (21) Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati.(22) Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau. (23) Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi TUHAN, dan neraca serong itu tidak baik. (24) Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?(25) Suatu jerat bagi manusia ialah kalau ia tanpa berpikir mengatakan "Kudus", dan baru menimbang-nimbang sesudah bernazar. (26)Raja yang bijak dapat mengenal orang-orang fasik, dan menggilas mereka berulang-ulang. (27) Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya. (28) Kasih dan setia melindungi raja, dan dengan kasih ia menopang takhtanya. (29) Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban.(30) Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati.

Amsal 21

(1) Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. (2) Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. (3)Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban. (4) Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa. (5)Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. (6) Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut. (7) Orang fasik diseret oleh penganiayaan mereka, karena mereka menolak melakukan keadilan. (8) Berliku-liku jalan si penipu, tetapi orang yang jujur lurus perbuatannya. (9) Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.(10) Hati orang fasik mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya.(11) Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan. (12) Yang Mahaadil memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan.(13) Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru. (14) Pemberian dengan sembunyi-sembunyi memadamkan marah, dan hadiah yang dirahasiakan meredakan kegeraman yang hebat. (15)Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang benar, tetapi menakutkan orang yang berbuat jahat. (16) Orang yang menyimpang dari jalan akal budi akan berhenti di tempat arwah-arwah berkumpul.(17) Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.(18) Orang fasik dipakai sebagai tebusan bagi orang benar, dan pengkhianat sebagai ganti orang jujur. (19) Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah. (20) Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya. (21)Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan. (22)Orang bijak dapat memanjat kota pahlawan-pahlawan, dan merobohkan benteng yang mereka percayai. (23) Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran. (24)Orang yang kurang ajar dan sombong pencemooh namanya, ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga. (25) Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja. (26)Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas. (27) Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat. (28) Saksi bohong akan binasa, tetapi orang yang mendengarkan akan tetap berbicara. (29) Orang fasik bermuka tebal, tetapi orang jujur mengatur jalannya. (30) Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN. (31) Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN.

Amsal 22

(1) Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. (2) Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN. (3) Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. (4) Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. (5)Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu. (6) Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (7) Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi. (8) Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa. (9) Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin. (10) Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh. (11) Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja. (12)Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat. (13) Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan." (14)Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN akan terperosok ke dalamnya. (15) Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya. (16)Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.

Amsal-amsal orang bijak
(17) Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku. (18) Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu. (19) Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu.(20) Bukankah aku telah menulisnya kepadamu dulu dengan nasihat dan pengetahuan,(21) untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau. (22) Janganlah merampasi orang lemah, karena ia lemah, dan janganlah menginjak-injak orang yang berkesusahan di pintu gerbang. (23) Sebab TUHAN membela perkara mereka, dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka. (24) Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, (25) supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.(26) Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang.(27) Mengapa orang akan mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali? (28) Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan oleh nenek moyangmu. (29) Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Amsal 23

(1) Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di depanmu. (2) Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu! (3) Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu. (4)Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. (5) Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali. (6) Jangan makan roti orang yang kikir, jangan ingin akan makanannya yang lezat.(7) Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu. (8) Suap yang telah kaumakan, kau akan muntahkan, dan kata-katamu yang manis kausia-siakan. (9) Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak. (10) Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, dan memasuki ladang anak-anak yatim. (11) Karena penebus mereka kuat, Dialah yang membela perkara mereka melawan engkau. (12) Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan. (13) Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. (14) Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati. (15) Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita. (16) Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur. (17)Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. (18)Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.(19) Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar. (20) Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging. (21)Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping. (22)Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua. (23) Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian. (24) Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia.(25) Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau. (26) Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku. (27) Karena perempuan jalang adalah lobang yang dalam, dan perempuan asing adalah sumur yang sempit. (28)Bahkan, seperti penyamun ia menghadang, dan memperbanyak pengkhianat di antara manusia. (29)Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya?(30) Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran. (31) Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat,(32) tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak. (33) Lalu matamu akan melihat hal-hal yang aneh, dan hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau. (34) Engkau seperti orang di tengah ombak laut, seperti orang di atas tiang kapal.(35) Engkau akan berkata: "Orang memukul aku, tetapi aku tidak merasa sakit. Orang memalu aku, tetapi tidak kurasa. Bilakah aku siuman? Aku akan mencari anggur lagi."

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Wednesday
°May God Bless you°ya
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net


Rabu, 24 Juli 2019

24. Jul, 2019

<< Renungan Harian, Selasa, 23 Juli 2019 >>

<< Renungan Harian, Selasa, 23 Juli 2019 >>

Renungan Harian (591.3)
Selasa, 23 Juli 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan Pagi ini . Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari: Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian, Selasa, 23 Juli 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Tanah yang Baik
Bac. : Lukas 8:4-15
Nats. : Lukas 8:15
Bac.S.: Amsal 15-19
------------
Bacaan Alki tab : Lukas 8:4-15
Perumpamaan tentang seorang penabur
(4) Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: (5) "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. (6)Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. (7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.(8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" (9) Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. (10) Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.(11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. (12)Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. (13)Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. (14) Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.(15) Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
-----------
Ayat Nats. : Lukas 8:15
(15) Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2019 | edisi berikut

Selasa, 23 Juli 2019

Bacaan   : Lukas 8:4-15
Setahun : Amsal 15-19
Nas       : "Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang-orang yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." (Lukas 8:15)

Tanah yang Baik

Methuselah adalah tanaman dari biji hasil penggalian arkeologi di daerah Masada, Israel. Sebuah guci kuno ternyata berisi biji-bijian yang berumur 2000-an tahun. Biji-bijian ini kemudian dibawa ke ahli botanika untuk diteliti, bahkan dicoba ditanam kembali. Meskipun sudah sangat tua, biji ini ternyata dapat tumbuh. Pertumbuhan biji ini rupanya didukung oleh faktor tanah yang baik.
Yesus memakai cerita sehari-hari atau perumpamaan untuk membuat orang banyak paham akan rahasia Kerajaan Allah. Benih itu ialah firman Allah (ay. 11). Ada empat jenis tanah tempat benih itu jatuh: pinggir jalan (ay. 5), tanah berbatu (ay. 6), tanah penuh semak duri (ay. 7) dan tanah yang baik (ay. 8). Hanya jenis tanah baik yang akan membuat benih ini dapat bertumbuh dan berbuah. Orang-orang yang memiliki jenis tanah yang baik ini adalah mereka yang tidak hanya mendengar, tapi menyimpannya dalam hati (NIV, retain it: menahannya). Firman Allah yang ditahan dalam hati atau diendapkan pastilah akan berbuah. Buah-buah kehidupan yang lahir dari firman Allah akan menolong orang percaya menghadapi tantangan yang dapat menyerang kapan saja.
Alkitab adalah firman Allah yang tertulis. Meskipun banyak diserang oleh para cendekiawan, relevansi Alkitab tetap akurat sampai masa kini. Sudahkah kita membacanya dan menahan setiap perkataan-perkataannya dalam hati kita? Jika kita ingin bertumbuh dan berbuah, kita harus siap membajak hati agar menjadi jenis tanah yang baik. --YDS/www.renunganharian.net

FIRMAN ALLAH ITU SEBAIKNYA DITAHAN DALAM HATI, 
BUKAN DIMUNTAHKAN KE LUAR.
 
(ay. 11) Lukas 8:11
(11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.

(ay. 5) Lukas 8:5
(5) "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.

(ay. 6) Lukas 8: 6
(6)Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.

(ay. 7) Lukas 8: 7
(7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.

(ay. 8) Lukas 8: 8
(8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

----------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 15-19
Amsal 15

(1) Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. (2) Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan. (3)Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. (4) Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. (5) Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak. (6) Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan. (7) Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur. (8) Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.(9) Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya. (10)Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati. (11) Dunia orang mati dan kebinasaan terbuka di hadapan TUHAN, lebih-lebih hati anak manusia! (12) Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak. (13)Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. (14) Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan. (15)Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.(16) Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan. (17) Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian. (18) Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. (19)Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.(20) Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.(21) Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.(22) Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak. (23)Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (24) Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah. (25)Rumah orang congkak dirombak TUHAN, tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap. (26)Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci. (27)Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup. (28) Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.(29) TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya. (30) Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang. (31) Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. (32) Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi. (33) Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

Amsal 16

(1) Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. (2)Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.(3) Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. (4)TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. (5) Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. (6)Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan. (7) Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia. (8)Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.(9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. (10)Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah. (11) Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya. (12) Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran. (13) Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya. (14)Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya. (15) Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi. (16) Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. (17)Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya. (18)Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. (19) Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak. (20) Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN. (21)Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. (22) Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya. (23) Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan. (24)Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. (25) Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (26) Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia. (27)Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan. (28) Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib. (29) Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik. (30) Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan. (31) Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. (32)Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. (33) Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.

Amsal 17

(1) Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan. (2) Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu. (3) Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. (4)Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan. (5) Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman. (6)Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.(7) Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta. (8)Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung. (9) Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangki perkara, menceraikan sahabat yang karib. (10) Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal. (11)Orang durhaka hanya mencari kejahatan, tetapi terhadap dia akan disuruh utusan yang kejam. (12)Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya. (13) Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya. (14)Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai. (15) Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN. (16) Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi? (17)Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (18)Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya. (19) Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran. (20)Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka. (21)Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita. (22)Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. (23)Orang fasik menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum. (24)Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi. (25) Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya. (26)Mengenakan denda orang benar adalah salah, memukul orang muliapun tidak patut. (27) Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.(28) Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.

Amsal 18

(1) Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan. (2) Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya. (3) Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh. (4) Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir. (5)Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan. (6) Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. (7) Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya. (8) Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati. (9) Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. (10) Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. (11) Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya. (12) Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. (13) Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya. (14) Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?(15) Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan. (16) Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.(17) Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya. (18)Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa. (19)Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.(20) Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. (21) Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (22) Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN. (23) Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar. (24) Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

Amsal 19

(1) Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal. (2) Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah. (3) Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.(4) Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya. (5) Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar. (6) Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi. (7) Orang miskin dibenci oleh semua saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia. Ia mengejar mereka, memanggil mereka tetapi mereka tidak ada lagi. (8) Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan. (9) Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa. (10) Kemewahan tidak layak bagi orang bebal, apalagi bagi seorang budak memerintah pembesar. (11) Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran. (12) Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput. (13)Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik. (14) Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN. (15)Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar. (16) Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa menghina firman, akan mati. (17)Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. (18)Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. (19)Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya. (20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. (21) Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. (22) Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong. (23) Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka. (24) Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut. (25)Jikalau si pencemooh kaupukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf. (26) Anak yang menganiaya ayahnya atau mengusir ibunya, memburukkan dan memalukan diri. (27) Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan. (28) Saksi yang tidak berguna mencemoohkan hukum dan mulut orang fasik menelan dusta. (29) Hukuman bagi si pencemooh tersedia dan pukulan bagi punggung orang bebal.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Tuesday
°May God Bless you°ya
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net


Selasa, 23 Juli 2019

23. Jul, 2019

<< Renungan Harian, Senin, 22 Juli 2019 >>

<< Renungan Harian, Senin, 22 Juli 2019 >>

Renungan Harian (591.2)
Senin, 22 Juli 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan Pagi ini . Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari: Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian, Senin, 22 Juli 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Jejak Iman
Bac. : Yohanes 17 (1-26)
Nats. : Yohanes 17 : 4
Bac.S.: Amsal 11-14
------------
Bacaan Alkitab : Yohanes 17 (1-26)
Doa Yesus untuk murid-murid-Nya
(1) Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. (2) Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. (3) Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (4) Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.(5) Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. (6) Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. (7) Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. (8) Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (9) Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu (10) dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.(11) Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (12) Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. (13) Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. (14) Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (15) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. (16)Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (17)Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. (18) Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; (19) dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran. (20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; (21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (22) Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:(23) Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. (24) Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. (25)Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; (26) dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
-----------
Ayat Nats. : Yohanes 17 : 4
(4) Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2019 | edisi berikut

Senin, 22 Juli 2019

Bacaan   : Yohanes 17
Setahun : Amsal 11-14
Nas       : "Aku telah memuliakan Engkau di bumi dengan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan." (Yohanes 17:4)

Jejak Iman

Berbagai aturan diterapkan Susanna Wesley kepada 10 (dari 19) anaknya untuk mengenal Tuhan sejak mereka masih belia. Ia ingin membentuk mereka menjadi pengikut Kristus yang setia. Sikap Susanna yang konsisten ini berujung manis. Ia menjadi sosok ibu yang mengubah dunia melalui ketaatan hidup anak-anaknya. Jejak imannya dapat ditemukan dalam diri John dan Charles Wesley, tokoh pembaruan gereja di Inggris yang melahirkan gereja Metodis.
Jejak iman seorang pengikut Kristus dapat dilihat dari ketaatannya. Sikap taat merupakan bukti dari konsistensi dirinya dalam menjalankan rencana Tuhan. Yesus pun membuktikan konsistensi diri-Nya melalui tindak ketaatan-Nya kepada kehendak dan rencana Bapa (Yoh. 4:34) serta menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada-Nya (ay. 4). Bahkan, ketaatan itu Dia lakukan sampai mati di kayu salib (Flp. 2:8).
Ketaatan Yesus merupakan jejak iman yang ditinggalkan bagi orang percaya. Jejak tersebut menuntut tindak ketaatan mereka untuk melakukan segala sesuatu seperti yang telah Dia lakukan selama berada di dalam dunia. Seperti Yesus taat kepada Bapa-Nya, hanya tindakan ketaatan yang dapat membawa orang lain percaya kepada Yesus.
Tanpa ketaatan, jejak kekristenan tidak akan pernah ada sampai sekarang. Ketaatan kepada Amanat Agung telah meninggalkan jejak iman dalam diri para pengikut Kristus. Susanna pun membuktikan konsistensi ketaatan dirinya sebagai pengikut Kristus dengan meninggalkan jejak iman dalam diri anak-anaknya. --EML/www.renunganharian.net

JEJAK IMAN DALAM DIRI ORANG PERCAYA DAPAT DITELUSURI DARI
KONSISTENSI SIKAP TAATNYA SEBAGAI PENGIKUT YESUS YANG SETIA.
 
(Yoh. 4:34) Yohanes 4:34
(34)Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya

(ay. 4) Yohanes 17:4
(4) Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

(Flp. 2:8) Filipi 2:8
(8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

----------:

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 11-14
Amsal 11

(1) Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat. (2)Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati. (3) Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya. (4)Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut. (5)Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya. (6)Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya. (7)Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia. (8)Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya. (9) Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan. (10) Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai. (11) Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya. (12) Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri. (13) Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara. (14) Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada. (15) Sangat malanglah orang yang menanggung orang lain, tetapi siapa membenci pertanggungan, amanlah ia. (16) Perempuan yang baik hati beroleh hormat; sedangkan seorang penindas beroleh kekayaan. (17) Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.(18) Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap. (19) Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian. (20)Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya. (21) Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan. (22) Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila. (23) Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka. (24) Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. (25)Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. (26) Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum. (27) Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan. (28) Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda. (29) Siapa yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin; orang bodoh akan menjadi budak orang bijak. (30) Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang. (31) Kalau orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa!

Amsal 12

(1) Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.(2) Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya. (3)Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang. (4) Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya. (5)Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya. (6)Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang. (7) Orang fasik dijatuhkan sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar berdiri tetap. (8) Setiap orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya, akan dihina. (9) Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan. (10) Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam. (11) Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi. (12) Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil. (13) Orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang benar dapat keluar dari kesukaran.(14) Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya. (15) Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. (16) Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh. (17) Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan tipu daya.(18) Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan. (19)Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata. (20) Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita. (21) Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka. (22) Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. (23)Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan. (24) Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa. (25) Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. (26) Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri. (27) Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. (28) Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.

Amsal 13

(1) Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan. (2) Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman. (3)Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan. (4) Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. (5) Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri. (6) Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa. (7) Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak. (8) Kekayaan adalah tebusan nyawa seseorang, tetapi orang miskin tidak akan mendengar ancaman. (9) Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam. (10) Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat. (11)Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. (12) Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. (13) Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan. (14) Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut. (15)Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkh mencelakakan mereka. (16)Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan. (17)Utusan orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia mendatangkan kesembuhan. (18) Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati. (19) Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal. (20)Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. (21) Orang berdosa dikejar oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan. (22) Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.(23) Huma orang miskin menghasilkan banyak makanan, tetapi ada yang lenyap karena tidak ada keadilan. (24) Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. (25) Orang benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik menderita kekurangan.

Amsal 14

(1) Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. (2) Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia. (3) Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya. (4) Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil. (5) Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta. (6)Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia, sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh. (7) Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya. (8)Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya. (9)Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. (10)Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.(11) Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar. (12) Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (13) Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan. (14)Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya. (15) Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.(16) Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman. (17) Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar. (18) Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan. (19)Orang jahat tunduk di dekat orang baik, orang fasik di depan pintu gerbang orang benar. (20) Juga oleh temannya orang miskin itu dibenci, tetapi sahabat orang kaya itu banyak. (21) Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita. (22) Tidak sesatkah orang yang merencanakan kejahatan? Tetapi yang merencanakan hal yang baik memperoleh kasih dan setia. (23)Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.(24) Mahkota orang bijak adalah kepintarannya; tajuk orang bebal adalah kebodohannya. (25) Saksi yang setia menyelamatkan hidup, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan adalah pengkhianat. (26) Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. (27) Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut. (28)Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah.(29) Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.(30) Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. (31) Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. (32) Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.(33) Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian, tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal. (34) Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa. (35) Raja berkenan kepada hamba yang berakal budi, tetapi kemarahannya menimpa orang yang membuat malu.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Monday
°May God Bless you°ya
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net


Senin, 22 Juli 2019

22. Jul, 2019

<< Renungan Harian, Minggu, 21 Juli 2019 >

<< Renungan Harian, Minggu, 21 Juli 2019 >

Renungan Harian (591.1)
Minggu, 21 Juli 2019

Selamat pagi Saudara-Saudara yang kukasih,selamat membaca Renungan Pagi ini . Biarlah Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya,Puji Tuhan.
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari: Allah Bapa dan Putra Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus,yang disebut dengan Trinitas , selalu menyertai kita sekalian.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian dan menyertai semua orang di dunia,dengan kasih yang tidak binasa.(Matius 28:18-20)

<< Renungan Harian, Minggu, 21 Juli 2019 >>
Doa : Hal berdoa (Matius 6:5-15)
-----------
Jud. : Doa sebagai Napas
Bac. : Daniel 9:17-19
Nats. : Daniel 9: 19
Bac.S.: Amsal 6-10
------------
Bacaan Alkitab : Daniel 9:17-19
(17) Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri. (18) Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.(19) Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!"
-----------
Ayat Nats. : Daniel 9: 19
(19) Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!"
------------

  Tampilan cetak

  edisi sebelum | 07/Edisi 2019 | edisi berikut

Minggu, 21 Juli 2019

Bacaan   : Daniel 9:17-19
Setahun : Amsal 6-10
Nas       : "Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!" (Daniel 9:19)

Doa sebagai Napas

Atas semua hal yang terjadi dalam hidup kita, sering kali kita datang mengadu kepada Tuhan melalui doa, baik untuk mengucapkan syukur maupun untuk memohon pertolongan atas masalah yang kita hadapi. Karena itu, doa disebut sebagai napas orang beriman. Namun, pernahkah kita melihat masalah orang lain dan membawanya dalam doa kita? Sering kita hanya membawa kepedihan yang kita rasakan, tanpa melihat kepedihan orang lain.
Dalam pembuangan yang membuat bangsa Israel merasakan kepedihan, Daniel memanjatkan doa kepada Allah. Kita bisa melihat beberapa hal yang menarik dari doa Daniel. Ia tidak serta-merta mengajukan permohonan. Sebaliknya, ia bersedia merendahkan diri dan memohon pengampunan atas dosa-dosa bangsa Israel. Ia juga tidak berdoa untuk keselamatan dirinya sendiri, melainkan untuk keselamatan bangsa Israel. Permohonan yang dipanjatkan Daniel juga tidak ditujukan supaya Allah membalas bakti bangsa Israel, atau supaya Allah menunjukkan kemuliaan bangsa Israel, tetapi supaya nama Allah sendirilah yang dimuliakan karena keselamatan yang diberikan-Nya kepada bangsa Israel.
Belajar dari doa Daniel tersebut, kita patut melihat bagaimana kita berdoa selama ini, terlebih karena doa adalah napas hidup beriman kita. Seperti udara yang digunakan untuk bernapas oleh semua makhluk, begitu juga doa yang kita panjatkan seharusnya juga berdampak untuk kebaikan orang lain. Dengan demikian, nama Allah kiranya dipermuliakan. --ZDP/www.renunganharian.net

SEBAGAI NAPAS ORANG BERIMAN, SEHARUSNYA DOA DIPANJATKAN
UNTUK KEBAIKAN BERSAMA, BUKAN UNTUK KEPENTINGAN DIRI SENDIRI.
 
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

---------------
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 6-10
Amsal 6

Berbagai-bagai nasihat
(1) Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain; (2) jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu, (3) buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu; (4) janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk; (5)lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangkapan, seperti burung dari pada tangan pemikat.(6) Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: (7) biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, (8) ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. (9) Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? (10) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" (11) maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. (12)Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong,(13) yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki dan menunjuk-nunjuk dengan jari, (14) yang hatinya mengandung tipu muslihat, yang senantiasa merencanakan kejahatan, dan yang menimbulkan pertengkaran. (15) Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, sesaat saja ia diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi. (16)Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: (17) mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,(18) hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, (19)seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.

Nasihat tentang perzinahan
(20) Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu. (21)Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu. (22) Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.(23) Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan, (24)yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.(25) Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya. (26) Karena bagi seorang sundal sepotong rotilah yang penting, tetapi isteri orang lain memburu nyawa yang berharga.(27) Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? (28)Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya? (29) Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorangpun, yang menjamahnya, luput dari hukuman. (30) Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar? (31) Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan. (32) Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. (33) Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan. (34) Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam; (35) ia tidak akan mau menerima tebusan suatupun, dan ia akan tetap bersikeras, betapa banyakpun pemberianmu.

Amsal 7

(1) Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. (2)Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. (3)Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu. (4) Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, (5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya. (6) Karena ketika suatu waktu aku melihat-lihat, dari kisi-kisiku, dari jendela rumahku, (7) kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi, (8)yang menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu, (9)pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap. (10) Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik; (11)cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,(12) sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang. (13) Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya: (14) "Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu. (15) Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau, untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau. (16)Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku, kain lenan beraneka warna dari Mesir. (17)Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis. (18) Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara. (19) Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh, (20) sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama." (21) Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.(22) Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum, (23) sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam. (24)Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku. (25) Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya. (26) Karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya. (27) Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.

Amsal 8

Wejangan hikmat
(1) Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya? (2) Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri, (3) di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring: (4) "Hai para pria, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku. (5) Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan, hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu. (6)Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.(7) Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku. (8) Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong. (9) Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan. (10) Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan. (11) Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya. (12)Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan. (13) Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. (14) Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.(15) Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. (16) Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi. (17) Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku. (18) Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan. (19)Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan. (20) Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan, (21) supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka. (22)TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. (23)Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. (24) Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. (25) Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; (26) sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama. (27) Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, (28) ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, (29) ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, (30) aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; (31) aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. (32) Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku. (33)Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya. (34)Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.(35) Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia. (36)Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."

Amsal 9

Undangan hikmat dan undangan kebodohan
(1) Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya, (2) memotong ternak sembelihannya, mencampur anggurnya, dan menyediakan hidangannya. (3) Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota: (4) "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi katanya: (5) "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur; (6)buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian." (7) Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela. (8) Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya, (9) berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah. (10) Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (11) Karena oleh aku umurmu diperpanjang, dan tahun-tahun hidupmu ditambah. (12)Jikalau engkau bijak, kebijakanmu itu bagimu sendiri, jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya.(13) Perempuan bebal cerewet, sangat tidak berpengalaman ia, dan tidak tahu malu. (14) Ia duduk di depan pintu rumahnya di atas kursi di tempat-tempat yang tinggi di kota, (15) dan orang-orang yang berlalu di jalan, yang lurus jalannya diundangnya dengan kata-kata: (16)"Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya: (17) "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya."(18) Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa di sana ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang mati.

Amsal 10

Kumpulan amsal-amsal Salomo
(1) Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.(2) Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut. (3) TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya. (4) Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. (5) Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu. (6) Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman. (7)Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk. (8)Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh. (9)Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui. (10) Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh. (11) Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman. (12)Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. (13)Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi. (14) Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam. (15)Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan. (16) Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa. (17) Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat. (18)Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal. (19) Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.(20) Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya. (21) Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi. (22)Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (23) Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal, sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai. (24) Apa yang menggentarkan orang fasik, itulah yang akan menimpa dia, tetapi keinginan orang benar akan diluluskan. (25) Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar adalah alas yang abadi. (26) Seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, demikian si pemalas bagi orang yang menyuruhnya. (27) Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek. (28) Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.(29) Jalan TUHAN adalah perlindungan bagi orang yang tulus, tetapi kebinasaan bagi orang yang berbuat jahat. (30) Orang benar tidak terombang-ambing untuk selama-lamanya, tetapi orang fasik tidak akan mendiami negeri.(31) Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat. (32) Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.

------------

Puji Tuhan ,Trima Kasih Bapa kami yang di Sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu  di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami , karena itulah yang Tuhan Yesus ajarkan , agar kami mengampuni dahulu semua kesalahan orang kepada kami,supaya Bapa yang di Surga akan mengampuni kesalahan- kesalahan kami (Markus 11:25-26) ,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya), Puji Tuhan.
Terima kasih  Tuhan Yesus untuk kesempatan Indah yang Tuhan telah berikan kepada kita semua ini, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus tolonglah kami sesama saudara seiman bisa saling mendoakan satu sama lain, dan saling mendukung didalam persekutuan ini , Puji Tuhan.
Tuhan Yesus kami serahkan sepanjang hari kehidupan kami ini didalam lindungan tangan KasihMu. Puji Tuhan.
Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus , Tuhan kita, Juruslamat dan Penebus kita yang hidup, semua ini kami mohonkan. Puji Tuhan, Haleluya, Amin.


** have a nice day **
Happy Sunday
°May God Bless you°ya
°Today and Always°
°˚˚°
Copyright - SABDA.org
http://www.sabda.org/publikas/e-r
www.renunganharian.net

Sumber:
[Muktiana Gumelar]
Blog. Rumah anak Tuhan
www.muktianapgumelar.net


Minggu, 21 Juli 2019